PENGARUH KUAT ARUS DAN WAKTU TERHADAP HASIL PEWARNAAN DAN MASSA ALUMINIUM PADA PROSES ANODIZING DENGAN ELEKTROLIT H 2 SO 4 15%

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX. Sulaksono Cahyo Prabowo

I. PENDAHULUAN. Aluminium digunakan secara luas, karena mempunyai sifat sifat seperti

I. Tujuan. Dasar Teori

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Anodizing Aluminium Dengan Menggunakan Pewarna Tembaga Nitrat Dan Kalium Permanganat PENELITIAN

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manufacturing dan automotive, maka banyak sekali inovasi-inovasi maupun

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Melimpahnya aluminium

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS LISTRIK PADA PROSES ANODIZING TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN LOGAM ALUMINIUM SERI 2XXX

PENGARUH KUAT ARUS LISTRIK TERHADAP KEKERASAN, KECERAHAN DAN KETEBALAN LAPISAN OKSIDA HASIL PROSES ANODIZING PADA ALUMINIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN, NILAI KEKERASAN, DAN LAJU KOROSI PADA PROSES ANODIZING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Pemotongan Sampel. Degreasing dengan larutan Acetone

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU PENCELUPAN PADA PROSES ANODIZING ALUMINIUM SERI 1XXX

PENGARUH ARUS DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL DAN TEMBAGA TERHADAP KEKERASAN CORAN ALUMINIUM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN PENCELUPAN TERHADAP KETEBALAN LAPISAN DAN LAJU KOROSI PADA KUNINGAN COR YANG DI ANODIZING

PENGARUH KUAT ARUS PADA PROSES ANODIZING TERHADAP KARAKTERISTIK VELG MOBIL MERK BSA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. Pengaruh penambahan konsentrasi..., Martino R. Hutasoit, FT UI, 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN. Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel. Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI

KAJIAN PEWARNA DAUN PANDAN WANGI PADA PROSES PENCELUPAN KOMPONEN OTOMOTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHAN CELUP TERHADAP KETEBALAN LAPISAN

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Hasil Penelitian dan Pembahasan

PENGARUH ARUS PADA PROSES ANODISASI ALUMINUM TERHADAP KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN LAJU KOROSI

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI ASAM OKSALAT TERHADAP KETEBALAN LAPISAN OKSIDA PADA ALUMINIUM FOIL HASIL PROSES ANODISASI SKRIPSI

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

Gambar 4.1 Hasil anodizing aluminium 1XXX dengan suhu elektrolit o C dan variasi waktu pencelupan (a) 5 menit. (b) 10 menit. (c) 15 menit.

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

ANALISA PRODUK ELEKTROPLATING AS SEPEDA MOTOR DARI HOME INDUSTRY DI PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Teknologi pelapisan logam dewasa ini banyak dikembangkan, kebutuhan

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

Makalah seminar PENGARUH TEMPERATUR DYEING PADA PROSES ANODIZING TERHADAP KETEBALAN DAN LAJU KOROSI UNTUK BAHAN COR KUNINGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oksidasi yang dilakukan dengan metode OM ( Optic Microscope) dan

TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN DAN LAJU KOROSI PADA BAHAN KUNINGAN COR YANG DI ANODIZING

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI SUHU DAN WAKTU PROSES ANODIZING PADA BAHAN ALUMUNIUM ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

W, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. mekanis dari aluminium semakin baik dalam segi ketahanan dan nilai dekoratif

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

PENGARUH VARIASI WAKTU PROSES ANODIZING TERHADAP KARAKTERISTIK VELG RACING MERK SPRINT

Pengaruh Kuat Arus Listrik Dan Waktu Proses Anodizing Dekoratif Pada Aluminium Terhadap Kecerahan Dan Ketebalan Lapisan

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PENGARUH BEDA POTENSIAL LISTRIK SAAT ANODIZING TERHADAP KEKERASAN ALUMINIUM HASIL ANODIZING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. industry manufaktur khususnya di bidang otomotif. Agar kualitas fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN ASAM SULFAT (H2SO4) PADA PROSES ANODIZING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Rapat Arus dan Waktu Anodizing Terhadap Ketebalan Lapisan Aluminium Oksida pada Aluminium Paduan AA 2024-T3

SANDHY PUTRA PANGIDOAN SIPAYUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

Elektrokimia. Sel Volta

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu)

Ekstraksi Zat Warna dari Kulit Manggis dan Pemanfaatannya untuk Pewarna Logam Aluminium Hasil Anosidasi. Agustinus Ngatin dan Edy Wahyu Sri Mulyono

Transkripsi:

