EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA PADA MATERI POKOK ALAT OPTIK

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

No. Hp :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA

Septi Lilis Suryani dan Eko Hariyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya. Key Words : academic skill, guided discovery, learning output, heat

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah*** No Hp :

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN MENGINTEGRASIKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 KAMAL

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Fajriyati*, Rasmiwetti**, Roza Linda*** Phone :

Siti Fitriani*, Asmadi M. Noer**, Sri Haryati *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRAMBLE DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMAN 1 UJUNGBATU

Nurrifda*, R. Usman Rery**, Elva Yasmi Amran*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

Mita Fresandi*, Roza Linda**, Sri Haryati*** phone:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMAN 1 KALIANGET

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ)

PENERAPAN STRATEGI FORMASI REGU TEMBAK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 5 PEKANBARU

Utari Ramadhani S*, R.Usman Rery**, Johni Azmi*** No. Hp :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 03 Tahun 2013, 1 5

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Keywords : Active Knowledge Sharing, Learning achievement, Atomic Structure

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

Unnes Physics Education Journal

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENGARUH METODE PRAKTIKUM MENGGUNAKAN KIT OPTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN CAHAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRABUMULIH

Wahyu Isna Desilia*, Asmadi M. Noer**, Erviyenni *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Anggita Stefany K.D dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Usman*, Rasmiwetti**, dan Johni Azmi*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau Abstract

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

Masithah Irnov 1, Maria Erna 2, Erviyenni 3 No Hp:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 78 82

Nurhaniza 1, Islamias 2, Rini 3. Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013,

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

Syahrina Irya *, Maria Erna **, Rasmiwetti *** No Hp :

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

Unnes Physics Education Journal

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH LATIHAN INFERENSI LOGIKA SISWA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA TOPIK GETARAN DAN GELOMBANG DI SMP NEGERI 1 BOJONEGORO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MATARAM TAHUN AJARAN

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN:

Komparasi Penerapan Strategi Learning By Questioning dengan Pertanyaan Literal dan Inferensial terhadap Keterampilan Berpikir Kritis

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 19-23

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

System Concepts) ABSTRACT

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITIES UNTUK SISWA DI SMP ARTIKEL

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

Shinta Riza 1, R Usman Rery 2, Abdullah 3 No.HP: ,

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

Transkripsi:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 35-39 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA PADA MATERI POKOK ALAT OPTIK Fedela Leta Maliki, Mita Anggaryani Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya nenk.felema88@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan efektivitas pembelajaran, berbasis kegiatan laboratorium pada materi pokok alat optik melalui hasil belajar siswa ranah kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian Pre- Experimental Design dengan Randomized One Group Pretest-Posttest. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII-A, VIII-B, VIII-C, VIII-G dan VIII-H SMP Negeri 6 Surabaya dengan sampel penelitian adalah (VIII-A, VIII-B, VIII-G) sebagai kelas eksperimen. Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa semua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk kelas eksperimen I ialah <0.83>, kelas eksperimen II ialah <0.90> dan kelas eksperimen III ialah <0.80> menunjukkan berkategori tinggi; pengelolaan pembelajaran menunjukkan berkategori sangat baik; dan persentase psikomotor serta afektif menunjukkan berkategori sangat baik. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa >80% memberikan respons positif terhadap pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium. Kata Kunci: Efektivitas, Pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium, Alat Optik. Abstract This research is aimed to describe the effectiveness of laboratory activity based learning on the topic of Optical instruments by learning outputs. The method used in this research is Pre-Experimental Design, with population is all students at grade VIII, that is, VIII-A, VIII-B, VIII-C, VIII-G, Junior high school 6 Surabaya. Here, VIII-A, VIII-B, VIII-G are treated as experimental classes selected. The results of normality and homogeneous tests indicate that all classes participated have normal and homogeneous distributions. The result of this study is show that N-Gain in series for experimental class I <0.83>, experimental class II <0.90> and experimental class III<0.80> are shows high category. Teaching learning process in laboratory activity based learning are shows very good category, percentage of psychomotor and affective students learning outputs all sample are shows very good category. The result of this study also shows that more than 80% of all students give a positive response to the approach applied. Keywords: Effectiveness, learning based on laboratory activities, optical instruments PENDAHULUAN Kegiatan praktikum yang masih jarang dilakukan mengakibatkan siswa belum memiliki pengetahuan eksperimental secara sempurna mengenai mekanisme gejala-gejala fisika, terutama pada materi pokok alat optik. Sebagaimana telah diketahui, proses pembelajaran fisika yang tidak melibatkan siswa secara langsung dan tidak melatihkan kemampuan mencari serta menemukan sendiri konsep-konsep menyebabkan siswa cenderung pasif, keberanian bertanya ataupun mengemukakan pendapat sangat kurang, bahkan siswa lebih senang menjadi pendengar dan tidak berpartisipasi dalam memberikan pendapat secara langsung yang mengakibatkan penghambatan penguasaan konsep siswa. Melalui penerapan pengalaman belajar langsung dengan melakukan kegiatan laboratorium, siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dasar mengamati atau mengukur. Selain itu siswa juga dapat menguasai keterampilan proses seperti mencatat, membuat tabel, menganalisis data, menarik kesimpulan, berkomunikasi, serta bekerjasama dalam tim dan keterampilan berpikir. Melalui pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium siswa mampu membangun 35

