Catatan Kecil Tentang Arsiparis Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA,

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

Badan Pusat Statistik

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

III. PENGAWAS BENIH IKAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

VI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Badan Pusat Statistik

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumentasi Perusahaan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1997 Nomor 1

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN WALIKOTA SURABAYA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 09/KEP/M.

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/3/M.PAN/3/2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

XV. PRANATA KOMPUTER

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 09/KEP/M.PAN/2002 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS DAN ANGKA KREDITNYA

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN WALIKOTA SURABAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 48 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

- 3 - Pasal Jabatan

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 121 TAHUN 2012

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5

PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM

XVI. AUDITOR A. DASAR HUKUM

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

X. GURU A. Dasar Hukum

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER BERDASARKAN POSISI DAN KEDUDUKAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ARSIPARIS DI INDONESIA DAN TANTANGANNYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Kurniatun. Abstrak

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan...

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN

PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DI DAERAH (JFP2UPD) DAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR (JFA)

DISAMPAIKAN OLEH: KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI 2011 LKPP, SIMPOSIUM,

2014, No Negara Republik Indonesia Tahun 1990Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

Transkripsi:

Catatan Kecil Tentang Arsiparis Indonesia Oleh : Rusidi * Arsip sebagai rekaman informasi aktivitas seseorang, kegiatan pemerintahan dan pembangunan, dan rekaman kejadian atau peristiwa. Perjalanan hidup seseorang maupun organisasi dengan jujur dan apa adanya akan terekam dalam arsip. Maka keberadaan arsip sangat penting dalam kehidupan sekarang dan pada masa yang akan datang. Pada masa sekarang arsip sebagai pendamping dan pelindung kehidupan. Dan pada masa yang akan datang arsip sebagai bukti, memori, sumber informasi sejuta fungsi. Usaha maksimal harus dilakukan oleh seseorang maupun lembaga untuk mengelola arsipnya dengan baik sehingga arsip dengan mudah dan cepat dapat ditemukan dan disajikan pada saat dibutuhkan. Bukan sekedar mudah dalam temu balik, pengelolaan arsip yang baik juga dalam rangka menjaga keamanan, keselamatan, dan kelestarian arsip yang bersangkutan karena arsip tidak hanya digunakan pada masa sekarang tetapi juga pada masa yang akan datang untuk keperluan yang lebih luas. Bukan masalah yang mudah untuk mewujudkan pengelolaan arsip yang baik karena arsip merupakan sesuatu yang unik. Unik karena ia lahir dengan sendirinya sebagai akibat dari dilaksanakannya fungsi organisasi sehingga hanya organisasi yang bersangkutan yang bisa mengatur nya. Keunikan lain dari arsip adalah media rekam informasi yang digunakan juga secara otomatis menyesuaikan dengan perkembangan tehnologi informasi, dan keunikan yang terakhir adalah sifatnya yang tunggal dan tidak 1

digandakan. Dengan kata lain arsip ibarat barang yang istimewa dan langka karena tidak ada duanya. Oleh karena itulah arsip harus dikelola oleh orang yang memiliki keistimewaan bukan hanya orang biasa untuk menjamin terjamin keberadaan, keamanan, dan kelestarian arsip yang menjadi kewenangannya. Terkait dengan pentingnya arsip dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka sebagai tindak lanjut salah satu hasil penelitian antara Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan ANRI pada Tahun 1972 yang merekomendasikan perlu adanya perubahan status sumber daya manusia dibidang kearsipan dari tenaga pekerja menjadi tenaga profesi maka pada tahun 1990 pemerintah indonesia menjadikan dan mengakui pekerjaan dibidang kearsipan sebagai profesi, dan para tenaga pelaksananya disahkan sebagai pejabat fungsional arsiparis. Sampai saat ini berbagai upaya dilakukan pemerintah guna meningkatkan penyelenggaraan kearsipan di indonesia. Perubahan peraturan untuk disesuaikan kondisi dan kebutuhan terus dilakukan. Selama 25 tahun usia jabatan arsiparis di indonesia telah mengalami 4 (empat) kali perubahan peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Untuk pertama kalinya, jabatan fungsional arsiparis diatur dalam Keputusan Menpan Nomor 36 Tahun 1990 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Arsiparis. Berdasarkan peraturan tersebut yang dimaksud arsiparis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kearsipan pada instansi pemerintah. Tugas arsiparis tidak termasuk pekerjaan mengurus, 2