PENGARUH KUAT ARUS DAN WAKTU TERHADAP HASIL PEWARNAAN DAN MASSA ALUMINIUM PADA PROSES ANODIZING DENGAN ELEKTROLIT H 2 SO 4 15% Arif Andrianto*, Suwardiyono, Laeli Kurniasari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang Jl.Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236 *Email : arif.andri@rocketmail.com Abstrak Perkembangan industri aluminium dari tahun ketahun semakin meningkat. Korosi pada aluminium terjadi karena adanya unsur lain dalam aluminium, untuk itu pengerjaan secara kimia atau dengan proses anodic oxidation (proses anodizing) diusahakan untuk mendapatkan lapisan oksida yang lebih tebal dan berfungsi sebagai lapisan pelindung. Proses anodisasi adalah proses pembentukan lapisan oksida pada logam dengan cara mereaksikan atau mengkorosikan suatu logam terutama aluminium dengan oksigen, diambil dari larutan elektrolit yang digunakan sebagai media, sehingga terbentuk lapisan oksida. Pada penelitian ini terdapat 2 tahapan utama, yaitu proses anodizing dan pewarnaan logam. Pada proses anodizing terjadi pembukaan pori-pori logam alumunium dan terbentuk lapisan alumunium oksida, sedang pada pewarnaan logam zat warna masuk kedalam pori-pori alumunium mengisi permukaan aluminium yang berpori. Pada penelitian ini ada 2 percobaan yang terjadi pada tahapan anodizing, yaitu percobaan pertama dengan anodizing yang berbeda (5, 10, 15, 20, 25 menit) dan arus yang digunakan sebesar 1 ampere. Sedangkan pada percobaan kedua anodizing tetap 10 menit, tetapi arus yang digunakan berbeda (0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 ampere). Semakin lama anodizing dan arus yang semakin besar, maka semakin besar pula massa logam aluminium yang mengalami peluruhan. Pada kondisi ini, warna yang dihasilkan juga semakin pekat. Akan tetapi arus yang besar akan berdampak pada ketidakrataan hasil pewarnaan. Pada penelitian ini, faktor yang paling berpengaruh untuk menghasilkan pewarnaan yang rata adalah anodizing, untuk menghasilkan hasil pewarnaan yang rata. Kata kunci : Alumunium, anodizing, korosi, lapisan oksida PENDAHULUAN Perkembangan industri aluminium dari tahun ketahun semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena peningkatan penggunaan alumunium dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia industri. Di dalam udara bebas aluminium mudah teroksidasi membentuk lapisan tipis oksida (Al 2 O 3 ) yang tahan terhadap korosi. Aluminium juga bersifat amfoter yang mampu bereaksi dengan larutan asam maupun basa (Hartono, 1992). Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang baik, hantaran listrik yang baik dan sifat sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam (Surdia, 2005). Korosi merupakan penurunaan kualitas yang disebabkan oleh reaksi kimia bahan logam dengan unsur-unsur lain yang terdapat di alam (Sidiq, 2013). Korosi yang terjadi pada logam tidak dapat dihindari, tetapi hanya dapat dicegah dan dikendalikan sehingga struktur atau komponen mempunyai masa pakai yang lebih lama.korosi pada aluminium terjadi karena adanya unsur lain dalam aluminium seperti magnesium, silikon, besi, dan tembaga baik yang berasal dari hasil pengolahan yang kurang sempurna maupun yang sengaja di tambahkan untuk maksud maksud tertentu. Untuk itu pengerjaan secara kimia atau dengan proses anodic oxidation (proses anodizing) diusahakan untuk mendapatkan lapisan oksida yang lebih tebal dan berfungsi sebagai lapisan pelindung. adalah suatu proses elektrokimia yang digunakan untuk mempertebal atau memperkuat lapisan protektif alami pada logam (Taufiq, 2011). Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kekerasan permukaan, ketahanan aus ataupun sifat mekanis pada logam. Penelitian tentang anodizing sudah banyak dilakukan, Santhiarsa (2010) meneliti 50

Inovasi Teknik Kimia, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 50-54 ISSN 2527-6140 tentang anodizing menggunakan elektrolit asam sulfat dengan komposisi 200 gr/liter menunjukkan bahwa kecerahan semakin menurun dan ketebalan lapisan semakin meningkat seiring dengan penambahan dan kuat arus. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dan Ilman (2012) meneliti mengenai pengaruh rapat arus dan anodizing terhadap laju korosi aluminium menunjukkan bahwa rapat arus dan anodising yang optimal dapat mengendalikan laju korosi. Selanjutnya Sidharta, dkk (2012) meneliti mengenai konsetrasi elektrolit dan anodising terhadap ketahanan aus dengan menggunakan elektrolit campuran antara asam sulfat dan asam oksalat. Sedangkan pengaruh kuat arus dan anodizing terhadap hasil pewarnaan dan berat aluminium mengggunakan elektrolit H 2 SO 4 15% belum dipelajari. Pemilihan asam sulfat sebagai elektrolit karena asam sulfat murah, mudah didapat, dapat membentuk lapisan oksida yang memadai untuk keperluan dekoratif maupun sebagai lapisan pelindung serta proses penganodaan asam sulfat sebagai elektrolit mudah terkontrol. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan benda kerja berupa plat alumuniun ukuran 3 x 10 cm, tetapi pnjang yang digunakan hanya 6 cm dan luasan benda kerja dikalikan 2 sehingga luasnya menjadi 36 cm 2. Katoda yang digunakan adalah logam Pb. Pada penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu; a. Variabel arus : 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 ;2,5 ampere dengan anodising selama 10 menit b. Variabel : 5, 10, 15,20, 25 menit dengan arus anodising sebesar 1 ampere Untuk pewarnaan digunakan selama 1 menit. Langkah langkah dalam penelitian sebagai berikut: 1. Mengamplas benda kerja kemudian memoles hingga mengkilap 2. Mencuci benda kerja dengan sabun hingga bersih kemudian bilas dengan aquades 3. Degresing benda kerja kedalam larutan NaOH 10 % selama 30 60 detik 4. Membilas dengan aquades 5. Mengeringkan dengan dryer kemudian timbang 6. Melakukan proses anodizing dengan variabel 7. Setelah proses anodizing benda kerja di bilas aqudes dan keringkan dengan dryer kemudian timbang 8. Nitrasi kedalam larutan HNO 3 5 % selama 1 detik kemudian bilas dengan aquades 9. Melakukan pewarnaan selama 1 menit 10. Membilas dengan aquades dan kemudian keringkan kemudian menimbang Adapun diagram alir proses anodizing dapat dilihat pada gambar 1. Benda kerja di amplas kemudian di poles Cuci dengan sabun / aquadest Degreasing / celup NaOH Celup air dingin Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 51

Celup HNO3 5% Pewarnaan Gambar 1. Diagram alir proses anodizing HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Hasil Penimbangan Pada penelitian anodizing ada tiga kali penimbangan, yaitu : berat sebelum anodizing (G 1), berat setelah anodizing (G 2) dan berat setelah pewarnaan (G 3). Pada percobaan pertama, dengan variabel anodizing dan arus 1 ampere maka didapat data penimbangan seperti dalam tabel 1. BK BK Tabel 1. Penimbangan Percobaan Pertama (menit) Arus Tegangan (V) G1 G2 1 5 1A 10,6 V 6,4707 6,4693 2 10 1A 10,6 V 6,4476 6,4421 3 15 1A 10,6 V 6,4784 6,472 4 20 1A 10,6 V 6,2835 6,272 5 25 1A 10,6 V 6,5063 6,494 Pada percobaan kedua, dengan variabel arus anodizing dan anodizing selama 10 menit, maka didapat data penimbangan seperti dalam tabel 2. Tabel 2. Penimbangan Percobaan Kedua (menit) Arus Tegangan (V) G1 G2 1 10 0,5A 9V 6,3917 6,3910 2 10 1A 11 V 6,4568 6,4515 3 10 1,5A 12,5 V 6,4235 6,4145 4 10 2A 13 V 6,3101 6,2723 5 10 2,5A 14V 6,3013 6,3013 Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari G1 ke G2 mengalami penurunan berat, hal ini terjadi karena pada proses anodizing terjadi peluruhan benda kerja sehingga pada permukaan benda kerja terbentuk lapisan berporous (berpori-pori ). Berdasarkan pada tabel diatas, menunjukan bahwa berat peluruhan logam aluminium pada percobaan 1 menunjukkan bahwa semakin lama anodizing maka peluruhan semakin besar. Sedangkan pada percobaan 2 menunjukkan bahwa semakin besar arus yang digunakan maka peluruhan semakin besar. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa arus (percobaan 2) lebih dominan terhadap peluruhan logam karena akan memperbesar pori-pori pada aluminium sehingga penurunan berat juga besar. Benda keempat dan kelima pada percobaan 2 menunjukkan selisih berat yang cukup besar bila dibandingkan dengan benda kesatu, kedua dan ketiga, hal ini dikarenakan arus yang digunakan besar dari batas maksimum yaitu 2 ampere/dm 2. Dari G2 ke G3 mengalami peningkatan berat,hal ini dikarenakan warna masuk G3 6,47 03 6,44 53 6,47 79 6,28 23 6,50 57 G3 6,39 12 6,45 28 6,41 90 6,30 83 6,29 88 52

