BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. komitmen, kepercayaan dan kerjasama yang efektif dalam pemasaran relasional.

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1. PETA TEORI No. Peneliti dan Judul

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Hunt (1994); Sivadas dan Dwyer, (2000) yang menyatakan bahwa faktor penting

Bab 6 PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan pada bab lima,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba adalah pemasaran. Kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. hubungan antara penjual dan pembeli dan kelompok lain dalam marketplace.

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan kebutuhan pelanggannya.. Dalam menghadapi persaingan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. berpikir kreatif dan inovatif agar perusahaannya berbeda (different) dengan. agar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.

Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal. 1-16

II TINJAUAN PUSTAKA. dan menawarkan serta menukarkan produk yang bernilai satu sama lain

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dan loyalitas secara teoritis mengadopsi model penggolongan manfaat relasional

BAB 6 PEMBAHASAN. 6.1 Pengaruh Ikatan Hubungan terhadap Komitmen. Berdasarkan hasil analisis model struktural (structural model), koefisien dari

RELATIONSHIP MARKETING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. hasil penelitian yang telah dilakukan, guna mengukur hipotesis untuk memahami

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Vol.10, No Agustus 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Customer relationship marketing merupakan salah satu strategi yang

Oleh : Ramdan Budiawan E50

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Cempakasari dan Yoestini (2003) bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan, reputasi perusahaan,

MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING. Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo.

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis yang semakin ketat persaingannya belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Loyalitas pelanggan menunjukan pada kesetiaan pelanggan pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN, KEPUASAN DAN RELATIONSHIP COMMITMENT PELANGGAN PADA INDUSTRI JASA

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. maka terlebih dahulu diuraikan kerangka proses berpikir seperti digambarkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

Membangun Kerja Sama Melalui Olahraga

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai perubahan lingkungan strategis di tingkat nasional, regional dan

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat banyak, pembayaran yang praktis dengan sistem kasir, ruangan ber-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas pelanggan juga merupakan penentu utama dalam memprediksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ukuran relatif atas suatu barang atau jasa yang dinilai dari atribut, desain, dan

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup, dan harus dapat terus berkembang. Salah satu yang paling

ANALISIS PEMASARAN RELASIONAL MOTOR YAMAHA DI BANDAR LAMPUNG (KASUS PELAYANAN PURNA JUAL BENGKEL RESMI YAMAHA) Tesis.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perceived Value merupakan penukaran yang menjadi pokok dalam pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB 4 METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam pengujian hipotesis, antara lain rancangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kualitas Pelayanan

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: diolah.

BAB II LANDASAN TEORI. konsumen sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. seorang pelanggan yang sudah ada (Kotler, 2006). Loyalitas menggambarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam pengembangan strategi. (Tjiptono, 2002:5)

I. PENDAHULUAN. regional maupun internasional. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dihadapi seseorang, baik itu karena

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS NASABAH: STUDI PADA NASABAH PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR TBK CABANG BAWEAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepercayaan, kepuasan, loyalitas pelanggan, getok tular, dan pengembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Bab ini terdiri dari deskripsi hasil penelitian dan analisis hasil penelitian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan nilai konsumen, sehingga konsumen puas diikuti pula dengan. yang memperhatikan kualitas produk dan layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam

PENGARUH DIMENSI RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS NASABAH (Studi Kasus Pada BPR Argodana Pudak Payung Semarang)

BAB I. Pendahuluan. penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan jika mungkin untuk selamanya. Perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Baik buruknya citra

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan yang ada harus bersaing secara ketat untuk tumbuh, berkembang, dan

BAB II LANDASAN TEORI. dianggap memiliki relevansi dan dijadikan acuan dalam penelitian ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mencapai + 18 juta pengguna dan jumlah ini akan terus meningkat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Perbankan Indonesia pasal 1 ayat 1, Bank adalah badan usaha

BAB II LANDASAN TEORI. positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang positif. 1 Menurut Oliver

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN. semakin ketat yang membuat berbagai rumah sakit berlomba-lomba dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KCP LUBUK BASUNG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perdagangan barang dan jasa melewati batas-batas antar negara. Asean

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PURWOREJO ABSTRAK

PENGARUH SWITCHING BARRIERS TERHADAP CUSTOMER RETENTION (Studi pada Nasabah Bank BCA Cabang Kutoarjo)

BAB 7 PENUTUP. membangun hubungan kekeluargaan yang harmonis. Nasabah merasa berada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. trust, information sharing, dan relationship commitment, studi pada apotek

perusahaan-perusahaan jasa. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis.