Efektivitas Pembelajaran Berbasis Kegiatan Laboratorium... pemahaman fisika yang dapat membantu penguasaan konsep serta memperoleh hasil belajar fisika yang sesuai dengan nillai KKM sebesar 85, yang telah ditetapkan oleh SMP Negeri 6 Surabaya. Pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium merupakan proses kegiatan laboratorium yang secara langsung dilakukan oleh siswa dalam melakukan eksperimen dengan menggunakan alat-alat sesungguhnya untuk menguji kebenaran suatu teori fisika yang dilakukan secara eksperimen dalam laboratorium fisika. Pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium dalam penelitian ini dilakukan menggunakan kit optika dengan LKS sebagai panduan bagi siswa dalam melakukan kegiatan laboratorium. Menurut Tamir (2005) melalui kegiatan laboratorium siswa dapat melakukan olah piker (minds on) dan olah tangan (hands on). Kegiatan laboratorium dalam pembelajaran fisika memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan sejumlah keterampilan dan meningkatkan kualitas belajarnya. Meskipun boleh dikatakan tidak ada satupun metode yang paling cocok untuk suatu pelajaran, tetapi karena pusat pelajaran fisika adalah eksperimen dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran fisika itu sendiri, maka melalui kegiatan laboratorium siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dengan gejala fisis yang dipelajari. Hudson (1996) menambahkan bahwa kegiatan di laboratorium memiliki empat fungsi utama: a) untuk melaksanakan percobaan, b) kerja laboratorium, c) praktikum, dan d) pelaksanaan didaktik pendidikan IPA. Pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium merupakan bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapatkan kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata, apa yang diperoleh dalam teori. Salah satu alternatif tindakan yang dapat dilakukan, yakni dengan menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran. Dengan menerapkan metode eksperimen siswa diberi kesempatan mengalami dan membuktikan sendiri, mengikuti proses mengamati, menganalisis dan menarik kesimpulan dari apa yang telah diamati. Pada metode eksperimen siswa mendapat kesempatan mengalami dan membuktikan sendiri, mengikuti proses mengamati, menganalisis dan menarik kesimpulan dari apa yang telah diamati. Liang dan Gu (2006) menambahkan, Selama mengajar, guru harus membangkitkan kegiatan siswa, percaya bahwa mereka memiliki kemampuan berfikir independen dan inovasi serta memberikan mereka kesempatan mengeluarkan pendapat dan ide. Meskipun metode eksperimen memiliki beberapa kelemahan, namun tetap dianggap baik digunakan, asalkan dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan dilaksanakan secara efektif. Koku dan Kaynak (2001) menambahkan pembelajaran eksperimen merupakan komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Fungsinya tidak hanya sebagai jembatan antara teori dan praktek, tetapi juga menguatkan konsep. Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan efektivitas pembelajaran untuk menunjukkan hasil belajar siswa ranah kognitif, pengelolaan pembelajaran dan respons siswa terhadap pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium untuk siswa SMP Negeri 6 Surabaya. METODE Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah Pre-Experimental dengan desain Randomized One Group Pretest-Posttest. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 6 Surabaya pada bulan April 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-A, VII-B, VII-C, VII-G, dan VII-H SMP Negeri 6 Surabaya sedangkan sampel yang diambil pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A, VII-B, dan VII-G. Kelas ini dipilih secara acak dari kelima kelas populasi. Data di dalam penelitian didapatkan dengan menggunakan metode tes, observasi dan angket. metode tes untuk memperoleh data nilai kognitif siswa. Metode angket digunakan untuk memperoleh hasil respons siswa terhadap pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data nilai afektif dan psikomotor siswa serta pengamatan pengelolaan pembelajaran. Nilai kognitif siswa terdiri atas nilai pretest dan posttest dihitung dengan menggunakan N-Gain untuk megetahui peningkatan pemahaman konsep siswa setelah pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium, dan diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata gain yang dinormalisasi. Rumus yang digunakan adalah: (Hake, 1998) Keterangan: Skor gain ternormalisasi yang diperoleh diinterpretasikan berdasarkan kriteria yang diadopsi dari Hake (1998) pada table 1 berikut: Tabel 1 Interpretasi Nilai Rata-Rata Gain yang Ternormalisasi Nilai Klasifikasi Tinggi Sedang Rendah 36

