Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

Rina Indah Agustina ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI REMAJA KELAS X TENTANG SEKSUAL BEBAS DI SMA MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. goncangan dan stres karena masalah yang dialami terlihat begitu

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SMA BERBASIS AGAMA DAN SMA NEGERI DI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP SEKS PRANIKAH KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI DENGAN SIKAP SISWA TERHADAP PERNIKAHAN USIA DINI DI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN 2015

ANALISIS PERILAKU SEKSUAL SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, perubahan nilai dan kebanyakan remaja memiliki dua

HUBUNGAN FAKTOR ORANG TUA DAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU SEKSUAL BEBAS PADA REMAJA WANITA DI SMA N

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No.23 Tahun 1992 mendefinisikan bahwa kesehatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

Kata Kunci : seksual remaja, berpacaran, sumber informasi

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

Eka Puspa Janurviningsih 1, Rina Suparyanti 2, Syaifuddin 3

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun,

HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA ELEKTRONIK DENGAN SIKAP SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMPEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja dikenal sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yaitu tahun, adalah. disebut masa remaja. (Widyastuti, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. sama yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai pertualangan dan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah Remaja Kelas X Di SMK PGRI 1 Kota Sukabumi

PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRA NIKAH PADA REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 KRETEK BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

POLA PERILAKU SEKS PRANIKAH DI KALANGAN SISWA SMA RAKSANA MEDAN TAHUN 2010 OLEH: KASTHOORIBHAEE SELVADURAI

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SISWI KELAS XI SMA X KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PERILAKU SEKSUAL.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Remaja dalam Mencegah Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

GAMBARAN MEDIA INFORMASI, PENGARUH TEMAN, TEMPAT TINGGAL DENGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Y, 2009). Pada dasarnya pendidikan seksual merupakan suatu informasi

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk memiliki. Pada masa ini, seorang remaja biasanya mulai naksir lawan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: YULIANA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

HUBUNGAN PENGAKSESAN SITUS PORNOGRAFI DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI SMA 2 BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Seksual Remaja Di Smk Bina Patria 1 Sukoharjo

BAB I PENDAHULUAN. akurat khususnya teman (Sarwono, 2006). menarik secara seksual, apakah mereka akan bertumbuh lagi, apakah orang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA KELAS X DAN XI DI SMA MUHAMMADIYAH SEWON BANTUL

2016 HUBUNGAN ATTACHMENT ANAK TERHADAP ORANGTUA DAN PEER PRESSURE DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI SMAN 1 SUKATANI PURWAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. tampak pada pola asuh yang diterapkan orang tuanya sehingga menjadi anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERSEPSI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH DI SMA X

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN UNINTENDED PREGNANCY PADA REMAJA DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lina Afiyanti 2, Retno Mawarti 3 INTISARI

HUBUNGAN PEMBERIAN PENDIDIKAN SEKS OLEH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang

PENGARUH KONSEP DIRI REMAJA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN SEKS BEBAS DI SMP Z SEMARANG. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan seksual pranikah umumnya berawal dari masa pacaran atau masa penjajakan.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki jumlah remaja sebesar 43,5 juta jiwa (usia 10-

BAB I PENDAHULUAN. remaja. Kelompok usia remaja menurut WHO (World Health Organization) adalah kelompok umur tahun (Sarwono, 2008).

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN MEDIA INFORMASI DENGAN PERILAKU SEKSUAL IBU PASCANIFAS DI PUSKESMAS MERGANGSAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Transkripsi:

