BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui sesuatu dengan langkah langkah sistematis. 1 Secara umum metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud penelitian kualitatif adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penetitian. 2 Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata kunci yang perlu diperhatian yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research), karena data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah. Data yang diperoleh dapat berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati dan. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran.

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif (deskriptif), disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa langkah sebagai pedoman di dalam melaksanakan penelitian. Selain sebagai pedoman yang bersifat fleksibel, metode penelitian berguna pula untuk menyusun biaya penelitian, sejak persiapan penelitian hingga penyelesaian penulisan laporan. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hai-hati dan sistemais untuk mewujudkan suatu kebenaran. 1 Metode ilmiah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ada empat kata kunci yang harus diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. 2 1 Mardalis, Metodologi penelitian suatu pendekatan proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), 24. 2 Sugiyono, metode penelitian kombinasi, ( Bandung: Alfabeta, 2012), 3. 40

41 Metode penelitian bermanfaat untuk mengetahui pentingnya penelitian, menilai hasil-hasil penelitian dan dapat menyusun skripsi dengan baik karena penulisan laporan penelitian memerlukan cara-cara yang ilmiah. A. Jenis dan pendekatan penelitian Jenis penelitian skripsi ini adalah jenis penelitian lapangan ( Field Research) Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data empiris tentang penerapan metode Buzz Group pada mata pelajaran Fikih dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa Kelas VIII di Mts Ihyaul Ulum Suci Sugio Lamongan, maka untuk mencapai tujuan tersebut penelitian menggunakan pendekatan penelitian dalam bentuk kuantitatif. Jenis data yang dikemukakan oleh peneliti adalah jenis data survey, dokumenter dan wawancara yang nantinya data-data tersebut masih akan diolah lagi sehingga menjadi data akhir, yang dikumpulkan oleh peneliti di Mts Ihyaul Ulum Suci kecamatan Sugio Kabupaten lamongan. Adapun data penelitian ini merupakan data interval. Sumber data penelitian ini diperoleh dari siswa-siswi yang dijadikan sampel dalam penelitian khususnya siswa kelas VIII dan dari data-data sekolah Mts Ihyaul Ulum Suci Sugio Lamongan.

42 B. Langkah-langkah penelitian Masalah Landasan Teori Rumusan Masalah Sumber Data Pengumpulan Data Analisis Data Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yang akan dilakukan. Karena, rancangan merupakan landasan berpijak, serta dapat pula dijadikan dasar penilaian baik oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian. Dengan demikian, rancangan penelitian mempunyai tujuan untuk memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Untuk menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian ini, penulis menggunakan rancangan penelitian metode kuantitatif. Adapun yang dimaksud dengan metode kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

43 menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Metode kuantitatif ini bertumpu sangat kuat pada pengumpulan data berupa angka hasil pengukuran. Karena itu, data yang terkumpul harus diolah secara statistik. C. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 3 Dalam penelitian ilmiah, penetapan dan pengambilan populasi maupun sampel mutlak diperlukan. Karena, populasi dan sampel dalam suatu penelitian merupakan dua hal yang dapat dikatakan sebagai petunjuk daripada luas daerah penelitian, maka dua hal ini perlu sekali mendapatkan tempat tersendiri dalam pembahasan. Penetapan populasi yang tepat artinya sesuai dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan akan sangat menentukan pula keberhasilan dari penelitian itu sendiri. Pada penelitian ini populasi ditentukan pada siswa Kelas VIII di Mts Ihyaul Ulum Suci Sugio Lamongan, pada tahun ajaran 2012-2013 yang berjumlah 84 Siswa. 2. Sampel Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sehubungan sampel dengan tujuan penelitian ini, maka pengambilan sampelya menggunakan sampel Random Sampling yang di pandang 3 Saifudin Azwar, metode penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), 108.

