PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA /SLB A-YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA /SLB A-YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013) SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. April sampai dengan 19 Juni 2016, namun apabila dalam kurun waktu. yang diperlukan benar-benar terkumpul dan lengkap.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian field research yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15.

BAB II METODE PENELITIAN. kesejahteraan lansia yang dilakukan oleh gerakan Aisyiah di Perumnas

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta : Bandung, 2006, hal. 3.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN

SIKAP TOLERANSI TERHADAP SISWA PENYANDANG DISABILITAS DALAM SEKOLAH INKLUSI (Studi Kasus Pada Siswa SMA Muhammadiyah 5 Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 TAWANGMANGU TAHUN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

PENGEMBANGAN SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN REMAJA ( studi kasus kegiatan rohis di SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013)

PELAKSANAAN SAMBATAN UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. teknik analisis data, indikator kinerja, dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari aplikasinya dilapangan, jenis penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Klinik Daqu Sehat yang berlokasi di Jalan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 67

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang keadaan keadaan nyata sekarang (sementara. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang be rusaha untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5.

BAB III METODE PENELITIAN

ASPEK KERJA KERAS DAN SOLIDARITAS SOSIAL WANITA TANI. (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(Analisis Isi 2014/2015) persyaratan. Sarjana S-1. Diajukan Oleh: A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

PELECEHAN SEKSUAL PADA BURUH GENDONG (STUDI KASUS PADA BURUH GENDONG DI PASAR LEGI DALAM PERSPEKTIF GENDER) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.

BAB III METODE PENELITIAN

SULISTYANI AGUSTINA A

IMPLEMENTASI MEDIA WORDWALL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOCABULARY DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SD N NGADIREJO II KARTASURA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen pribadi,

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PNPM MANDIRI PERDESAAN

UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. individu, maupun kelompok tertentu. 1. bahasannya dan dalam peristilahannya. 2. kata-kata, gambar, bukan angka-angka.

BAB III METODE PENELITIAN. Matholi ul Huda Troso Pecangaan JeparaTahun Pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengkaji studi deskriptif tentang pola penerapan penilaian berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

Transkripsi:

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA /SLB A-YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan TITIK NURHAYANI A 220090154 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 201

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan prestasi diri penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta. Penelitian ini menggunakan sumber data dari informan yakni siswa, guru SLB A- YKAB Surakarta dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk validitas data menggunakan trianggulasi sumber data dan trianggulasi teknik. Metode penelitian ini, yaitu menggunakan teknik analisis interaktif. Analisis Interaktif digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan mengkaji dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para penyandang tunanetra mempunyai banyak prestasi meskipun secara fisik kurang dan sering mendapat perlakuan yang diskriminatif. Prestasi yang didapat para penyandang tunanetra tersebut dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor yang berasal dari dalam (internal) antara lain intelegensi, motivasi, kepribadian, dan bakat. Faktor yang berasal dari luar (eksternal) antara lain lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dalam proses meraih prestasi tersebut banyak kendala yang dihadapi, namun dengan penuh semangat mereka dapat mengatasi semua kendala tersebut sehingga prestasi dapat tercapai dengan baik. Kata kunci: prestasi, diri, tunanetra

