HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN-BAHU DAN KELENTUKAN PINGGANG DENGAN SERVICE ATAS BOLA VOLI PADA TIM MTS ALMUTTAQIN PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

JURNAL. Oleh YON MARYONO

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR CAKRAM

Journal of Physical Education, Health and Sport

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

CORELATION ARMS MUSCLE POWER AND FLEXIBILITY MUSCLES BACK WITH SHOT PUT OF STUDENT SON CLASS XI SMK TARUNA SELF PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 BENGKALIS JURNAL. Oleh RANIANTI

THE RELATIONSHIP OF BACK MUSCLE FORMATION AND HAND EYE COORDINATION TO THE SMASH ACCURACY OF THE VOLLEYBALL TEAM BOYS DISTRICTS RETEH

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG TIM SEPAKBOLA SMA OLAHRAGA MASMUR PEKANBARU JURNAL. Oleh RIFNALDI

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 003 PULAU PADANG KECAMATAN SINGINGI JURNAL

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE COORDINATION OF EYE- HAND AGAINST THE PRECISION OF THE SERVICE OF THE CLUB THE MEN CENDANA DUMAI.

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVICE BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 015 KECAMATAN SENTAJO RAYA

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

SPORT COACHING EDUCATION FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

MARPION SAPUTRA NIM

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

/ Handphone:

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

JURNAL OLEH: EKO PURWANTO NPM Dibimbing oleh: 1. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd 2. Moh. Nurkholis, M.Or

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVICE

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

MHD. ARIF

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

Weni Wirastuti 1,Saripin 2, Kristi Agust

ARTIKEL. Oleh: ROBIATUL LAILIN NIKMAH NPM Dibimbing oleh : 1. Wasis Himawanto, M. Or 2. Irwan Setiawan, M. Pd

KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLA VOLI

HUBUNGAN KELENTURAN OTOT PUNGGUNG DENGAN AKURASI SMASH PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

CONTRIBUTION EXPLOSIVE POWER LIMB MUSCLES AND COORDINATION EYES AND FEET WITH ACCURACY SHOOTING SCHOOL FOOTBALL PATRIOT MUDA KUOK

Hubungan Koordinasi Mata-tangan dengan Servis Atas Bola Voli Mahasiswa Putra Penjaskes IKIP-PGRI Pontianak

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM :

JURNAL. Oleh MARIA LESTARI

SKRIPSI OLEH : RADEN GALIH WISNU JATI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

Ardiah Juita, dkk 1 Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas Riau

RELATIONSHIP SPEED AND LEG MUSCLE STRENGTH IN THE ABILITY OF SHOOTING SSB TARUNA MANDIRI U-17 PEKANBARU

Hubungan Koordinasi Mata... (Aditya Budi S)

RELATIONSHIP OF AGILITY TO THE ABILITY OF DRIBBLE ON THE GIRL S BASKETBALL TEAM SMAN 3 MANDAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA TEAM SEPAKBOLA SMK NURUL FALAH PEKANBARU. Jurnal OLEH. Rafi Ronal

LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER RELATIONS AND COORDINATION WITH EYES AND ACCURACY SMASH HANDS ON PRINCESS VOLLEYBALL ATHLETES SVC PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS

Kata kunci : kekuatan otot lengan dan bahu dan ketepatan servis panjang.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KOTO KAMPAR HULU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

SIGNIFICANT RELATIONSHIPS BETWEEN THE MUSCLE STRENGTH AND SHOULDER ARMS WITH LONG SERVICE FOREHAND ATHLETE MEN OF BADMINTON RTV CLUB PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SMASH

Hubungan Panjang Lengan dan Kekuatan Otot Lengan Dengan Hasil Shooting Free Throw Pada Atlet Putra Klub Basket Bangau Palembang

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

JURNAL. Oleh HERWAN SAPUTRA

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

Transkripsi:

1 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN-BAHU DAN KELENTUKAN PINGGANG DENGAN SERVICE ATAS BOLA VOLI PADA TIM MTS ALMUTTAQIN PEKANBARU Muhammad Riski¹, Drs. Saripin, M.Kes. AIFO², Kristi Agust, S.Pd, M.Pd³ Risky_ocu@yahoo.co.id, 085364154746. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstract: the problem in this study originated from the observation that the author found in the field, it turns out students perform less well in the basic techniques of volleyball, as in servicing over. Purpose of this study was to determine the relationship of arm-shoulder muscle strength and flexibility waist with top volleyball serve on a team of MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Population in this study the whole object of research,namely the entire male student who joined the volleyball team MTs Al-Muttaqin Pekanbaru totaling 17 people by using total sampling technique where all the population sampled, to obtain research data used test arm-shoulder muscle strength by the expanding dynamometer, flexibility waist with bridge-up and servicing over. Data were analyzed by simple and multiple product moment. results obtained from the arm-shoulder muscle strength have been associated with servicing results on volleyball on a volleyball team MTs Al-Muttaqin Pekanbaru.dari waist flexibility results obtained have a relationship to the results of the top volleyball serve the volleyball team MTs Al- Muttaqin Pekanbaru.terdapat jointly relationship between muscle strength and flexibility arm-shoulder waist to serve results on volleyball on a volleyball team MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Keyword: arm-shoulder muscle strength, flexibility waist, servicing over

