ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kwh meter (kilo Watthours meter) adalah suatu alat ukur yang dapat

PENGARUH HARMONISA TERHADAP ARUS NETRAL TRANSFORMATOR DISTRIBUSI (APLIKASI PADA R.S.U SARI MUTIARA MEDAN)

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP PANAS PADA BELITAN TRANSFORMATORDISTRIBUSI

PENGUKURAN TINGKAT HARMONISA PADA BEBERAPA MERK JUICER (DENGAN STANDAR IEC )

PENGARUH ARUS NETRAL TERHADAP RUGI-RUGI BEBAN PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PLN RAYON JOHOR MEDAN

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

BAB I PENDAHULUAN. utama dari sebagian besar bidang teknik tenaga listrik adalah untuk menyediakan

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP PENYIMPANGAN PENGUKURAN ENERGI LISTRIK PADA KWH METER ANALOG DAN DIGITAL SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selalu berbanding lurus dengan tegangan setiap waktu [3]. Beban linear ini mematuhi

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

Kualitas Daya Listrik (Power Quality)

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN

Analisa Deviasi Kwh Meter Memanfaatkan Aplikasi Android APP TOLE

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA

PENGARUH BENTUK GELOMBANG SINUS TERMODIFIKASI (MODIFIED SINE WAVE) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

PUBLIKASI JURNAL ILMIAH

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISA PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR : EKA RAHMAT SURBAKTI NIM :

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi

BAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier

BAB I PENDAHULUAN. industri, tegangan masukan pada peralatan tersebut seharusnya berbentuk

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Tiga Fasa terhadap Hasil Pengukuran

Aplikasi Filter Pasif Rc Untuk Mereduksi Harmonik Pada Ac/Dc/Ac Konverter. Asnil*) *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP

STUDI TENTANG PENGUKURAN PARAMETER TRAFO DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN EMT (ELECTRICAL MEASUREMENT & DATA TRANSMIT)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

Watak Harmonik pada Inverter Berbeban

Analisis Harmonik pada Lampu Light Emitting Diode

METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban

Pengaruh Harmonisa Pada Gardu Trafo Tiang Daya 100 kva di PLN APJ Surabaya Selatan

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

Kajian Harmonisa Arus Dan Tegangan Listrik di Gedung Administrasi Politeknik Negeri Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. ini, kebutuhan akan energi listrik meningkat dan memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi kala ini. Peralatan-peralatan yang biasa dijalankan secara

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA SPLIT-PHASE

PENGURANGAN ARUS NETRAL PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT MENGGUNAKAN ZERO SEQUENCE BLOCKING TRANSFORMER

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

PENENTUAN FAKTOR PENGALI SISTEM PENGUKURAN ANALOG UNTUK BEBAN NON LINEAR TESIS. Oleh EDDY WARMAN /TE

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

ANALISIS HARMONISA TEGANGAN DAN ARUS LISTRIK DI GEDUNG DIREKTORAT TIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY)

MINIMISASI ARUS NETRAL DENGAN MENGGUNAKAN AUTOTRAFO ZIG-ZAG PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada suatu jaringan distribusi arus bolak-balik dengan tegangan (V), daya

Kata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi

STUDI PENGURANGAN ARUS HARMONIK TRIPLEN DENGAN MENGGUNAKAN TAPIS SERI DAN TRANSFORMATOR ZERO PASSING

Perancangan Low Pass RC Filter untuk Mereduksi Harmonik pada Lampu Hemat Energi (LHE) 20W

ANALISIS HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI DAN LAMPU PIJAR

STUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

TINGKAT DISTORSI HARMONISA PADA LAMPU ESSENSIAL YANG BERBEDA MERK

BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA

APLIKASI FILTER PASIF SEBAGAI PEREDUKSI HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASE

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini sebagian besar pemakaian beban listrik di masyarakat hampir 90%

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. kelistrikan maka konsumsi daya semakin meningkat. Seperti halnya komputer,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HARMONICS TESTING IN ENERGY SAVING LAMPS (ESL) ACCORDING TO IEC 61000, IEEE STANDARD AND PLN POWER FACTOR (CASE STUDY FOR 5 WATTS ESL)

PENGARUH HARMONIK PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

PENGURANGAN ARUS NETRAL PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT MENGGUNAKAN TRANSFORMATOR WYE-DELTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENGGUNAAN RANGKAIAN FILTER UNTUK MENGURANGI EFEK HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban

ANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH (APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT.

MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

ANALISIS ARUS NETRAL PADA SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT DENGAN BEBAN SATU FASA NON LINIER : FAKHRURRAZI NIM :

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. inverter, sementara daya keluaran mekanik motor dipertahankan konstan.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

PENGUJIAN HARMONISA DAN UPAYA PENGURANGAN GANGGUAN HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Peradaban manusia modern adalah salah satunya ditandaidengan kemajuan

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA Sofian Hanafi Harahap, Masykur Sjani Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 2155 INDONESIA e-mail: hanafi.alkolingi@gmail.com Abstrak Energi listrik yang digunakan oleh pelanggan diukur dengan kwh meter. Alat ukur kwh meter memiliki piringan yang berputar berdasarkan torsi yang dihasilkan. Torsi ini juga dipengaruhi oleh harmonisa. Harmonisa ditimbulkan oleh beban nonlinier. Pada tulisan ini dianalisis seberapa besar pengaruh beban nonlinier terhadap kinerja kwh meter induksi satu fasa. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa semakin besar kandungan harmonisa beban nonlinier maka energi sebenarnya dan persentase kesalahan pembacaan kwh meter semakin besar. Komposisi harmonisa arus dan tegangan tiap-tiap beban yang paling dominan adalah harmonisa ke-3, harmonisa ke-5, dan harmonisa ke-7, serta persentase kesalahan pembacaan kwh meter dan THD I terbesar pada penelitian ini terjadi pada pembebanan laptop yaitu sebesar 41.69 dan 143.64. Kata kunci: kwh meter, Harmonisa, Beban Nonlinier 1. Pendahuluan Pada suatu sistem distribusi tenaga listrik baik komersial maupun industri, pembacaan energi listrik dangan benar sangat penting untuk mendapat perhatian baik oleh pelanggan maupun penyedia energi listrik. Alat ukur listrik yang digunakan oleh PLN untuk mengukur besaran energi listrik adalah kwh meter. Harmonisa merupakan suatu fenomena yang timbul yang diakibatkan pemakaian beban nonlinier seperti lampu hemat energi (LHE), komputer, printer, inverter, dan peralatan yang menggunakan bahan semikonduktor. Beban nonlinier adalah peralatan yang menghasilkan gelombanggelombang arus yang berbentuk sinusoidal berfrekuensi tinggi yang disebut dengan arus harmonisa. Harmonisa adalah suatu gelombang arus atau tegangan sinusoidal yang frekuensinya merupakan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi fundamentalnya. Jika frekuensi fundamentalnya 5 H Z, maka harmonisa kedua adalah gelombang sinusoidal dengan frekuensi 1 H Z dan seterusnya [1]. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba menjelaskan pengaruh beban nonlinier terhadap kinerja kwh meter induksi satu fasa. 2 Harmonisa pada kwh Meter Alat ukur kwh meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut menggerakan cakram yang terbuat dari alumunium. Pada cakram alumunium itu terdapat poros yang mana poros tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah kwh nya. Pada kwh meter terdapat magnet permanen yang tugasnya menetralkan piringan alumunium dari induksi medan magnet, medan magnet memutarkan piringan alumunium. Arus listrik yang melalui kumparan arus mengalir sesuai dengan perubahan arus terhadap waktu. Hal ini menimbulkan adanya medan magnet di permukaan kawat tembaga pada kumparan arus. Kumparan tegangan membantu mengarahkan medan magnet agar menerpa permukaan