<g> Persentase (%) Persentase (%) Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 35-39 HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis dengan menggunakan empat kriteria yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal diperoleh soal yang layak digunakan sebagai instrumen pengambilan data nilai kognitif siswa sebanyak 28 soal digunakan tanpa revisi, dan 9 soal digunakan dengan revisi. Revisi ini ditujukan agar soal tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Revisi dilakukan dengan mengganti pernyataan soal agar soal tersebut lebih jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, untuk setiap item indikator yang hanya terdapat 1 item soal, agar soal tersebut tetap dapat digunakan untuk soal posttest, peneliti mengganti pernyataan soal dan atau item pilihannya, sehingga menghindari hafalan jawaban pada saat pretest di awal pembelajaran. Dari hasil analisis uji normalitas diperoleh χ 2 hitung < χ 2 tabel untuk masing-masing kelas (lihat Tabel 4.5), dengan demikian dapat dikatakan bahwa populasi berdistribusi normal pada taraf signifikan 0,05. Setelah dilakukan uji normalitas, kemudian dilakukan uji homogenitas pada populasi, bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan yang dimiliki oleh populasi homogen. Hasil analisis uji homogenitas yang diberikan pada nilai-nilai pre test diperoleh nilai F hitung < F tabel (lihat Tabel 4.6) maka kelas yang digunakan dalam sampel adalah homogen. 0,90 0,85 0,80 0,83 0,90 0,80 Gambar 0,75 1. Grafik Perbandingan N-Gain Kelas Secara umum nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk kelas eksperimen II ialah lebih baik disbanding kelas eksperimen I ialah, dan kelas eksperimen III ialah. Berdasarkan Tabel 3.5, nilai Gain yang ternormalisasi pada ketiga kelas eksperimen berada pada kriteria tinggi. Perbandingan nilai ini secara langsung menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium melalui metode eksperimen lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Penilaian pengamatan yang telah dilakukan terdiri dari dua aspek yaitu aspek psikomotor dan afektif. Hasil persentase pengamatan aspek psikomotor dan afektif ditunjukkan pada Gambar 2 dan Gambar 3 berikut ini: 95,0 90,0 85,0 80,0 75,0 1 2 3 Pertemuan Ke- Gambar 2. Persentase Psikomotor 100,0 95,0 90,0 85,0 1 Pertemuan 2 Ke- 3 Gambar 3. Persentase Afektif Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwa rata-rata aspek psikomotor untuk setiap pertemuan kelas eksperimen 1: 90.1%, 93.3%, 94.2%; kelas eksperimen 2: 90.9%, 90.9%, 93.8%; dan kelas eksperimen 3: 90.0%, 84.4%, 90.8%. Disamping itu berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui diketahui bahwa rata-rata aspek afektif untuk setiap pertemuan pada kelas eksperimen 1: 94.1%, 94.9%, 94.9%; kelas eksperimen 2: 95.0%, 95.7%, 97.2%; dan kelas eksperimen 3: 91.3%, 94.5%, 94.1%. Meskipun perolehan persentase penilaian psikomotor dan afektif untuk tiap kelas berbeda, namun masih dalam kategori sangat baik. Pengelolaan pembelajaran diamati oleh dua orang pengamat selama tiga kali pertemuan menggunakan Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran. Hasil pengamatan ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Pengelolaan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen Aspek Y Kriteria Pendahuluan 3.55 Sangat Baik Kegiatan Inti 3.57 Sangat Baik Penutup 3.33 Baik Siswa Antusias 3.89 Sangat Baik Guru antusias 4 Sangat Baik Waktu sesuai alokasi 3 Baik KBM sesuai skenario 3.22 Baik Keterangan: Y= rata-rata kemampuan tiap pembelajaran Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa pengelolaan pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium melalui metode eksperimen yang dilakukan oleh guru (peneliti) adalah baik. Hal ini dapat dilihat dengan terlaksananya semua tahap pembelajaran selama Proses 37