A. PENDAHULUAN Keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Kata keberhasilan identik dengan kata prestasi. Keberhasilan tidak hanya pada ruang lingkup yang sempit, tidak selalu posisi teratas melainkan juga proses pengenalan diri sehingga mengetahui serta menyadari kelemahan dan kelebihannya. Selanjutnya mampu memanfaatkan kelebihan dan potensi yang masih terpendam menjadi perilaku yang aktual. Hal ini merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan kekuatan internal yang luar biasa dan tidak semua orang bisa melakukannya. Pada dasarnya, Tuhan Yang Maha Esa menciptakan segala sesuatunya dalam keanekaragaman. Ada terang ada gelap, ada matahari, ada bulan dan bintang, pegunungan maupun pantai atau laut, aneka tumbuhan dan hewan, baik di darat dan di laut. Demikian juga pada saat menciptakan manusia, ada pria dan wanita. Tubuh manusia pun terdiri dari anggota-anggota tubuh yang berbeda baik sifat maupun fungsinya. Manusia lahir juga terbagi dalam dua keadaan yaitu ada yang lahir normal dan tidak normal atau mempunyai kekurangan. Setiap manusia yang normal maupun yang tidak normal (kaum disabilitas) memiliki kekuatan dan prestasi masing-masing, namun seringkali sebagian masyarakat menganggap kaum disabilitas atau pada khususnya para penyandang tuna netra sebagai sampah masyarakat yang tidak ada gunanya. Sebagian masyarakat kurang menyadari prestasi diri yang dimiliki oleh para penyandang tuna netra. Pentingnya dilaksanakan penelitian tentang Prestasi Diri Penyandang Tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta adalah untuk menunjukkan bahwa meskipun para penyandang tunanetra mempunyai kekurangan dan sering mendapat perlakuan yang diskriminatif tetapi mereka mampu meraih prestasi yang membanggakan serta menumbuhkan kesadaran kepada orang-orang yang normal agar tidak menganggap bahwa para penyandang tunanetra tersebut hanya orang yang lemah dan tergantung dengan orang lain.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Rumusan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan profil diri penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Untuk mendeskripsikan prestasi diri yang dimiliki oleh penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. 3. Untuk mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi oleh penyandang tunanetra untuk meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. 4. Untuk mendeskripsikan cara yang dilakukan oleh penyandang tunanetra untuk mengatasi kendala-kendala dalam meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. B. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra (SLB A- YKAB) Surakarta. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih lima bulan, yaitu sejak bulan Januari 2013 sampai dengan Mei 2013. Berdasarkan pendekatannya, secara garis besar dikelompokan menjadi penelitian kualitatif dan kuantitatif (Sukmadinata, 2009:12). Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, karena jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena analisis datanya non-statistik dan mempertimbangkan asumsi atau pendapat orang lain yang disebut narasumber. Subjek penelitian adalah sumber utama dalam penelitian, yaitu yang memiliki data tentang variabel-variabel yang diteliti (Azwar,2007:34-35), dengan kata lain subjek merupakan sesuatu yang akan dikenai kesimpulkan penelitian. Subjek penelitian ini adalah para penyandang tunanetra dan guru di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta. Objek penelitian adalah sesuatu yang

menjadi sasaran dalam penelitian, dapat berupa manusia, hewan, tumbuhantumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa dan lain-lain (Bungin, 2005:99). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan suatu yang menjadikan kajian yang diteliti oleh peneliti. Objek dalam penelitian ini adalah pretasi diri penyandang tuna netra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tuna Netra/SLB A- YKAB Surakarta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi, yang masing-masing secara singkat diuraikan berikut ini. 1. Teknik observasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono,2011:203). 2. Teknik wawancara atau interview. Wawancara digunakan untuk menggali berbagai informasi penting dari penyandang tuna netra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta. Menurut Esterberg, sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2006:231) mendefinisikan interview yaitu, A meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. 3. Dokumentasi. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006:231). Menurut Guba dan Lincoln (dalam Moleong 2012:216-217), dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Menurut Sugiyono (2011:335), analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Selanjutnya terkait dengan pretasi diri penyandang tunanetra sebagaimana permasalahan penelitian ini dipaparkan dalam penjelasan sebagai berikut. 1. Profil diri penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A- YKAB Surakarta a. Subjek I Nama : Wahyu Setiawan Tempat, Tanggal Lahir : Surakarta, 4 Desember 1998 Umur : 15 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Anak ke : 1 Agama : Islam Alamat :Jl Sidoasih Barat RT 04 RW 05 Laweyan Surakarta Nama Ayah : Joko Mulyanto Usia : 40 tahun Agama : Islam Alamat :Jl Sidoasih Barat RT 04 RW 05 Laweyan Surakarta Pekerjaan : Swasta Nama Ibu : Sulimah Mardiyani Usia : 38 tahun Agama : Islam Alamat :Jl Sidoasih Barat RT 04 RW 05 Laweyan Surakarta

