BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2001:1)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan sehari-hari

BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

UNGKAPAN DISFEMIA PADA RUBRIK GAGASAN SURAT KABAR SUARA MERDEKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ciri-ciri surat kabar menurut Effendy (2000: ) yakni publisitas yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam kehidupan bermasyarakat orang membutuhkan alat

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa oleh berbagai media, baik itu media cetak maupun media non-cetak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa adalah media atau medium, saluran, sarana, atau alat yang

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan perguruan tinggi pasti terdapat tenaga kependidikan. Dalam tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumarlam (2009:1) menjelaskan bahwa secara garis besar sarana

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selalu mengalami perubahan dari masa ke masa sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan sebagai sarana komunikasi. Adapun proses komunikasi

DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sikap bahasa merupakan sebagian dari sosiolinguistik yang mengkaji tentang bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Ada tiga hal penting penentu komunikasi, yaitu penutur, mitra tutur, dan bahasa sebagai sarana berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang berlaku dan harus pandai memilih kata-kata yang tepat agar apa

BAB I PENDAHULUAN. bantuan orang lain dan harus menjalin kerja sama satu sama lain untuk

ANALISIS PEMAKAIAN DISFEMIA PADA RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI BULAN JUNI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devy Elfayanti Karmana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang aktual dan terpercaya menjadi salah satu kebutuhan yang dicari

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga, 2008:1). Bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi dengan individu lainnya. Proses komunikasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan bahasa yang dimiliki manusia merupakan suatu anugerah

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

AMIN MUHTADI A

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bukan perlu membutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2001:1) yang memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa tidak terpisahkan dari manusia dan mengikuti di dalam setiap pekerjaannya (Samsuri, 1987 : 4). Masyarakat pengguna bahasa berasal dari golongan atas, menengah, dan bawah. Berdasarkan golongan masyarakat tersebut, bahasa yang digunakanpun bervariasi. Masyarakat menggunakan beragam bahasa dalam berkomunikasi sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pengetahuan masingmasing. Perbedaan variasi bahasa disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Faktorfaktor yang mempengaruhi variasi bahasa yang digunakan antara lain faktor sosial dan faktor situasional. Ragam atau variasi bahasa yang tumbuh dalam masyarakat sangat banyak. Salah satu variasi bahasa tersebut yaitu bahasa vulgar. Bahasa vulgar adalah variasi bahasa sosial yang ciri-cirinya tampak pada tingkat intelektual penuturnya (Aslinda, 2007:18). Bahasa vulgar jarang digunakan dalam berkomunikasi karena dianggap tabu dan kurang sopan. Bahasa vulgar hanya digunakan oleh sebagian kecil dari masyarakat dan untuk tujuan tertentu. 1

2 Dewasa ini pemakaian bahasa vulgar mulai marak di kalangan masyarakat. Bahasa vulgar turut mewarnai aktivitas berbahasa yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa vulgar dapat dengan mudah ditemukan dalam kegiatan berkomunikasi dan penutur seolah-olah tidak menghiraukan kaidah berkomunikasi yang benar. Selain dalam kegiatan berkomunikasi, bahasa vulgar juga ditemukan dalam media massa yang menyajikan beragam informasi kepada masyarakat. Secara tidak sadar, dengan adanya pemakaian bahasa vulgar dalam penyajian berita-berita dalam media massa yang menjadi konsumsi bacaan masyarakat setiap harinya, masyarakat sudah dibiasakan akrab dengan pemakaian bahasa vulgar. Salah satu media massa yang sarat dengan pemakaian bahasa vulgar yaitu harian Memo Arema. Harian Memo Arema terbit setiap hari kecuali hari Minggu. Harian Memo Arema terdiri dari 12 halaman yang berisi berbagai macam berita dengan rubrik yang berbeda. Rubrik yang terdapat dalam harian Memo Arema antara lain; rubrik politik dan layanan publik, olahraga, iklan pas, misteri, kopiketan, dan bisnis. Pemilihan Harian Memo Arema didasarkan atas beberapa pertimbanganpertimbangan, antara lain; penulisan berita-berita banyak menggunakan kata-kata vulgar, yaitu kata-kata yang terkesan kasar, tabu, kurang sopan, dan kurang lazim digunakan. Selain itu, pertimbangan lainnya, dapat dikatakan bahwa Harian Memo Arema adalah salah satu surat kabar yang termasuk dalam golongan lapisan bawah jika dibandingkan dengan surat kabar lainnya, karena sebagian besar pembaca Harian Memo Arema adalah masyarakat dari golongan menengah ke