memberkaskan dan mengelola arsip-arsip aktif, tetapi hanya arsip inaktif dan arsip statis (Surat Edaran Bersama Kepala ANRI dan Kepala BAKN Nomor 01/SEB/1990 dan Nomor 46/SE/1990) Kebutuhan tenaga kearsipan pada saat itu merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Oleh karena itu kebijakan pemerintah untuk pertama kalinya arsiparis di indonesia diangkat secara impasing yang berlangsung antara tanggal 1 oktober 1990 sampai dengan 31 maret 1992 dengan persyaratan : 1. Pegawai Negeri Sipil minimal golongan II/b 2. Bekerja di Tata Usaha minimal 2 tahun 3. Bersedia menjadi arsiparis. Jabatan arsiparis terdiri dari : No Jabatan Arsiparis Pangkat Golongan Ruang 1 Asisten Arsiparis Pengatur Muda II/b Madya Tingkat I 2 Asisten Arsiparis Pengatur II/c 3 Ajun Arsisparis Muda Pengatur Tingkat I II/d 4 Ajun Arsiparis Madya Penata Muda III/a 5 Ajun Arsiparis Penata Muda Tingkat I III/b 6 Arsiparis Pratama Penata III/c 7 Arsiparis Muda Penata Tingkat I III/d 8 Arsiparis Madya Pembina IV/a 9 Arsiparis Utama Pratama PembinaTingkat I IV/b 10 Arsiparis Utama Muda Pembina Utama Muda IV/c 3

11 Arsiparis Utama Madya Pembina Utama IV/d Madya Sedangkan tugas arsiparis meliputi : No. Bidang Kegiatan Uraian Kegiatan 1 Pendidikan 1. Mengikuti Pendidikan formal 2. Mengikuti pendidikan dan latihan kedinasan 2 Kearsipan 1. Melakukan pengolahan dan pelayanan kearsipan 2. Menilai dan menyeleksi arsip 3. Memasyarakatkan kearsipan 3 Pengembangan Profesi Kearsipan 1. Membuat karya tulis/karya ilmiah 2. Menemukan teknologi tepat guna 3. Membimbing arsiparis 4 Penunjang Kegiatan Kearsipan 1. Mengajar/melatih 2. Membimbing mahasiswa 3. Membuat terjemahan/saduran 4. Pera serta dalam kegiatan ilmiah 5. Duduk dalam organisasi profesi 6. Duduk dalam tim penilai jabatan arsiparis 7. Memperoleh gelar kesarjanaan 8. Memperoleh tanda kehormatan /penghargaan/tanda jasa 4

Untuk dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana tersebut di atas diperlukan keahlian. Menurut Noerhadi Magetsari dalam makalahnya yang berjudul Profesi Kearsipan, 1992, yang dimaksud dengan tenaga profesional arsiparis adalah orang yang memiliki ketrampilan profesional, mempunyai latar belakang teori, dan berminat untuk berkecimpung dibidang jasa. Ada 4 (empat) persyaratan profesionalisme (Keputusan Kepala ANRI Nomor 2 Tahun 1992) yaitu : 1. Memiliki kemampuan teknis dan keilmuan yanag menjamin efisiensi dan efektifitas perawatan, pengamanan dan pelayanan informasi pada instansi dan pelestarian budaya bangsa seselektif dan selengkap mungkin 2. Memahami suatu sistem administrasi secara baik dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan suatu sistem kearsipan dan mengolah informasi arsip unuk berbagai kepentingan dalam rangka pelayanan administrasi, praktisi, keilmuan dan umum tanpa mengorbankan kepentingan lain yang karena ketentuan perundangan-undangan atau etika harus memperoleh perlindungan 3. Memahami dengan baik prinsip-prinsip kearsipan praktis dan mampu menjabarkan konsep-konsep dan teori-teori kearsipan dan menterjemahkannya dalam praktek kegiatan kearsipan 4. Memiliki kemampuan untuk melakukan pengkajian terhadap teori/konsep kearsipan, melaksanakan pelaksanaan penelitian dan merumuskan alternatif baru di bidang kearsipan Atas dasar berbagai pertimbangan maka pada tahun 2002 pemerintah mengeluarkan peraturan yaitu Keputusan Menpan Nomor 09/Kep/M.PAN/2/2002 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan 5

