WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DAN BUDAYA SEKOLAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG PENGURANGAN RETRIBUSI PELAYANAN PERSALINAN DI PUSKESMAS

Pengembangan Sekolah Berkarakter

BAB 2 LANDASAN TEORI

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA PEDOMAN SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

520 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DAN AKHLAK MULIA

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBANGUN PERILAKU PESERTA DIDIK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH. Agus Munadlir Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Wates

Abdul Muiz, M.Pd Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN (Mardin Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan)

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta)

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

MENUMBUHKAN KARAKTER PADA ANAK MELALUI TUTORIAL SIMULASI

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

TRANSFORMASI BUDAYA ORGANISASI PADA PESERTA DIDIK DI SD LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 44 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah. Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG GERAKAN SEGORO AMARTO KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG MARS TEGAR BERIMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten. Berdiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 2 Januari-Juni 2018

Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

KUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT

Nomor 70 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 70 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2010 TENTANG

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan tentang bentuk-bentuk. kerjasama guru dan orang tua dapat disimpulkan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

Transkripsi:

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menanamkan nilai-nilai karakter kepada warga sekolah, maka perlu dikembangkan pendidikan karakter pada satuan pendidikan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota Yogyakarta; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 859 ); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Pendidkan Dasar dan Menengah; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidkan Dasar dan Menengah; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Pendidkan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar IKomptensi Lulusan pada Pendidkan Dasar dan Menengah; 9. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2008 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 41 Seri D) MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Yogyakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Yogyakarta. 4. Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah pertama atau bentuk lain yang sederajat 5. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan daerah. 6. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. 8. Sepuluh menit untuk lingkungan sekolah yang selanjutnya disingkat semutlis adalah gerakan kebersihan lingkungan di sekolah 9. Usaha Kesehatan Sekolah yang selanjutnya disingkat UKS adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah, guna menangani murid yang mengalami kecelakaan ringan di sekolah (upaya pertolongan pertama pada kecelakaan), untuk melayani kesehatan dasar bagi murid selama sekolah (pemberian imunisasi,), untuk pemantauan pertumbuhan anak. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud adanya pedoman pengembangan pendidikan karakter adalah untuk dijadikan pedoman dalam pengembangan pendidikan karakter pada satuan pendidikan. (2) Tujuan pendidikan karakter adalah : a. mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; b. mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; c. menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa; d. mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan e. mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity). BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang lingkup pengembangan pendidikan karakter meliputi : a. pengembangan diri b. pengintegrasiaan dalam mata pelajaran c. budaya satuan pendidikan Bagian Kesatu Pengembangan Diri Pasal 4 Pengembangan pendidikan karakter melalui pengembangan diri meliputi kegiatan : a. rutin satuan pendidikan dan pengkondisian; b. ekstrakurikuler; c. spontan; d. keteladanan;

Pasal 5 (1) Pengembangan pendidikan karakter melalui kegitan rutin dan pengkondisian dapat dilaksanakan dalam bentuk : a. penanaman nilai kebangsaan yang paling sedikit meliputi : 1. upacara pada hari Senin; 2. upacara pada hari besar nasional diikuti kegiatan bakti sosial dan atau saresehan; 3. menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai pelajaran dan mengakhiri pelajaran dengan lagu Bagimu Negeri; 4. adanya simbol-simbol kenegaraan di dalam kelas; 5. penggunaan pin lambang bendera Merah Putih. b. pembiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi : 1. melaksanakan kegiatan Semutlis melalui kebersihan dalam kelas, luar kelas, lingkungan sekolah, menaruh sampah pada tempatnya, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan tanaman di sekolah, membersihkan toilet dan kamar mandi, cuci tangan; 2. pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, dan lain-lain) setiap hari tertentu; 3. pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah. c. pembiasaan pengamalan pendidikan agama yang meliputi: 1. berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran; 2. beribadah bersama atau shalat bersama setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam); 3. melaksanakan kegiatan peringatan hari-hari besar keagamaan; 4. mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman. d. pembiasaan hidup tertib dan disiplin yang meliputi: 1. berlalu lintas yang tertib, tidak membawa kendaraan bermotor bagi siswa SD dan SMP dan tidak bermobil bagi siswa SMA/SMK; 2. mentaati tata tertib sekolah; 3. pelaksanaan kantin kejujuran. e. pembiasaan melakukan kegiatan sosial yang meliputi : 1. melakukan bakti sosial pada masyarakat ; 2. mengikuti kegiatan PMI/PMR; 3. melakukan penggalangan dana untuk kegiatan sosial; 4. melaksanakan kegiatan donor darah. (2) Pengembangan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan dalam bentuk : a. kegiatan kepramukaan menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib bagi siswa kelas III,IV dan V untuk SD, kelas VII dan kelas VIII untuk SMP serta kelas X dan kelas XI untuk SMA/SMK; b. kegiatan Palang Merah Remaja; c. kegiatan dokter kecil; d. kegiatan Patroli Keamanan Sekolah; e. kegiatan pelatihan seni budaya daerah. (3) Pengembangan pendidikan karakter melalui keteladanan adalah perilaku dan sikap warga satuan pendidikan dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya seperti berpakaian rapi, datang tepat waktu, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan

Bagian Kedua Pengintegrasian Dalam Mata Pelajaran Pasal 6 (1) Dalam pengembangan pendidikan karakater, satuan pendidikan mengintegrasikan dalam Standar Komptensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dari setiap mata pelajaran dan nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan Rencana Pelaksana Pembelajaran. (2) Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter Bangsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut dalam Lampiran Peraturan ini. (3) Satuan pendidikan melakukan pengkajian terhadap Standar Komptensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai karakter yang yang dimaksud dalam ayat (2) sudah tercakup di dalamnya; Bagian Ketiga Budaya Satuan Pendidikan Pasal 7 (1) Satuan pendidikan dalam mengembangkan pendidikan karakter harus dapat membangun budaya satuan pendidikan. (2) Budaya satuan pendidikan adalah suasana kehidupan sekolah tempat siswa berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, dan antaranggota kelompok masyarakat sekolah. (3) Budaya satuan pendidikan mencakup antara lain berkaitan dengan nilai-nilai kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras, disiplin, kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan, dan tanggung jawab. BAB IV PELEMBAGAAN/MEKANISME PELAKSANAAN Pasal 8 (1) Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengembangan pendidikan karakter, setiap sekolah membentuk tim pelaksana/penanggung jawab pengembangan pendidikan karakter (2) Tim/penanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mempunyai tugas : a. merencanakan kegiatan pengembangan pendidikan karakter; b. membuat panduan pelaksanaan untuk siswa dan warga satuan pendidikan lainnya; c. membuat jadwal kegiatan sesuai dengan kegiatan masing-masing jenis pengembangan karakter; d. melaksanakan evaluasi pelaksanaan pengembangan pendidikan karakter pada satuan pendidikan (3) Tim/penangung jawab dapat beranggotakan siswa dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah. Pasal 9 Petunjuk teknis pelaksanaan pengembangan pendidikan karakter pada satuan pendidikan diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas

Pasal 10 (1) Dalam pelaksanaan pengembangan pendidikan karakter Kepala Sekolah bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sekolah harus melaporkan pelaksanaan pengembangan pendidikan karakter kepada Kepala Dinas BAB V STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN KARAKTER Pasal 11 (1) Setiap sekolah wajib mengembangkan pendidikan karakter (2) Pengembangan pendidikan karakter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling sedikit meliputi : a. upacara pada hari Senin; b. upacara pada hari besar kenegaraan diikuti kegiatan bakti sosial dan atau saresehan; c. menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai pelajaran dan mengakhiri pelajaran dengan lagu bagimu negeri; d. adanya simbol-simbol kenegaraan di dalam kelas; e. penggunaan pin lambang Bendera Merah Putih; f. pembiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi : 1. melaksanakan kegiatan semutlis melalui kebersihan dalam kelas, luar kelas, lingkungan sekolah; 2. menaruh sampah pada tempatnya; 3. pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan tanaman di sekolah; 4. membersihkan toilet dan kamar mandi; 5. pembiasaan cuci tangan; 6. pengelolaan UKS. f. Pembiasaan pengamalan pendidikan agama yang meliputi: 1. berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran; 2. beribadah bersama atau shalat bersama setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam); 3. melaksanakan kegiatan peringatan hari-hari besar keagamaan. g. praktik kantin kejujuran; h. mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman; i. pembiasaan hidup tertib dan disiplin; j. melakukan penggalangan dana untuk kegiatan sosial; k. pelaksanaan kegiatan kepramukaan. (3.) Adanya penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 pada masingmasing kegiatan pengembangan karakter. BAB V PEMBINAAN Pasal 12 (1) Dinas Pendidikan melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan pengembangan pendidikan karakter

(2) Untuk melaksanakan pembinaan, Dinas Pendidikan dapat membentuk tim yang beranggotakan instansi terkait, unsur sekolah dan unsur dewan pendidikan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Yogyakarta. Parah Hierarki Jabatan Paraf Tanggal Sekda Asisten Perekonomian & Pembangunan Ka.Dinas Pendidikan Ka. Bag. Hukum Ditetapkan di Yogyakarta Pada tanggal 8 Juli 2011 WALIKOTA YOGYAKARTA ttd H. HERRY ZUDIANTO Diundangkan di Yogyakarta Pada tanggal 8 Juli 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA, ttd H. RAPINGUN BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 60

LAMPIRAN :PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2011 TANGGAL : 8 Juli 2011 NILAI DAN DESKRIPSI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA NILAI DESKRIPSI 1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabat/ Komuniktif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

NILAI DESKRIPSI 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Parah Hierarki Jabatan Paraf Tanggal Sekda Asisten Perekonomian & Pembangunan Ka.Dinas Pendidikan Ka. Bag. Hukum WALIKOTA YOGYAKARTA ttd H. HERRY ZUDIANTO