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga b. Subjek II Nama : Fajar Wahyu Nugroho Tempat, Tanggal Lahir : Surakarta, 24 Januari 1997 Umur : 16 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Anak ke : 1 Agama : Islam Alamat : Klodran RT 01 RW 01 Colomadu Karanganyar Nama Ayah : Ngatimin Usia : 50 tahun Agama : Islam Alamat : Klodran RT 01 RW 01 Colomadu Karanganyar Pekerjaan : Swasta Nama Ibu : Riyani Usia : 50 tahun Agama : Islam Alamat : Klodran RT 01 RW 01 Colomadu Karanganyar Pekerjaan : Swasta 2. Prestasi diri yang dimiliki oleh penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta a. Wahyu Setiawan Adapun prestasi diri yang pernah diraih oleh Wahyu Setiawan adalah pada saat Wahyu berada di kelas V Sekolah Dasar mendapat juara I lomba mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, juara II lomba mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, dan juara I lomba mata pelajaran Metematika tingkat Kabupaten Boyolali. Pada saat Wahyu berada di kelas VI Sekolah Dasar mendapat Juara III lomba Puisi tingkat Kabupaten Boyolali.

Wahyu mendapat juara I Catur Putra/Putri pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SLB Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 yang diselenggarakan pada tanggal 9 s.d 12 Juni 2011 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. Pada bulan berikutnya, Wahyu mendapat Juara Harapan I Lomba Catur Tunanetra Putra/Putri Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2011 tanggal 3 s.d 7 Juli 2011 di Surabaya. Prestasi terakhir yang didapat oleh Wahyu adalah Juara I Lari 60m Putra pada Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) V Tahun 2011 yang diselenggarakan di Pekanbaru, 16 s.d 22 Oktober 2012. b. Fajar Wahyu Nugroho Adapun prestasi diri yang pernah diraih oleh Fajar Wahyu Nugroho adalah Fajar mendapat juara Harapan I Tingkat Provinsi Cerdas Cermat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang diselenggarakan pada tanggal 3 s.d 5 Juli 2008 di Wisma Haji Donohudan Boyolali Donohudan. Pada bulan berikutnya, Fajar mendapat Peringkat Terbaik III dan juara Eksplorasi Terbaik Olimpiade Matematika pada Olimpiade SAINS Nasional 2010 Tingkat SDLB/SD Inklusif yang dilaksanakan di Medan pada tanggal 1 s.d 6 Agustus. Prestasi berikutnya yang dapat diraih oleh Fajar adalah Juara II Tenis Meja Putra pada Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) V Tahun 2011 yang diselenggarakan di Pekanbaru, 16 s.d 22 Oktober 2012. 3. Kendala-kendala yang dihadapi oleh penyandang tunanetra untuk meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Dalam meraih suatu prestasi pasti ada suatu kendala-kendala yang muncul. Kendala-kendala yang dihadapi oleh penyandang tunanetra untuk meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta adalah sebagai berikut.

a. Kurangnya dukungan dari orang tua Dorongan atau dukungan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu dorongan dari luar (eksternal) dan dorongan dari dalam diri sendiri (internal). Dorongan dari orang tua merupakan dorongan eksternal yang berperan penting dalam pencapaian suatu prestasi. Ada orang tua yang dapat menerima dengan ikhlas keadaan anaknya yang mempunyai kekurangan, namun adapula orang tua yang justru tidak memberikan perhatian selayaknya orang tua kepada anak karena merasa malu mempunyai anak yang tunanetra. b. Kesulitan transpotasi Kendala kedua yang dialami oleh penyandang tunanetra adalah kesulitan transportasi pada saat akan mengikuti latihan, seringkali mereka harus menunggu lama untuk mendapatkan bus sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk berangkat ataupun pulang latihan. c. Jadwal latihan tidak tepat waktu Jadwal latihan yang tidak tepat waktu membuat penyandang tunanetra seringkali harus menunggu lama guru yang memberikan latihan sehingga merasa bosan. Jadwal latihan yang tidak tepat waktu juga membuat waktu istirahat dan latihan mereka terganggu. d. Susah mengatur waktu Pengaturan waktu merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri (internal). Terganggunya pengaturan waktu menyebabkan kegiatan sehari-hari penyandang tunanetra berjalan kurang teratur atau berjalan tidak sesuai dengan target. e. Susah menangkap pembelajaran yang diberikan oleh guru Ketidakfungsian indera penglihatan penyandang tunanetra mengakibatkan susahnya menangkap pembelajaran yang diberikan oleh guru. Para penyandang tunanetra seringkali mengalami kesusahan dalam proses belajar.