Angka Kreditnya. Arsiparis di indonesia masih tetap dijabat oleh Pegawai Negeri Sipil yaitu Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kearsipan pada instansi pemerintah. Ada beberapa hal yang baru dalam peraturan ini yaitu tentang jenjang dan jabatan arsiparis maupun tugas arsiparis. Jenjang jabatan arsiparis dibedakan antara arsiparis bidang ketrampilan dan arsiparis bidang keahlian. Arsiparis bidang ketrampilan berlatar belakang pendidikan Diploma II, sedangkan arsiparis bidang keahlian minimal ijazah S1. Arsiparis bidang ketrampilan terdiri dari ; Arsiparis Pelaksana dijabat oleh golongan II/b - II/d, Arsiparis Pelaksana Lanjutan untuk pegawai golongan III/a-III/b, dan Arsiparis Penyelia untuk golongan III/c dan III/d. Arsiparis bidang keahlian terdiri dari ; Arsiparis Pertama untuk golongan III/a dan III/B, Arsiparis Muda untuk golongan III/C dan III/B, Arsiparis Madya untuk golongan IV/a s/d IV/c, dan Arsiparis Utama untuk golongan IV/d dan IV/e. Tugas arsiparis mencakup semua pekerjaan kearsipan. Tidak hanya inaktif dan arsip statis tetapi juga arsip aktif yang dimulai dari menyeleksi naskah atau surat, mengarahkan, sampai pada memberikan layanan arsip dengan pengelompokan pekerjaan sebagai berikut : No. Bidang Kegiatan Uraian Kegiatan 1 Pendidikan 1. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 2. Pendidikan dan pelatihan fungsional dibidang kearsipan dan memperoleh STTPL atau sertifikat 6

2 Pengelolaan arsip 1. Ketatalaksanaan kearsipan 2. Pembuatan petunjuk kearsipan 3. Pengolahan arsip 4. Penyimpanan arsip 5. Konservasi arsip 6. Layanan arsip 7. Pubikasi kearsipan 3 Pembinaan Kearsipan 1. Pengkajian dan Pengembangan kearsipan 2. Pembinaan dan pengawasan kearsipan 4 Pengembangan Profesi Kearsipan 1. Membuat karya tulis/karya ilmiah dibidang kearsipan 2. Menemukan teknologi tepat guna dibidang kearsipan 3. Mendapatkan penghargaan profesi 4. Membimbing arsiparis 4 Penunjang Kegiatan Kearsipan 1. Mengajar/melatih 2. Memberikan bimbingan beajar 3. Membuat terjemahan/saduran 4. Pera serta dalam kegiatan ilmiah 5. Menjadi tim penilai jabatan arsiparis 6. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya 7. Memperoleh penghargaan/tanda jasa Dengan dikeluarkan Permenpan ini maka lulusan SMA tidak dapat menjadi arsiparis. Batasan jabatan dan ketugasan arsiparis lebih jelas, terperinci, dan lengkap. Dibedakan antara arsiparis tingkat ketrampilan dan keahlian. Apabila dalam peraturan yang lama masih dimungkinkan adanya penyetaraan dalam penilaian angka kredit, pada peraturan yang baru ini sudah diminimalisir penyetaraan penyetaraan tersebut sehingga langkah menuju ke profesionalisme semakin jelas. 7

