Kata Kunci: Alih media, Layanan Deposit, Efektivitas Pemanfaatan Koleksi

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini menyebabkan perkembangan informasi semakin pesat

MAKALAH MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yusuf (2009:31), sumber-sumber informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya

Menumbuhkan Minat Membaca Siswa Melalui Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Sekolah

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi adalah munculnya perkembangan informasi yang

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

PERAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan Perpustakaan

BAB II LANDASAN TEORI. Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut :

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR. Nanik Arkiyah, M. IP

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memudahkan penulis menganalisis dan menarik kesimpulan

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FUNGSI PELAYANAN REFERENS DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR BAGI KECERDASAN ANAK. Dosen Pembimbing : Nanik Arkiyah,M.Ip

FUNGSI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DAN KOLEKSINYA UNTUK KEPUASAN PEMUSTAKA. Oleh Aries Hamidah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN LITERATUR

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dibaca dan disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. MEDIA, 2013), hlm Wiji Suwarno, Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan, (Jogjakarta: AR-RUZZ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan perguruan tinggi di era informasi saat ini perlu melakukan

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

PERSEPSI PEMUSTAKA PADA LAYANAN SIRKULASI (UMUM ATAU DEWASA) DI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MANADO

untuk keperluan studi atau bacaan, studi ataupun rujukan.

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

MANFAAT SELEKSI DALAM PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI BAGI MAHASISWA

Toko buku..., Putu Arya Djuanta, FIB UI, 2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013

MANFAAT PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN NABIRE

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana teknis Direktorat Jenderal Imigrasi, yang melaksanakan tugas dan

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan suatu keputusan dalam kehidupan. Mengingat majunya teknologi

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu pengelola informasi yang. bertugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan merawat koleksi

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald (1981:5) Sistem

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Tim Dosen PPS (2008:20) menyatakan bahwa obyek penelitian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IbM PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA JAMBI DALAM RANGKA PEN GEMBANGAN E-LIBRARY

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR YANG PENTING. Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI

TANGGAPAN PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI POJOK JAWA BARAT ABSTRACT

BAB III PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA (BPAD)

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan pada umumnya sering kita jumpai di sekolah-sekolah maupun di

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan merupakan tempat atau sarana yang sangat diperlukan

BAB II KAJIAN TEORITIS. koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. demikian tidaklah salah karena bila dikaji lebih lanjut, kata dasar perpustakaan

MAKALAH PELAYANAN PERPUSTAKAAN

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PRAKATA...

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan informasi, hal ini dibutuhkan untuk. menciptakan sumber daya manusia yang profesional.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

Kompetensi Pustakawan Pengolahan. Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini

RANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora

III. METODE PENELITIAN. dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu

BAB I I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. negara, untuk mengatasinya maka Indonesia harus siap menghadapi hal tersebut,

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN KOLEKSI ALIH MEDIA DI LAYANAN DEPOSIT PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH Oleh : Tentia Oktama Setyaning Adi, Heriyanto, S.Sos., M.IM * Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Semarang Abstrak Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan koleksi alih media di layanan deposit oleh pemustaka di Perpustakaan Daerah Jawa Tengah. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pemustaka di Layanan Deposit Perpustakaan Daerah Jawa Tengah yang didapatkan rata-rata dalam satu bulan sebanyak 55 orang. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 35 orang dengan teknik sampling consequtive sampling. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Analisis dan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis tabel tunggal. Metode pngumpulan data yang digunakan meliputi penyebaran kuesioner kepada 35 orang pemustaka di layanan deposit dan wawancara terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan koleksi alih media dirasa sangat efektif yaitu sebanyak 94,3% merasakan efektivitasnya tinggi. Indikator jumlah hasil diketahui bahwa jumlah koleksi alih media di layanan deposit Perpustakaan Daerah Jawa Tengah sudah cukup banyak terutama pada koleksi-koleksi buku kuno dengan judul buku sebanyak 322 judul dengan jumlah keping CD sebanyak 1.371 keping. Indikator kepuasan pemustaka secara umum dapat dinyatakan puas karena dari segi pelayanan petugas yang walaupun masih belum sempurna namun dapat membantu pemustaka untuk menemukan kembali koleksi alih media. Indikator produk kreatif yaitu dengan membuat koleksi alih media dalam bentuk buku elektronik yang disimpan dalam CD sangat membantu pemustaka, dimana buku elektronik dalam bentuk CD cukup memudahkan dalam proses pencarian informasinya serta lebih ringkas dan dirasakan lebih efisien dibandingkan dengan buku tercetak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keberadaan koleksi alih media memiliki efektivitas tinggi yaitu 94,3%, baik dari perpustakaan sendiri karena dapat menmyelamatkan koleksi buku-buku kuno dan dari pihak pemustaka dapat mempermudah dalam menemukan kembali koleksi-koleksi yang ada. Kata Kunci: Alih media, Layanan Deposit, Efektivitas Pemanfaatan Koleksi * Dosen Pembimbing 1. PENDAHULUAN Setiap orang pasti tidak asing lagi dengan perpustakaan. Keberadaan perpustakaan sangat memberikan arti bagi siapa pun, terlebih bagi orang yang sangat haus akan dunia informasi. Perpustakaan sudah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu. Istilah perpustakaan berasal dari kata liber atau libri, yang berarti buku (Sulistyo Basuki : 1991,3). Dari rangkaian kata tersebut dapat di uraikan perpustakaan merupakan sebuah ruangan, bagian sebuah gedung atau pun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku atau 1

terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca,bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki: 1991,3). Di dalam sebuah perpustakaan tersimpan berbagai macam jenis koleksi bahan pustaka seperti buku, terbitan berkala (majalah,surat kabar),bahan audio (kaset,video,slide). Keberhasilan suatu perpustakaan dapat di ukur melalui seberapa banyak koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Melalui koleksi-koleksi bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan, diharapkan perpustakaan mampu untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakainya. Di sisi lain keberadaan koleksikoleksi bahan pustaka yang ada di perrpustakaan juga membutuhkan perhatian khusus dari pustakawannya mengingat sebagian besar bahan pustaka terbuat dari bahan kertas yang mempunyai berbagai jenis ukuran dan bahannya sehingga sangat mudah untuk mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor biologi, faktor fisika dan faktor kimia. Faktor biologi disebabkan karena serangga, mikroorganisme, tikus dan sebagainya. Faktor fisika dipengaruhi oleh debu, suhu dan kelembaban,cahaya. Sedangkan faktor kimia dipengaruhi oleh kandungan keasaman kertas. Serta faktorfaktor lain yang di sebabkan karena ulah manusia. Ada 2 cara yang dapat dilakukan oleh perpustakaan dalam melestarikan bahan pustakanya yaitu dengan mengurangi tingkat keasaman buku, laminasi, penjilidan, restorasi serta enkapsulasi. Yang kedua dengan pelestarian nilai informasinya dengan mengalih bentukkan dari bentuk kertas kedalam bentuk Micro (microform), CD (Compact Disc) serta pita magnetik. Penggunaan teknologi informasi berhubungan erat dengan peran perpustakaan sebagai kekuatan dan pelestarian serta penyebaran informasi. Alih media merupakan salah satu cara yang tepat untuk melestarikan koleksi perpustakaan. Alih media ini bertujuan untuk melestarikan nilai informasi termasuk koleksi informasi langka, efisiensi ruang simpan, memperbanyak jumlah dan keragaman koleksi informasi, kecepatan temu kembali informasi, tukar menukar informasi antar perpustakaan, penggunaan koleksi bersama, dan memudahkan diseminasi informasi kepada pengguna (Hartinah, 2009). Pemanfataan alih media ini harus didukung oleh persiapan yang memadai dri semua sektor termasuk sumber daya manusianya seperti kompetensi teknologi informasi dan komputer, melaksanakan 2

