1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan penting yang dihadapi hampir semua perusahaan adalah bagaimana mendapatkan modal guna mendukung kegiatan operasionalnya. Pada perusahaan perseorangan, biasanya para penyedia modal hanya terdiri dari beberapa investor (pemilik). Penambahan dana, misalnya dengan masuknya investor baru tentu tidak secara langsung berarti peningkatan likuiditas kepemilikan, selama modal (saham) yang ada tidak secara bebas diperjualbelikan. Dalam perkembangannya, bila perusahaan menjadi lebih besar akan semakin membutuhkan tambahan modal untuk memenuhi peningkatan aktivitas operasionalnya. Menurut Jogiyanto (2007: 16), jika saham akan dijual untuk menambah modal, saham baru dapat dijual dengan berbagai macam cara. Pertama, menjual langsung kepada pemegang saham yang sudah ada sebelumnya. Kedua, menjual kepada karyawan melalui Employee Stock Ownership Plan (ESOP). Ketiga, menambah saham lewat dividen yang tidak dibagi (dividend reinvestment plan). Keempat, menjual langsung kepada pembeli tunggal (misalnya, investor institusional). Kelima, menjual kepada publik lewat pasar saham. Menjual saham kepada publik melalui pasar modal ini disebut juga dengan go public. 1 1
2 Seiring dengan persaingan yang semakin tajam, maka perusahaan membutuhkan strategi-strategi untuk dapat menang dalam persaingan. Pengelolaan yang professional ditunjang dengan dana yang memadai disertai dengan strategi yang tepat merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan. Dana bagi perusahaan boleh diibaratkan sebagai pasokan darahnya, sehingga merupakan bagian yang sangat vital bagi kelangsungan hidup perusahaan untuk melakukan ekspansi, memperbaiki stuktur permodalan, atau untuk melakukan investasi. Ada berbagai cara untuk mendapatkan dana, salah satunya adalah menjual saham kepada publik (the public offering) yang disebut Initial Public Offering (IPO). Dengan go public perusahaan akan mendapatkan tambahan modal. Initial Public Offering (IPO) atau penawaran pasar perdana merupakan langkah awal yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan public. Initial return adalah keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena perbedaan harga saham yang dibeli di pasar perdana (saat IPO) dengan harga jual saham bersangkutan di hari pertama di pasar sekunder (Daljono (2000) dalam Juma atin (2006))). Naik turun pada harga saham juga dapat ditemui pada return. Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk pertama kalinya. Sebelum menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan informasi perusahaan secara detail disebut juga prospektus. Prospektus adalah buku atau brosur dan cara penawaran penjualan efek
3 melalui media lainnya yang memuat keterangan-keterangan, antara lain tentang maksud dan syarat-syarat pengeluaran efek, jumlah emisi serta besaran pecahan, harapan usaha / produksi perusahaan dimasa yang akan datang, keadaaan keuangan dan lain sebagainya. Perusahaan diharuskan membuat prospektus yang merupakan ketentuan yang ditetapkan oleh BAPEPAM sebelum melakukan IPO. Informasi prospektus dapat dibagi menjadi dua, yaitu informasi keuangan dan informasi non keuangan. Informasi keuangan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba / rugi, laporan arus kas, dan penjelasan laporan keuangan. Sedangkan laporan non keuangan seperti kualitas auditor, jenis industri, umur perusahaan dan informasi lainnya. Penentuan harga saham merupakan keputusan yang didasarkan informasi tentang perusahaan. Investor pada umumnya akan memperoleh informasi pertama tentang perusahaan melalui prospektus IPO perusahaan. Jika informasi itu berguna, maka dikatakan bahwa informasi itu cukup berkualitas sehingga keputusan yang dibuat oleh pemakai informasi akan semakin baik. Dengan tersedianya informasi yang berkualitas, maka dapat membantu investor dalam menentukan harga sekuiritas yang wajar. Harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Dengan demikian seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat diketahui dengan mempelajari kaitan antara pergerakan harga (return) saham dengan keberadaan informasi tersebut.
