BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai pihak. Hasil penelitian Gordon membuktikan bahwa perubahan harga saham

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74),

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir, 2003). Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. struktur organisasinya pun sudah berkembang pesat, selain itu yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB II. Tinjauan Pustaka. memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB II LANDASAN TEORI

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

Transkripsi:

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Studi empiris penilaian terhadap harga saham sudah banyak dilakukan oleh berbagai pihak. Hasil penelitian Gordon membuktikan bahwa perubahan harga saham perusaham industri makanan dan industri mesin, periode penelitian tahun 1954-1958 dipengaruhi oleh deviden, pertumbuhan pendapatan, tingkat likuiditas, dan ukuran perusahaan. Keempat variabel ini mempunyai pengaruh yang positif sedangkan debt ratio dan standard deviasi dari pertumbuhan pendapatan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap harga saham. (Natarsyah, 2002: 54) Penelitian Silalahi terhadap 38 perusahaan yang terdaftar di BEJ dengan periode penelitian tahun 1989-1990 mengungkapkan bahwa perubahan harga saham secara nyata dan simultan dipengaruhi oleh variabel-variabel return on assets, diveden pay out ratio, volume perdagangan saham, dan tingkat bunga deposito. ROA ternyata mempunyai pengaruh dominant. Hasil penelitian Sugeng Sulistiono pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEJ menunjukkan variabel ROA, dividen, financial leverage, tingkat penjualan, tingkat likuditas, dan tingkat bunga deposito secara simultan signifikan berpengaruh terhadap harga saham. ROA terbukti mempunyai pengaruh nyata secara parsial sedangkan variabel lain tidak berpengaruh (Natarsyah, 2002:54). Meader dan Sprencher dalam penelitiannya periode tahun 1930-1940 pada perubahan harga saham di NYSE menunjukkan bahwa nilai buku saham (book value) mempunyai pengaruh positif sedangkan dividen mempunyai pengaruh negatif. Penelitian ulang yang dilakukan periode tahun 1931-1939 membuktikan nilai buku

saham dan dividen mempunyai pengaruh positif ( Natarsyah, 2002:54) Penelitian Simanjuntak Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman Di Bursa Efek Jakarta periode tahun 1994-2002 menunjukkan ROE (Return On Equality), ROA (Return On Total Asset), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham secara bersama-sama. Secara parsial ROE, ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham Penelitian yang dilakukan penulis tidak jauh beda dengan penelitian terdahulu yakni meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi harga saham. Namun yang menjadi perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah variabel-variabel yang diteliti yaitu Price to Book Value (PBV) dan Price/Earning Ratio (PER) serta penulis menggunakan sampel perusahaan asuransi yang tedaftar di Bursa Efek Jakarta, periode 2002-2006. B. Analisis Kinerja Keuangan Kinerja adalah sejauh mana seseorang telah memainkan bagian dalam melaksanakan strategi organisasi, baik dalam merencanakan sasaran berhubungan dengan peranan perseorangan maupun dalam memperlihatkan kompetensi yang relevan bagi suatu organisasi dalam suatu peranan tertentu. (Gibson, 1998:103). Kinerja keuangan menggambarkan keadaan atau kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilihat dari informasi keuangan berupa laporan keuangan (Purba, 2002:56) Ketajaman hasil suatu analisis keuangan sangat bergantung pada bebarapa faktor antara lain : 3. Kelengkapan tingkat keterperincian data 4. Metode pengklarifikasian informasi

5. Ketaatan terhadap ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan di dalam penyelenggaraan akuntasi, sehingga terdapat adanya konsistensi di dalam memperlakukan transaksi-transaksi pos-pos yang sama dari waktu ke waktu. Kinerja keuangan merupakan gambaran atau kondisi keuangan perusahaan dalam peranannya pada seluruh kegiatan perusahaan.didalam mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan diperlukan suatu bantuan alat-alat analisis tertentu.dengan diketahuinya kondisi keuangan perusahaan maka hal ini dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan untuk membuat suatu keputusan yang rasional. Adapun beberapa defenisi analisis kinerja keuangan adalah : 1. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan adalah analisis kinerja perusahaan berdasarkan data kauangan yang dipublikasikan pada laporan keuangan yang melibatkan analisis dampak keuangan kuulatif dan ukuran komparatif.(helfert,1996:67). 2. Analisis Kinerja Keuangan (Finansial Performance Analysis) adalah suatu alat untuk mengukur secara aktual pengelolaan perusahaan untuk menyediakan peluang terbesar untuk menambah nilai bagi kekayaan perusahaan (Eitmen,2003:125). 3. Analisis Kinerja Keuangan adalah evaluasi kinerja di masa yang lalu dengan melakukan berbagai analisis sehingga diperoleh posisi keungan perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut (Lesmana,2004:11). Berdasarkan evaluasi kinerja keuangan dimasa-masa yang lalu,maka dapat diprediksi kinerja perusahaan di masa yang mendatang sehingga evaluasi untuk nilai

