MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Abstrak. Kata kunci : LKS berbasis analisis wacana fisika, metode eksperimen, aktivitas belajar siswa, hasil belajar fisika.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Eli Dwi Susanti, 2) Indrawati, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA FOTO KEJADIAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 2 JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI PETA KONSEP DI MAN 2 JEMBER (Pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DENGAN BANTUAN LKS ADAPTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PAKET BAHAN AJAR DENGAN ANALISIS KEJADIAN RIIL DALAM FOTO DAN WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA (Kajian Pada: Konsep Fluida Statis)

MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) DENGAN ORIENTASI MELALUI OBSERVASI GEJALA FISIS DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP ARTIKEL

MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY (GD) DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI SMP

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENERAPAN MODEL INQURI TERBIMBING DISERTAI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI MAN 1 JEMBER

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

HASIL BELAJAR IPA SISWA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

PEMBELAJARAN FISIKA MATERI GERAK LURUS MELALUI MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) DISERTAI DIAGRAM VEE DI KELAS X SMA NEGERI PAKUSARI

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

MODEL PEMBELAJARAN TEMA KONSEP DISERTAI MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI SMP

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

LKS BERBASIS ANALISIS WACANA FISIKA DILENGKAPI DENGAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA DI SMA

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP MISKONSEPSI FISIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK FARMASI JEMBER ARTIKEL

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN PEER ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITIES UNTUK SISWA DI SMP ARTIKEL

Bagus Dwi Jaya, Sutarto. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Dewa Ayu Desinta Ratna Dewi, 1) Singgih Bektiarso, 1) Subiki 1) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN MODEL INQUIRY DENGAN TEKNIK MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI MTs ARTIKEL. Oleh: Zuhriyati NIM

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Falestina Rosyida et al., Model Tugas Analisis Video Kejadian Fisika dengan Verifikasi Konsep...

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMA

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING DISERTAI METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMA NEGERI KALISAT

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP

Transkripsi:

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Ari Dwi Handrian, 2) Sutarto, 2) Sri Astutik 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Email: handrian0916@gmail.com Abstract The aim of this research are: (1) To study differences students physics achievement between which used problem-based learning model by issue discourse analysis and used direct instruction model (conventional) and (2) To describe of students learning activities by using problem-based learning model by issue discourse analysis. The type of this research was true experiment research. The population were the tenth grade students of Ambulu Senior High School year 2013/2014. The samples were determined by using cluster random sampling. The design of this study was control-group post test only. The data collection method of this research used observation, documentation, interview, and test. Data analysis to study differences students physics achievement between which used problem-based learning model by issue discourse analysis and used direct instruction model (conventional) was t-test (Independent Sample T-test), and to describe of students learning activities was descriptive statistic by using percentage analysis. The results showed that (1) There is significantly differences between of physics achievement by using problem-based learning model by issue discourse analysis and using direct instruction model (conventional), and (2) The students learning activities by using problem-based learning model by issue discourse analysis can be classified active. Keywords: problem-based learning model, physics achievement, learning activities. PENDAHULUAN Fisika merupakan studi empiris, artinya apa saja yang kita ketahui tentang dunia fisik dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan perilakunya dipelajari melalui pengamatan gejala alam (Indrawati, 2005:1). Sutarto dan Indrawati (dalam Mahardika, 2011) mengatakan ada tiga penyebab ketidak-berhasilan penguasaan konsep fisika, yaitu: (1) sifat fisika yang merupakan ilmu yang berhakikat pada proses dan produk, dan produk fisika cenderung bersifat abstrak; (2) pelaksanaan pembelajaran yang kurang baik/tepat; dan (3) karakter pembelajar sendiri. Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa fisika masih diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Pembelajaran Fisika pada umumnya masih berorientasi pada guru. Siswa cenderung menerima apa saja yang dijelaskan oleh guru tanpa harus mengetahui makna dari pelajaran tersebut. Siswa cenderung menghafal pengertian dan rumus, pendekatan pembelajarannya kurang berhubungan dengan fenomena alam, kehidupan sehari-hari dan perkembangan teknologi. Hal ini menyebabkan siswa pasif dan kurang termotivasi dalam belajar, siswa mengaggap bahwa Fisika itu sulit dan membosankan, sehingga siswa mengalami kesulitan belajar dan menyebabkan prestasi belajar Fisika rendah (Wardhani, 2012). 266