4 Pada perusahaan yang baru melakukan IPO, investor hanya mendapat informasi dari prospektus yang diterbitkan perusahaan tersebut saja. Perusahaan baru pertama kali menjual sahamnya sehingga investor belum tahu harga pasarnya. Jadi, investor mengandalkan informasi yang diperolehnya dari prospektus untuk menganalisis return dan risiko. Informasi akuntansi adalah informasi yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, sedangkan informasi non akuntansi adalah informasi yang tidak terdapat dalam laporan keuangan perusahaan (Nasirwan (2000) dalam Sulistio(2005))). Pentingnya harga saham perdana ini memicu beberapa peneliti untuk menganalisis lebih lanjut faktor faktor yang mempengaruhi Initial Return (Juma atin, 2006). Investor menggunakan informasi keuangan seperti ROA (memberikan informasi kepada pihak luar mengenai efektifitas operasional perusahaan), Financial Leverage (menunjukkan risiko suatu perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian suatu harga saham), EPS (gambaran bagi investor mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham), dan Current Ratio (menunjukkan likuiditas suatu perusahaan), serta informasi non keuangan seperti umur perusahaan (menunjukkan seberapa lama perusahaan tersebut mampu bertahan), reputasi auditor (auditor yang mempunyai reputasi tinggi akan mengurangi ketidakpastian di masa yang akan datang), serta jenis industri (sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi).
5 Penelitian Triani dan Nikmah (2006) menunjukkan bahwa reputasi penjamin emisi dan reputasi auditor tidak signifikan terhadap return awal, return 15 hari sesudah IPO dan kinerja perusahaan satu tahun setelah IPO. Juma atin (2006) meneliti tentang faktor faktor yang mempengaruhi initial return dan return 15 hari setelah IPO di bursa efek Jakarta. Hasil analisis regresi hipotesis pertama yaitu pengaruh variabel keuangan terhadap initial return menunjukkan bahwa semua variabel keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap initial return. hal ini ditunjukkan oleh hasil uji t untuk masing-masing variabel independen memiliki nilai probabilitas signifikansi jauh di atas 0,05. Penelitian tentang kinerja perusahaan yang melakukan IPO telah banyak dilakukan, namun penelitian di bidang ini masih merupakan masalah yang menarik untuk diteliti karena disamping temuannya tidak selalu konsisten, juga kebanyakan peneliti memfokuskan pada informasi non keuangan. Berdasarkan uraian diatas peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul: Pengaruh Variabel-Variabel Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Initial Return Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. B. Batasan Masalah Dalam penelitian ini perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang terdaftar di BEI diluar perusahaan perbankan dan lembaga keuangan
6 lainnya selama periode tahun 2001 sampai tahun 2008. Alasan tidak memasukkan perusahaan perbankan dan lembaga keuangan sejenis karena perusahaan-perusahaan dari sektor tersebut memiliki rasio keuangan yang berbeda dengan perusahaan sektor lain. Disamping itu perusahaanperusahaan yang tergolong ke dalam kelompok industri manufaktur dan non manufaktur merupakan perusahaan yang tergolong stabil dan sangat diminati oleh investor. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang di uraikan di atas dan mengamati kondisi pasar modal di Indonesia, khususnya di Bursa Efek Indonesia maka pada penelitian ini penulis ingin mengetahui Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel Keuangan (ROA, Finacial Leverage, EPS, Current Ratio,) dan variabel Non Keuangan (Umur Perusahaan, Reputasi Auditor, Jenis Industri) terhadap Initial Return pada perusahaan yang terdaftar di BEI. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh yang signifikan variabel keuangan (ROA, Finacial Leverage, EPS, Current Ratio,) dan variabel non keuangan (Umur Perusahaan, Reputasi Auditor, Jenis Industri) terhadap Initial Return pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
7 E. Manfaat Penelitian a. Untuk membuktikan apakah ilmu yang diperoleh selama kuliah sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan. b. Bagi para Investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. c. Bagi Akademisi, penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel keuangan dan variable-variabel non keuangan terhadap initial return, sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang mendalam serta sebagai dasar penelitian selanjutnya. d. Bagi pihak yang berkepentingan terhadap pasar modal Indonesia (BAPEPAM, PT BEI, calon emiten dan profesi terkait), hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan perannya untuk memenuhi pihak pemakai informasi.