Efektivitas Pembelajaran Berbasis Kegiatan Laboratorium... Belajar Mengajar (PBM) pada semua pertemuan. Berdasarkan lembar penilaian pengelolaan kelas diperoleh nilai terbesar dicapai pada aspek ke-1 pada pelaksanaan suasana kelas yaitu antusiasme siswa yang mendapat skor 3.89. Hal ini sesuai dengan salah satu kelebihan pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium (Djamarah, 2005) yaitu siswa dapat mengembangkan sikap untuk terus mengadakan eksplorasi dan terus mengembangkan terobosan-terobosan baru dimana hal tersebut menunjukkan antusiasme siswa terhadap penerapan pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium. Disamping itu, antusiasme siswa juga terlihat dari hasil pengamatan psikomotor dan afektif pada Gambar 2 dan Gambar 3. Nilai terkecil dicapai pada aspek ke-3 pada pelaksanaan suasana kelas yaitu pada kesesuaian dengan alokasi waktu mendapat skor 3.0. Hal ini sesuai dengan salah satu kekurangan pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium (Djamarah, 2005) yaitu waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium memerlukan jangka waktu yang lama. Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah dengan memanajemen waktu pembelajaran dengan baik yaitu pada saat melakukan kegiatan laboratorium, ada pembagian tugas untuk setiap individu dalam kelompok agar tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai. Penerapan pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang ditunjukkan dengan adanya perubahan nilai pre-test dan post-test yang meningkat. Hal ini didukung pula dengan perolehan angket yang menunjukkan bahwa dari 7 pernyataan yang diberikan kepada siswa, setiap butir pernyataan memperoleh respons ya dari lebih dari 80 % siswa yang artinya sebagian besar siswa sangat tertarik dan antusias terhadap pembelajaran yang diterapkan. Terdapat 100% siswa berharap penerapan pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium, dapat pula dipergunakan dalam pembelajaran konsep-konsep Fisika yang lain salah satu solusinya dengan memberikan pengalaman nyata, yaitu dengan mengajak siswa terlibat langsung saat melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Berdasarkan analisis data dan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa penerapan pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas VIII materi pokok alat optik di SMP Negeri 6 Surabaya. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa hasil pengelolaan pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium pada materi pokok alat optik kelas VIII di SMP Negeri 6 Surabaya berkategori sangat baik, hasil belajar siswa ranah kognitif dengan menerapkan pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif pada materi pokok alat optik kelas VIII di SMP Negeri 6 Surabaya, dan respons siswa terhadap penerapan pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium pada materi pokok alat optik sangat bagus. Pengelolaan kelas terutama alokasi waktu ketika melakukan pembelajaran perlu diperhatikan. Alokasi waktu 2 x 40 menit sudah merupakan waktu yang efektif, namun dalam pembelajaran harus bisa dialokasikan dengan baik. Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah dengan memanajemen waktu pembelajaran dengan baik yaitu pada saat melakukan kegiatan laboratorium, ada pembagian tugas untuk setiap individu dalam kelompok agar tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai. Dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran fisika hendaknya memberikan pengalaman nyata, yaitu dengan mengajak siswa terlibat langsung saat melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. DAFTAR PUSTAKA Artikel ini adalah ringkasan dari skripsi dengan judul Efektivitas Pembelajaran Berbasis Kegiatan Laboratorium untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Surabaya pada Materi Pokok Alat Optik. Referensi yang dipakai dalam artikel ini antara lain: Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA [Online]. Tersedia: http://www.puskur.com/[7 September 2012] Djamarah, Bakri, S., & Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Hake, R. R. (1998). Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six-Thousand-Student Survey Of Mechanics Tes Data For Introductory Physics Course, Am. J. Physics. American Association of Physics Teachers, 66 (1) 64-74. Hodson, D. (1996). Practical Work in School Science: Exploring Some Directions for Change. International Journal of Science Education, 11, 541-533. Koku, A.B., dan Kaynak, O. (2001). An Internet- Assisted Experimental Environment Suitable for the Reinforcement of Undergraduate Teaching of Advance Control Techniques. Dalam Ieee Transactions On Education, [Online] Vol 44. Reteived February 20, 2013, from http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/summary?doi=1 0.1.1.161.8908 38

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 35-39 Liang, Dong dan Gu Qiao. (2006). The Control Methods of the Practical and Experimental Teaching System in the Marketing. Retrieved February 20, 2013, from http://www.seiofbluemountain.com/search/downloa d-file.php?id=1383.2006 Tamir, P. (2005). An Inquiry Orientes Laboratory Examination. Journal of Educational Measurement, 11, (1), 25-33. Uno, H. B., & Koni, S. (2012). Assessment Pembelajaran. In G. Leighbody, & D. Kidd, Methods of Teaching Shop and Technical Subject. Jakarta: Bumi Aksara. 39