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI SEKS PRANIKAH DARI TEMAN SEBAYA DENGAN SIKAP DAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA MAN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh: MISNAINI 201110104209 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI SEKS PRANIKAH DARI TEMAN SEBAYA DENGAN SIKAP DAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA MAN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012 1 Misnaini 2, Anjarwati 3 Stikes Aisyiyah Yogyakarta E- mail : missna.ayoe@yahoo.com Abstract: Research objective to find out correlation between information sources from peers and pre-marital sex attitude and behavior among teenagers at MAN Godean, Sleman, Yogyakarta. Research methodology this research employed correlation of descriptive analytic with cross sectional approach and total sampling of data analysis using Chi square test. Research findings there is a significant correlation between information source from peers and pre-marital sex attitude among teenagers at MAN, Godean, Sleman, Yogyakarta that is shown with p value of 0.014 and has a strong correlation with KK value as many as 0,613. There is a significant correlation between information source from peers and pre-marital sex behavior among teenagers of MAN Godean, Sleman, Yogyakarta shown by p value of 0.006 and there is a strong correlation with KK value of 0,639. From the result above it is expected that teenagers can get information about pre-marital sex from reliable sources and Counseling Guidance teachers. Key words: information source, pre-marital sex, attitude and behavior Abstrak: Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan sumber informasi dari teman sebaya dengan sikap dan perilaku seks pranikah pada remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta Metode penelitian penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan total sampling dan analisis data menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara sumber informasi dari teman sebaya dengan sikap seks pranikah pada remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta di tunjukkan dengan nilai p 0.014 dan memiliki keeratan hubungan yang kuat dengan nilai KK 0,613. Terdapat hubungan yang signifikan antara sumber informasi dari teman sebaya dengan perilaku seks pranikah pada remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta di tunjukkan dengan nilai p 0.006, mempunyai keeratan hubungan yang kuat dengan nilai KK 0,639. Dari hasil tersebut diharapkan remaja dapat mencari informasi tentang seks pranikah dari sumber yang dapat dipercaya dan dari pihak guru BK dapat memberikan dan menyediakan sumber informasi tentang seks pranikah. Kata Kunci: sumber informasi, seks pranikah, sikap dan perilaku 1 Judul Penelitian 2 Mahasiswa Stikes Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen Stikes Aisyiyah Yogyakarta

PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh beberapa perubahan fisik, emosi dan psikis. Merupakan masa yang khusus dan penting karena merupakan periode pematangan organ reproduksi yang disebut masa pubertas. Perkembangan seksual remaja ditandai dengan menarche pada perempuan dan noctual ejaculation pada laki-laki, maka sejak itu fungsi reproduksi bekerja dengan segala konsekuensinya. Idealnya remaja sudah mempunyai pengetahuan yang memadai tentang seks (Sarwono, 2006) Sikap seksual pranikah remaja dipengaruhi oleh banyak hal, selain dari faktor pengetahuan juga dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, pengalaman pribadi, lembaga pendidikan, lembaga agama dan emosi dari dalam individu. Sikap seksual pranikah remaja bisa berwujud positif ataupun negatif, sikap positif kecenderungan tindakan adalah tidak mendukung seksual pranikah sedangkan sikap negatif kecenderungan tindakan adalah mendukung seksual pranikah remaja (Azwar, 2009) Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa hasil penelitian bahwa yang menunjukkan usia remaja ketika pertama kali mengadakan hubungan seksual aktif bervariasi antara usia 14 23 tahun dan usia terbanyak adalah antara 17 18 tahun (Fuad, et al. 2003 dalam Sarwono, 2003). Dari 366 kasus kesehatan reproduksi yang terjadi di puskesmas di wilayah Sleman 176 atau 48,09 % sudah melakukan hubungan seks diluar nikah, paling banyak dilakukan oleh remaja usia 15-19 tahun. Dari total calon pengantin 14,43% sudah hamil diluar nikah dan 50% remaja sudah melakukan seks pra nikah (kedaulatan rakyat 2010). Data yang diambil dari PKBI yogyakarta Pada kasus kehamilan tidak dikehendaki (KTD) pada remja mencapai 430 kasus, pada remaja berusia 12-21 tahun telah terjadi 137 kasus kekerasan dalam pacaran, 44 kasus pelecehan seksual, dan 78 kasus pemerkosaan yang terjadi dari konseling PKBI Yogyakarta ( BKKBN, 2007) Dalam Al-Qur an (Al-Isra: 32) dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan kejih dan suatu jalan yg buruk dan dalam Al-Qur an (An-Nur: 30-31) katakanlah pada orang-orang mukmin laki-laki hendaklah mereka itu menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluanya dan katakanlah pada kaum mukmin perempuan hendaknya mereka itu menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya telah dijelaskan dalam Al-Qur an bahwasanya dilarang bagi kita untuk mendekati zina sehingga dianjurkan untuk menutup aurat dan menjaga pandangan dengan lawan jenis. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Mandrasah Aliyah Negeri Godean Sleman Yogyakarta terdapat beberapa siswa yang keluar (drop out) karena hamil diluar nikah. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah deskriptif analitik korelasional dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswasiswi kelas IX MAN Godean Sleman Yogyakarta sebanyak 162 orang.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IX Man Godean Sleman Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 162 responden (Arikunto, 2006). Kriteria inklusinya adalah responden bersedia menjadi subjek penelitian dan hadir saat dilakukan penelitian. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang berjumlah 43 pertanyaan. Sebelum melakukan penelitian kuesioner terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan product moment dan alpha cronbach. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivarian dengan chi-square dan koevisien korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan. HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi penelitian yang dipilih yaitu Madrasah Aliyah Negeri Godean Sleman Yogyakarta yang mempunyai batas wilayah sebagai berikut (profil MAN Godean Sleman Yogyakarta, 2012): sebelah timur desa Nglarang, sebelah barat desa Candran, sebelah selatan desa Candran, sebelah utara desa Gumok. MAN Godean Sleman Yogyakarta memiliki fasilitas pendidikan yang sangat lengkap dan sangat menunjang proses pendidikan baik tenaga kerja, gedung, para anak didik serta penunjang lainya. MAN Godean Sleman Yogyakarta memiliki kegiatan diluar jam sekolah yaitu kegiatan ekstrakulikuler seperti olah raga dan seni, sehingga setiap siswa dapat mengembangkan kemampuanya dan dapat menggali prestasi yang ada dalam diri masing- masing siswa. Kegiatan yang biasa dilakukan sekolah untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi bekerja sama dengan puskessmas terdekat untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan, serta penyuluhan dari pihak kepolisian yang berkaitan dengan NAPZA yang biasa dilakukan pada tahun ajaran baru. Pada proses belajar- mengajar beberapa mata pelajaran yang dimasukkan untuk meningkatkan pengetahuan islami sehingga siswa- siswi mengetahui kewajiban sebagai muslim dan menjauhi semua larangan seperti perilaku seks pranikah, serta mata pelajaran biologi yang sebagian membahas tentang kesehatan reproduksi manusia. Karakteristik responden Para remaja yang dijadikan sampel penelitian di MAN Godean Sleman Yogyakarta sebanyak 140 orang. Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur Remaja (tahun) Jumlah Persentase 15 6 4.3 16 56 40.0 17 68 48.6 18 10 7.1 Sumber : Data primer diolah 2012 Berdasarkan tabel 1 distribusi remaja menurut umur menunjukkan jumlah responden yang berusia 17 tahun sebanyak 68 orang (48,6 %), (40,0%), dan terendah usia 15 tahun sebanyak 6 orang (4,3,7%). Jadi jumlah responden atau siswa- siswi MAN Godean Sleman lebih banyak berusia 17 tahun.