44 sebagai rumpun yang merupakan kelompokan individu-individu yang tersedia sebagai unit-unit dalam populasi. Misalnya, penelitian mengenai murid-murid sekolah biasanya tidak dapat menggunakan teknik pengambilan sampel secara rambang, melainkan harus secara rumpun karena yang mendapat peluang sama untuk menjadi sampel bukan murid secara keseluruhan tapi hanya tertentu yang dijadikan sampel. Sampel yang peneliti pergunakan dalam penelitian ini adalah diambil dari siswa Mts Ihyaul Ulum Suci Sugio Lamongan kelas VIII yang berjumlah 35 Siswa. D. Variabel Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. 4 Secara teoritis dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Dinamakan variabel karena ada variasinya. Jadi kalau peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki orang obyek, maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada variasinyabukan dikatakan sebagai variabel. 4 Ibid., h. 38

45 Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat dirumuskan disini bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Macam-macam variabel: a. Variabel bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). b. Variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena danya variabel bebas. Metode buzz Group Kualitas pembelajaran materi fikih E. Metode pengumpulan data Dalam penelitian, disamping perlu mengggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Untuk memperoleh data yang sesungguhnya, maka peneliti menggunakan teknik sebagai berikut: a. Metode Observasi

46 Observasi adalah pengamatan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. 5 Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistemik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Adapun penelitian menggunakan metode ini sebagai metode pelengkap, tidak lain bertujuan untuk mengecek kebenarannya tentang data yang dikumpulkan. Mengingat bahwa penelitian ini berkaitan dengan aktifitas belajar siswa, dimana keaktifan siswa itu secara umum dapat diketahui melalui observasi langsung. Disini yang diobservasi bukan hanya muridnya saja dalam proses belajar mengajar melainkan gurunya juga ketika guru menerapkan metode Buzz Group. b. Metode Interview Interview adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. 6 Interview adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yag dapat memberikan keterangan pada si peneliti. 5 6 Sutrisno Hadi, Metodologi Research. ( Yogyakarta : Andi Offest, 1983), 36. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 316.

47 Maksudnya mengadakan wawancara secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dan dunia makna dari perilaku subjek yang diteliti. Wawancara bersifat langsung apabila ada yang akan dikumpulkan langsung didapat dari individu yang bersangkutan, misalnya wawancara dengan responden untuk memperoleh keterangan tentang dirinya atau lembaga yang dikelolanya, sedangkan wawancara bersifat tidak langsung apabila wawancara dilakukan dengan pihak lain yang dianggap dekat dengan responden. Sebagaimana yang telah disinggung di atas, bahwa metode interview dalam penelitian ini hanyalah untuk melengkapi data yang terkumpul, dalam hal ini peneliti mengadakan interview secara langsung. Dengan demikian diharapkan dapat memperoleh kebenaran data antara yang tertulis dan tidak tertulis. Dalam penelitian ini yang di interviw adalah kepala sekolah guna mendapatkan keterangan mengenai latar belakang sekolahan. Kepala TU untuk memperoleh data mengenai administrasi sekolah dan lain sebagainya. Guru mata pelajaran guna mendapatkan informasi mengenai bagaimana keadaan siswa yang diteliti dan bagaimana metode yang diterapkan sebelumnya. Serta murid untuk memperoleh data yang bersangkutan dengan apa yang diteliti yaitu hasil belajar siswa kelas VIII dalm menggunakan metode Buzz Group.

48 c. Test Test merupakan suatu alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. 7 Penilaian ini penulis menggunakan bentuk tes tertulis. tes yang pelaksanaannya secara tertulis dalam bentuk soal-soal yang dijawab secara tertulis juga. Metode ini dilakukan dua kali, yaitu sebelum memberikan perlakuan (Pre Test) dan sesudah memberikan perlakuan ( Post Test). Dengan metode ini, maka akan diketahui perubahan hasil belajar siswa sebelum diberikan pembelajaran dengan metode Buzz Group dan sesudah diberikan Metode Buzz Group. d. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal variabel yang berupa catatan, transkip, buku surat, kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya. 8 Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Dengan metode ini, penelitian dapat diperoleh dari dokumendokumen yang ada serta disesuaikan dengan data yang diperlukan. Peneliti mendapatkan informasi melalui dokumen sekolah, gambar atau foto, dan raport untuk hasil belajar siswa. Dengan adanya 7 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Rara Gravindo Persada, 2003), 66. 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1998), 26.

