PERATURAN KEPALA DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR >TAHUN 2011

PERATURAN KEPALA DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENETAPAN PEMBAGIAN DAER

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN OPERASI KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA DlVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011

PERATURAN KEPALA DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGAMANAN EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG


PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

2016, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEP

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG REKRUTMEN DAN SELEKSI PENYIDIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tent

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DATA PERATURAN KEPALA DIVISIHUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA NOMOR: B/4/II/2012 NOMOR: 001/PERADI-DPN/MOU/II/2012

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAWASAN OPERASI KEPOLISIAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 D

2017, No Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 324, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5793); MEMUTUSK

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGAMANAN EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No Strata Tiga kedinasan, dilakukan penyetaraan dengan lulusan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAKSANAAN PROMOSI JABATAN TERBUKA DI LINGKUN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CAP DINAS. Dalam bagian ini dibahas materi tentang pengertian, dan ketentuan penggunaan/pemakaian cap dinas di lingkungan Polri.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

2017, No Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Kepemilikan Barang yang Tergolong Mewah oleh Pegawai Negeri pada Kepoli

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 3. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG LAYANAN POLISI 110 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK BARAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) BAGREN POLRES LOMBOK BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERLUASAN DAN PENGURANGAN RUANG LINGKUP SERTIFIKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA. Kartu Tanda Anggota. Kartu Istri/Suami.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN INTELIJEN KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN KEPOLISIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Menetapkan : 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PELATIHAN BIDANG HUKUM DI L1NGKUNGAN DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pencapaian grand strategy Kepolisian Negara Republik Indonesia dan upaya mendukung kebijakan Kapolri menuju Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mandiri, profesional, dan dipercaya serta guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan personel Kepolisian Negara Republik Indonesia diperlukan adanya pelatihan bidang hukum; b. bahwa untuk mencapai kemampuan dan keterampilan personel Kepolisian Negara Republik Indonesia yang optimal, diperlukan pedoman penyelenggaraan pelatihan internal Kepolisian Negara Republik Indonesia danlatau kerjasama dengan instansi lain; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Divisi Hukum Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Tata Cara Pelaksanaan Pelatihan Bidang Hukum Di Lingkungan Divisi Hukum Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia; 3. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik. Indonesia Nomor 21 Tahun 2010 tentang Organisasi Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; 4. Peraturan...,

2 4. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah; MEMUTUSKAN: Menetapkan:PERATURAN KEPALA DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PELATIHAN BIDANG HUKUM 01 L1NGKUNGAN DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. 2. Divisi Hukum Polri yang selanjutnya disebut Divkum Polri adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan bidang hukum pada tingkat Markas Besar (Mabes) Polri yang berada di bawah Kapolri. 3. Pelatihan adalah suatu upaya atau proses, cara perbuatan, kegiatan untuk memberikan, memelihara, meningkatkan kemampuan dan keterampilan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek agar mahir atau terbiasa untuk melakukan sesuatu tugas atau pekerjaan. 4. Peserta Pelatihan adalah anggota Polri dan PNS Polri pengemban tugas bidang hukum yang memperolah pengetahuan secara teknis dan taktis dalam memelihara dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan dengan persyaratan yang tetah ditetapkan. 5. Pelatihan bidang hukum adalah peningkatan kemampuan anggota Polri dan PNS di bidang perwira hukum, advokasi dan legal drafter. 6. Pelatihan Pewira Hukum adalah pelatihan yang diberikan kepada anggota Polri berpangkat perwira yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kemampuan dalam menyusun peraturan perundang undangan, advokasilbantuan hukum, penerapan hukum, serta memberikan penyuluhan hukum baik kepada Poiri/PNS Polri. 7. Pelatihan...

3 7. Pelatihan Advokat adalah pelatihan yang diberikan kepada anggota Polri dan PNS Polri yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam pemberian bantuan dan nasehat hukum, membuat naskah pembelaan serta beracara di pengadilan pada tingkat pertama, tingkat banding, tingkat kasasi serta melakukan upaya hukum lain. 8. Pelatihan legal drafter adalah pelatihan yang diberikan kepada anggota Polri dan PNS Polri yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyusun peraturan perundang-undangan. 9. Bahan ajar yang selanjutnya disingkat hanjar adalah materi pengetahuan dan/atau keterampilan yang dipilih dan disusun untuk pernberian pengalaman belajar dalam rangka pencapaian tujuan kompetensi tertentu. Pasal2 Tujuan dari peraturan ini adalah untuk menyamakan persepsi, meningkatkan kemampuan dan keterampilan personel di lingkungan Polri dalam bidang hukum. Prinsip-prinsip peraturan ini meliputi: Pasal3 a. Jegalitas, yaitu pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan pelatihan harus dapat dipertanggungjawabkan; c. humanis, yaitu pelatihan yang dilakukan senantiasa mernperhatikan aspek penghormatan, perlindungan, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia; d. efektif dan efisien, yaitu setiap pelaksanaan pelatihan berorientasi pada pencapaian tujuan dan ketepatan waktu; dan e. prosedural, yaitu dalam melaksanakan pelatihan sesuai dengan jadual yang telah ditentukan; BAB II JENIS-JENIS PELATIHAN Pasal4 Pelatihan yang dilaksanakan oleh Divkum Polri meliputi: a. Pelatihan Perwira Hukum; b. Pelatihan Advokat; dan c. Pelatihan Legal Drafter. PasaI5...