perusahaan dapat dilakukan untuk mengambil berbagai keputusan-keputusan investasi yang harus dilaksanakan pada saat itu. C. Pengertian Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda atau bukti penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam perusahaan atau persero terbatas.saham berwujud selebar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan dalam perusahaan (Darmadji, 2002:5). Saham merupakan sekuritas yang memberikan penghasilan tidak tetap bagi pemeliknya.penghasilan yang diperoleh pemilik saham pada umumnya dibagi dua yaitu : 1. Dividen Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. 2. Capital Gain Capital Gain merupakan keuntungan yang diperoleh pemegang saham akibat fluktasi harga yang terjadi di pasar modal ketika pemegang saham tersebut menjual sahamnya,berbeda dengan Capital Gain merupakan daya tarik bagi pemegang saham yang berorientasi pada investasi jangka pendek.capital Gain akan diperoleh pada jika harga saham saat penjualan lebih tinggi dibandingkan harga saham pada saat pembelian. Pemegang saham selain mendapat dua keuntungan tersebut,juga dimungkinkan mendapatkan saham bonus (jika ada).saham yang dibagikan

perusahaan kepada para pemegang saham yang diambil dari Agio saham,yaitu selisih antera harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum dipasar perdana. Para pemegang saham selain mendapatkan keuntungan dari penanaman modalnya,juga dapat mengalami kerugian dalam waktu singkat akibat fluktuasi harga saham,karugian tersebut antara lain : 1. Tidak Mendapat Dividen. Potensi keuntungan pemodal ditentukan oleh kinerja perusahaan,jika operasi perusahaan tidak menghasilkan keuntungan,dengan kata lain perusahaan mengalami kerugian,maka perusahaan tersebut tidak dapat membagikan dividen. 2. Capital Loss Fluktuasi harga saham yang tidak terjadi hanya mengakibatkan pemegang saham memperoleh keuntungan (Capital Gain) namun dapat menyebabkan kerugian (Capital Loss)hal ini terjadi apabila harga pada saat penjualan saham lebih rendah dibandingkan harga pada saat pembelian saham tersebut. 3. Perusahaan Bangkrut atau Dilikuidasi. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek,maka jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi maka secara otomatis,saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa (di-delist).dalam kondisi tersebut,maka pemegang saham akan menempati posisi lebih terendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi dan jika masih terdapat sisa,baru dibagikan kepada para pemegang saham. 4. Saham Di-delist dari bursa (Delisting) Suatu saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya karena kinerja yang buruk misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami

kerugian beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan efek di bursa. Saham yang telah di-delist tentu saja tidak dapat lagi diperdagangkan di bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan tidak terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya. 5. Saham di-suspend Saham di-suspend berarti saham tersebut dihentikan perdagangannya sementara oleh otoritas bursa, dan pemodal tidak dapat menjual sahamnya sampai suspend dicabut. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal tersebut dilakukan otoritas bursa jika misalnya suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya dan berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa mensuspend saham perusahaan tersebut, sedemikian hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan kembali seperti semula. D. Konsep Analisa Saham Analisa saham secara teoritis ada (3) tiga cara, yaitu analisis fundamental, analisis teknikal dan analisis portofolio. Analisis fundamental menghitung nilai intrinsik dari suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan (sehingga disebut juga dengan analisis perusahaan), ( Jogiyanto, 2002:89). Tujuan analisi fundamental adalah mengetahui apakah nilai saham pada posisi undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue bila harga saham di pasar lebih kecil dari nilai intrinsiknya atau nilai yang seharusnya, demikian sebaliknya. Analisis