Namun demikian, bukan hal yang mudah untuk melahirkan arsiparis yang berkualitas. Harapan pemerintah untuk mengangkat arsiparis yang berbasic pendidikan minimal Diploma II sulit diwujudkan karena persyaratan yang terlalu berat ditambah lagi masih rendahnya minat pegawai untuk menekuni bidang kearsipan karena bidang ini belum menjadi bidang yang menarik. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan arsiparis, pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan melalui perubahan Keputusan Menpan Nomor Kep/34/M.PAN/3/2004 tentang Perubahan Atas Ketentuan Pasal 21 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/Kep/Men.PAN/2/2002 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya. Keputusan tersebut secara garis besar memberikan keringanan dan kemudahan dalam pengangkatan pejabat fungsional dibidang kearsipan. Memperingan karena hanya dengan ijasah SMA, PNS dapat menjadi arsiparis dan mempermudah karena calon arsiparis tidak perlu mengikuti diklat terlebih dahulu. Keputusan Menpan Nomor Kep/34/M.PAN/3/2004 yang memberikan kesempatan kepada PNS lulusan SMA untuk menjadi arsiparis tidak memperoleh tanggapan yang menggembirakan, di daerah-daerah maupun di lembaga-lembaga pusat masih tetap kekurangan jumlah arsiparis. Seiring dengan perkembangan, Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/Kep/Men.PAN/2/2002, maupun Nomor Kep/34/M.PAN/3/2004 dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan profesi dan tuntutan kompetensi arsiparis. Maka pada tahun 2009, dikeluarkan Peraturan Menpan nomor 8

Per/3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya. Minimal ada dua hal yang baru dalam peraturan tersebut yaitu tentang persyaratan pengangkatan arsiparis dan tentang angka kredit. Apabila dalam Peraturan sebelumnya arsiparis dapat diangkat dengan ijasah Diploma II maupun SMA namun dalam peraturan ini minimal harus diploma III. Selanjutnya tentang butir - butir kegiatan arsiparis lebih sederhana dibandingkan sebelumnya, sebagai berikut : No Jenjang Peraturan Menpan No Peraturan Menpan No Jabatan 09/Kep/Men.PAN/2/2002, atau Per/3/M.PAN/3/2009 Arsiparis Kep/34/M.PAN/3/2004 1 Arsiparis 39 butir 15 butir Pelaksana 2 ArsiparisPelaks 56 butir 26 butir ana Lanjutan 3 Arsiparis 83 butir 23 butir Penyelia 4 Arsiparis 133 butir 14 butir Pertama 5 Arsiparis Muda 186 butir 16 butir 6 Arsiparis 146 butir 19 butir Madya 7 Arsiparis 68 butir 10 butir Utama Dalam rangka peningkatan bidang kearsipan, evaluasi selalu dilakukan oleh lembaga yang memiliki kewenangan. Peraturan Menpan Nomor Per/3/M.PAN/3/2009 masih terdapat kekurangan dan belum dapat memenuhi tuntutan kebutuhan sehingga perlu diganti. Maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Menpan dan 9

Reformasi Birokrasi RI Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis. Beberapa hal yang baru dalam peraturan ini antara lain ; pengertian arsiparis, kategori dan jenjang jabatan arsiparis, standar kompetensi, dan uraian pekerjaan yang mengarah pada bukti hasil kerja yang lebih jelas. Isi peraturan ini menindaklanjuti Undang- Undang Kearsipan yang baru yaitu Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 berikut Peraturan pelaksanaanya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2012. Pengertian arsiparis menurut Undang-Undang Kearsipan Nomor 43 tahun 2009 yaitu seseorang yang memiliki kompetensi dibidang kearsipan yang memperoleh melalui pendidikan formal dan/atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan kearsipan. Arsiparis dibedakan menjadi dua yaitu arsiparis Pegawai Negeri Spil yaitu Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam jabatan fugsional arsiparis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan Arsiparis non Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai non Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan yang diangkat dan ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan kegiatan kearsipan di lingkungan organisasi TNI, Kepolisian Negera Republik Indonesia, BUMN, BUMD, Perguruan Swasta, perusahaan, organisasi politik, dan organisasi kemasyarakatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 10