Ari, Model Problem Based Learning... 267 Sesuai dengan sifat fisika yang empiris diperlukan suatu pembelajaran yang cocok dengan sifat ilmu fisika tersebut. Salah satunya adalah dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual merupakan suatu pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata. Salah satu alternatif model pembelajaran yang digunakan dalam kajian ini adalah pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah (Kamdi, 2007:76). Ada beberapa alasan mengapa digunakan model Problem Based Learning (PBL) yaitu, siswa belajar memecahkan masalah, meningkatkan kemampuan siswa untuk berinisiatif dalam belajar, siswa dapat belajar mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya, siswa belajar dalam interaksi sosial (kelompok). Metode yang biasanya digunakan dalam pembelajaran kontekstual adalah eksperimen, demonstrasi, atau karya wisata. Metode-metode tersebut memerlukan waktu yang relatif lama dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode alternatif yang efektif dan efisien untuk mencapai pembelajaran yang kontekstual. Salah satunya adalah dengan menganalisis wacana tentang kejadian riil yang dijadikan sebagai permasalahan dalam pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning. Wacana isu adalah bentuk ungkapan yang dituangkan dalam bentuk gambar, lisan maupun tulisan yang pengungkapannya dalam bentuk sebuah nasehat, risalah serta memuat informasi apa saja yang bersifat logis, realistik dan mengandung masalah untuk dipecahkan atau dianalisis melalui diskusi (Indrawati, 2000:10). Wacana sebagai satu peristiwa yang terstruktur diwujudkan di dalam perilaku linguistik (bahasa) atau yang lainnya (Djajasudarma, 2006:2). Wacana isu dalam kajian ini adalah peristiwa riil atau bentuk ungkapan yang diwujudkan di dalam perilaku linguistik (bahasa), gambar maupun tulisan yang bersifat logis dan realistis serta mengandung masalah untuk dipecahkan atau dianalisis melalui diskusi. Pemecahan atau penganalisisan wacana isu tersebut perlu didasarkan atas ilmu pengetahuan (konsep, prinsip, teori, atau hukum) yang secara riil ada relevansinya. Penelitian yang dilakukan oleh Wardhani (2012), menunjukkan bahwa model problem based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan verbal siswa. Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh Mahmudi (2013) menunjukkan bahwa model problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul Model Problem Based Learning dengan Analisis Wacana Isu dalam Pembelajaran Fisika di SMA. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: (1) mengkaji apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan analisis wacana isu dan menggunakan model pembelajaran direct instruction (konvensional) pada pembelajaran fisika di SMA; (2) mendeskripsikan aktivitas belajar siswa menggunakan model problem pada pembelajaran fisika di SMA. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di SMA pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penentuan tempat penelitian ini menggunakan metode purposive sampling area, artinya daerah penelitian dengan sengaja dipilih berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu, diantaranya

268 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 266-271 karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak mengambil sampel yang besar (Arikunto, 2010:183). Sebelum populasi ditetapkan, dilakukan uji homogenitas menggunakan ANOVA (Analisis of Varians) dengan bantuan SPSS 16. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian ini adalah X-F sebagai kelompok eksperimen yang menerima pembelajaran menggunakan analisis wacana isu dan X-H sebagai kelas kontrol yang menerima pembelajaran menggunakan model direct instruction (konvensional). Desain penelitian menggunakan desain control-group post test only design dengan pola: E N 1 E K N 2 K Gambar 1. Desain Penelitian control-group post test only design (Suparno, 2007:142) Keterangan: E : Kelas Eksperimen K : Kelas Kontrol N 1 : Proses belajar mengajar menggunakan model problem based learning dengan analisis wacana isu. N 2 : Proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran direct instruction (konvensional) X E : Hasil rata-rata post-tes kelas eksperimen. X K : Hasil rata-rata post-tes kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi, wawancara dan tes. Teknik analisis data untuk hasil belajar siswa menggunakan uji independent sample t-test dengan bantuan SPSS 16. Hasil belajar siswa diperoleh dari skor post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik analisis data untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa menggunakan persentase aktivitas pada kelas eksperimen. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ambulu pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Data hasil belajar yang digunakan untuk uji independent sample t-test adalah skor post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian hipotesis digunakan uji hipotesis dua pihak (two tail test). Hasil analisis Independent Sample T-test menggunakan SPSS 16, pada Levene s test didapatkan signifikansi 0.629 > 0.05 maka data dikatakan homogen jadi yang digunakan untuk mengambil keputusan adalah lajur equal variances assume. Selanjutnya pada lajur equal variances assume didapatkan nilai Sig. (2- tailed) sebesar 0.009 0.05 maka H a diterima dan H o ditolak sehingga nilai ratarata hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Tindakan observasi dalam penelitian ini menghasilkan data berupa aktivitas belajar siswa selama pembelajaran menggunakan model problem based learning dengan analisis wacana isu. Ringkasan analisis data aktivitas belajar siswa tiap indikator pada setiap pertemuan dapat dilihat pada Gambar 2.