Inovasi Teknik Kimia, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 50-54 ISSN 2527-6140 kedalam lapisan aluminium yang berporous. Sehingga warna mengisi permukaan yang berporous. Berdasarkan pada tabel diatas, menunjukan bahwa berat zat warna yang masuk kedalam permukaan logam aluminium semakin besar, meskipun pewarnaan untuk semua benda kerja sama, yaitu 1 menit. Dari grafik dapat dilihat bahwa penambahan warna yang masuk kedalam pori-pori aluminium hampir sama dengan berat pelurhan logam setelah anodizing. Analisa Hasil Pewarnaan Pada percobaan pertama dengan variabel anodizing dan arus sebesar 1 ampere dan pewarnaan 1 menit, menunjukkan hasil warna yang berbeda. Hasil ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Pewarnaan Percobaan 1 B K (meni t) Aru s Tegang an (V) Hasil 1 5 1A 10,6 V muda rata 2 10 1A 10,6 V tua rata 3 15 1A 10,6 V Merah maro on rata 4 20 1A 10,6 V Merah rata Merah tua 5 25 1A 10,6 V rata Pada percobaan kedua dengan variabel arus dan anodizing selama 10 menit dan pewarnaan 1 menit warna berbeda. Tabel 4. Hasil Pewarnaan Percobaan 2 B Tegang K an (V) wakt u (meni t) Aru s Hasil 1 10 0,5 A 9 V muda rata 2 10 1A 11 V tua rata 3 10 1,5 A 12,5 V Merah maro on rata 4 10 2 A 13 V Merah rata 2,5 Merah tua 5 10 A 14 V tidak rata Pada benda kerja 5 didapat hasil yang tidak rata dikarenakan arus yang besar yaitu sebesar 2,5 ampere tidak sesuai dengan ketetapan arus untuk anodizing antara 0,5 2ampere / dm 2. KESIMPULAN Pada penelitian ini terdapat 2 tahapan utama, yaitu proses anodizing dan pewarnaan logam. Pada penelitian ini ggunakan 2 variabel pada tahapan anodizing, yaitu percobaan pertama dengan anodizing yang berbeda (5, 10, 15, 20, 25 menit) dan arus yang digunakan sebesar 1 ampere. Sedangkan pada percobaan kedua anodizing sama 10 menit, tetapi arus yang digunakan berbeda (0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 ampere). Semakin lama anodizing dan arus yang semakin besar, maka semakin besar pula massa logam aluminium yang mengalami peluruhan. Pada kondisi ini, warna yang dihasilkan juga semakin pekat. Akan tetapi arus yang besar akan berdampak pada ketidakrataan hasil pewarnaan. Pada penelitian ini, faktor yang paling berpengaruh untuk menghasilkan pewarnaan yang rata adalah anodizing, untuk menghasilkan hasil pewarnaan yang rata. DAFTAR PUSTAKA Hartono, Anton J dan Tomijiro Kaneko., 1992, Mengenal Pelapisan Logam (Elektroplating). Andi Offset : Yogyakarta Nugroho, Fajar dan Mochammad Noer Ilman., 2012, Pengaruh Rapat Arus dan Waktu terhadap Laju Korosi Pada Alumunium Paduan 2024- T3 Di Lingkungan Air Laut. Jurnal Foundry Vol.2 No. 2 Oktober 2012. ISSN : 2087-2259 Santhiarsa, Nitya., 2010, Pengaruh Kuat Arus Listrik Dan Waktu Proses Dekoratif Pada Aluminium Terhadap Kecerahan Dan Ketebalan Lapisan. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM Vol. 4 No.1. April 2010 (75-82) Sidharta, Bambang Wahyu, R.Soekrisno dan Priyo Tri Iswanto., 2012, Pengaruh Konsentrasi Elektrolit dan Waktu Anodisasi Terhadap Ketahanan Aus dan Kekerasan Pada Lapisan Oksida Paduan Alumunium ADC12. Prodising Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 53

Teknologi ( SNAST ) Periode III. ISSN : 1979-911X Sidiq, M. Fajar., 2013, Analisa Korosi dan Pengendaliannya. Jurnal Foundry Vol.3 No.1 April 2013. ISSN : 2087-2259 Surdia, T dan Saito S., 2005, Pengetahuan Bahan Teknik. Cetakan Keenam. Jakarta : PT. Pradnya Paramita Taufiq, Tania., 2011, Pada Logam Alumunium dan Paduannya. Bandung : Institut Teknologi Bandung. 54