Sedangkan tugas, fungsi, dan kewenangan arsiparis sebagai tenaga profesional yang memiliki kemandirian dan independen diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2012, tugas dan fungsi arsiparis yaitu menjaga terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan lembaga, menjaga ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah, menjaga terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, menjaga keamanan dan keselamatan arsip yang berfungsi untuk menjamin arsip-arsip yang berkaitan dengan hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya, menjaga keselamatan dan kelestarian arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menjaga keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jatidiri bangsa, menyediakan informasi guna meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya. Sedangkan kewenangan arsiparis sebagai berikut ; menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggungjawabnya oleh pengguna arsip apabila dipandang penggunaan arsip dapat merusak keamanan informasi dan/atau fisik arsip, menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggungjawabnya oleh pengguna arsip yang tidak berhak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, melakukan penelusuran arsip pada pencipta arsip berdasarkan penugasan oleh pimpinan pencipta arsip atau kepala lembaga kearsipan sesuai dengan kewenangannya dalam rangka penyelamatan arsip. 11

Pengertian arsiparis dalam dalam peraturan Peraturan Menpan dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis. ini lebih jelas yaitu seseorang PNS yang memiliki kompetensi dibidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas, dan tanggungjawab melaksanakan kegiatan kearsipan yang diangkat oleh pejabat yang berwenang di lingkungan lembaga negara, pemerintah daerah, pemerintah desa dan satuan organisasi perguruan tinggi negeri. Kategori arsiparis terdiri dari arsiparis ketrampilan dan arsiparis keahlian. Arsiparis kategori ketrampilan terdiri dari arsiparis pemula, arsiparis terampil, arsiparis mahir, arsiparis penyelia. Kategori arsiparis keahlian terdiri dari arsiparis ahli pertama, arsiparis ahli muda, arsiparis ahli madya, dan arsiparis ahli utama. Standar Kompetensi yang harus dimiliki arsiparis meliputi kompetensi dalam pengelolaan arsip dinamis, pengelolaan arsip statis, kompetensi dalam pembinaan karsipan, dan kompetensi dalam pengolahan arsip menjadi informasi. Dalam peraturan ini juga dibuka kembali kesempatan bagi PNS lulusan SMA untuk menjadi Arsiparis. Apakah kesempatan tersebut akan digunakan dengan baik oleh PNS lulusan SMA? Apakah hasilnya juga hanya akan seperti tahun tahun sebelumnya? Sangat tergantung pada strategi pemerintah dalam menindaklanjuti peraturan tersebut. Bagaimanapun Jabatan fungsional adalah jabatan pilihan yang tidak dapat dipaksakan. Penuis adalah arsiparis madya pada Badan Perpustakaan dan Arsip daerah DIY 12

Referensi : 1. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan 3. Keputusan Kepala ANRI Nomor 2 Tahun 1992, tentang Prosedur dan Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Bagi Jabatan Arsiparis 4. Keputusan Menpan Nomor 36 Tahun 1990 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Arsiparis. 5. Surat Edaran Bersama Kepala ANRI dan Kepala BAKN Nomor 01/SEB/1990 dan Nomor 46/SE/1990 6. Keputusan Menpan Nomor 09/Kep/M.PAN/2/2002 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya 7. Keputusan Menpan Nomor Kep/34/M.PAN/3/2004 tentang Perubahan Atas Ketentuan Pasal 21 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/Kep/Men.PAN/2/2002 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya. 8. Peraturan Menpan nomor Per/3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya. 9. Peraturan Menpan dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis. 13