alumunium sehingga terjadi suatu gesekan antara piringan alumunium dengan medan magnet disekelilingnya. Dengan demikian maka piringan tersebut mulai berputar, dan kecepatan putarnya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus listrik. Koneksi kwh meter dimana ada empat buah terminal yang terdiri dari dua buah terminal masukan dari jala jala listrik PLN dan dua terminal lainnya merupkan terminal keluaran yang akan menyuplai tenaga listrik ke rumah. Dua terminal masukan di hubungkan ke -49- copyright @ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VOL. 2 NO. 2/Mei 213 kumparan tegangan secara paralel dan antara terminal masukan dan keluaran di hubungkan ke kumparan arus secara seri. Gambar 1 berikut menunjukkan konstruksi kwh meter induksi satu fasa [2]: dan arus induksi i 1 menghasilkan momen T 2 [3], seperti persamaan (5) dan (6). T 1 = k 1 Ф 1 i 2 = sin cos( ) (5) T 2 = k 2 Ф 2 i 1 = sin( ) cos (6) Maka momen total yang memutar piring ditunjukkan pada persamaan (7). T = k 3 Ф 1m Ф 2m sin (7) Momen putar dari persamaan (7) dapat diganti dengan persamaan (8). Gambar 1. Konstruksi kwh meter Pada saat arus beban mengalir pada kumparan arus yaitu I 1, arus akan menimbulkan flux magnit Ф 1, sedangkan pada kumparan tegangan terjadi perbedaan fase antara arus dan tegangan sebear 9, hal ini karena kumparan tegangan bersifat induktor. Arus yang melalui kumparan tegangan yaitu I 2 akan menimbulkan flux magnit Ф 2 yang berbeda fase 9 dengan Ф 1. Fluksi-fluksi ini akan memotong piring aluminium, sehingga didalam piring terinduksi tegangan induksi [3], seperti persamaan (1) dan (2). E 1 = ( sin ) = cos (1) E 2 = ( sin( )) = cos( ) (2) Tegangan induksi ini akan mengalirkan arus induksi dalam piring, seperti persamaan (3) dan (4). = = (3) = = ( ) (4) Interaksi antara fluksi Ф 1 dan arus induksi i 2 menghasilkan momen T 1 dan interaksi antara Ф 2 T = k 3 VI sin(9 -φ) = k 3 VI cosφ = k 3 P (8) Dimana: P = VIcosφ = daya pada beban Maka persamaan (8) dapat diganti dengan persamaan momen putar yang berharmonisa, seperti ditunjukkan pada persamaan (9). = (9) Jika daya yang mengalir konstan, maka untuk suatu kwh meter dapat kita tuliskan hubungannya pada persamaan (1). = (1) Jika untuk membuat N putaran diperlukan waktu t detik, sedangkan daya yang masuk sebesar P watt, maka jumlah energi sebenarnya E S dapat dilihat pada persamaan (11) [3]. =. (kwh) (11) Kesalahan dalam persen dapat dinyatakan pada persamaan (12). kesalahan = x 1 (12) Dimana: E P = Jumlah energi yang dicatat oleh meteran yang terpasang E S = Jumlah energi yang sebenarnya -5- copyright @ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VOL. 2 NO. 2/Mei 213 Untuk suatu jumlah putaran tertentu dibutuhkan waktu, seperti ditunjukkan pada persamaan (13). = (13) Jika dihitung dengan waktu, maka waktu yang sebenarnya diperlukan untuk membuat N putaran pada daya P watt dapat dilihat pada persamaan (14). = =... (14) Gambar 2. Gelombang fundamental, harmonisa ketiga dan hasil penjumlahannya Maka kesalahan dalam persen dapat dinyatakan pada persamaan (15). h = 1 (15) Harmonisa adalah suatu gelombang sinusoidal tegangan, arus atau daya yang berfrekuensi tinggi dimana frekuensinya merupakan kelipatan diluar bilangan satu terhadap frekuensi fundamental [1]. Harmonisa dari suatu gelombang arus dan tegangan pada suatu sistem tenaga listrik dihasilkan oleh suatu sumber harmonisa yang disebut beban