90,35% 69.23% 67.54% 86.84% 92.12% 73.68% 64.04% 88.59% 91.23% 71.93% 75.44% 87.72% Ari, Model Problem Based Learning... 269 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Memperhatikan Bertanya Menjawab pertanyaan/ berpendapat Berdiskusi Gambar 2. Grafik persentase aktivitas siswa yang dicapai tiap indikator pada tiap pertemuan Berdasarkan data di atas, maka persentase aktivitas yang paling tinggi yaitu pada pertemuan kedua, yaitu aktivitas memperhatikan penjelasan guru sebesar 92,12% dan terendah pada pertemuan kedua, yaitu aktivitas menjawab pertanyaan/berpendapat sebesar 64,04%. Berdasarkan data aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga maka dibuat ringkasan seperti Tabel 1. Tabel 1. Rata-rata aktivitas belajar siswa tiap pertemuan Pertemuan Persentase(%) Kriteria Pertemuan 1 78,49% Aktif Pertemuan 2 79,61% Aktif Pertemuan 3 81,58% Sangat aktif Rata-rata pada setiap pertemuan 79,89% Aktif Berdasarkan data di atas dapat diperoleh persentase aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model problem based learning dengan analisis wacana isu yang terus meningkat pada tiap pertemuan. Merujuk pada permasalahan pertama dalam penelitian ini yaitu apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan model problem dan menggunakan model pembelajaran direct instruction (konvensional) pada pembelajaran fisika. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan uji hipotesis menggunakan Independent- Sample T-test dengan bantuan SPSS 16. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah uji hipotesis dua pihak (two tail test). Hasil pengujian menggunakan uji Independent Sample T-test dengan taraf signifikansi 5% didapatkan nilai Sig. (2- tailed) sebesar 0.009 0.05 maka H a diterima dan H o ditolak sehingga nilai ratarata hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Dengan demikian, ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan model problem dan menggunakan model pembelajaran direct instruction (konvensional) pada pembelajaran fisika. Merujuk pada permasalahan kedua dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah aktivitas belajar fisika siswa menggunakan analisis wacana isu pada pembelajaran fisika. Untuk menjawab permasalahan

270 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 266-271 tersebut dilakukan observasi aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aktivitas yang dapat diamati adalah memperhatikan penjelasan guru, bertanya, menjawab pertanyaan/berpendapat, dan berdiskusi. Berdasarkan hasil observasi, analisis ratarata aktivitas siswa selama pembelajaran fisika menggunakan model problem based learning dengan analisis wacana isu menunjukkan bahwa keempat aktivitas siswa tersebut mengalami peningkatan pada tiap pertemuan. Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa pada tiap pertemuan mengalami peningkatan yaitu 78,49%, 79,61% dan 81,58% sehingga dapat digolongkan dalam kriteria aktif. Hal ini menunjukkan bahwa analisis wacana isu membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran fisika. Model problem based learning dengan analisis wacana isu membuat hasil belajar fisika siswa lebih baik dan membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran fisika. Selain itu, dengan menggunakan model problem maka pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran menjadi lebih baik karena siswa tidak hanya menghafal materi tetapi juga mengetahui kejadian-kejadian fisika yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan analisis wacana isu dan menggunakan model pembelajaran direct instruction (konvensional) pada pembelajaran fisika di SMA, (2) Aktivitas belajar siswa menggunakan model problem based learning dengan analisis wacana isu pada pembelajaran fisika dapat digolongkan dalam kategori aktif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang diberikan sebagai berikut: (1) Bagi guru, hendaknya dalam menggunakan model problem based learning dengan analisis wacana isu lebih meningkatkan kedisiplinan waktu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar alokasi waktu tepat sesuai target dan meningkatkan pula pengelolaan kelas sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan, (2) Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan untuk penelitian selanjutnya dalam hal pengembangan model pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Djajasudarma, T.F. 2006. Wacana: Pemahaman dan Hubungan Antar Unsur. Bandung : PT. Refika Aditama Indrawati, dkk. 2000. Model Buku Ajar dengan Analisis Kejadian Riil dalam Foto dan/ atau Wacana Isu untuk Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Tidak Diterbitkan. Laporan Penelitian. Jember: FKIP Universitas Jember Indrawati. 2005. Bahan Ajar Fisika Dasar. Jember: FKIP Universitas Jember Kamdi, W. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Malang: Universitas Negeri Malang Mahardika, K. 2011. Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Momentum Dan Impuls Berbasis Multipresentasi dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa Calon Guru Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 13 No. 2, Desember 2011. Universitas Negeri Jember Mahmudi, K. Penerapan Lesson Study Menggunakan Model PBL (Problem Based Learning) dalam Pembelajaran Fisika di SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 1 No. 4, Maret 2013. Universitas Negeri Jember

Ari, Model Problem Based Learning... 271 Wardhani, K. 2012. Pembelajaran Fisika dengan Model Problem Based Learning Menggunakan Multimedia dan Modul Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Abstrak dan Kemampuan Verbal Siswa. Jurnal Inkuiri Vol. 1 No. 2. Universitas Sebelas Maret