PENGARUH PEMASARAN RELASIONAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS NASABAH PADA PT. BANK RIAU KEPRI CABANG TELUK KUANTAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan yang semakin tajam dewasa ini, baik persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses tersebut, perusahan mengalami saat-saat dimana perusahaan. dituntut untuk menentukan keputusan-keputusan yang

Transkripsi:

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Berdasarkan uraian dalam latar belakang, tinjauan pustaka, dan hasil penelitian terdahulu disusunlah kerangka konseptual penelitian. Sebelum menyusun kerangka konseptual, terlebih dulu disusun kerangka proses berpikir yang dimulai dari kajian teori yang disampaikan Morgan (2000:484) yang menyatakan bahwa ada tiga faktor yang diperlukan untuk pengembangan komitmen, kepercayaan dan kerjasama yang efektif dalam pemasaran relasional. Pertama, relationship yang memberikan manfaat ekonomi superior kepada partisipan. Manfaat ekonomi ini merupakan economic content dalam pemasaran relasional. Faktor kedua adalah bahwa pihak-pihak bersedia terlibat dalam relationship untuk mendapatkan sumberdaya yang tidak dimiliki dari mitra mereka. Resource content dari pemasaran relasional mengidentifikasikan kombinasi sumberdaya dari masing-masing pihak. Ketiga, pemasaran relasional harus terus menerus dibangun dalam lingkungan sosial yang mendorong kerjasama yang efektif (social content). Kepercayaan memainkan peran penting dalam membangun dan mempertahankan relationship dan merupakan prediktor yang signifikan terhadap komitmen. Pelanggan dapat komit pada pihak lain yang diyakini dapat dipercaya. Demikian juga dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang mempunyai kepuasan yang tinggi akan memiliki komitmen terhadap perusahaan. Kepercayaan, kepuasan, dan komitmen merupakan variabel antara yang dapat menimbulkan 80

81 keinginan pelanggan untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan perusahaan (relationship intention). Relationship intention ini diperlukan untuk membangun pemasaran relasional. Kajian teori tersebut menuntun untuk berpikir secara deduktif yaitu suatu proses berpikir yang berawal dari proses berpikir umum menuju ke pemikiran khusus yang bersifat umum. Penyusunan naskah disertasi selain didasarkan pada kajian yang bersumber dari teori-teori, juga dari kajian empirik yang bersumber dari bermacam-macam tulisan yang relevan oleh beberapa pengarang baik berupa penelitian terdahulu, maupun disertasi yang semuanya memperkaya wawasan untuk menyusun naskah disertasi. Kajian empiris akan menuntun pada proses berpikir induktif yaitu suatu proses berpikir yang berawal dari proses berpikir yang khusus menuju pada proses berpikir umum. Proses berpikir tidak bisa hanya secara deduktif atau induktif saja. Proses berpikir merupakan interaksi antara proses berpikir deduktif dan induktif atau kajian teoritis dan kajian empiris saling berhubungan dan saling mendukung satu dengan lainnya. Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris disusun suatu rumusan hipotesis. Hipotesis adalah dugaan sementara yang masih perlu diuji kebenarannya secara statistik kuantitatif. Pengujian hipotesis akan menghasilkan temuan-temuan, baik yang berhubungan dengan teori ataupun empiris. Temuan teoritis akan memperkuat teori, sedangkan temuan empiris akan memperkaya hasil-hasil penelitian. Dari hasil statistik disusun konsep disertasi yang akan memberi kontribusi terhadap pengembangan teori dan menambah jumlah karya