49 dokumentasi dapat memperkuat data yang diperlukan dalam menulis laporan skripsi ini. F. Instrumen Penelitian Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang sedang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. 9 Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti. Dan dalam skripsi ini peneliti menggunakan judul tentang penerapan metode Buzz Group dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada materi fikih di Mts Ihyaul Ulum Suci Sugio Lamongan. Judul tersebut terdiri dari dua variabel yaitu satu variabel independen dan satu variabel dependen. Sehingga dalam hal ini ada dua instrumen yang harus dibuat: 1. Instrumen untuk mengukur variabel metode Buzz Group 2. Instrumen untuk mengukur variabel hasil belajar materi fikih Instrumen yang diperlukan untuk mengungkapkan variabel metode Buzz Group dari suatu lembaga pendidikan tertentu, sumber datanya 9 Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D (Bandung: ALFABETA, 2009), cet. Ke-8, 147.

50 adalah siswa yang diajar dengan metode tersebut, dan bentuk soalnya adalah multiple choice (pilihan ganda). G. Teknik analisis data Dalam sebuah penelitian setiap data yang didapat harus dianalisis secara mendetail, tepat dan akurat disesuaikan dengan jenis data yang telah dikumpulkan oleh peneliti. 1. Teknik Analisis Data Kuantitatif Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis secara kuantitatif, yaitu dengan membandingkan rata-rata hasil pretest dan posttest dengan menggunakan rumus t-test: tt oo = MM DD SSSS MMDD MM DD = Mean of Difference (Rata-rata selisih nilai pre test dan post test). Untuk mencari MM DD digunakan rumus: MM DD = DD NN DD = Jumlah selisih antara nilai pre test dan post test. Untuk mencari D digunakan rumus: X2 X1 N = Jumlah Siswa yang diteliti. SSSS MMDD = Standart Error dari Mean of Difference. Untuk mencari SSSS MMDD digunakan rumus:

51 SSSS MMDD = SSSS DD NN 1 SSSS DD = Standart Deviasi dari selisih nilai pre test dan post test. Untuk mencari SSSS DD digunakan rumus: SSSS DD = DD2 NN N = Jumlah Siswa yang diteliti. 2 DD NN Selanjutnya dalam melakukan analisis data ada beberapa yang harus diperhatikan yaitu: a. Mereduksi data Data yang telah diperoleh dari lapangan jumlahnya sangat banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Sehingga perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 10 b. Penyajian data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data atau menyajikan data, melalui penyajian data tersebut 10 Ibid, 241

52 maka data akan terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah difahami. 11 c. Mengambil kesimpulan dan melakukan Verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan semenjak peneliti turun ke lapangan masih bersifat sementara, dan akan berubah menjadi kesimpulan yang lebih luas setelah seluruh data diakumulasi, dianalisis, dan diinterpretasikan. Selain itu, data-data tersebut juga diverifikasi dengan cara mengecek ulang data jyang telah diperoleh kepada informan dan membandingkan data yang diperoleh dengan menggunakan metode yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah masih bersifat semenara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan. 12 Sejauh analisis data yang dilakukan, peneliti juga harus mengembangkan penafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut. Karena peneliti tidak hanya menggambarkan realias atau kenyataan yang ada dilapangan berdasarkan data tang diperoleh dari lapangan saja, tetapi 11 Ibid, 294 12 Ibid, 252

53 harus mempunyai penafsiran yang luas terhadap fenomena yang sedang terjadi terutama di lingkungan pendidikan.