PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

Tumbuh kembang anak. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

BAB I PENDAHULUAN. berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah keturunan kedua.

BAB I PENDAHULUAN. karena menentukan dasar kehidupan selanjutnya (Susilaningrum, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan anak

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhandan perkembangannya.pada usia 0 tahun 8 tahaun merupakan. mengoptimalkan lima aspek perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang

hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa awal kanak-kanak merupakan masa yang penting dalam kehidupan

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Orangtua memegang peranan penting dalam merawat, mengasuh, mendidik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas

BAB I PENDAHULUAN. PAUD diberikan melalui kegiatan bermain seraya belajar. Pada saat bermain

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak pra sekolah adalah anak yang berumur bulan, pada masa ini

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem. Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Periode emas atau yang lebih dikenal dengan golden age adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan perkembangan otak anak selama hidupnya artinya Golden Age. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya (Suyanto, 2003:6).

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB 1 PENDAHULUAN. serta biasanya sudah mulai mengikuti program presschool (Dewi,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan kesehatan anak usia dini sejak masih dalam kandungan hingga usia balita ditujukan untuk melindungi anak dari ancaman kematian dan kesakitan yang dapat membawa cacat serta untuk membina, membekali dan memperbesar potensinya untuk menjadi manusia tangguh. Pembinaan kesehatan usia dini memerlukan perangkat untuk menemukan kelainan dan memberikan pembinaan tumbuh kembang sedini mungkin (Depkes, 1998). Peningkatan terhadap kesehatan anak meliputi bimbingan dan pelayanan keperawatan, ilmu dan teknologi yang sangat cepat. Berkaitan dengan hal tersebut maka dituntut tenaga-tenaga yang cukup tangguh, sehingga pelaksanaan pelayanan perawatan anak mendapat perhatian yang lebih. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan anak selanjutnya. Pelayanan perawatan anak yang komprehensif ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan kepada anak yang membutuhkan bantuan serta untuk mempertinggi dan mempertahankan kesehatan anak dalam rangka memperkecil angka kesakitan dan kematian serta meningkatkan kecerdasan anak (Depkes, 1995). Menurut Soetjiningsih (2002) tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan, baik lingkungan sebelum anak dilahirkan maupun lingkungan setelah anak itu lahir. Betapa majemuknya faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, sehingga hidup anak-anaknya masih belum merupakan prioritas utama di dalam kehidupan keluarganya. Oleh karena itu pemerintah memandang perlu untuk membentuk suatu pelayanan yang menunjang perkembangan bayi secara menyeluruh terutama dalam aspek mental dan sosial (Soetjiningsih, 2002). 1

2 Ada banyak hal yang masih belum diketahui oleh para orang tua, yaitu tingkat pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Berdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata Denver II secara efektif dapat mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan anak pra sekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan dan pada follow up selanjutnya ternyata dari 89 % kelompok Denver II mengalami kegagalan sekolah 5-6 tahun kemudian. Faktor-faktor yang sangat mendasari adalah kebutuhan ekonomi yang sangat menuntut seorang ibu terpaksa meninggalkan anaknya harus bekerja meskipun mencintai anaknya. Dalam hal ini kualitas ibu dalam mengasuh anaknya sangat diperlukan. Disamping itu masih ada anggapan bahwa anak akan tumbuh dan berkembang secara alami. Padahal seharusnya tidak demikian, orang tua bisa memantau atau mendeteksi secara dini apakah anak mengalami gangguan atau keterlambatan dalam perkembanganya ataukah tidak (Soetjiningsih, 2002). Beberapa data menunjukkan angka kejadian anak yang mengalami keterlambatan, salah satunya dalam bentuk keterlambatan berbahasa cukup tinggi. Silva (dalam Hidajati, 2009) di New Zealand menemukan bahwa 8,4% anak umur tiga tahun mengalami keterlambatan bicara sedangkan Leung (dalam Hidajati, 2009) di Canada mendapatkan angka 3% sampai 10%. Data di Amerika Serikat, perkiraan keseluruhan terjadinya gangguan komunikasi sekitar 5 % anak usia sekolah, yang meliputi gangguan suara sebanyak 3 % dan gagap sebesar 1 %. Insiden anak usia Sekolah Dasar yang mengalami gangguan artikulasi adalah sekitar 2-3 %. Istilah pertumbuhan dan perkembangan (tumbang) pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang berlainan, akan tetapi keduanya saling keterkaitan. Pertumbuhan (growth) merupakan masalah perubahan dalam ukuran besar, jumlah, ukuran atau dimensi tinggkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram atau kilogram), ukuran panjang (cm, meter). Sedangkan perkembangan (development) merupakan bertambahnya

3 kemampuan (skill/ketrampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Berdasarkan dua pengertian tersebut diatas dapat ditarik benang merah bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi sel atau organ tubuh individu, keduanya tidak bisa dipisahkan (Sukarmin 2009). Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan intelejansi berjalan sangat cepat. (Soetjiningsih, 2002). Memang penting sekali bagi orang tua untuk mengetahui hal ini, semua itu dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal yang normal dalam rangka mendeteksi/penyimpangan dari normal.dengan mempelajari tumbuh kembang akan memberikan efek terhadap bagaimana menilai rata-rata pertumbuhan fisik, intelektual, sosial dan emosional dari yang normal. Jika dalam hal tersebut ditemukan adanya kelainan atau keterlambatan dalam segi perubahan fisik, Intelektual, sosial, maupun emosional, orangtua dapat segera memberitahukan atau mengkonsultasikan pada dokter anak. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan. Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa. Perkembangan menandai maturitas dari organ-organ dan sistem-sistem perolehan ketrampilan, kemampuan yang lebih siap untuk beradaptasi terhadap stress dan kemampuan umtuk memikul tanggung jawab maksimal

4 dan memperoleh kebebasan dalam mengekpresikan kreatifitasnya (Sukarmin.2009). Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal. Pendidikan anak usia dini itu penting karena masa dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan (Sukarmin.2009) Pendidikan usia dini merupakan sisitem pendidikan yang disesuaikan dengan usia perkembangan anak yaitu dunia permainan. Hal ini didasarkan karena masa kanak-kanak seharusnya semuanya begitu indah dan menggembirakan karena masa kanak-kanak adalah masa bermain, dan hampir atau bahkan semua aktifitas anak-anak adalah bermain. Sesuai dengan karakteristik pendidikan usia dini yang memberikan rangsangan kepada anak maka anak diharapkan dapat mengoptimalkan perkembangan dan memenuhi karakteristiknya yang merupakan individu unik, yang mempunyai pengalaman dan ilmu pengatahuan yang berbeda dibandingkan dengan anak yang tidak ikut program pendidikan usia dini. Anak yang ikut program pendidikan usia dini juga dirangsang alam pembentukan sikap dan perilaku yang baik. Selama proses ini anak memerlukan kemampuan intelektual agar anak siap menghadapi tuntutan masa kini dan masa akan datang. Maka dari itu anak memerlukan penguasaan berbagai kemampuan dasar agar anak siap dan dapat menyesuaikan diri dalam setiap segi kehidupannya. Anak yang tidak ikut program pendidikan usia dini tidak mendapat kesempatan tersebut dan pola perkembangannya

5 lebih banyak dipengaruhi oleh karakteristik orangtuanya saja. Jika orangtua tidak mampu memberikan rangsangan perkembangan dengan baik terhadap anak maka dikhawatirkan akan terjadi keterlambatan perkembangan pada diri anak bersangkutan. Namun masih ada orang tua yang beranggapan bahwa bermain adalah aktifitas membuang-buang waktu, mereka lebih suka melihat anaknya belajar dengan duduk rapih tanpa keributan dari pada bergerak (moving) dan bersuara (noice). Lewat permainan, anak akan mengalami rasa bahagia dengan perasaan suka cita itulah syaraf/neuron diotak anak dengan cepat saling berkoneksi untuk membentuk satu memori baru. Itulah sebabnya mengapa anak-anak dengan mudah belajar sesuatu melalui permainan. B. Rumusan Masalah Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan. Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaann dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa.perkembangan menandai maturitas dari organ-organ dan sistemsistem perolehan ketrampilan, kemempuan yang lebih siap untuk beradaptasi terhadap stress dan kemampuan umtuk memikul tanggung jawab maksimal dan memperoleh kebebasan dalam mengekpresikan kreatifitasnya (sujono riyadi sukarmin.2009). Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

6 kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal dan informal. Pendidikan anak usia didni itu penting karena masa dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan (Sukarmin.2009) Data hasil observasi sementara yang dilakukan oleh peneliti di Tk pertiwi Banjarsari pada 6 anak diketahui bahwa 4 anak belum bisa menulis huruf atau angka dan juga anak banyak yang belum dapat menggambar atau mengikuti arah garis yang sudah ditentukan oleh guru,belum bisa menyebutkan kegunaan benda. Hasil pengamatan lain pada 2 anak dengan usia 5 tahun yang diberikan stimulasi mengambil objek dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk belum dapat melakukannya dengan baik, dua anak ini lengsung menggenggam atau mengambil dengan semua jari-jari tanggannya,belum bias mengenali anggota keluarganya. Kemampuan anak untuk menulis huruf yang mempunyai bentuk-bentuk lengkung seperti B, P dan R, belum dapat mengerjakannya dengan benar. Hasil pengamatan pada dua anak usia empat tahun menurut guru yang membimbing mengatakan anak tersebut belum dapat menggunting dengan lancar, apalagi menggunting dengan mengikuti pola gambar tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat perkembangan anak masih banyak yang belum bekerja sesuai dengan perkembangan usianya. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah penelitian yang dapat dirumuskan:adalah adakah perbedaan anak usia prasekolah yang sekolah TK denagan anak yang tidak sekolah TK ditinjau dari tingkat perkembangannya.

7 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui perbedaan tingkat perkembangan anak usia prasekolah yang sekolah TK dan anak yang tidak sekolah TK di Desa Banjarrsari, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a. Mendiskripsikan tingkat perkembangan anak usia prasekolah yang sekolah TK di Desa Banjarrsari, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang. b. Mendiskripsikan tingkat perkembangan anak usia prasekolah yang tidak sekolah TK di Desa Banjarrsari, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang. c. Menganalisis perbedaan tingkat perkembangan anak usia prasekolah yang sekolah TK dan anak yang tidak sekolah TK di Desa Banjarrsari, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang. D. Manfaat Penelitian a. Keilmuan 1. Peneliti Dapat meningkatkan wawasan, pengalaman dalam bidang kesehatan anak dalam bidang tingkat perkembangan anak usia prasekolah. b. Praktis 1. Institusi pendidikan Diharapkan dapat memberikan upaya peningkatan akademik masalah tingkat perkembangan anak.

8 2. Institusi keperawatan Memperoleh informasi dalam pengembangan keperawatan anak.sebagai kajian bagi perawat dalam meningkatkan perkembangan anak. 3. Bagi keluarga Memotivasi keluarga untuk meningkatkan pendidikan dalam upaya mengembangkan tingkat perkembangan anak usia prasekolah. B. Bidang Ilmu Bidang keilmuan yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu keperawatan anak.

9