nonlinier, seperti lampu hemat energi (LHE), komputer, printer, televisi, dispencer, mesin cuci, inverter, dan peralatan lainnya yang menggunakan bahan semikonduktor. Nilai frekuensi dari gelombang harmonisa yang terbentuk merupakan hasil kali antara frekuensi fundamental dengan bilangan harmonisanya (f, 2f, 3f, dst). Bentuk gelombang yang terdistorsi merupakan penjumlahan dari gelombang fundamental dan gelombang harmonisa (h 1, h 2, dan seterusnya) pada frekuensi kelipatannya. Makin banyak gelombang harmonisa yang diikutsertakan pada gelombang fundamentalnya, maka gelombang akan semakin mendekati gelombang persegi atau gelombang akan berbentuk non-sinusoidal. Pada Gambar 2 ditunjukkan bentuk gelombang harmonisa [4]. Standar harmonisa yang digunakan pada penelitian ini adalah standar dari IEEE 519-1992. Batas distorsi arus dan tegangan yang diakibatkan harmonisa yang diijinkan oleh IEEE 519-1992 ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut ini [5]. Tabel 1. Batas distorsi arus yang diakibatkan harmonisa menurut IEEE 519-1992 I SC / I L n< 11 11 n <17 17 n <23 23 n <35 n 35 TH D <2 4. 2. 1.5.6.3 5. 2-5 7. 3.5 2.5 1..5 8. 5-1. 4.5 4. 1.5.7 12. 1 1-1 >1 12. 15. 5.5 5. 2. 1. 7. 6. 2.5 1.4 Tabel 2. Batas distorsi tegangan yang diakibatkan harmonisa menurut IEEE 519-1992 Tegangan Bus Individual THD Pada PCC Harmonik 69 kv dan 3. 5. dibawah 69.1 kv-161 1.5 2.5 kv Diatas 161 kv 1. 1.5 15. 2. -51- copyright @ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VOL. 2 NO. 2/Mei 213 Secara umum, sumber harmonisa pada sistem tenaga listrik dapat dibagi menjadi tiga bagian [6], yaitu : 1. Sumber Harmonisa Pada Sisi Pembangkitan Contoh : Generator Sinkron 2. Sumber Harmonisa Pada Sisi Penyaluran Contoh : Transformator 3. Beban Non-linier Contoh : Printer, Komputer, dll Individual harmonic distortion (IHD) berlaku untuk tegangan dan arus dapat dilihat pada persamaan (16) [4]. = (16) Total Harmonic Distortion (THD) tegangan dan arus dapat dituliskan pada persamaan (17) dan (18) [5] [6]. THD V = THD I = 3 Pengujian 1 (17) 1 (18) Metode penelitian ini merupakan suatu cara yang harus ditempuh dalam kegiatan penelitian agar pengetahuan yang akan dicapai dari suatu penelitian dapat memenuhi harga ilmiah. Dengan demikian penyusunan metode ini dimaksudkan agar peneliti dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Metode penelitian ini mencakup beberapa hal yang masing-masing menentukan keberhasilan pelaksana penelitian. langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Rangkaian pengujian disusun seperti Gambar 3 2. Beban dipasang berupa lampu hemat energi (XL, dan TL), dan laptop 3. Autotrafo diatur sehingga kelurannya sebagai catu tegangan 22 Volt. 4. Power System Multimeter (PSM) di-onkan sehingga dapat diukur besar tegangan (V), arus (I), cos φ, daya aktif (W), harmonisa, dan waktu (detik) untuk 3 putaran piringan kwh meter. Gambar 3. Rangkaian pengujian 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini di analisis seberapa besar pengaruh beban nonlinier terhadap kesalahan pembacaan kwh meter induksi satu fasa. Penelitian dari tanggal 4 sampai tanggal 6 Desember 212 di Laboratorium Pengukuran Besaran Listrik, diperoleh hasil pengukuran beban nonlinier dan campuran, dapat dilihat pada Gambar 4, 5, 6,7, dan 8 dibawah ini. Gambar 4 dibawah ini menunjukkan spektrum gelombang keluaran arus dan tegangan pada beban 5 XL. 1 8 6 4 2 IHD Tegangan IHD Arus