PENGARUH KEMAMPUAN EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECENDERUNGAN PUTUS SEKOLAH ANAK USIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat terutama setelah terjadi krisis ekonomi tahun Nilai

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

Judul BAB I PENDAHULUAN

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Pendidikan bisa. dikatakan gagal dan menuai kecaman jika manusia - manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

Disusun oleh : Putri Setya Wardani A

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

Transkripsi:

PENGARUH KEMAMPUAN EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECENDERUNGAN PUTUS SEKOLAH ANAK USIA SEKOLAH DI DESA DEDEL KELURAHAN LAU KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2008 SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Penyusunan Skripsi S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi Oleh : Dany Rahmawati A 210 040 126 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi telah mempercepat moderenisasi dalam segala bidang penemuan baru. Penemuan baru, khususnya dalam bidang komunikasi akan mempercepat frekwensi komunikasi dengan bangsa lain dan kemudian akan berdampak pada kegoncangan dalam kehidupan berbangsa. Berbagai perkembangan itu semakin kuat sejalan dengan tuntutan reformasi dan globalisasi. Untuk itu mutlak diperlukan sumberdaya manusia yang responsif, kompetitif, dan memiliki mobilitas tinggi dalam berfikir maupun bertindak, sehingga dapat berpartisipasi aktif dan kontruktif dalam proses reformasi dan globalisasi. Dalam kontek inilah diperlukan berbagai upaya membina dan membangun generasi muda yang tangguh dan mumpuni sebagai sumberdaya manusia yang dapat dihandalkan. Pendidikan merupakan masalah yang menarik untuk dibahas, karena melalui usaha pendidikan diharapkan tujuan pendidikan akan dapat tercapai. Salah satu tujuan nasional yang ingin dicapai dalam pembangunan sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan peningkatan dan penyempurnaan sistem penyelenggaraan

pendidikan nasional yang berorentasi pada peningkatan kualitas hasil pendidikan. Kita semua tahu dan sadar bahwa saat ini hidup di era teknologi, sarana komunikasi mulai dari yang sederahana sampai yang canggih telah berkembang dengan pesat. Di dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus ditunjang oleh kemampuam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan teknologi. Dalam tujuan pendidikan nasional menurut UU (20 : 2003) tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi meengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Masyarakat indonesia terdiri dari berbagai latar belakang sosial ekonomi, masing-masing keluarga berbeda latar belakang ekonominya. Ada keluarga yang latar belakang sosial ekonominya memadai, sehingga menyediakan fasilitas pendidikan juga memadai. Sebaliknya ada pula keluarga yang sosial ekonominya sangat rendah, sehingga tidak dapat memberikan kesempatan memperoleh pendidikan yang memadai, bahkan sekolah pun tidak. Rendahnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia cukup besar dan merata hal ini menjadi semakin parah sejak tahun 1998 ketika krisis ekonomi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin rendah, harga-

harga naik semakin tinggi sehingga daya beli masyarakat sangat kurang, termasuk kemampuan masyarakat membiayai pendidikan anak-anaknya. Karena itu akibat krisis ekonomi menyebabkan tidak sedikit anak-anak yang putus sekolah. Selain kemampuan ekonomi orang tua, ada faktor lain yang sedikit banyak berpengaruh putus sekolah, yaitu motivasi belajar yang bersangkutan sebagai faktor intern. Motivasi sebagai pendorong bagi seseorang untuk melakukan kegiatan. Dengan motivasi belajar yang tinggi akan memberikan semangat bagi anak yang bersangkutan untuk tetap bersekolah walaupun dengan ekonomi yang tidak memadai. Berbeda dengan anak yang motivasi belajarnya rendah, maka semangat untuk bersekolah juga rendah, yang pada akhirnya berpeluang besar untuk putus sekolah. Dengan demikian kemampuan ekonomi keluarga dan motivasi anak mempunyai pengaruh peran yang sangat besar terhadap terjadinya putus sekolah. Masyarakat didesa Dedel kecamatan Dawe kabupaten Kudus terdiri dari keluarga yang mempunyai kemampuan ekonomi yang berbeda-beda, hal ini karena sumber mata pencaharian yang berbeda-beda pula ada yang bermata pencaharian petani, pedagang, wira usaha, PNS, dan lain sebagainya. Sejak tahun 1998 angka anak putus sekolah menjadi meningkat seiring dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Pada awal 1998 angka putus sekolah mencapai 20 orang dari keseluruhan anak usia sekolah. Hal itu meningkat pada tahun 1999 sebanyak 30 orang anak usia sekolah, hingga tahun 2003 jumlah anak usia sekolah sebanyak 70 anak usia sekolah. Menurut laporan dari Rakor Tim Gerakan Percepatan Penuntasan Wajar Diknas 9 tahun dan