fundamental dapat dibagi tiga ; analisis perusahaan (laporan keuangan), analisi ekonomi makro dan analisis industri. Analisis teknikal merupakan teknik analisis yang menggunakan data atau catatan pasar untuk mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Sasaran yang ingin dicapai dari analisis ini adalah ketepatan waktu dalam memprediksi harga (price movement) jangka pendek satu saham atau untuk menentukkan kapan harus dijual. Alat analisis yang utama digunakan adalah grafik atau chart yang sering disebut chartist. Analisis portofolio merupakan penyebaran (diversifikasi) investasi dalam berbagai kesempatan untuk mengurangi risiko. Portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik perorangan maupun lembaga. Tujuan dari pembentukan suatu portofolio saham adalah bagaimana dengan risiko yang minimal mendapatkan keuntungan tertentu untuk memperoleh keuntungan investasi yang maksimal. Pendekatan portofolio menekankan pada psikologi pasar, yaitu hipotesis pasar efisiensi. Pasar efisiensi diartikan bahwa harga-harga saham akan merefleksikan secara menyeluruh semua informasi yang di pasar. E. Penilai harga saham Pendekatan untuk menghitung nilai intrinsic saham dari sisi fundamental ada dua yaitu pendekatan nilai sekarang (present value approach) dan pendekatan PER (P/E ratio approach ), ( Jogoyanto, 2000:89). Pendekatan nilai sekarang disebut dengan metode kapitalisasi laba (capitalization of income method) karena melibatkan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang. Nilai perusahaan tergantung pada prospek perusahaan di masa mendatang. Prospek ini merupakan kemampuan untuk menghasilkan aliran kas di masa depan, maka nilai

perusahaan dapat ditentukan dengan mendiskontokan nilai-nilai perusahaan dapat ditentukan dengan mendiskontokan nilai-nilai arus kas (cash flow) Arus kas merupakan kas yang diterima perusahaan (emiten), laba perusahaan (earning) dapat dipergunakan untuk menghitung nilai perusahaan, sebagialternatif arus kas. Laba dapat digunakan sebagai sumber dana internal (retained earning ) atau dibagikan dalam bentuk dividen. Arus dividen dianggap dianggap sebagai arus kas yang diterima oleh investor. Dengan alasan bahwa dividen satu-satunya arus pendapatan yang diterima investor, model diskonto dividen ( dividend diacount model) dapat digunakan sebagai pengganti model diskonto arus kas untuk menghitung nilai intrinsik saham. Model diskonto dividen untuk mnghitung nilai intrinsik saham adalah sebagai berikut, (jogiyanto,2000:91) : P 0 = Dt (1 + k t t 1 ) Keterangan : P 0 = Nilai sekarang dari perusahaan (value of the firm) Dt = dividen yang dibayarkan untuk period eke-t t = periode waktu k = suku bunga diskonto atau pengembalian yang diinginkan (required rate of return) Kasus yang ditemui dalam membayar, besasr nilai dividen dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu : membayar dividen dengan besarnya yang tidak teratur, membayar dividen dengan nilai konstan dari waktu ke waktu (dividen dengan pertumbuhan nol), dan membayar dividen dengan tingkat pertumbuhan yang konstan (constant - growth model).

F. Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Harga Saham Pada umumnya faktor-faktor fundamental yang diteliti adalah nilai intrinsik, nilai pasar, Return On Total Asset (ROA),Return On Total Investment (ROI),Return On Equality (ROE), Book Value (BV), Debt Equality Ratio (DER),deviden earning,earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Deviden Payout Ratio (DPR), deviden yield dan likuiditas saham. Adapun variabel-variabel yang digunakan peneliti yang mempengaruhi harga saham pada penelitian ini adalah: a. Price to Book Value (PBV) Price to Book Value (PBV) merupakan rata-rata rasio harga pasar saham nilai buku terhadap nilai buku saham i pada periode t.rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.nilai buku persaham adalah jumlah per lembar saham biasa yang harus diterima jika semua aktiva perusahaan dijual pada nilai buku (akunting) dan jika hasil yang tersisa setelah membayar seluruh kewajiban (termasuk saham preferen) dibagi di antara pemegang saham biasa.semakin tinggi rasio ini semakin besar kepercayaan pasar terhadap prospek perusaan tersebut (Tambunan:2007:249). b. Nilai buku per Saham / Book Value per Share (BV) Nilai buku per saham menggambarkan perbandingan total modal (ekuitas) terhadap jumlah saham yang beredar.total ekitas dapat dihitung dari selisih antara total aktiva dengan total hutang.nilai buku per saham adalah jumlah perlembar saham biasa yang harus diterima jika semua aktiva perusahaan dijual pada nilai buku (akunting) dan jika hasil yang tersisa setelah membayar seluruh kewajiban (termasuk saham preferan) dibagi di antara pemegang saham biasa. Semakin

tinggi rasio ini maka perusahaan akan cenderung menawarkan harga saham yang tinggi di pasar bursa (Tambunan:2007:249). c. Price/Earning Ratio (PER) Pendekatan PER (price earning ratio) atau disebut dengan pendekatan earning multiplier. PER menunjukan rasio dari harga saham terhadap penghasilan. Rasio ini menjunjukkan seberapa besar investor menilai harga dari harga saham terhadap kelipatan dari penghasilan.