BAB I PENDAHULUAN. merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha untuk memungkinkan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsunagn

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, mempertinggi kemampuan berbahasa, dan menumbuhkan sikap

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran kepada anak sejak dini. Selain itu pembelajaran Bahasa

Bab II KAJIAN TEORI. menambah dan mengumpulkan sejumlah informasi dan pengetahuan. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. konsep berkomonikasi, berintreraksi serta menerima informasi. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memerlukan bahasa untuk dapat berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. timur dan berbatasan langsung dengan kecamatan Bayat. Kondisi wilayah

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Selain itu, pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kebudayaan suatu daerah. Pasal 22 Undang-Undang Nomor

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: L A S M I N I A

I. PENDAHULUAN. dimulai dari penguasaan materi sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa berarti terampil menyimak (mendengarkan), terampil berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan yang erat dengan ketrerampilan-keterampilan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal. senantiasa mengharapkan agar siswa-siswanya dapat belajar serta mencapai hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam berbagai kesempatan. Dari observasi yang dilakukan penulis. bagian yang paling tinggi tingkat kesulitannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Sinar Baru Al Gensindo, 2005), hlm. 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup yang lebih baik. Agar dapat memiliki kemampuan dan

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah kelompok social, bahasa di gunakan untuk berkomunikasi, berbagi

I. PENDAHULUAN. berupa transformasi nilai-nilai, pengetahuan, teknologi, dan kemampuan.

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. kelas, merupakan inti dari setiap lembaga pendidikan formal. Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin majunya sarana informasi dan komunikasi, serta ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah terdiri atas keterampilan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SDN 05 KARANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Kurikulum sebagai rancangan. dengan perkembangan yang ada dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikannya dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. kurikulum yakni dari CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan tersebut masing-masing harus dimiliki oleh siswa untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia, baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi. Salah satu alasannya, kemampuan berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengingat sebagian besar iptek itu terdokumentasi dalam bentuk referensi yang bermedia bahasa Indonesia. Sebagai konsekuensi dari itu, Sekolah Dasar (SD) sebagai salah satu bagian dari jenjang pendidikan dasar, juga memasukkan mata pelajaran tersebut ke dalam kurikulumnya, yaitu Kerikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah satu hal yang sangat urgen kaitannya dengan mata pelajaran bahasa Indonesia adalah bagimana caranya agar pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dapat berhasil dengan baik? Jawaban untuk pertanyaan seperti itu tentu banyak sekali variasinya, mengingat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia,. Salah satunya adalah perlu adanya pemahaman mengenai karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia oleh praktisi pendidikan, khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), termasuk KTSP, pada dasarnya adalah 1

2 sebuah program pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa (dan sastra) Indonesia di kalangan para peserta didik. Mata pelajaran tersebut mengemban fungsi sebagai : 1. Sarana pembinaan kesatuan dan kesatuan bangsa, 2. sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya, 3. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni, 4. Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa dan sastra Indonesia yang baik untukk berbagai keperluan, 5. Sarana pengembangan penalaran, dan 6. Sarana pemahaman keberagaman budaya Indonesia melalui khasanah kesastraan. Di antara tujuan yang diemban oleh mata pelajaran bahasa Indonesia adalah peserta didik memiliki keterampilan dalam berbahasa Indonesia secara baik dan benar, baik secara reseptif (membaca dan menyimak) maupun secara produktif (berbicara dan menulis). Aspek keterampilan, termasuk keterampilan berbahasa Indonesia, biasanya akan dimiliki seseorang apabila ia rajin berlatih. Berdasarkan asumsi tersebut, konsekuensi pembelajaran bahasa Indonesia lebih berorientasi pada praktik berbahasa dari Bahasa Indonesia dan teori pengetahuan bahasa. Hal itu

3 dilakukan agar tujuan terampil berbahasa Indonesia di kalangan peserta didik dapat terwujud. Selain hal di atas, ada sesuatu yang sangat unik dan berbeda dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu yang diajarkan dan media ajarnya sama, bahasa Indonesia. Hal ini berbeda kasusnya dengan pembelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran lain (kecuali bahasa Inggris). Kondisi tersebut akan membawa pada sebuah konsekuensi bagi guru bahasa Indonesia. Konsekuensi tersebut adalah bahwa guru bahasa Indonesia harus bisa menjadi teladan atau figur pemakai bahasa Indonesia yang baik, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Pada umumnya para siswa sekolah dasar ( SD ) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia belum sesuai dengan harapan dan banyak siswa yang motivasinya kurang karena menganggap bahwa Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membosankan. Padahal Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional. MI Generasi Brillian Di Cihanjuang Cibaligo Parongpong mempunyai Enam kelas yaitu kelas I satu kelas, kelas II satu kelas, kelas III satu kelas, Kelas IV satu kelas, kelas V satu kelas dan kelas VI satu kelas. Masing-masing kelas dipegang oleh satu orang guru kelas. Berdasarkan hasil penelitian di kelas IV, diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yaitu 50 pada ulangan akhir semester satu

4 dan ulangan harian pertama semester dua yang masih dibawah KKM sekolah yaitu 65. Berdasarkan hasil pengamatan, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, yaitu : Guru lebih sering menggunakan metode ceramah. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa masih kurang berani untuk tampil di depan kelas. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang digunakan di MI Generasi Brillian Kelas V Di Cihanjuang Cibaligo Parongpong adalah pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi. Sehingga aktivitas yang dilakukan siswa biasanya hanya mendengar dan mencatat penjelasan guru. Siswa kurang dilibatkan untuk tampil di depan kelas. Hal ini menyebabkan timbulnya rasa bosan pada siswa sehingga motivasi siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran menjadi kurang. Menurut penelitian lapangan di kelas V, sebagian siswa mengalami kesulitan dalam membaca puisi. Sementara itu proses pembelajaran pada materi Bahasa Indonesia, guru lebih sering menjelaskan materi pelajaran melalui ceramah, siswa cenderung pasif dan aktivitas siswa yang sering dilakukan hanya mencatat dan menyalin sehingga kesempatan siswa untuk mengkonstruksi hal yang dipelajarinya berdasarkan pengetahuan yang diketahuinya menjadi tidak efektif. Siswa menjadi

5 kurang termotivasi, sehingga jarang bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan akibatnya hasil belajar siswa pada materi ini belum maksimal. Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga siswa dapat berperan aktif dan antusias selama proses pembelajaran berlangsung. Maka diperlukan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan menumbuhkan motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran. metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa salah satunya adalah dengan penerapan metode RAP. Melalui penerapan metode RAP ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok membaca puisi yang menerapkan metode RAP lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional melalui metode ceramah di MI Generasi Brillian Kelas V Di Cihanjuang Cibaligo Parongpong. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca baca puisi di kelas V MI Generasi Brillian Cihanjuang,

6 Cibaligo Parongpong Kab. Bandung Barat sebelum diterapkannya metode RAP? 2. Bagaimana penerapan metode RAP pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca puisi di kelas V MI Generasi Brillian Cihanjuang, Cibaligo Parongpong Kab. Bandung Barat? 3. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca puisi di kelas V MI Generasi Brillian Cihanjuang, Cibaligo Parongpong Kab. Bandung Barat setelah diterapkannya metode RAP? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk: 1. Mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca baca puisi di kelas V MI Generasi Brillian Cihanjuang, Cibaligo Parongpong Kab. Bandung Barat sebelum diterapkannya metode RAP. 2. Mengetahui penerapan metode RAP pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca puisi di kelas V MI Generasi Brillian Cibaligo Parongpong Kab. Bandung Barat. 3. Mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca puisi di kelas V MI Generasi Brillian Cihanjuang,

7 Cibaligo Parongpong Kab. Bandung Barat setelah diterapkannya metode RAP. D. Manfaat Penelitian Hasil Penelitian tindakan kelas ini diharapkan memberikan manfaat yaitu : 1. Bagi guru, model pembelajaran kooperatif metode RAP dapat menjadi salah satu metode pembelajaran untuk melaksanakan proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi siswa, sebagai wahana baru dalam proses meningkatkan hasil belajar pembelajaran Bahasa Indonesia 3. Bagi sekolah, untuk memberikan informasi mengenai model pembelajaran kooperatif dalam rangka perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas lulusan sekolah. 4. Bagi peneliti dapat memberikan memberikan gambaran yang nyata tentang pembelajaran metode RAP untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi membaca puisi. E. Kerangka Pemikiran Upaya yang diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas selalu bergantung pada kreatifitas guru dalam memilih metode yang menyenangkan pada waktu menyampaikan materi pembelajaran sehingga menimbulkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Kurangnya minat siswa dalam mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia sangat berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini yang menjadi indikator perlunya upaya untuk membantu siswa agar

8 dapat mempelajari materi membaca puisi dengan lebih baik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, minat merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi proses dan hasi belajar. Apabila seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu, maka ia tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut. Sebaliknya, kalau seseorang mempelajari sesuatu dengan minat, maka hasil yang diharapkan akan lebih baik (Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo : 2005:107). Penerapan dengan metode RAP lebih mendorong kemandirian, dan untuk memotivasi keaktifan dan tanggung jawab dalam diri siswa. Dalam pembelajaran ini siswa lebih termotivasi selama kegiatan berlangsung sehingga dapat lebih meningkatkan minat siswa dalam mempelajari Bahasa Indonesia sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok bahasan membaca puisi di MI Generasi Brillian Kelas V Di Cihanjuang Cibaligo Parongpong. Dengan menggunakan metode RAP ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan membaca puisi. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak belajar. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif Bahasa Indonesia yang

9 mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes. Lebih jelasnya, untuk kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut Keadaan awal Tindakan Hasil akhir Metode pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, akibatnya prestasi belajar siswa masih rendah. Penjelasan tentang penerapan metode RAP Penerapan metode RAP. SIKLUS I Minat belajar siswa meningkat pada pembelajaran Bahasa Indonesia SIKLUS II Hasil belajar siswa meningkat pada pembelajaran Bahasa Indonesia Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia setelah menggunakan metode RAP dilihat dari ratarata hasil tes siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu dengan nilai ketuntasan 65. Evaluasi awal Evaluasi efek Evaluasi akhir Gambar 1.1 Alur Kerangka Berpikir

10 F. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Penerapan Metode RAP dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi membaca puisi di kelas V MI Generasi Brillian Cihanjuang Cibaligo Parongpong