Penuntasan Buta Aksara tahun 2008, bahwa faktor penyebab anak usia sekolah putus sekolah adalah faktor ekonomi yaitu wali murid yang kurang mampu, faktor goegrafis yaitu lokasi antara tempat tinggal siswa dan sekolahnya cukup jauh serta faktor kesadaran orang tua murid terhadap pendidikan anak masih rendah ( www.putus sekolah.com.). Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai PENGARUH KEMAMPUAN EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECERENDUNGAN PUTUS SEKOLAH DI DESA DEDEL KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2007. B. Identifikasi Masalah Putus sekolah pada anak usia sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait, baik yang berasal dari diri terdiri terdidik (internal) maupun yang berasal dari luar diri si terdidik (eksternal). Secara lebih terinci dari faktor internal dan eksternal tersebut seperti misalnya faktor kecerdasan, prestasi yang diperoleh di sekolah, minat dan motivasi belajar sisiwa pergaulan dan hubungan dalam keluarga, perhatian orang tua, fasilitas yang dimiliki, tingkat pendapatan dalam keluarga dan lain sebagainya. Dalam kontek ini tentu saja masih banyak lagi masalah-masalah yang banyak ditemukan antara lain : 1. Kemampuan ekonomi keluarga yang rendah. 2. Motivasi belajar yang masih rendah. 3. Kecendrungan putus sekolah yang masih tinggi.

C. Pembatasan Masalah dan Fokus Masalah Sebagaimana rumusan judul diatas, terkait bahwa permasalahan yang terkait didalamnya sangat luas, sehingga tidaklah mungkin semuanya dapat terselesaikan, karena itu untuk menghindari kesalah pahaman dan penafsiran yang berbeda-beda, sehingga terjadi penyimpangan dari judul diatas, maka perlu pembatasan masalah dan pemfokusan masalah, sekaligus persoalan yang diteliti menjadi jelas dan terfokus. Dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut : 1. Kemampuan keluarga yang di maksud penulis adalah tingkat pemenuhan kebutuhan keluarga dengan melihat dari sudut pandang pendapatan perkapita, tingkat pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana, serta hiburan. 2. Motivasi belajar merupakan salah satu bentuk dorongan yang dapat menumbuhkan anak didik mempunyai keinginan untuk belajar, meliputi motivasi intrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri individu anak, dan motivasi ektrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar individu anak. 3. Kecendrungan putus sekolah merupakan kemungkinan anak usia sekolah untuk berhenti sekolah yang sedang dijalani sebelum tamat program studinya di desa Dedel kelurahan Lau kecamatan Dawe kabupaten Kudus.

D. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan bagian penting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah, karena permasalahan merupakan fokus dan arah penelitian. Maka itu seorang peneliti sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahanya. Dengan permasalahan yang jelas, maka proses pemecahanya akan terarah dan terfokus. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Adakah pengaruh kemampuan ekonomi keluarga terhadap kecenderungan putus sekolah di desa Dedel kelurahan Lau kecamatan Dawe kabupaten Kudus tahun 2008?. 2) Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap kecenderungan putus sekolah di desa Dedel kelurahan Lau kecamatan Dawe kabupaten Kudus tahun 2008?. 3) Adakah pengaruh kemampuan ekonomi keluarga dan motivasi belajar terhadap kecenderungan putus sekolah di desa Dedel kelurahan Lau kecamatan Dawe kabupaten Kudus tahun 2008?.

E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran untuk merealisasikan aktivitas yang akan dilaksanakan suatu penelitian, sehingga diperlukan perumusan yang jelas dan tepat. Karena tujuan berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti maka tujuan merupakan bagian penting dalam penelitian, sehingga dengan tujuan yang ada, akan dapat bekerja secara terarah baik dalam mencari data-data sampai pemecahan masalahnya. Tujuan yang di maksud adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan ekonomi keluarga terhadap kecenderungan putus sekolah di desa Dedel kelurahan Lau kecamatan Dawe kabupaten Kudus tahun 2008?. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap kecenderungan putus sekolah di desa Dedel kelurahan Lau kecamatan Dawe kabupaten Kudus tahun 2008?. 3. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan ekonomi keluarga dan motivasi belajar terhadap kecenderungan putus sekolah di desa Dedel kelurahan Lau kecamatan Dawe kabupaten Kudus tahun 2008?.

F. Manfaat Penelitian Dalam suatu penelitian, diharapkan menghasilkan suatu yang bermanfaat, adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat atau kegunaan teoritis. a. Sebagai karya ilmiah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, kususnya mengenai pengaruh kemampuan ekonomi keluarga dan motivasi belajar terhadap kecenderungan putus sekolah pada anak usia sekolah. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat atau kegunaan praktis a. Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya kemampuan ekonomi keluarga dan motivasi belajar terhadap kecenderungan putus sekolah pada anak usia sekolah. b. Dapat dijadikan bahan untuk mengatasi problem besarnya putus sekolah, kususnya di desa Dedel kelurahan Lau kecamatan Dawe kabupaten Kudus. c. Sebagai pendidik maka pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian dapat ditransformasikan kepada peserta didik dan pada masyarakat umumnya.