4. Cara yang dilakukan oleh penyandang tunanetra untuk mengatasi kendala-kendala dalam meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Kendala yang muncul dalam proses meraih pretasi harus diatasi dengan usahausaha yang maksimal agar prestasi yang diinginkan dapat tercapai. Cara yang dilakukan oleh penyandang tunanetra untuk mengatasi kendala-kendala dalam meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta adalah sebagai berikut. a. Memotivasi diri sendiri. Kurangnya motivasi dari orang tua penyandang tunanetra diatasi dengan cara memotivasi diri sendiri. Mereka berusaha untuk sabar dan berusaha mencapai prestasi yang diinginkan. Mereka tetap berusaha untuk membuat orang tua mereka bangga meskipun kurang mendapat motivasi. b. Kesulitan transportasi yang mereka alami diatasi dengan menunggu bus yang paling terakhir jadwal trayeknya, karena hanya bus yang jadwal trayeknya paling terakhir itu yang bersedia dinaiki oleh mereka. Kesulitan transportasi juga mereka atasi dengan meminta bantuan teman atau saudara untuk mengantar atau menjemput mereka latihan. c. Memanfaatkan waktu menunggu dengan mengerjakan pekerjaan rumah atau belajar d. Jadwal latihan yang tidak tepat waktu mereka atasi dengan mengerjakan pekerjaan rumah tau belajar sehingga waktu menunggu tidak terasa membosankan dan tidak terkesan membuang-buang waktu karena diisi dengan kegiatan yang bermanfaat. e. Membuat jadwal kegiatan sehari-hari Susahnya mengatur waktu diatasi dengan membuat jadwal sehari-hari agar aktivitas mereka lebih teratur. Jadwal aktivitas yang teratur membuat mereka lebih dapat memaksimalkan kegitan mereka sehingga dapat berprestasi. f. Lebih aktif bertanya kepada guru dan rajin belajar Susahnya menangkap pembelajaran yang diberikan oleh guru diatasi dengan lebih aktif bertanya kepada guru agar diberi bimbingan yang maksimal sampai

mereka paham terhadap pembelajaran yang diberikan. Selain itu, mereka juga lebih giat belajar, mengulang atau mempelajari kembali pembelajaran yang belum mereka kuasai di sekolah. D. SIMPULAN Setelah melakukan kajian teori dan wawancara, maka dapat ditarik simpulan. Adapaun simpulan terhadap kajian teori dan wawancara yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Profil diri penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A- YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Prestasi diri yang dimiliki oleh penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 antara lain yaitu juara I lomba mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, juara II lomba mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, juara I lomba mata pelajaran Metematika, juara III lomba Puisi, juara I Catur Putra/Putri pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SLB, juara Harapan I Lomba Catur Tunanetra Putra/Putri Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), juara I Lari 60m Putra pada Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) V Tahun 2011, juara Harapan I Tingkat Provinsi Cerdas Cermat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Peringkat Terbaik III dan juara Eksplorasi Terbaik Olimpiade Matematika pada Olimpiade SAINS Nasional 2010 Tingkat SDLB/SD Inklusif dan Juara II Tenis Meja Putra pada Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) V Tahun 2011. 3. Dalam pencapaian suatu prestasi diri penyandang tunanetra banyak sekali kendala yang muncul yaitu kurangnya dukungan dari orang tua, susahnya transportasi, jadwal latihan yang tidak tepat waktu, susah mengatur waktu dan susah memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

4. Cara yang dilakukan oleh penyandang tunanetra untuk mengatasi kendala-kendala dalam meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 antara lain yaitu memotivasi diri sendiri. Kesulitan transportasi yang mereka alami diatasi dengan menunggu bus yang paling terakhir jadwal trayeknya, karena hanya bus yang jadwal trayeknya paling terakhir itu yang bersedia dinaiki oleh mereka. Kesulitan transportasi juga mereka atasi dengan meminta bantuan teman atau saudara untuk mengantar atau menjemput mereka latihan. Memanfaatkan waktu menunggu dengan mengerjakan pekerjaan rumah atau belajar, membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan lebih aktif bertanya kepada guru dan rajin belajar. E. Datar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar Bungin, M Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Kencana Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2006. Metode PTK (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya