III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

METODE PENELITIAN. terdiri dari 6 kelas jurusan manajemen (Akuntansi, Pemasaran dan Perkantoran).

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla ul Anwar Gisting. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

A. Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandarlampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terusan Nunyai yang terletak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 13 Bandarlampung yang beralamat di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2

III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rumbia. Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Trimurjo yang terletak di Jalan Raya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

METODE PENELITIAN. sebanyak 145 siswa yang terdistribusi ke dalam lima kelas (VIII A VIII E).

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Desain yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII di SMP Negeri 12

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

Transkripsi:

21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu VIIA VIIL. Dari 12 kelas tersebut, dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive random sampling, yaitu kelas yang diasuh oleh guru yang sama dan dengan kemampuan yang relatif sama. Dari empat kelas yang diajar oleh guru yang sama, dipilih dua kelas sebagai sampel secara acak. Kelas VIIC sebagai kelas eksperimen, yaitu kelas yang mengikuti model pembelajaran PBL dan kelas VIIB sebagai kelas kontrol, yaitu kelas yang mengikuti model pembelajaran konvensional. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan quasi experiment (eksperimen semu) dengan menggunakan desain pretest-posttest control design. Pada kedua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes kemampuan awal representasi matematis. Selanjutnya, pada kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan model PBL dan kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran dengan model konvensional. Di akhir pembelajaran, siswa diberikan tes kemampuan akhir representasi matematis.

22 Desain penelitian (Furchan, 1982: 368) dapat dilihat dalam Tabel 3.1 Tabel 3.1 Pretest Posttest Control Design Kelas Pre-test Perlakuan Post-test E Y 1 X Y 2 K Y 1 Z Y 2 Keterangan: E : kelas eksperimen K : kelas kontrol Y 1 : kemampuan representasi matematis siswa sebelum diberikan perlakuan X : perlakuan pada kelas ekperimen menggunakan model pembelajaran PBL Z : perlakuan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional Y 2 : kemampuan representasi matematis siswa setelah diberikan perlakuan C. Prosedur Penelitian Tahapan penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Tahap Pendahuluan a. Observasi ke sekolah untuk mengetahui kondisi sekolah, mengetahui jumlah kelas yang ada, jumlah siswa, karakteristik siswa, serta cara guru mengajar. b. Menentukan populasi dan sampel penelitian 2. Tahap Perencanaan a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dengan dan kelas kontrol. b. Membuat Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang diberikan pada siswa ketika diskusi kelompok. c. Membuat instrumen penelitian berupa tes kemampuan representasi matematis serta aturan penskorannya. d. Melakukan uji coba instrumen tes.

23 e. Menganalisis data hasil uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. 3. Tahap Pelaksanaan a. Mengadakan tes kemampuan awal representasi matematis. b. Melaksanakan penelitian pada kelas yang mengikuti pembelajaran PBL dan kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional. c. Mengadakan tes kemampuan akhir representasi matematis. 4. Tahap Pengolahan Data a. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data hasil tes kemampuan representasi matematis. b. Membuat laporan hasil penelitian. D. Data Penelitian Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif disini adalah data awal tes kemampuan representasi matematis siswa yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan, data akhir tes kemampuan representasi matematis yang dilakukan setelah diberikan perlakuan, dan data peningkatan (gain). E. Tehnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes. Pemberian tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan representasi matematis siswa.

24 F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat tes kemampuan representasi matematis siswa dengan butir soal berbentuk uraian. Materi yang diujikan adalah pokok bahasan segiempat. Dalam penyusunan soal, terlebih dahulu membuat kisi-kisi tes yang disesuaikan dengan indikator representasi matematis siswa. Kriteria pemberian skor jawaban siswa disusun berdasarkan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis siswa diadaptasi dari Mudzakir (2006: 47) yang disajikan pada Tabel 3.2

25 Tabel 3.2 Tabel Penskoran Tes Kemampuan Representasi Matematis No Indikator Keterangan Skor 1. Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah 2. Membuat persamaan atau ekspresi matematis 3. Menyelesaikan masalah yang melibatkan ekspresi matematika 4. Menuliskan langkahlangkah penyelesaian masalah dengan kata-kata atau teks tertulis a. Tidak ada gambar geometri 0 a. Membuat gambar bangun geometri 1 tetapi tidak sesuai konsep b. Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah 2 namun kurang tepat c. Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah 3 dengan tepat a. Tidak menjawab 0 b. Membuat persamaan atau ekspresi matematis tetapi tidak sesuai 1 konsep c. Membuat persamaan atau ekspresi matematis secara benar namun 2 kurang lengkap d. Membuat persamaan atau ekspresi 3 matematis dengan tepat a. Tidak menjawab penyelesaian 0 masalah b. Menyelesaikan masalah yang melibatkan ekspresi matematika 1 namun tidak sesuai konsep c. Menyelesaikan masalah yang melibatkan ekspresi matematika 2 namun kurang lengkap d. Menyelesaikan masalah yang melibatkan ekspresi matematika 3 dengan tepat a. Tidak menjawab langkah-langkah 0 penyelesaian masalah b. Menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah dengan katakata atau teks tertulis namun tidak 1 sesuai konsep c. Menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah dengan katakata atau teks tertulis namun 2 kurang lengkap d. Menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah dengan katakata atau teks tertulis dengan 3 tepat Instrumen tes yang digunakan adalah yang memenuhi kriteria tes yang baik, yaitu validitas tes, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

26 1. Validitas Tes Validitas isi dari kemampuan representasi ditentukan dengan cara membandingkan isi yang terkandung dalam tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan indikator kemampuan representasi matematis yang telah ditentukan. Soal tes dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mitra. Jika penilaian dosen pembimbing dan guru mitra telah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator kemampuan representasi, maka tes tersebut dinyatakan valid. Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan kisi-kisi tes yang diukur dan kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes dengan kemampuan bahasa siswa dilakukan dengan menggunakan daftar ceklis ( ) oleh guru. Berdasarkan penilaian guru mitra, soal yang digunakan dinyatakan valid (Lampiran B.5 dan B.6). 2. Reliabilitas Perhitungan reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan menggunakan rumus Alpha (Arikunto, 2006: 195). ( ( ) ) ( ) Keterangan : : koefisien reliabilitas instrumen tes : banyaknya butir soal (item) : jumlah varians dari tiap-tiap item tes : varians total Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan dengan indeks reliabilitas. Menurut Arikunto (2006: 195) kriteria indeks reliabilitas diinterpretasikan pada Tabel 3.3

27 Tabel 3.3 Interpretasi Indeks Reliabilitas Koefisien Reliabilitas ( ) Kriteria 0,80 < r 11 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r 11 0,80 Tinggi 0,40 < r 11 0,60 Cukup 0,20 < r 11 0,40 Rendah r 11 0,20 Sangat rendah Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh bahwa nilai koefisien reliabilitas tes adalah 0,77. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi, sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan representasi matematis siswa. Hasil perhitungan reliabilitas uji coba soal dapat dilihat pada Lampiran C.2. 3. Tingkat Kesukaran Menurut Sudijono (2008: 372) suatu tes dikatakan baik jika memiliki derajat kesukaran sedang, yaitu tidak terlalu sukar, dan tidak terlalu mudah. Perhitungan tingkat kesukaran suatu butir soal menggunakan rumus sebagai berikut. Keterangan: TK : tingkat kesukaran suatu butir soal J T : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh I T : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran menurut Sudijono (2008: 372) yang tertera pada Tabel 3.4

28 Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Nilai Interpretasi 0,00 TK 0,15 Sangat Sukar 0,16 TK 0,30 Sukar 0,31 TK 0,70 Sedang 0,71 TK 0,85 Mudah 0,86 TK 1,00 Sangat Mudah Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh bahwa nilai tingkat kesukaran tes adalah 0,58 sampai dengan 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes yang diujicobakan memiliki tingkat kesukaran sedang sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan representasi matematis siswa. Hasil perhitungan tingkat kesukaran uji coba soal dapat dilihat pada Lampiran C.3. 4. Daya Pembeda Menurut Daryanto (2007: 183), daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Untuk menghitung daya pembeda, terlebih dahulu mengurutkan siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah. Daya pembeda butir dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya tingkat diskriminasi atau angka yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda. Menurut Menurut Sudijono (2008: 389-390) rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda adalah sebagai berikut. Keterangan : DP : indeks daya pembeda satu butir soal tertentu JA : rata-rata kelompok atas pada butir soal yang diolah

29 JB : rata-rata kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA : skor maksimum butir soal yang diolah Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi menurut Sudijono (2008: 388) yang tertera dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Negatif DP 0,09 Sangat buruk 0,10 DP 0,19 Buruk 0,20 DP 0.29 Sedang 0,30 DP 0,49 Baik DP 0,50 Sangat baik Interpretasi Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh bahwa nilai tingkat kesukaran tes adalah 0,31 sampai dengan 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes yang diujicobakan memiliki daya pembeda yang baik sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan representasi matematis siswa. Hasil perhitungan tingkat kesukaran uji coba soal dapat dilihat pada Lampiran C.3. Setelah dilakukan analisis reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal tes kemampuan representasi matematis diperoleh rekapitulasi hasil tes uji coba dan kesimpulan yang disajikan pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba No Tingkat Kesimpulan Reliabilitas Daya Pembeda Soal Kesukaran 1a 0,31 (baik) 0,50 (sedang) Dipakai 1b 0,33 (baik) 0,70 (sedang) Dipakai 0,77 1c 0,49 (baik) 0,61 (sedang) Dipakai (Reliabilitas 2a 0,44 (baik) 0,69 (sedang) Dipakai tinggi) 2b 0,42 (baik) 0,58 (sedang) Dipakai 3 0,50 (baik) 0,63 (sedang) Dipakai

30 Dari Tabel 3.6 terlihat bahwa koefisien reliabilitas soal adalah 0.77 yang berarti soal memiliki reliabilitas tinggi. Karena soal telah dinyatakan valid dan memenuhi reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran yang ditentukan, maka soal tes kemampuan representasi matematis sudah layak digunakan untuk mengumpulkan data. G. Tehnik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Setelah kedua kelas sampel diberikan perlakuan berbeda, data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir dianalisis untuk mendapatkan skor peningkatan (gain) pada kedua kelas. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut Meltzer (2002: 1260) besarnya peningkatan dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (normalized gain) = g, yaitu: Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan oleh (Hake, 1999: 1) pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Interpretasi Hasil Perhitungan Gain Besarnya Gain Interpretasi g > 0,7 Tinggi 0,3 < g < 0,7 Sedang g 0,3 Rendah Hasil perhitungan skor gain kemampuan representasi matematis siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.6 dan C.7.

31 Dalam penelitian ini analisis data mula-mula dilakukan dengan cara uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah itu barulah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji proporsi dan uji kesamaan dua rata-rata. 1. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel dari populasi yang berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat. Uji Chi-Kuadrat menurut Sudjana (2005: 273) adalah sebagai berikut. a. Hipotesis Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah: H 0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal b. Taraf signifikan yang digunakan α = 0,05 c. Statistik uji Statistik yang digunakan untuk uji Chi-Kuadrat: ( ) Keterangan: : harga uji chi-kuadrat : frekuensi harapan : frekuensi yang diharapkan : banyaknya pengamatan d. Keputusan uji Terima H 0 jika dengan ( )( )