Gambar 4. Spektrum gelombang arus dan tegangan beban 5 XL Gambar 5 dibawah ini menunjukkan pada beban 2 TL. -52- copyright @ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VOL. 2 NO. 2/Mei 213 2 15 1 5 IHD Tegangan IHD Arus 15 1 5 IHD Tegangan IHD Arus Gambar 5. Spektrum gelombang arus dan tegangan beban 2 TL Gambar 6 dibawah ini menunjukkan pada beban 5 XL dan 2 XL. 6 5 4 3 2 1 IHD Tegangan IHD Arus Gambar 6. Spektrum gelombang arus dan tegangan beban 5 XL dan 2 TL Gambar 7 dibawah ini menunjukkan pada beban laptop. 1 8 6 4 2 IHD Tegangan IHD Arus Gambar 7. Spektrum gelombang arus dan tegangan beban Laptop Gambar 8 dibawah ini menunjukkan pada beban 2 TL, 2 Pijar, dan 1 XL. Gambar 8. Spektrum gelombang arus dan tegangan beban 2 TL, 2 Pijar, dan 1 XL Gambar 9 dibawah ini menunjukkan grafik kesalahan pembacaan terhadap THD I sedangkan Gambar 1 menunjukkan grafik energi sebenarnya terhadap THD I kesalahan Pembacaan Gambar 9. Grafik kesalahan pembacaan terhadap THD I Energi Sebenarnya (Es) 5 4 3 2 1.3.2.1 Grafik Error VS THD Arus 13.5 22.81 72.91 14.51 143.64 THD Arus Grafik Energi Sebenarnya VS THD Arus 13.5 22.81 72.91 14.51 143.64 THD Arus Gambar 1. Grafik energi sebenarnya (E S ) terhadap THD I Dari gambar 9 dan 1 terlihat bahwa semakin besar THD I, maka energi sebenarnya dan persentase kesalahan pembacaan kwh meter semakin besar. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 3. -53- copyright @ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VOL. 2 NO. 2/Mei 213 Tabel 3. Data pengujian untuk beban nonlinier dan campuran Beban P u t t (detik) 5 XL 3 174 2 TL 3 363 5 XL dan 3 114 2 TL Laptop 3 144 2 TL, 2 Pijar dan 3 84 1 XL.. V (Volt) 218.4 5 218.8 9 218.1 53 219.5 16 217. 9 I (A) P (W).786 14.59.562 52.152.974 158.54.461 57.171 1.75 216.11 E Cos φ S () () () (kwh) THD V THD I Error.866.718 2.41 14.51 29.66.485.61 1.94 22.81 12.64.931.626 2.27 72.91 19.8.966.283 2.17 143.64 41.69 6. Ucapan Terimakasih Ucapan terima kasih kepada Samsul Rizal Hrp dan Nur Asiah Nst selaku orangtua, Ir. Masykur Sj, MT, Ir. Eddy Warman, Ir. Raja Harahap, MT, dan Ir. Syamsul Amin, M.Si yang sudah membantu dalam menyelesaikan paper ini, serta teman-teman yang sudah memberikan dukungan selama pembuatan paper ini. 7. Daftar Pustaka [1] Dugan, Roger C. dkk. 24. Electric Power System Quality. Edisi Kedua. McGraw-Hill. [2] Soedjana, S., Nishino, O. 1976. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik. Jakarta : PT. Pradnya Paramita. [3] Sj, Masykur, 28. Pengukuran Besaran Listrik, USU, Medan. [4] Sankaran, C. 22. Power Quality. New York: CRC Press. [5] IEEE Std 519-1992, IEEE Recommended Practices and Requirements for Harmonic Control Power System, IEEE-SA Standard Board,PiscatawaY,USA [6] Arrillaga, Jos dan Neville E. Watson. 23. Power System Harmonics. Edisi Kedua. Chichester: John Wiley & Sons..939.511 1.75 13.5 1.36 5 Kesimpulan Setelah melakukan analisa dari data yang diperoleh, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Semakin besar kandungan harmonisa, maka energi sebenarnya dan persentase kesalahan pembacaan kwh meter semakin besar juga. 2. Persentase kesalahan pembacaan kwh meter dan THD I terbesar pada penelitian ini terjadi pada pembebanan laptop yaitu sebesar 41.69 dan 143.64. 3. Komposisi harmonisa arus dan tegangan tiap-tiap beban yang paling dominan adalah harmonisa ke-3, harmonisa ke- 5,dan harmonisa ke-7. -54- copyright @ DTE FT USU