pendidikan dan pelatihan SDM yang berkesinambungan serta penyediaan fasilitas bagi pengguna jasa layanan informasi digital (Hartinah, 2009). Cara-cara yang dilakukan perpustakaan untuk melestarikan bahan pustakaan memiliki beberapa tujuan diantaranya : 1. Menyelamatkan nilai informasi dokumen. 2. Menyelamatkan fisik dokumen. 3. Mengatasi kendala kekurangan ruang. Mempercepat perolehan informasi, seperti dokumen yang tersimpan dalam CD (Compact Disc) sangat mudah untuk diakses, baik dari jarak dekat maupun jarak jauh, sehingga pemakaian dokumen atau bahan pustaka menjadi lebih optimal. (Karmidi Martoatmodjo : 2009,1.6). Oleh karenanya sebagai salah satu perpustakaan umum yang memiliki berbagai jenis koleksi dengan jumlah yang cukup banyak, Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah berkewajiban dan telah melaksanakan pelestarian bahan pustaka salah satunya dengan cara mengalih mediakan koleksi bahan pustaka yang berupa buku kedalam bentuk CD (Compac Disc) dan juga dari bentuk kaset ke dalam bentuk CD (Compact Disc). Koleksi-koleksi bahan pustaka yang telah dialih mediakan diletakkan di dalam ruang deposit, dengan tujuan koleksi alih media tersebut dapat digunakan oleh pemustaka. Koleksi Perpustakaan Daerah berkaitan dengan koleksi aleh media didukung dengan beberapa fasilitas yang ada seperti komputer sebagai media untuk membuka file yang ada pada CD sehingga pengunjung dapat melihat isi file dari CD yaitu bahan-bahan pustaka yang telah di buat dalam bentuk elektronik. Saat ini Perpustakaan daerah belum membuat data base tentang koleksi bahan pustaka elektronik, dan penyimpanannya sendiri masih dalam bentuk CD dan pengunjung dapat memilih koleksi CD tersebut dalam ruang deposit secara manual. Akan tetapi tidak semua orang atau pemustaka mengetahui tentang pemanfaatan koleksi buku yang telah di alih mediakan. Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti mencoba untuk mengambil permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi alih media dengan judul Efektifitas pemanfaatan koleksi alih media di Layanan Deposit Perpustakaan Daerah Jawa Tengah 2. Landasan Teori a. Efektivitas Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2002 : 284), efektifitas berasal dari kata yang berarti ada efeknya (akibat, pengaruh, kesannya) dapat membawa hasil atau berhasil guna. 3

Sementara itu efektifitas memiliki pengertian keefektifan yang berarti keadaan berpengaruh, keberhasilan (tingkat, usaha, tindakan). Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan (Mahmudi, 2005:92). Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa efektivitas mempunyai hubungan timbal balik antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output, maka semakin efektif suatu program atau kegiatan. b. Koleksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) koleksi merupakan kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan, dsb) yang sering dikaitkan dengan benda atau hobi yang objek (yang lengkap). Didalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, koleksi adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan yang dihimpun, diolah dan dilayankan. (Wiji Suwarno : 2010, 260). Dapat diambil kesimpulan koleksi adalah sekumpulan bahan pustaka berdasarkan kriteria tertentu. Koleksi terbagi kedalam 2 jenis yaitu : a. Koleksi fiksi yaitu karya tulis yang berupa rekaan atau karya imajinatif yang berdasarkan khayalan semata. Contoh : novel, buku cerita, komik b. Koleksi non fiksi yaitu kaya seni yang bersifat faktual. Contohnya : ensiklopedi, kamus, majalah, buku pelajaran c. Alih Media Kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat di era globalisasi seperti sekarang ini menjadikan salah satu tolok ukur dalam kemajuan suatu perpustakaan. Menurut Romi dalam Supriyanto (2008 : 14), menyatakan: Perkembangan dunia perpustakaan dilihat dari segi koleksi data dan dokumen yang tersimpan, diawali dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index), perkembangan mutakir adalah munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer. Keberadaan perpustakaan tradisional yang menyediakan koleksi buku tercetak sangat rentan terhadap terjadinya kerusakan buku, oleh karena itu perlu dilakukan inovasi yang dapat melestarikan keberadaan informasi dari 4