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 74 52.9 Perempuan 66 47.1 Sumber : Data primer diolah 2012 Berdasarkan tabel 4.2. distribusi remaja menurut jenis kelamin menunjukkan jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 74 orang (52,9 %) dan perempuan 66 orang (47,1%). Jadi jumlah responden lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dan semua remaja MAN Godean tinggal bersama orang tuannya. Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pacaran Status Pacaran Jumlah Persentase Tidak 24 17.1 Ya 116 82.9 Sumber : Data primer diolah 2012 Menurut status pacaran menunjukkan jumlah responden yang tidak pacaran 24 orang (17,1 %) dan pacaran 116 orang (82,9%). Jadi jumlah responden lebih banyak sedang menjalin hubungan dengan lawan jenis atau pacaran. Usia remaja merupakan masa interaksi dengan lawan jenis, hubungan ini sehat jika memiliki sikap dan perilaku yang baik jika tidak maka memiliki kecenderungan mengarah pada perilaku seks yang tidak baik. Analisis Univariat Tabel 4. Informasi dari Teman Sebaya Informasi N Persentase (%) Rendah 60 42.9 Tinggi 80 57.1 Sumber: data primer diolah,2012 Tabel 5 menunjukkan responden yang mendapatkan informasi rendah sebanyak 60 orang (42,9 %) dan tinggi sebanyak 80 orang (57,1%). Pada masa remaja kedekatan dengan teman sebaya sangat tinggi karena selain ikatan teman sepermainan juga dapat menggantikan ikatan keluarga, mereka juga sumber afeksi, simpati, pengertian, dan saling berbagi pengalaman dan sebagai tempat remaja mencapai otonomi. Maka tidak heran jika remaja mempunyai kecenderungan mengadopsi informasi yang diterima dari teman-temanya. Tabel 5. Sikap Sikap N Persentase (%) Positif 17 12.1 Negatif 123 87.9 Sumber: data primer diolah,2012

