BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menawarkan pekerjaan yang bersifat profesi yaitu sebagai wartawan olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa agar lawan tidak dapat mengembalikan bola.

BAB I PENDAHULUAN. teknik dasarnya adalah (1) servis, (2) passing, (3) umpan, (4) spike dan (5) block

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek FKIP UNP Kediri.

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

2016 PENGARUH LATIHAN POWER LENGAN MENGGUNAKAN MODEL LATIHAN PULL OVERPASS DAN PULL OVER TERHADAP HASIL LEMPARAN PADA ATLET LEMPAR LEMBING JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga.menurut Harsuki dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash,

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN. dan waktu reaksi latihan daya tahan, kelentukan dan kelincahan.

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah tanpa memandang derajat atau status ekonomi peminatnya, hal ini

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi dibidang olahraga didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. di kuasai seorang pemain bola voli. M. Yunus ( 1992 : 113 ) mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. kelompok. 1 kelompok terdiri dari 6 orang. voli merupakan kegiatan fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik merupakan faktor resiko tertinggi ke-empat terhadap mortalitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang baik maka seseorang akan lebih mudah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola besar. Yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 6

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dimana banyak manfaat olahraga yang dirasakan secara langsung oleh

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

BAB I PENDAHULUAN. ini hanya membuka 1 jurusan saja yaitu MO (mekanik otomotif) dan sampai

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sangat digemari oleh masyarakat mulai anak sampai orang dewasa, karena

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat luas saat ini. Dalam perkembangannya, bola voli semakin

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan teknik dasar awalnya. Karena itu penguasan teknik dasar dalam

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik-teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. dengan pencapaian prestasi optimal yang hendak dicapai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

pinggang atau anggota badan yang diseberangkan melalui atas net. Dalam secara efektif. Teknik tersebut meliputi service, passing, dan yang terpenting

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang mulai

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Bola voli merupakan suatu cabang olahraga yang berasal dari permainan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah menjadi sarana rekreasi, pendidikan, prestasi, dan kesehatan.

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bola voli merupakan suatu olahraga permainan beregu yang dimainkan

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

BAB I PENDAHULUAN. pencak silat akan menghadapi lawan dengan gerakan yang terpola dan terukur.

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam bidang olahraga mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga mempunyai tujuan yang berbeda, ada beberapa dasar atau alasan mengapa orang melakukan kegiatan olaharaga, yaitu : 1) Kegiatan olahraga untuk rekreasi, yaitu olahraga untuk mengisi waktu luang. 2) Kegiatan olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan, 3) Kegiatan olahraga untuk penyembuhan penyakit dan pemulihan penyakit atau rehabilitasi dan 4) Kegiatan olahraga untuk prestasi yang setinggi tingginya (Sajoto, 1995:1). Banyak bentuk dan cabang olahraga yang telah berkembang dewasa ini, salah satunya adalah bola voli. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak di minati masyarakat. Olahraga ini adalah olahraga permainan yang menggunakan bola besar yang terbuat dari bahan campuran karet yang dimana dimainkan oleh dua tim yang dibatasi oleh net, setiap tim berusaha untuk menjaga bola tidak jatuh di lapangannya dan berusaha agar tim lawan tidak mampu mengendalikan bola dengan melakukan pukulan pukulan yang keras. Permainan bola voli tidak hanya bertujuan untuk kesegaran jasmani tetapi juga berguna untuk peningkatan prestasi oleh atlet melalui pertandingan di tingkat daerah, nasional dan internasional. Untuk dapat meraih prestasi yang optimal dalam permainan bola voli seseorang pemain bola voli harus menguasai teknik dasar bola voli selain 1