buku-buku tersebut. Salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah dengan memindahkan informasi buku tersebut dalam bentuk elektronik yang biasa disebut dengan alih media. Pengertian alih media telah diatur dalam PP Nomor 88 tahun 1999 tentang tata cara pengalih dokumen perusahaan ke dalam microfilm atau media lainnya adalah alih media microfilm dan media lainnya yang bukan kertas dengan keamanan yang tinggi seperti misalnya CD Room atau Worm. Dengan demikian alih media yang dimaksud adalah transfer informasi dari rekaman yang berbasis kertas kedalam media lainnya dengan tujuan efisiensi. (UGM, 2009) d. Layanan Deposit Menurut Sutarno NS (2006, 189) menyebutkan bahwa layanan atau to service, di sebuah perpustakaan berbeda dengan layanan pada kegiatan kemasyarakatan yang lain, seperti layanan kesehatan, layanan kependudukan, dan layanan keagamaan. Perbedaan itu tentu dikaitkan dengan tugas dan fungsi masingmasing bidang. Meskipun pada dasarnya suatu layanan mempunyai prinsip-prinsip yang sama atau berdekatan. Layanan perpustakaan yang baik adalah yang dapat memenuhi kebutuhan, selera, minat dan keinginan pemustaka. Layanan perpustakaan sangat bervariasi tergantung pada jenis perpustakaan. Berdasarkan pengamatan, perpustakaan umum memiliki banyak jenis layanan dibandingkan dengan jenis layanan yang dilayankan jenis perpustakaan lainnya. Perpustakaan umum memberikan layanan tanpa membedakan perbedaan umur, tingkat pendidikan, latar belakang sosial dan ekonomi, agama, kebudayaan dan lain sebagainya. Salah satu jenis layanan yang terdapat di perpustakaan adalah layanan deposit. Syamsul Arif (2008) mendefinisikan layanan deposit adalah layanan kepada pengguna jasa perpustakaan yang terdiri dari koleksikoleksi khusus terbitan daerah. Pengertian layanan deposit yang lain adalah mengumpulkan, menyimpan dan melestarikan semua terbitan suatu daerah dan negara atau tentang daerah dan negara itu, untuk diwariskan kepada generasi mendatang (Syamsudin, 2007: 12). 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengertian dari metode deskriptif menurut Sugiyono (2007:21) adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunaka untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Adapun pengertian lain dari metode deskriptif menurut Moh. Nazir (2002:63), 5

yaitu metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu set kondisi dari suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang untuk membuat deskripyif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan-hubungan secara fenomena yang diselidiki. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemustaka di Layanan Deposit Perpustakaan Daerah Jawa Tengah yaitu dari mahasiswa jurusan sastra dan pemustaka umum yang berkecimpung dalam dunia sastra dan didapatkan ratarata dalam satu bulan sebanyak 55 pengunjung. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling yaitu mengambil semua subjek penelitian hingga mencapai jumlah minimal yang telah ditentukan yaitu sebanyak 35 pengunjung (Dahlan, 2009). Analisis yang dignunakan adalah tabel tunggal. 4. Pembahasan Tabel 1 Tingkat efektivitas jumlah hasil koleksi alih media layanan deposit Kategori Frekuensi Persentase Sangat rendah (1%-25%) Rendah (26%-49%) Sedang (50%) Tinggi (51%-75%) Sangat tinggi (76%-100%) 0 4 11 16 4 0,0 11,4 31,4 45,7 11,4 Jumlah 35 100 Rangkuman hasil jawaban responden tentang indikator jumlah hasil ditemukan bahwa sebagian besar yaitu 45,7% menyatakan jumlah hasil koleksi alih media di layanan deposit Perpustakaan Daerah Jawa Tengah memiliki efektivitas yang tinggi. Tabel 2 Tingkat efektivitas berdasarkan tingkat kepuasan pemustaka terhadap koleksi alih media layanan deposit Kategori Frekuensi Persentase Sangat rendah (1%-25%) Rendah (26%-49%) Sedang (50%) Tinggi (51%-75%) Sangat tinggi (76%-100%) 1 1 7 16 10 2,9 2,9 20,0 45,7 28,6 Jumlah 35 100 Rangkuman hasil jawaban responden tentang indikator tingkat kepuasan ditemukan bahwa sebagian besar yaitu 45,7% menyatakan tingkat kepuasan 6

pemustaka dalam kategori tinggi yang artinya efektifitas pada indikator tingkat kepuasan juga tinggi. Tabel 3 Tingkat efektivitas berdasarkan produk kreatif pada koleksi alih media layanan deposit Kategori Frekuensi Persentase Sangat rendah (1%-25%) Rendah (26%-49%) Sedang (50%) Tinggi (51%-75%) Sangat tinggi (76%-100%) 0 0 1 24 10 0,0 0,0 2,9 68,6 28,6 Jumlah 35 100 Rangkuman hasil jawaban responden tentang indikator produk kreatif ditemukan bahwa sebagian besar yaitu 68,6% menyatakan produk kreatif pada koleksi alih media di layanan deposit Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki efektivitas yang tinggi.. Efektifitas alih media di layanan deposit Hasil penelitian tentang efektifitas alih media di layanan deposit Perpustakaan Daerah Jawa Tengah diukur berdasarkan 4 indikator yaitu jumlah hasil, tingkat kepuasan, produk kreatif dan intensitas yang dicapai. Berdasarkan indikator tersebut sebenarnya secara umum keberadaan koleksi alih media cukup membantu pemustaka dimana koleksi buku kuno tercetak yang sudah tidak dapat dipinjamkan kepada masyarakat umum, masih dapat diakses oleh pemustaka melalui alih media dalam bentuk buku elektronik. Berdasarkan indikator jumlah hasil diketahui bahwa jumlah koleksi alih media di layanan deposit Perpustakaan Daerah Jawa Tengah sebenarnya sudah cukup banyak terutama pada koleksi-koleksi buku kuno. Banyaknya koleksi ini akan membantu pemustaka untuk memanfaatkan koleksi tersebut sesuai dengan kebutuhannya dengan tanpa harus merusak koleksi buku tercetak yang sudah harus diamankan dan tidak dipinjamkan secara umum. Berdasarkan indikator kepuasan pemustaka secara umum dapat dinyatakan puas karena dari segi pelayanan petugas yang walaupun masih belum sempurna namun dapat membantu pemustaka untuk mengakses koleksi alih media. Berdasarkan sarana dan prasana pendukung yang disediakan di layanan deposit seperti perangkat komputer cukup membantu pemustaka untuk memanfaatkan dan membuka koleksi alih media dengan baik. Berdasarkan indikator produk kreatif yaitu dengan membuat koleksi alih media dalam bentuk buku elektronik yang 7