Tabel 5 menunjukkan responden yang menunjukkan sikap positif sebanyak 17 orang (12,1 %) dan negatif sebanyak 123 orang (87,9%). Sikap remaja MAN Godean Sleman terhadap perilaku seks pranikah termasuk negatif, hal ini di pengaruhi oleh sumber informasi yang digunakan untuk mencari informasi seperti teman sebaya, internet dan lingkungan yang belum diketahui kebenarannya. Tabel 6. A. Perilaku Seks Perilaku N Persentase (%) Baik 54 38.6 Tidak baik 86 61.4 Sumber: data primer diolah,2012 Tabel 4.6A menunjukkan responden yang menunjukkan perilaku baik sebanyak 54 orang (38,6 %) dan tidak baik sebanyak 86 orang (61,4%). Perilaku seksual adalah perilaku yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan yang mendapatkan kesenangan melalui berbagai tingkat perilaku seks, kecenderungan remaja MAN Godean Sleman mengarah kepada perilaku yang tidak baik. Hasil jawaban kuisioner terlihat pada tabel berikut: Tabel 6.B. Perilaku Seks Perilaku N Persentase (%) Tidak pernah 29 20.7 Berpegang tangan 25 17.9 Ciuman kering 20 14.3 Ciuman basah 28 20.0 Meraba bagian sensistif 3 2.1 pasangan Memeluk/ dipeluk 33 23.6 Masturbasi 1.7 Petting 1.7 Tabel 6B menunjukkan responden yang menunjukkan perilaku baik sebanyak 54 orang (38,6 %) yaitu pegangan tangan, sedangkan perilaku yang tidak baik sebanyak 86 orang (61,4%) mulai dari ciuman kering hingga petting. Analisis Chi Square Hubungan Sumber Informasi Seks Pranikah dari Teman Sebaya Dengan Sikap dan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta Tahun 2012 Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan sumber informasi seks pranikah dari teman sebaya dengan sikap dan perilaku seks pranikah pada remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta Tahun 2012, dilakukan uji chi square seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Hubungan Sumber Informasi Seks Pranikah dari Teman Sebaya Dengan Sikap remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta Tahun 2012 (Chi Square) Sumber Informasi Seks Pranikah dari Teman Sebaya Sikap Jumlah Chi square KK P. value Positif Negatif N % N % n % Rendah 12 8.6 48 34.3 60 42.9 6.076 0.613.014 Tinggi 5 3.6 75 53.6 80 57.1 Jumlah 17 12.1 123 87.9 140 100.0 Sumber: data primer diolah,2012 Dari hasil tabel silang diatas menunjukan sumber informasi seks pranikah dari teman sebaya rendah pada sikap positif 12 orang dan negatif 48 orang. sumber informasi seks pranikah dari teman sebaya pada sikap positif 5 orang dan rendah 75 orang. Hasil perhitungan hubungan sumber informasi seks pranikah dari teman sebaya dengan sikap pada remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta dapat di lihat dari nilai chi square hitung (X 2 ) sebesar 6,076 dengan asymp sig (2-sided) sebesar 0,014. Maka diperoleh hasil bahwa 0,014 < 0,05, yang berarti hubungan sumber informasi seks pranikah dari teman sebaya tinggi dengan sikap pada remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta adalah signifikan dan dengan hasil yang bermakna, sehingga mendukung hipotesis. Sedangkan tingkat keeratannya kedua variabel terlihat dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,613yang termasuk pada kategori kuat. Tabel 8. Hubungan Sumber Informasi Seks Pranikah dari Teman Sebaya Dengan Perilaku Seks Pranikah MAN Godean Sleman Yogyakarta Tahun 2012 (Chi Square) Sumber Informasi Seks Pranikah dari Teman Sebaya Perilaku Seks Jumlah Chi square KK P. value Baik Tidak baik N % N % n % Rendah 31 22.1 29 20.7 60 42.9 7.599 0.639.006 Tinggi 23 16.4 57 40.7 80 57.1 Jumlah 54 38.6 86 61.4 140 100.0 Sumber: data primer diolah,2012 Dari hasil tabel silang diatas menunjukan sumber informasi seks pranikah dari teman sebaya rendah pada perilaku seks baik 31 orang dan tidak baik 29 orang. sumber informasi seks pranikah dari teman sebaya tinggi pada perilaku seks baik 23 orang dan tidak baik 57 orang. Hasil perhitungan hubungan sumber informasi seks pranikah dari teman sebaya dengan perilaku seks pada remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta dapat di lihat dari nilai chi square hitung (X 2 ) sebesar 7,599 dengan asymp sig (2-sided) sebesar 0,006. Maka diperoleh hasil bahwa 0,006 < 0,05, yang berarti hubungan sumber informasi seks pranikah dari teman sebaya dengan perilaku seks pada remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta adalah signifikan. Sedangkan tingkat