4 Pasal5 (1) Pelatihan perwira hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a merupakan pelatihan yang diikuti oleh anggota Polri yang berpangkat perwira yang berkualifikasi sarjana hukum dan/atau Sarjana IImu Kepolisian diutamakan yang bertugas di fungsi Bidkum, Reskrim dan Propam. (2) Pelatihan Advokat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b merupakan pelatihan yang diikuti anggota Polri dan PNS Polri yang berkualifikasi Sarjana Hukum dan/atau Sarjana IImu Kepolisian diutamakan yang bertugas di fungsi Bidkum, Reskrim dan Propam. (3) Pelatihan Legal Drafter sebagaimana di maksud dalam Pasal 4 huruf c merupakan pelatihan yang diikuti oleh anggota Polri dan PNS Polri yang berkualifikasi Sarjana Hukum dan/atau Sarjana IImu Kepolisian yang bertugas di seluruh fungsi kepolisian. Pasal6 (1) Sasaran pelatihan perwira hukum untuk anggota Polri yang terampil dan mampu dalam pengkajian hukum, bantuan dan nasehat hukum, penerapan hukum, serta penyuluhan hokum, sehingga mampu melaksanakan fungsi bidang hukum baik di tingkat Markas Besar sampai dengan Kepolisian Sektor. (2) Sasaran pelatihan Advokat untuk anggota Potri dan PNS Polri yang terampil dan mampu dalam mengemban fungsi advokasi dalam tugas pemberian bantuan dan nasehat hukum serta bertindak selaku kuasa hukum untuk kepentingan institusi, anggota Polri, PNS Polri, serta keluarga besar Polri. (3) Sasaran pelatihan Legal Darfter untuk anggota Polri dan PNS Polri yang terampil dan mampu dalam menyusun peraturan perundang-undangan, sehingga dapat menyusun rancangan undang-undang, rancangan peraturan pemerintah, rancangan peraturan presiden, dan rancangan peraturan kepolisian. BABII! PELAKSANAAN PELATIHAN Bagian Kesatu Prosedur Pelaksanaan Pelatihan Pasal7 (1) Prosedur pelaksanaan pelatihan bidang hukum meliputi: a. pengajuan usulan Kerangka Acuan Kerja (KAK); b. penunjukan panitia pelaksana; c. rapat...

5 c. rapat panitia pelatihan; d. membuat surat telegram ke polda-polda; e. pemanggilan peserta; f. pembukaan pelatihan; g. proses pelatihan; h. penutupan pelatihan; dan i. pembuatan laporan. (2) Dalam hal pelatihan advokat sebagaimana dimaksud Pasal 4 huruf b terlebih dahulu berkoordinasi dan bekerjasama dengan Persatuan Advokat Indonesia (Peradi). Pasal8 Pengajuan usulan Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a. berisi: a. kerangka acuan kerja atau term of reference (TOR) yang di buat oleh Kabagrenmin; dan b. proposal kegiatan yang dibuat oleh Kasubbagbinfung yang ditandatangani oleh Kabagrenmin dan diajukan kepada Kadivkum Polri untuk disetujui. Pasal9 Setelah proposal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b disetujui oleh Kadivkum Polri, Kasubbag Binfung membuat surat perintah penunjukan panitia pelaksana pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b, yang diparaf oleh Kabag Renmin, Kataud dan diajukan ke Kadivkum untuk disetujui dan ditandatangani. Pasal10 (1) Rapat panitia pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c, dilaksanakan dengan tujuan untuk mengecek kesiapan pelatihan dalam hal tugas: a. kesekretariatan; b. Organizing Committee (OC); dan c. Steering Committee (SC). (2) Kesekretariatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, bertugas: a. menyiapkan sural sural yang berhubungan dengan pelalihan, antara lain: 1. proposal; 2. undangan...

6 2. undangan; 3. surat kepada pengajar; 4. surat telegram; dan 5. sertifikat pelatihan. b. membuat tema dan spanduk; c. mempersiapkan perlengkapan pelatihan, antara lain; 1. tas; 2. alat tulis; dan 3. tanda peserta. d. membuat buku panduan kegiatan; dan e. membuat buku absensi kehadiran peserta setiap pelaksanaan pelatihan. (3) OC sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, bertugas mempersiapkan antara lain: a. tempat pelatihan; b. akomodasi peserta; c. konsumsi peserta dan panitia; d. tenaga dokumentasi, keamanan, kesehatan; dan e. transportasi untuk kelancaran pelaksanaan pelatihan. (4) SC sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, bertugas antara lain: a. mengendalikan jalannya acara; b. menyiapkan materi pelatihan; c. menghubungi pengajar/nara sumber; d. membuat jadwal pelatihan; dan e. membuat sambutan Kapolri/KadiYkum Polri untuk pembukaan dan penutupan pelatihan. Pasal11 Membuat surat telegram ke Polda-Polda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf d, dilakukan sebagai pemberitahuan akan dilaksanakannya pelatihan. Pasal12 Pemanggilan peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf e dibuat oleh Kadivkum Polri atas nama Kapolri sesuai nama yang sudah dikirimkan oleh para Kapolda. Pasal13.

7 Pasal13 Pembukaan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf f, dilaksanakan dengan acara: a. seluruh peserta pelatihan menempati tempat yang telah disediakan; a. pembukaan oleh pembawa acara; b. penyematan tanda peserta; c. sambutan Kadivkum Polri, dilanjutkan dengan pernyataan pembukaan pelatihan; d. pembacaan doa; dan e. penutupan oleh pembawa acara. Pasal 14 Proses pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf g, dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Pasal 15 Penutupan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf h, dilaksanakan dengan acara: a. seluruh peserta pelatihan menempati tempat yang telah disediakan; b. pembukaan oleh pembawa acara; c. penyerahan hasil diskusi apabila ada; d. pelepasan tanda peserta; e. sambutan Kadivkum Polri, dilanjutkan dengan pernyataan penutupan pelatihan; f. pembacaan doa; dan g. penutupan oleh pembawa acara. Pasal 16 Pembuatan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf i, dilaksanakan setelah selesai kegiatan pelatihan dan laporan ditujukan kepada Kapolri dengan tembusan Irwasum Polri, Kalemdikpol Polri, Asrena Kapolri, dan As SDM Kapolri. Bagian Kedua Perlengkapan Pelatihan Pasal 17 (1) Perlengkapan pelatihan yang digunakan antara lain: a. komputerllaptop; b. printer; c. LCD/On focus.

8 c. LCD/In focus; d. Whiteboard; e. Flip chart; f. alat tulis; g. meja dan kursi sesuai dengan kebutuhan; h. materi pelatihan/hanjar; dan i. piranti lain/referensi yang berkaitan dengan produk hukum. (2) Ruangan pelatihan yang disediakan untuk membahas materi pelatihan antara lain: a. ruangan besar untuk kegiatan belajar mengajar; dan b. ruangan kecil untuk kegiatan diskusi. Bagian Ketiga Mekanisme Pelaksanaan Pelatihan Pasal18 Mekanisme pelaksanaan pelatihan tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan peraturan ini. BABIV BIAYA Pasal 19 (1) Biaya pelaksanaan pelatihan berasal dari DIPA Divkum Polri. (2) Biaya pelaksanaan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain: a. honorarium pelatih; b. konsumsi pelatihan; c. ATKladministrasi pelatihan; d. cetak materi pelatihan; e. akomodasi pelatihan; f. transportasi pelatih dan panitia; dan g. dukungan praktek. BABV...

9 BABV KETENTUAN PENUTUP Pasal20 Peraturan Kadivkum ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Mei 2011 Drs MUDJI WALUYO S.H., M.M. I PEKTUR JENDERAL POLISI Disahkan di Jakarta pada tanggal 10 Juni 2011 KEPALA KEPOllSIA~PUBlIK INDONESIA, :.----- Drs. TIMUR PRADOPO JENDERAL POLISI REGISTRASI SETUM POLRI NOMOR 5 TAHUN 2011

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PELATIHAN BIDANG HUKUM 01 L1NGKUNGAN DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEKANISME PELAKSANAAN PELATIHAN awal pelaksanaan Kapolda/Kabidkum mengirimkan nama calon peserta pelatihan ke Divkum Polri. Pemanggilan peserta dilakukan dengan pembuatan kembali surat telegram atas nama Kapolri yang di tandatangani Kadivkum dengan mencantumkan -? I ~., Pengajuan proposal ke -; Kadivkum Polri Pembuatan surat telegram atas nama Kapolri yang di tandatangani oleh Kadivkum perlhal pelatihan perwira hukum yang ditujukan kepada Para Kapolda u.p Kabidkum Polda Pembukaan pelatihan Pembuatan Laporan I ~ -'I I ~ Bag Renmin membuat surat perintah perihal penunjukan panitia pelatihan melalui Kabag Renmin yang disetujui dan ditandatangani oleh Kadivkum Polri Diadakan rapat panitia pelatihan untuk mengecek kesiapan tugas kesekretariatan, OC, SC dan dipimpin oleh ketua pelaksana. Proses pelatihan Penutupan pelatihan ~ 'I Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Mei 2011 Drs. IN UDJI WALUYO, S.H., M.M. EKTUR JENDERAL POLISI