32 Rekapitulasi uji normalitas data gain kemampuan representasi matematis disajikan pada Tabel 3.8. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.8 dan C.9. Tabel 3.8 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Gain Kemampuan Representasi Kelas Keputusan Uji Keterangan PBL 5,96049200 7,81 H 0 diterima Normal Konvensional 6,36508886 7,81 H 0 diterima Normal Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa data gain kemampuan representasi matematis untuk kelas PBL dan kelas konvensional berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah data kemampuan representasi matematis berasal dari populasi yang sama. Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang dilakukan adalah uji-f. Menurut Sudjana (2005: 249) uji-f adalah sebagai berikut: a. Hipotesis Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah: H 0 : H 1 : (varians kedua kelompok populasi homogen) (varians kedua kelompok populasi tidak homogen) b. Taraf signifikan yang digunakan α = 0,05 c. Statistik uji Statistik uji yang digunakan untuk uji-f

33 Keterangan : s 2 1 : varians terbesar s 2 2 : varians terkecil d. Keputusan uji Terima H 0 jika F (1-α)(n1-1) < F hitung < F ⅟₂ α (n1-1, n2 1) dimana F β(m,n) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang β, dk pembilang = n 1 1 dan dk penyebut = n 2 1. Dalam hal lainnya, H 0 ditolak. Rekapitulasi uji homogenitas data gain kemampuan representasi matematis disajikan pada Tabel 3.9. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.10. Tabel 3.9 Rekapitulasi Uji Homogenitas Varians Gain Kelas Varians PBL 0,0343633 Konvensional 0,0415429 Keputusan Uji Keterangan 1,2089336 1,85 H 0 diterima Homogen Berdasarkan Tabel 3.9 dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok data homogen atau sama. 3. Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji prasyarat, langkah selanjutnya yaitu melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji kesamaan dua rata-rata untuk hipotesis 1 dan uji proporsi untuk hipotesis 2. Adapun penjelasan dari masing-masing uji hipotesis sebagai berikut.

34 a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pada uji normalitas dan homogenitas, data berdistribusi normal dan kedua kelompok data homogen. Sehingga pengujian hipotesis yang digunakan adalah Uji-t. Dengan hipotesis sebagai berikut. H 0 : µ 1 = µ 2 (tidak terdapat perbedaan antara rata-rata skor peningkatan kemampuan representasi matematis siswa pada kelas eksperimen dengan rata-rata skor peningkatan kemampuan representasi matematis siswa pada kelas kontrol) H 1 : µ 1 > µ 2 (rata-rata skor peningkatan kemampuan representasi matematis siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor peningkatan kemampuan representasi matematis siswa pada kelas kontrol) Statistik yang digunakan untuk uji-t menurut Sudjana (2005: 243) adalah: dengan ( ) ( ) Keterangan: = rata-rata skor kelas pembelajaran PBL = rata-rata skor kelas pembelajaran konvensional n 1 = banyaknya subyek kelas pembelajaran PBL n 2 = banyaknya subyek kelas pembelajaran konvensional = varians kelompok pembelajaran PBL = varians kelompok pembelajaran konvensional = varians gabungan

35 Dengan kriteria pengujian adalah terima H 0 jika kebebasan dk = (n 1 + n 2 2) dan peluang ( dengan derajat ) dengan taraf signifikan. Untuk harga t lainnya H 0 ditolak. b. Uji Proporsi Untuk mengetahui besarnya presentase siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dengan pembelajaran model PBL lebih dari atau sama dengan 70%, dilakukan uji proporsi satu pihak. Uji proporsi menurut Sudjana (2005: 235) adalah sebagai berikut. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah sebagai berikut: H 0 : (proporsi siswa yang tuntas sama dengan 70%) H 1 : (proporsi siswa yang tuntas lebih dari 70%) Statistik yang digunakan dalam uji ini adalah: ( ) keterangan: x = banyaknya siswa tuntas belajar n = jumlah sampel 0,70 = proporsi siswa tuntas belajar yang diharapkan Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikan, dengan peluang ( ). Dengan kriteria uji: tolak H 0 jika, di mana didapat dari daftar normal baku dengan peluang ( ). Untuk hipotesis H 0 diterima.