keeratannya kedua variabel terlihat dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,639 yang termasuk pada kategori kuat Ada beberapa hal yang menyebabkan remaja mencari informasi seks dari teman sebaya dan memiliki sikap yang negatif yaitu : pertama, masih banyak orang tua yang membatasi pembicaraan seksualitas dengan remaja karena seksualitas masih dianggap tabu untuk dibicarakan. Kedua, masih ada guru yang cara berkomunikasinya cenderung kaku dan tidak terbuka. Padahal guru memiliki banyak informasi tentang kesehatan reproduksi dan HIV/ AIDS. Ketiga, remaja sering merasa tidak nyaman atau tabu untuk membicarakan masalah seksualitas dan kesehatan reproduksinya. Akan tetapi karena faktor keingintahuan, mereka akan berusaha untuk mendapatkan informasi tersebut (Imran, 2000). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dan pembahasan yang telah dilakukan, maka pada penulisan Skripsi yang berjudul Hubungan Sumber Informasi Seks Pranikah dari Teman Sebaya Dengan Sikap dan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta Tahun 2012 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat hubungan yang signifikan antara sumber informasi dari teman sebaya dengan sikap seks pranikah pada remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta di tunjukkan dengan nilai p 0.014. Terdapat hubungan yang signifikan antara sumber informasi dari teman sebaya dengan perilaku seks pranikah pada remaja MAN Godean Sleman Yogyakarta di tunjukkan dengan nilai p 0.006 dan memiliki keeratan hubungan yang kuat dengan nilai 0,639. Terdapat keeratan hubungan yang kuat pada sumber informasi seks pranikah dari teman sebaya dengan sikap remaja tentang seks pranikah ditunjukkan pada koefisien korelasi 0,613. Terdapat keeratan hubungan yang kuat pada sumber informasi seks pranikah dari teman sebaya dengan perilaku seks pranikah pada remaja ditunjukkan pada koefisien korelasi 0,639. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat diberikan adalah: Bagi siswa-siswi: Diharapkan para siswa-siswi agar lebih banyak mencari informasi tentang kesehatan reproduksi dari sumber yang akurat seperti guru, orang tua, tenaga kesehata atau dari internet dengan sumber yang dapat dipercaya seperti http://ceria.bkkbn.go.id dan tidak malu untuk bertanya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan siswa-siswi tentang kesehatan reproduksi dan berperilaku seksual sehat. Guru bimbingan konseling (BK): Diharapkan guru mampu memberikan dan menyediakan sarana informasi yang tepat tentang pendidikan kesehatan reproduksi untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi tentang seksual sehingga dapat memperbaiki sikap dan perilaku seksual remaja menjadi baik dan benar, dengan cara: Bekerjasama dengan pihak puskesmas (bidan) setempat untuk memberi penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja. Bekerjasama dengan orang tua/ wali, pada saat pertemuan orang tua/ wali dapat disampaikan bahwa orang tua diharapkan untuk ikut serta dalam memberikan pendampingan dirumah

atau pendidikan pada siswa-siswi terutama tentang kesehatan reproduksi remaja sehingga dapat meningkatkan pengetahuan siswa-siswi dan dapat memperbaiki perilaku seksual siswa-siswi. Guru BK membuat program yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi seperti: Membuat peer group (kelompok belajar teman sebaya) untuk membahas kesehatan reproduksi remaja dengan menghadirkan tenaga kesehatan (bidan) sebagai nara sumber. Membuat program penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dari tenaga kesehatan (bidan) yang berkelanjutan. Bagi Peneliti Selanjutnya: Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan variabel penelitian dan metode yang tepat untuk penelitian sehingga dapat meminimalkan ketidak hadiran responden. DAFTAR PUSTAKA Arikunto S, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, PT Asdi Mahasatya: Jakarta Azwar, S. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : PustakaPelajar Offset. BKKBN. 2007. Remaja dan SPN (seks pranikah). www.bkkbn.go.id WebsDetailRubrik.phpMyID=518.pdf. Diakses tanggal 8 februari 2012. Imran, I., 2000, Perkembangan Seksual Remaja, PKBI, BKKBN, UNFPA, Jakarta. Sarwono W.S. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta: Gravindo Persada. Sarwono,W.S., 2006, Psikologi Remaja (Ed- Rev), Jakarta: Gravindo Persada.