3 bawah, oleh sebab itulah penggunaan bahasa vulgar dapat dengan mudah dijumpai pada penulisan berita-berita pada Harian Memo Arema. Penelitian mengenai bahasa vulgar sudah pernah dilakukan oleh Budi Siswanto (2006) dengan judul Pemakaian Bahasa Vulgar Antarsopir Angkutan Umum di Lokasi Terminal Landungsari Malang. Penelitian ini mendeskripsikan tentang bentuk-bentuk pemakaian bahasa vulgar, fungsi pemakaian bahasa vulgar, dan makna pemakaian bahasa vulgar. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan aspek yang diteliti. Penelitian sebelumnya meneliti bahasa vulgar yang dipakai oleh antarsopir angkutan di terminal Landungsari yaitu berupa bahasa lisan (tuturan antarsopir) sebagai objek yang akan diteliti, sedangkan penelitian ini menggunakan harian Memo Arema yaitu berupa bahasa tulis sebagai objek yang akan diteliti. Perbedaan yang lain yaitu terletak pada aspek yang diteliti. Penelitian sebelumnya meneliti pemakaian bahasa vulgar dilihat dari segi bentuk-bentuknya, fungsi pemakaiannya, dan makna pemakaian bahasa vulgar, sedangkan penelitian ini meneliti bahasa vulgar dilihat dari segi bentuknya dan strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema. Diharapkan hasil dari penelitian ini akan berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian lain yang sejenis yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ririn Prasetya (2001) dengan judul Analisis Bahasa Vulgar dalam Film Punk in Love. Penelitian ini mendeskripsikan tentang bentuk-bentuk pemakaian bahasa vulgar, fungsi pemakaian bahasa vulgar, dan makna pemakaian bahasa vulgar.

4 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan aspek yang akan diteliti. Penelitian sebelumnya menggunakan film (tuturan para pemain) sebagai objek penelitian, sedangkan penelitian ini menggunakan Harian Memo Arema (bahasa tulis) sebagai objek penelitian. Perbedaan yang lain terletak pada aspek yang diteliti. Penelitian sebelumnya meneliti tentang bahasa vulgar dilihat dari segi bentuk-bentuk, fungsi pemakaian, dan makna bahasa vulgar yang diucapkan oleh para pemain dalam film Punk in Love, sedangkan penelitian ini meneliti bahasa vulgar dilihat dari segi bentuknya dan strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam beritaberita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema. Penelitian lain yang juga membahas bahasa vulgar yaitu penelitian yang dilakukan oleh Drs. Mochammad Asyhar, M.Pd. dengan judul Gaya Penulisan Judul Berita-berita Pemerkosaan di Halaman Pertama Surat Kabar Lampu Merah. Penelitian ini mendeskripsikan ciri-ciri judul berita-berita pemerkosaan yang terdapat di halaman pertama surat kabar Lampu Merah, strategi yang dipakai Lampu Merah dalam melahirkan gaya penulisan judul berita-berita pemerkosaan yang terdapat di halaman pertama surat kabar Lampu Merah, dan efek pragmatik yang ditimbulkan gaya penulisan judul berita-berita pemerkosaan yang terdapat di halaman pertama surat kabar Lampu Merah. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu terletak pada aspek yang akan diteliti. Meskipun sama-sama menggunakan surat kabar (bahasa tulis) sebagai objek penelitian, tetapi penelitian ini akan meneliti bahasa vulgar yang terdapat dalam surat kabar secara lebih dalam karena data-data yang diambil

5 bukan dari judul beritanya, tetapi diambil dari berita-berita berjenis berita kriminal. Selain itu, perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu terletak pada aspek yang akan diteliti. Penelitian sebelumnya meneliti bahasa vulgar dilihat dari segi ciri-ciri penulisan judul berita pemerkosaan, strategi yang dipakai Lampu Merah dalam melahirkan gaya penulisan judul berita-berita pemerkosaan, dan efek pragmatik yang ditimbulkan gaya penulisan judul berita-berita pemerkosaan yang terdapat di halaman pertama surat kabar Lampu Merah, sedangkan penelitian ini meneliti bahasa vulgar dilihat dari segi bentuknya dan strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema. Terkait dengan masalah di atas, peneliti melihat Telaah Bahasa Vulgar dalam berita-berita kriminal pada Harian Memo Arema Edisi September-Oktober Tahun 2012 perlu dilakukan penelitian, karena hasil penelitian ini dapat menambah referensi kajian dalam bidang linguistik khususnya kajian sosiolinguistik. 1.2 Jangkauan Masalah Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembahasan mengenai penggunaan bahasa vulgar dalam Harian Memo Arema sangat banyak. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain; rubrik atau jenis-jenis berita yang banyak, yang meliputi rubrik politik dan layanan publik, olahraga, iklan pas, misteri, kopi ketan, bisnis, serta banyaknya aspek penelitian yang meliputi bentuk bahasa vulgar, fungsi penggunaan bahasa vulgar, makna bahasa vulgar, dan