didukung kemampuan bermain secara tim, kemampuan fisik dan juga mental bermain. Dengan menguasai teknik bermain secara baik maka taktik bermain akan bisa dilakasanakan dengan benar untuk memperoleh kemenangan. Jika kemampuan teknik tersebut masih kurang baik maka perlu dilatih agar bisa menjadi sebuah gerakan yang benar. Kemampuan pemain bola voli banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain adalah 1) bakat, 2) kemampuan fisik meliputi : kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, koordinasi, power, stamina,3) intelegensi, 4) motivasi. Pemain bola voli yang baik diperlukan dukungan kemampuan fisik yang baik. Selain kemampuan fisik kemampuan teknik juga perlu ditingkatkan agar dapat mencapai prestasi tertinggi. Bola voli telah berkembang menjadi sebuah ego dan kebanggaan dimana menjadi sebuah prestasi yang sangat diinginkan. Permainan bola voli dapat dilaksanakan dengan baik dan benar apabila seseorang dapat menguasai unsur-unsur dasar dalam permainannya. Unsur unsur tersebut meliputi service, passing bawah, passing atas, smash dan blocking (Durrwachter, 1982 : 5). Salah satu teknik dasar permainan bola voli adalah smash. Dilihat dari segi teknik dan taktik, smash sering digunakan dalam permainan bola voli yaitu untuk melakukan serangan ke lawan, dimana smash adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan poin. Karena kedudukannya yang begitu penting maka para pemain lebih difokuskan untuk bisa melakukan teknik dasar smash dengan baik. Smash dilakukan dengan memukul bola di atas net setinggi tingginya untuk menghindari bloking lawan dimana bola dipukul dengan kuat serta cepat dan menungkik masuk ke lapangan lawan.

Nuril, (2007:66) mengatakan bahwa melakukan smash yang merupakan serangan terhadap pertahanan lawan memerlukan loncatan tinggi, pukulan keras, kecepatan, maupun power otot kaki, tangan, lengan, bahu, punggung dan perut. Untuk dapat menyerang pertahanan lawan dan memenangkan pertandingan tentu setiap pemain harus bisa melakukan smash yang kuat, cepat dan juga terarah. Untuk bisa melakukan hal tersebut tentu diperlukan latihan yang terprogram dengan baik. Melakukan lompatan yang tinggi akan memberikan kemudahan bagi spiker untuk memukul bola dengan keras ke lapangan lawan dan bisa mengarahkan bola tersebut sesuai dengan keinginannya. Sedangkan lompatan yang rendah akan menyulitkan spiker untuk mengarahkan bola karena bola yang dipukul berada dibawah atau sejajar dengan ketinggian net. Karena hal tersebut maka tinggi lompatan sangat penting dalam melakukan smash bola voli agar pemain bisa melompati tinggi. Ketinggian lompatan sangat dipengaruhi oleh power otot tungkai Marita Dwi Yesida, Sudirman Husin dan Heru Sulistiant (Jurnal.Fkip.Unila.Ac.Id: 1996). Karena hal tersebut perlu kiranya setiap pemain voli untuk diberikan latihan power otot tungkai agar dapat meningkatkan kemampuan otot tungkainya sehingga juga mempengaruhi tinggi lompatan dan hasil smash bola voli. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kondisi fisik seorang atlet seperti power otot tungkai dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa metode latihan yang berbeda, sebagai upaya untuk memberikan berbagai variasi latihan dan untuk menghindari kejenuhan atlet. Metode latihan merupakan suatu cara

yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan seorang atlet, seperti yang dikemukakan Nossek (1982: 15) yang menyatakan bahwa metode latihan merupakan prosedur dan cara-cara pemilihan jenis-jenis latihan dan penataannya menurut kadar kesulitan, kompleksitas dan beratnya beban. Dengan metode latihan yang baik dan bervariasi, seorang atlet diharapkan dapat mencapai prestasi yang optimal. Latihan berbeban dan pliometrik dapat digunakan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai. Dalam memberikan program latihan hendaknya latihan yang dilakukan bersifat khusus, sesuai dengan sasaran yang akan dicapai. Latihan yang dilakukan untuk meningkatkan power otot tungkai harus melibatkan otot-otot yang akan dikembangkan yaitu otot tungkai serta sesuai dengan sistem energi yang digunakan dalam aktivitas tersebut. Latihan yang efektif dan efisien menjadi kebutuhan yang memang harus dipenuhi pada saat melakukan latihan. Beberapa alasan tentang pentingnya latihan yang efisien menurut Lutan R.(1988: 26) adalah 1) Efisiensi akan menghemat waktu, energi atau biaya, 2) Metode efisien akan memungkinkan para siswa atau atlet untuk menguasai tingkat keterampilan yang lebih tinggi. Faktor utama dalam latihan untuk meningkatkan daya ledak (explosive power) adalah mula - mula memusatkan pada pembentukan kekuatan kemudian beralih pada beban lebih ringan dan gerakan lebih cepat. Jenis latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan power otot tungkai diantaranya adalah latihan berbeban (Wilmore Costile, 1988 :135). Berkaitan dengan latihan berbeban Hadisasmita & Syarifuddin (1996: 109) mengemukakan bahwa Latihan beban kalau dilaksanakan dengan benar dapat mempertinggi kesehatan fisik secara

keseluruhan sehingga akan mengembangkan kecepatan, daya ledak otot, kekuatan dan keuletan, yang merupakan faktor-faktor penting bagi setiap atlet, sedangkan Harsono (1988 : 37) menyatakan bahwa Latihan berbeban adalah latihan yang sistematis dimana beban hanya dipakai sebagai alat untuk menambah kekuatan otot guna mencapai tujuan tertentu, serta latihan melompat - lompat atau latihan pliometrik. (Radcliffe & Farentinos: 1985: 5; Chu: 1992: 1; Bompa: 1993). Latihan pliometrik adalah salah satu latihan yang favorit yang dilakukan oleh pelatih saat ini, terutama kepada cabang olahraga yang dapat meningkatkan kemampuan daya ledak otot tungkai atau otot lengan (Johansyah, 2005). Untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai (explosive power) bisa dilakukan dengan latihan pliometrik. Latihan pliometrik merupakan bentuk latihan dengan tujuan agar otot mampu mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin (Chu, 1992:1). Latihan pliometrik sangat tergantung pada kekuatan dan kecepatan eksplosive dengan beban berlebih. Tahanan yang ditekankan dalam latihan pliometrik umumnya dalam bentuk bergerak berubah atau memindahkan beban atau anggota badan secara cepat, seperti mengatasi gravitasi sebagai akibat jatuhan, lompatan dan sebagainya (Chu, 1992:3). Selanjutnya dikatakan bahwa alat yang digunakan dalam latihan pliometrik berupa : kerucut, kotak, gawang dan palang, anak tangga, medicine balls, halangan dan rintangan. Dalam melakukan latihan pliometrik harus memperhatihan tinggi lompatan. Hasil dari power otot tungkai yang semakin baik maka akan meningkatkan lompatan yang semakin tinggi dimana secara langsung akan mempengaruhi hasil smash bola voli yang semakin baik.

Banyak bentuk latihan plyometrik diantarnya adalah latihan bounding dan lateral cone hop. Latihan bounding merupakan bentuk latihan plyometrik dimana dilakukan dengan melompat lompat ke depan dan dilakukan berulang. Latihan lateral cone hop adalah latihan plyometrik dengan cara melompatkan kaki ke samping dengan cara berulang dimana diberikan cone sebagai batas tinggi loncatan. Kedua bentuk latihan ini bertujuan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai sehingga lompatan akan semakin tinggi dengan demikian akan semakin mudah memukul bola lebih cepat, dapat menghindari bloking lawan dan memukul bola menungkik jatuh di lapangan lawan yang akhirnya bisa menghasilkan point. Saat ini perkembangan bola voli klub, instansi pemerintah, perusahaan swasta dan juga sekolah sekolah sudah berkembang pesat. Banyak pertandingan bola voli yang dipertandingkan dari tingkat daerah hingga tingkat internasional dan menjadi kegiatan tahunan. Salah satu klub yang aktif melakukan latihan dan mengikuti pertandingan yaitu klub TVRI Medan. Klub ini sudah berdiri sangat lama dan banyak pemain bola voli yang sudah menunjukkan kualitasnya di tingkat nasional yang merupakan atlet binaan dari klub TVRI. Pada saat sekarang atlet binaan klub TVRI terdiri dari junior dan senior dimana waktu latihannya berbeda beda. Pada tes pendahuluan smash pada atlet klub TVRI junior putri yang bertepatan dengan jadwal latihan dengan menggunakan tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani dalam Nurhasan (1986:3.11) yaitu tes smash dengan ketentuan yang ada dalam buku tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan smash atlet klub TVRI putri masih rendah jika dibandingkan dengan

ketentuan norma smash bola voli yang ada. Untuk itu peneliti mencoba melanjutkan dengan melakukan observasi tentang latihan apa yang mungkin mempengaruhi smash dengan melihat metode-metode latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan smash mereka. Setelah observasi dilakukan oleh peneliti dan juga wawancara dengan pelatih dapat disimpulkan bahwa atlet putri junior klub TVRI Medan masih memiliki kekuatan otot yang lemah sehingga lompatan menjadi rendah dan hasil smash menjadi tidak cepat. Untuk itu perlu diberikan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan smash dan juga dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai. Karena kemampuan tersebut yang masih rendah perlu diberikan latihan plyometrik bounding dan lateral cone hop terhadap atlet putri klub TVRI Medan sehingga daya ledak otot tungkainya semakin tinggi dan kemampuan smashnya semakin baik. Dengan menerapkan kedua bentuk latihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan teknik smash dalam permainan bola voli pada. Maka dari itu, peneliti akan mengadakan suatu penelitian tentang perbedaan pengaruh latihan bounding dan lateral cone hop terhadap power otot tungkai dan kemampuan smash pada atlet bola voli TVRI Tahun 2016. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah, maka peneliti dapat mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain: (1) Faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan bermain bola voli? (2) Faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan smash bola voli? (3) Apakah latihan bounding dapat meningkatkan kemampuan smash bola?

(4) Apakah latihan lateral cone hop dapat meningkatkan kemampuan smash bola? (5) Apakah kondisi fisik mempengaruhi kemampuan smash bola voli? (6) Apakah terdapat perbedaan latihan bounding dan latihan lateral cone hop terhadap kemampuan smash bola voli? (7) Apakah dengan program latihan yang baik sudah dapat meningkatkan kemampuan smash bola voli? (8) Apakah faktor latihan kondisi fisik dapat meningkatkan kemampuan bermain bola voli? (9) Apakah faktor psikologi dapat meningkatkan kemampuan bermain bola voli? (10) Apakah Latihan Plyometrik dapat meningkatkan kemampuan smash bola voli? C. Pembatasan Masalah Untuk mengetahui masalah yang lebih luas dan pendapat yang berbeda maka masalah dibatasi pada perbedaan pengaruh latihan bounding dan latihan lateral cone hop terhadap power otot tungkai dan kemampuan smash pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yakni: 1. Apakah latihan bounding dapat meningkatkan power otot tungkai pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016? 2. Apakah latihan lateral cone hop dapat meningkatkan power otot tungkai pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016? 3. Manakah yang lebih baik antara latihan bounding dengan latihan lateral cone hop terhadap power otot tungkai pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016?

4. Apakah latihan bounding dapat meningkatkan kemampuan smash pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016? 5. Apakah latihan lateral cone hop dapat meningkatkan kemampuan smash pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016? 6. Manakah yang lebih baik antara latihan bounding dengan latihan lateral cone hop terhadap peningkatan kemampuan smash pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016? E. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan power otot tungkai dan kemampuan smash pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016. Adapun tujuan penulis dalam meneliti masalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah latihan bounding dapat meningkatkan power otot tungkai pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016. 2. Untuk mengetahui apakah latihan lateral cone hop dapat meningkatkan power otot tungkai pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016. 3. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara latihan bounding dengan latihan lateral cone hop terhadap power otot tungkai pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016. 4. Untuk mengetahui apakah latihan bounding dapat meningkatkan kemampuan smash pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016. 5. Untuk mengetahui apakah latihan lateral cone hop dapat meningkatkan kemampuan smash pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016.

6. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara latihan bounding dengan latihan lateral cone hop terhadap peningkatan kemampuan smash pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kebermanfaatan yang bisa dipergunakan oleh pihak lain dalam perihal peningkatan kemampuan bermain dalam olahraga bola voli oleh karena itu diharapkan dapat: 1. Memberikan gambaran keterampilan dasar bola voli sebagai bahan referensi dalam meningkatkan kembali kemampuan dasar bola voli agar dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi pada cabang olahraga bola voli di tingkat junior. 2. Bahan acuan bagi pelatih untuk dapat meningkatkan kemampuan teknik atlet bola voli dengan menerapkan metode latihan yang berbeda. 3. Sebagai bahan referensi untuk bagi yang berminat melakukan penlitian yang relavan pada penelitian ini dengan melibatkan variabel variabel lain dengan populasi yang berbeda.