82 ilmiah yang ada. Secara rinci Kerangka Proses Berpikir ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Studi Teoritik: 1. Morgan (2000): economic, resource, dan social content diperlukan untuk mengembangkan pemasaran relasional 2. Morgan & Hunt (1994): Kepercayaan dan Komitmen sebagai variabel antara. 3. Zeithaml & Bitner (2003) Kepuasan adalah evaluasi pelanggan terhadap produk atau jasa yang didasarkan pada apakah produk atau jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan 4. Hennig-Thurau, Gwinner dan Greemler (2002): kepercayaan, komitmen dan kepuasan merupakan dimensi kualitas relationship utama. 5. Kumar et al. (2003) Relationship intention adalah keinginan pelanggan untuk mengembangkan relationship dengan perusahaan selain membeli produk atau jasa. Studi Empirik: 1. Morgan & Hunt (1994) Trust & commitment sebagai variable antara dari lima variabel anteseden yakni: relationship termination cost, relationship benefits, shared values, communication, opportunistic behavior dan lima outcome variable yakni: acquiescence, prospensity to leave, cooperation, functional conflict, dan decision making uncertainty 2. Garbarino & Johnson (1999). Komponen sikap: actor satisfaction, actor familiarity, play attitudes, dan teater attitudes berpengaruh pada kepercayaan, kepuasan dan komitmen 3. Hennig-Thurau et al., (2002) Integrasi antara relational benefit -confidence benefit, social benefit, dan special treatment benefit- dengan relational quality satisfaction dan commitmen 4. Kumar et al., (2003) Antecedents dan Consequences dari relationship intention 5. Lacey (2003) Trust dan Commitment merupakan mediating variable antara relationship content dan outcome. 6. Venetis & Ghauri (2004) Pengaruh relational bonds, trust and service quality pada commitment and relationship intention. 7. Aaltonen (2004) Pengaruh protokol CRM, demografi dan teknologi pada kepuasan dan loyalitas. 8. Boonajsevee (2005) Pengaruh benefit, communication, service quality terhadap kupercayaan Hipotesis Uji Hipotesis Disertasi Gambar 3.1 KERANGKA PROSES BERPIKIR

83 Setelah menyusun kerangka proses berpikir, maka perlu disusun kerangka konseptual. Kerangka konseptual disusun untuk menjelaskan variabel-variabel mana yang berkedudukan sebagai variabel eksogen, variabel intervening, dan variabel endogen. Dengan preposisi yang didasarkan pada studi teoritik dan empirik akan diketahui berapa banyak hipotesis yang harus disusun, variabel yang terkandung dalam masing-masing hipotesis dan bagaimana hubungan pengaruh antar variabelnya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disusun kerangka konseptual penelitian yang menggambarkan hubungan pengaruh antar variabel dalam studi ini seperti digambarkan pada Gambar 3.2. Kerangka konseptual yang disusun menggambarkan pengaruh langsung antara variabel economic content (X1), resource content (X2), social content (X3) terhadap kepercayaan (Y1) dan kepuasan (Y2), pengaruh langsung antara variabel kepercayaan (Y1) dan kepuasan (Y2) terhadap komitmen (Y3) serta pengaruh langsung Komitmen (Y3) terhadap relationship intention (Y4). Dari Gambar 3.2 dapat dijelaskan bahwa economic content, resource content dan social content menjadi konstruk pertama, kedua dan ketiga dalam penelitian ini. Indikator economic content meliputi economic value dan switching cost. Indikator resource content meliputi reputasi perusahaan dan confidence benefit, sedangkan indikator social content terdiri dari komunikasi dan kekeluargaan. Ketiga konstruk ini diukur dengan menggunakan dimensi yang dikembangkan oleh Lacey (2003)

84

85 Economic content berpengaruh terhadap kepercayaan nasabah. Nasabah dimotivasi untuk percaya pada pemberi jasa yang menawarkan economic content sebagai pihak yang dapat dipercaya karena kesediaan memberikan penawaran ini diartikan sebagai kapabilitas dari pemberi jasa. Kapabilitas ini dapat menimbulkan kepercayaan nasabah, yang berarti penilaian terhadap kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya Economic content juga berpengaruh pada kepuasan nasabah. Perusahaan yang dapat memberikan economic content kepada nasabah dengan memberikan manfaat yang lebih besar dari pada pengorbanan yang dikeluarkan akan menimbulkan kepuasan kepada nasabah. Nasabah yang puas akan bersedia menjalin hubungan jangka panjang dan akan lebih bernilai kepada bank. Resource content dapat berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan. Pelanggan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi pada suatu perusahaan yang memiliki sumberdaya yang dapat dihandalkan dan tidak akan menimbulkan masalah bagi mereka. Selain berpengaruh pada kepercayaan, resource content juga berpengaruh pada kepuasan. Resource content dirasakan sebagai bagian dari kinerja jasa yang mampu memenuhi keinginan dan harapan nasabah sehingga mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap jasa. Bank yang memiliki sumberdaya yang secara strategik penting bagi nasabah akan menimbulkan kepuasan nasabah. Karena itu resource content dianggap bernilai dan penting bagi pelanggan. Social content berpengaruh terhadap kepercayaan. Interaksi sosial yang terjadi antara nasabah dan karyawan akan menimbulkan pemahaman mengenai

86 masing-masing pihak sehingga dapat membuat kedua belah pihak saling memahami. Nasabah dapat memprediksi produk atau kinerja perusahaan dengan lebih baik dari hasil komunikasi nasabah. Selain itu, dari interaksi nasabah akan mengetahui kemampuan bank dan karyawannya dan ini akan mempengaruhi kepercayaan nasabah. Interaksi sosial juga akan membuat karyawan memiliki pemahaman yang benar mengenai kebutuhan nasabah sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan ini akan menimbulkan kepuasan nasabah. Interaksi yang terus menerus antara karyawan bank dan nasabah akan membangun kepercayaan dan kepuasan nasabah. Konstruk keempat dalam penelitian ini adalah kepercayaan. Kepercayaan berpengaruh terhadap komitmen pelanggan. Konsumen yang mempercayai suatu perusahaan berarti telah memiliki keyakinan yang tinggi kepada perusahaan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap komitmen pelanggan untuk menjalin relationship dengan perusahaan. Pelanggan hanya komit pada pihak lain yang diyakini dapat dipercaya. Konstruk kepercayaan diukur dengan menggunakan dimensi yang dikembangkan oleh Green (dalam Peppers and Rogers, 2004:73) yang menyatakan bahwa elemen-elemen kepercayaan adalah: kredibilitas, reliabilitas dan integritas. Berdasarkan ini, maka indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. karyawan bank dapat dipercaya, 2. Bank dapat dihandalkan, 3. Karyawan bank memiliki integritas. Konstruk lain yang mempengaruhi komitmen adalah kepuasan. Kepuasan menjadi konstruk kelima. Kepuasan diidentifikasi sebagai hal yang menentukan

87 besarnya komitmen seseorang pada suatu hubungan. Pelanggan yang terusmenerus dipuaskan kebutuhannya akan komit pada suatu perusahaan Kepuasan pada jasa diukur dengan tingkat kepuasan pelanggan yang didasarkan pada keseluruhan pengalaman dengan perusahaan. Kepuasan merupakan akumulasi kepuasan terhadap produk atau jasa tertentu dan kepuasan terhadap seluruh aspek perusahaan, seperti pada fasilitas fisik. Kepuasan pelanggan diukur dengan menggunakan dimensi yang dikembangkan oleh Zeithaml and Bitner (2003:92). Kepuasan diukur berdasarkan persepsi pelanggan terhadap harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan. Berdasarkan pernyataan ini, maka indikator kepuasan yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Puas pada kualitas produk/jasa, 2. Puas pada harga produk/jasa, dan 3. Puas pada kualitas layanan.. Konstruk keenam dalam penelitian ini adalah komitmen. Relationship intention ini dipengaruhi oleh komitmen pelanggan karena pelanggan yang komit memiliki ikatan emosional yang kuat dengan perusahaan dan akan ingin membangun relationship dengan perusahaan. Komitmen diukur dengan menggunakan pengukuran yang dikembangkan oleh Morgan and Hunt (1994) dan Moorman et al. (1992) yang menyatakan bahwa komitmen ada ketika relationship diangggap penting. Selain itu juga digunakan pengukuran Barnes (2003: 150) yang menyatakan bahwa komitmen adalah suatu keadaan psikologis yang secara global mewakili pengalaman ketergantungan pada suatu hubungan. Berdasarkan penyataan ini maka indikator yang digunakan adalah 1. Memiliki ikatan emosional, 2. Rasa memiliki, dan 3. Hubungan penting untuk dipertahankan.

88 Relationship intention yang merupakan konstruk terakhir dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator yang diadopsi dari pengukuran yang dikembangkan oleh Kumar et al. (2002) yakni 1. Bersedia memaafkan, 2. Memberi umpan balik, 3. Takut kehilangan relationship. 3.2 Hipotesis. Berdasarkan kerangka konseptual maka dirumuskan hipotesis penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Economic content berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan nasabah Bank Sumut di Sumatera Utara. 2. Economic Content berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Sumut di Sumatera Utara 3. Resource Content berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan nasabah Bank Sumut di Sumatera Utara. 4. Resource content berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Sumut di Sumatera Utara 5. Social content berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan nasabah Bank Sumut di Sumatera Utara. 6. Social content berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Sumut di Sumatera Utara. 7. Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap komitmen nasabah Bank Sumut di Sumatera Utara.

89 8. Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap komitmen nasabah Bank Sumut di Sumatera Utara. 9. Komitmen berpengaruh signifikan pada relationship intention nasabah Bank Sumut di Sumatera Utara.