6 strategi penggambaran bahasa vulgar. Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu meneliti bahasa vulgar dari segi bentuknya dan strategi yang digunakan untuk menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema. 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat banyaknya permasalahan dalam pembahasan mengenai bahasa vulgar yang terdapat dalam Harian Memo Arema, yaitu rubrik atau jenis-jenis berita yang banyak, yang meliputi rubrik politik dan layanan publik, olahraga, iklan pas, misteri, kopi ketan, bisnis, dan banyaknya aspek penelitian yang meliputi wujud bahasa vulgar, fungsi penggunaan bahasa vulgar, makna bahasa vulgar, dan strategi penggambaran bahasa vulgar, maka perlu adanya pembatasan masalah. Hal ini dilakukan agar penelitian dapat lebih terpusat pada tujuan yang ingin dicapai. Masalah dalam kajian penelitian ini dibatasi pada aspek bentuk bahasa vulgar yang dilihat dari segi penggolongan katanya berdasarkan proses pembentukannya yang meliputi kata dasar/asal, kata bentukan, dan berdasarkan asalnya yang meliputi bahasa Indonesia asli, bahasa daerah atau bahasa asing, serta strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam beritaberita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah penelitian dapat dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut ini.

7 1) Bagaimanakah bentuk bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal pada Harian Memo Arema edisi September-Oktober tahun 2012? 2) Bagaimanakah strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal pada Harian Memo Arema edisi September-Oktober tahun 2012? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1) mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema edisi September-Oktober tahun 2012 dan 2) mendeskripsikan dan menjelaskan strategi yang digunakan dalam menggambarkan bahasa vulgar dalam berita-berita kriminal yang terdapat pada Harian Memo Arema edisi September-Oktober tahun 2012. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun teoretis bagi perkembangan ilmu linguistik. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh para penulis khususnya penulis berita surat kabar atau majalah sebagai bahan acuan dalam menulis atau membuat berita agar lebih berhati-hati dalam menulis

8 sebuah berita, sehingga berita yang dihasilkan akan menjadi lebih baik dan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik pula, 2) hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh para pengajar, baik dalam mengajar di sekolah maupun di universitas sebagai acuan dalam mengajar terutama dalam hal pengajaran menulis, sehingga hasil tulisan siswa/mahasiswa sesuai dengan kaidah penulisan dengan tidak menggunakan bahasa vulgar dalam proses membuat tulisan, dan 3) bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam hal kajian linguistik dan sosiolinguistik, khususnya mengenai variasi bahasa. 1.7 Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan penafsiran antara peneliti dan pembaca terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun istilah yang akan ditegaskan adalah sebagai berikut ini. 1) a. Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 2001:1) b. Vulgar adalah kasar atau tidak sopan (Depdikbud, 2007:1263) c. Bahasa vulgar adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang tertentu untuk mengungkapkan gagasan/ide dengan menggunakan kata-kata yang terkesan kasar dan tabu untuk diucapkan. 2) Variasi bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan tertentu (Chaer, 2007:56).

9 3) Harian Memo Arema adalah harian yang terdiri dari dua belas halaman, yang terbit setiap hari Senin-Sabtu, yang berisi beberapa berita dengan rubrik antara lain; olahraga, politik dan layanan publik, iklan pas, misteri, kopiketan, dan bisnis. 4) Bentuk bahasa adalah wujud bahasa berdasarkan penggolongan kata yang dilihat dari proses terbentuknya kata yaitu kata dasar/asal dan kata bentukan, serta berdasarkan asalnya yaitu bahasa Indonesia asli, bahasa daerah, dan bahasa asing. 5) Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan peneliti untuk menggambarkan bahasa vulgar yang terdapat dalam kolom berita-berita kriminal pada Harian Memo Arema edisi September-Oktober tahun 2012.