2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang universal, berada di semua penjuru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Matematika merupakan wahana yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi. Matematika juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki siswa dalam proses belajar mengajar. Pemahaman konsep

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana terhadap suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk berargumentasi atau mengemukakan ide-ide.pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fatima Dwi Ratna, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ine Riani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif

BAB I PENDAHULUAN. rasional yang harus dibina sejak pendidikan dasar. (Hasratuddin, 2010 : 19).

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan semboyan learning by doing. Berbuat untuk mengubah tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan mendasar dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia atau lazim

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang menjadi tujuan utama Pendidikan di Sekolah Dasar yaitu membaca,

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan keterampilan intelektual. Matematika juga merupakan ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam menguasai pelajaran matematika. Belajar matematika berarti. bermanfaat jika konsep dasarnya tidak dipahami.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu keharusan. Sebab selain matematika sebagai pintu

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

BAB I PENDAHULUAN. dan materi yang berhubungan dengan pembagian. Adapun tujuan mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia pendidikan. Salah satu ilmu. batas tertentu perlu menguasai matematika.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, arus globalisasi semakin hebat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Masrini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. matematika. Pemecahan masalah merupakan kompetensi strategik

BAB I PENDAHULUAN. pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk. diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratna Purwati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan masalah jika mereka menemui masalah dalam kehidupan. adalah pada mata pelajaran matematika.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peran penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. konsep-konsep sehingga siswa terampil untuk berfikir rasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas 2003:5).

BAB I PENDAHULUAN. matematika diantaranya: (1) Siswa dapat memahami konsep matematika,

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN ANALOGI MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian. Pendidikan sebagai sumber daya insani sepatutnya mendapat

, 2015 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kehidupan. Pendidikan tidak akan terlepas dari proses

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan Realistic Mathematics Education atau Pendekatan Matematika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar sebagai suatu kebutuhan yang telah dikenal dan bahkan sadar atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran hanya dapat dicapai jika ada interaksi belajar mengajar antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Interaksi tersebut harus dalam proses komunikasi yang aktif dan edukatif antara guru dengan peserta didik yang saling menguntungkan kedua belah pihak agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efisien dan efektif. Hanya dengan proses pembelajaran yang baik, tujuan pembelajaran dapat dicapai sehingga peserta didik mengalami perubahan perilaku melalui kegiatan belajar. Perubahan tersebut dalam arti dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya. Salah satu upaya untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran, dan memantapkan penerimaan peserta didik terhadap isi pembelajaran adalah dengan menggunakan beberapa metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran adalah metode kerja kelompok. Menurut Moedjiono ( 1992 : 61 ) mengemukakan bahwa metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas tugas belajar secara bersama sama Metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menjadikan siswa saling berinteraksi antara teman-temannya dengan jalan membuat suatu kelompokkelompok kecil untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas. Dalam proses belajar mengajar, terutama dalam pembelajaran matematika, seseorang dituntut untuk mampu mencapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran Marlina Anggraeni, 2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 matematika. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional membuat pedoman pengajaran yang berbentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan kemudian menjadi acuan bagi insan pendidik dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh 4) Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Masalah yang sering dihadapi guru dalam proses pembelajaran di kelas, diantaranya adalah : 1. Peserta didik kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 2. Peserta didik belajar hanya secara individual saja, dan kurang melibatkan peserta didik belajar secara kelompok 3. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik kurang memuaskan 4. Guru jarang melaksanakan kerja kelompok kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

3 Berdasarkan kenyataan di atas, maka penulis merancang kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas peserta didik sehingga diharapkan peserta didik dapat bergairah, lebih aktif dan kreatif serta termotivasi untuk belajar, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan hasil belajar peserta didik dapat memuaskan. Dalam hal ini, penulis menggunakan metode kerja kelompok sebagai upaya meningkatkan kompetensi peserta didik pada pembelajaran hitung campuran bilangan bulat. Penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai penggunaan metode kerja kelompok untuk peningkatan kompetensi peserta didik. Dari pernyataan di atas, maka pembelajaran selayaknya disajikan pada situasi yang menyenangkan bagi peserta didik agar peserta didik lebih memahami pelajaran. Penulis akan menggunakan metode kerja kelompok untuk menarik minat dan pemahaman peserta didik pada pembelajaran. Penggunaan metode kerja kelompok membuat pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan, materi pelajaran dapat lebih mudah diserap dan diendapkan oleh peserta didik. Peserta didik mungkin sudah memahami permasalahan, konsep dari penjelasan guru, tetapi akan lebih lama terekam di benak peserta didik jika diperkaya dengan kegiatan melihat, mengalami dan memecahkankan masalah sendiri. Metode kerja kelompok dapat menciptakan kesenangan pada waktu pembelajaran berlangsung. Metode kerja kelompok merupakan salah satu metode pembelajaran yang menuntut peserta didik dapat terlibat secara sosio emosional dan intelektual dalam proses belajar mengajar khususnya pembelajaran hitung campuran bilangan bulat. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan. Penelitian yang akan penulis lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penerapan Metode Kerja Kelompok untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Paniis Kelas IV Semester I Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang)