disimpan dalam CD sangat membantu pemustaka, dimana buku elektronik dalam bentuk CD cukup memudahkan dan dirasakan lebih efisien dibandingkan dengan buku tercetak. Hasil analisis total jawaban diketahui yang kategori efektifitas sedang sebanyak 2 orang (5,7%), yang efektivitas tinggi sebesar 13 orang (37,1%) dan yang merasakan efektivitasnya sangat tinggi sebanyak 20 orang (57,2%). 5. Penutup 5.1. Simpulan 1. Berdasarkan keseluruhan indikator dapat dinyatakan bahwa keberadaan alih media dirasa sangat efektif yaitu sebanyak 94,3% merasakan efektivitasnya tinggi. 2. Pendapat responden tentang indikator jumlah hasil diketahui bahwa jumlah koleksi alih media di layanan deposit Perpustakaan Daerah Jawa Tengah sudah cukup banyak terutama pada koleksi-koleksi buku kuno dengan judul buku sebanyak 322 judul dengan jumlah keping CD sebanyak 1.371 keping. 3. Pendapat responden tentang indikator kepuasan pemustaka secara umum dapat dinyatakan puas karena dari segi pelayanan petugas yang walaupun masih belum sempurna namun dapat membantu pemustaka untuk menemukan kembali koleksi alih media. 4. Pendapat responden tentang indikator produk kreatif yaitu dengan membuat koleksi alih media dalam bentuk buku elektronik yang disimpan dalam CD sangat membantu pemustaka, dimana buku elektronik dalam bentuk CD cukup memudahkan dalam proses pencarian informasinya serta lebih ringkas dan dirasakan lebih efisien dibandingkan dengan buku tercetak. 5.2. Saran 1. Layanan deposit Perpustakaan Daerah Jawa Tengah diharapkan dapat menambah jumlah koleksi alih media termasuk buku-buku terkini yang dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pemustaka. 2. Petugas layanan deposit alih media di Perpustakaan Daerah Jawa Tengah diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pemustaka yang ingin memanfaatkan koleksi alih media. Petugas juga diharapkan dapat memberikan pendidikan pemakai yaitu pelatihan dan pengenalan tentang koleksi alih media dan cara penggunaannya 8

secara lebih intensif yaitu dengan frekuensi yang lebih banyak untuk membantu pemustaka memahami adanya koleksi alih media dan cara penggunaannya dengan lebih baik. Daftar Pustaka : Arif, Syamsul. 2008. Manajemen Pengelolaan Perpustakaan: Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. http://syamsularif.web.ugm.ac.id/?p=4. (07 Oktober 2012) Dahlan, S. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel. Jakarta : Salemba medika. Hartinah, S. 2009.Pemanfaatan Alih Media Untuk Pengembangan Perpustakaan Digital. Visi Pustaka Volume 11 Nomor 3 Desember 2009. M. Nazir, 2002, Metodologi Penelitian, Jakarta:Gndisa Indonesia Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Martoatmodjo, Karmidi. 2009. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka Sugiyono. 2007. Metode Penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabetha Sulistyo Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Suwarno, Wiji. 2010. Ilmu Perpustakaan & Kode etik Pustakawan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Syamsudin, Didin. 2007. Makalah Perpustakaan SMK Siliwangi Sukabumi. Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius 9