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya permasalahan yang akan diteliti adalah 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menerapkan metode kerja kelompok dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menerapkan metode kerja kelompok dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang? 3. Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang setelah mengikuti pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan metode kerja kelompok? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. mendeskripsikan perencanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menerapkan metode kerja kelompok dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang 2. mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menerapkan metode kerja kelompok dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang 3. mendeskripsikan hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang setelah mengikuti pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan metode kerja kelompok D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Peserta didik : a. agar dapat belajar secara kelompok dengan baik,

5 b. agar dapat saling bertukar pikiran dan saling membantu dalam kesulitan c. agar dapat belajar lebih aktif, kreatif dan menciptakan suasana belajar yang kondusif, dan lebih menyenangkan bagi peserta didik. 2. Guru : a. Memberi masukan kepada guru agar senantiasa menggunakan metode pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran b. menciptakan pembelajaran lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. c. Perbaikan proses pembelajaran matematika selanjutnya d. Memberi kesempatan kepada guru untuk mengembangkan metode pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran. 3. Peneliti a. menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian b. menambah pengalaman menulis karya tulis ilmiah 4. Sekolah a. meningkatkan profesionalisme guru b. meningkatkan mutu pendidikan E. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan pendapat tentang arti kata yang terdapat pada judul antara penulis dan pembaca, penulis perlu menjelaskan istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini, sebagai berikut : 1. Metode kerja kelompok Menurut Moedjiono (1992:61) mengemukakan bahwa metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas tugas belajar secara bersama sama. Metode kerja kelompok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai suatu cara untuk menjadikan siswa saling berinteraksi antara teman temannya dengan jalan membuat kelompok kelompok kecil untuk mengerjakan atau menyelesaikan

6 suatu tugas tertentu yang diberikan guru mengenai operasi hitung bilangan bulat. Tujuan dari kerja kelompok ini adalah agar peserta didik dapat menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah, lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah, mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi, aktif tergabung dalam pelajaran dan mereka lebih aktif berparsitipasi dalam diskusi, serta mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pendapat orang lain. 2. Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Salah satu upaya yang ditempuh guru untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang kondusif adalah memilih dan mengembangkan metode mengajar. Pemilihan metode ini berkaitan langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran. Metode kerja kelompok merupakan bagian dari sekian banyak metode mengajar, yang diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan interaksi peserta didik dalam belajar, serta meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran. Penerapan metode kerja kelompok pada mata pelajaran matematika konsep operasi hitung bilangan bulat dimaksudkan agar: 1). Perhatian peserta didik lebih terpusat pada hal-hal yang dianggap penting sehingga hal- hal yang penting tersebut dapat diamati sepenuhnya. Perhatian peserta didik lebih mudah di pusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain. 2). Mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibanding dengan belajar sendiri, karena peserta didik telah memperoleh gambaran dan pengalaman yang jelas dari hasil diskusi. 3). Peserta didik turut aktif berbicara dalam mengeluarkan pendapatnya, maka peserta didik akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan

7 kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari temantemannya dan gurunya. 4). Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri peserta didik dapat dijawab pada waktu melaksanakan proses kerja kelompok. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Tujuan utama mata pelajaran matematika menurut Kurikulum 2006 adalah agar siswa dapat mengenal konsep matematika dan menggunakan penalarannya dalam memecahkan masalah, dapat mengkomunikasikannya dengan menggunakan berbagai macam media, sehingga siswa memiliki sikap menghargai dan menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Operasi hitung bilangan bulat yang menjadi fokus penelitian ini meliputi : 1) Melakukan operasi perkalian, yaitu: menghafal fakta dasar perkalian sebagai langkah dasar dengan hasil sampai seratus, dan melakukan operasi perkalian dengan cara susun sekurang-kurangnya dua bilangan minimal dua angka. 2) Melakukan operasi pembagian, yaitu : melakukan pembagian dengan sisa dengan cara susun dan melakukan pembagian tanpa sisa dengan cara susun. 3) Melakukan operasi hitung campuran, yaitu : menentukan hasil operasi hitung campuran sekurang-kurangnya menggunakan dua operasi hitung.

8