2 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN-BAHU DAN KELENTUKAN PINGGANG DENGAN SERVICE ATAS BOLA VOLI PADA TIM MTS ALMUTTAQIN PEKANBARU Muhammad Riski¹, Drs. Saripin, M.Kes. AIFO², Kristi Agust, S.Pd, M.Pd³ Risky_ocu@yahoo.co.id, 085364154746 Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Masalah dalam penelitian ini berawal dari observasi yang penulis temukan di lapangan, ternyata siswa kurang baik dalam melakukan teknik dasar bola voli, seperti dalam melakukan servis atas. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan-bahu dan kelentukan pinggang dengan servis atas bola voli pada tim MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh objek penelitian, yaitu seluruh siswa putra yang tergabung dalam tim bola voli MTs Al- Muttaqin pekanbaru yang berjumlah 17 orang dengan menggunakan teknik total sampling yang mana semua populasi dijadikan sampel, untuk mendapatkan data penelitian digunakan tes kekuatan otot lengan-bahu dengan Expanding Dynamometer, kelentukan Pinggang dengan Bridge-up dan Servis atas. Data yang diperoleh dianalisis dengan product moment sederhana dan ganda. Dari hasil yang diperoleh kekuatan otot lengan-bahu mempunyai hubunganterhadaphasil servis atas bola voli pada tim voli MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Dari hasil yang diperoleh kelentukan pinggang mempunyai hubungan terhadap hasil servis atas bola voli pada tim voli MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Terdapat hubungan secara bersama-sama antara kekuatan otot lengan-bahu dan kelentukan pinggang terhadap hasil servis atas bola voli pada tim voli MTs Al- Muttaqin Pekanbaru. Kata Kunci: Kekuatan Otot Lengan-Bahu, Kelentukan Pinggang, Servis Atas

3 PENDAHULUAN Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang sedang berkembang dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta dibidang lainnya termasuk olahraga. Olahraga merupakan salah satu wujud yang bisa meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Perkembangan dan pembinaan olahraga di Indonesia juga merupakan upaya peningkatan kesehatan jasmani masyarakat, menanamkan sikap sportifitas dan peningkatan prestasi olahraga itu sendiri. Masyarakat Indonesia sangat menyukai kegiatan keolahragaan, salah satunya sepakbola. Pembangunan olahraga merupakan bagian dari peningkatan kualitas manusia yang ditujukan pada peningkatan kesehatan jasmani dan rohani seluruh masyarakat Indonesia.Disamping itu juga dapat memupuk watak, kepribadian, disiplin, sportifitas dan kemampuan daya pikir serta pengembangan keterampilan olahraga.perkembangan olahraga yang semakin cepat menjadikan olahraga salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh semua kalangan khususnya pemerintah. Dalam Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional No. 3 Tahun 2005 (2006:2) menyatakan bahwa: Pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dapat menjamin pemerataan akses terhadap olahraga, peningkatan kesehatan dan kebugaran, peningkatan prestasi dan manajemen keolahragaan yang mampu mengahadapi tantangan serta tuntutan perubahan kehidupan nasional dan global memerlukan sistem keolahragaan nasional. Pada pasal empat (4) juga menyatakan bahwa keolahragaan nasional juga bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportifitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkokoh ketahanan sosial, serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa. (Depdiknas, 2006:3). Salah satu tujuan pembangunan dan pengembangan olahraga di Indonesia adalah untuk meningkatkan pembinaan dan keterampilan olahraga, diantaranya adalah olahraga bola voli.permainan bola voli adalah cabang olahraga yang sangat di gemari dan menurut para ahli bola voli menduduki urutan kedua yang terkenal didunia, dengan pemain mencapai 140 juta pemain.sampai sekarang, organisasi induk olahraga ini, International Volleyball Federation (IVBF), beranggotakan 180 negara (Drs. Nuril Ahmadi, 2007:1). Permainan bola voli adalah salah satu cabang olahraga beregu bola besar yang sudah dikenal sejak abad pertengahan terutama di negara Italia dan Jerman.Namun, pada masa itu masih dikenal dengan nama fãustball yang dimainkan dengan peraturan yang sangat berbeda dengan peraturan bola voli masa kini baik dan peraturan permainan maupun sistem poin dalam permainan bola voli itu sendiri. Kemudian pada tahun 1895 seorang guru pendidikan jasmani yang berasal dan kota Holyoko negara bagian Massachusettes, Amerika serikat yang bernama, Wiliam G Morgan, mencoba permainan semacamnya, yang mana hingga saat ini beliau dikenal sebagai penemu permainan bola voli modern yang kemudian berkembang pesat diberbagai belahan dunia dimulai dan Amerika latin, Eropa dan Asia, yang kemudian menjadi salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, baik dalam lingkungan sekolah, pemerintah dan swasta. Menurut Suharsono (1969:17) bola voli adalah suatu cabang olahraga berbentuk memvoli bola diudara hilir mudik di atas faring atau net dengan maksud

4 dapat menjatuhkan bola didalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan didalam bermain. Olahraga bola voli merupakan salah satu olahraga yang cukup digemari di Indonesia permainan ini dimainkan oleh dua tim, dimana tiap tim terdiri dari 6 orang dalam suatu lapangan yang berukuran 9 meter persegi diantara kedua tim tersebut dipisahkan oleh net. Tujuan utama dalam setiap tim adalah memukul bola kearah bidang lapangan lawan agar lawan tidak dapat mengembalikan bola. Didalam bola voli juga terdapat berbagai macam teknik dasar meliputi passing bawah, passing atas, servis atas, servis bawah, melakukan smash dan block. Arsil (1999:14) mengemukakan unsur-unsur kesegaran jasmani yaitu: Daya tahan, Kekuatan otot, Daya tahan otot, Kelentukan, Kecepatan, Kelincahan Keseimbangan dan Koordinasi. Unsur-unsur tersebut juga sangat dibutuhhan dalam permainan bola voli khususnya saat melakukan servis, karena servis adalah pukulan pertama untuk memperoleh poin. Dari pengamatan yang penulis lakukan pada tim bola voli MTs Al-Muttaqin Pekanbaru menunjukan bahwa masih ada siswa yang kurang baik dalam melakukan teknik dasar bola voli, seperti dalam melakukan servis atas. Hal ini dapat dilihat ketika siswa sedang melakukan latihan dan bertanding di lapangan masih ada beberapa siswa kurang baik dalam melakukan pukalan servis atas, sehingga menyebabkan bola menyangkut di net dan tidak terarah kekotak garis batas lapangan. Kurang baiknya siswa dalam melakukan servis bisa dikarenakan kurang baiknya komponen fisik siswa seperti: kekuatan, kelincahan, kelentukan, koordinasi, daya tahan, kecepatan dan keseimbangan. Berdasarkan pengamatan di atsa maka penulis tertarik untuk mengetahui tinggi rendahnya kemampuan kondisi fisik siswa pada hasil servis atas bola voli,untuk itu penulis mengangkat judul pennelitian Hubungan Kekuatan Otot Lengan-Bahu dan Kelentukan pinggang Dengan Service Atas Bola Voli pada Tim MTs Almuttaqin Pekanbaru. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian korelasional, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi antara variabel bebas yaitu kekuatan otot lengan-bahu (X 1 ) dan kelentukan tubuh (X 2 ) terhadap variabel terikat yaitu servis atas bola voli (Y). Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270), penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh objek penelitian, yaitu seluruh siswa putra yang tergabung dalam tim bola voli MTs Al- Muttaqin pekanbaru yang berjumlah 17 orang. Sampel pada penelitian ini adalah menggunakan total sampling karna populasi yang sedikit atau tidak mencapai 100 orang sebagaimana di ungkapkan Arikunto (2006:134) apabila jumlah populasi kurang dari 100, maka lebih baik sampel diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah berupa data tes kekuatan otot lengan-bahu, kelentukan pinggang dan servis atas. Adapun teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan instrument sebagai berikut: (1) Tes kekuatan otot lengan-

5 bahu, menurut Ismaryati (2008:115), tes ini menggunakan Epanding dynamometer, dengan tujuan mengukur kekuatan statis otot tun Mengukur kekuatan lengan dan bahu dalam gerakan mendorong, (2) tes kelentukan tubuh (pinggang), tes ini menggunakan Bridge-up (kayang), tujuannya untuk mengukur kelentukan otot punggung ke arah belakang (Ismaryati, 2008:103), (3) tes servis atas, menurut menurut Winarno (2006:25). Setelah data diperoleh melalui tes yang telah dilakukan maka data perlu dianalisis. Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan data yang dilakukan dengan uji Liliefours. Setelah diuji kenormalannya maka data bisa dilanjutkan untuk analisi korelasi dengan korelasi product moment dan korelasi ganda. Untuk menentukan apakah data bisa digeneralisasikan keseluruh sampel maka diperlukan uji signifikansi. Untuk korelasi product moment dengan membandingkan r hitung dengan r tabel dan untuk korelasi ganda uji signifikansinya dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Dengan ketentuan: (1) apabila r hitung lebih kecil dari r tabel (rh<rt), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh>rt) maka Ha diterima (Sugiyono, 2012:187).,(2) bila Fh lebih besar dari Ft, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel bebas kekuatan otot lengan-bahu (X1), kelentukan pinggang (X2) dan variabel terikat servis atas bola voli (Y). Deskripsi data dari masing-masing variabel ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Kekuatan Otot Lengan-Bahu Pengukuran kekuatan otot lengan-bahudilakukan dengan tesexpanding dynamometer terhadap 17 orang sampel, didapat skor tertinggi 25, skor terendah 15, rata-rata (mean) 18.53, simpangan baku (standar deviasi) 2.72, untuk lebih jelasnyalihat pada distribusi frekuensi di bawah ini:. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel Kekuatan Otot Lengan-Bahu(X 1 ) Frekuensi Frekuensi No Kelas Interval Absolute (Fa) Relatif (Fr) 1 15-17 6 35.29 2 18-20 8 47.06 3 21-23 2 11.76 4 24-26 1 5.88 5 27-29 0 0.00 Jumlah 17 100 Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 17 sampel, ternyata 6 orang (35.29%) memiliki hasil kekuatan otot lengan-bahudengan rentangan nilai 15-17,sedangkan 8 orang (47.06%) memiliki hasil kekuatan

Frekuensi RElatif 6 otot lengan-bahudengan rentangan nilai 18-20, kemudian 2 orang (11.76%) memiliki hasil kekuatan otot lengan-bahudengan rentangan nilai 21-23, untuk 1 orang (5.88%) memiliki hasil kekuatan otot lengan-bahudengan rentangan nilai 24-26, dan tidak ada (0.00%) orang memiliki hasil kekuatan otot lenganbahudengan rentangan nilai 27-29, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 60 40 20 0 47.06 35.29 17.65 5.88 0 15-17 18-20 21-23 24-26 27-29 Kelas Interval Gambar 4. Histogram Kekuatan Otot Lengan-bahu Kelentukan Pinggang Pengukuran kelentukan tubuh dilakukan terhadap 17 orang sampel, didapat skor tertinggi 51, skor terendah 37, rata-rata (mean) 42.18, simpangan baku (standar deviasi) 3.76,untuk lebih jelasnya lihat pada distribusi frekuensi di bawah ini: Tabel 2. Distribusi Frekueasi Variabel Kelentukan Tubuh (X 2 ) Frekuensi Absolute Frekuensi Relatif No Kelas Interval (Fa) (Fr) 1 37-40 5 29.41 2 41-44 8 47.06 3 45-48 3 17.65 4 49-52 1 5.88 5 53-56 0 0.00 Jumlah 17 100 Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 17 sampel, ternyata 5 orang (29.41%) memiliki kelentukan tubuhdengan rentangan nilai 37-40, sedangkan 8 orang (47.06%) memiliki kelentukan tubuh dengan rentangan nilai 41-44, kemudian 3 orang (17.65%) memiliki kelentukan tubuh dengan rentangan nilai45-48, untuk 1 orang (5.88%) memiliki kelentukan tubuh dengan rentangan nilai 49-52 dan tidak ada (0.00%) yang memiliki kelentukan tubuh dengan rentangan nilai 53-56, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Frekuensi Relatif 7 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 47.06 29.41 17.65 5.88 0 37-40 41-44 45-48 49-52 53-56 Kelas Interval Gambar 5. Histogram Kelentukan Pinggang Servis Atas Pengukuran hasil servis atas bola voli dilakukan dengan memasukkan bola sesuai nomor pada kotak yang sudah diberi nilai dan waktu terhadap 17orang sampel, didapat skor tertinggi 35, skor terendah 18, rata-rata (mean)24.59, simpangan baku (standar deviasi) 4.33, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada distribusi frekuensi di bawah ini: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Servis Atas(Y) No Kelas Interval Frekuensi Absolute (Fa) Frekuensi Relatif (Fr) 1 18-21 6 35.29 2 22-25 3 17.65 3 26-29 7 41.18 4 30-33 0 0.00 5 34-37 1 5.88 Jumlah 17 100 Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 17 sampel,ternyata 6orang (35.29%) memiliki hasil servis atas dengan rentangannilai 18-21, sedangkan 3 orang (17.65%) memiliki hasil servis atasdengan rentangan nilai 22-25,kemudian 7 orang (41.18%) memiliki hasil servis atasdengan rentangan nilai 26-29, (0%) memiliki hasil servis atasdengan rentangan nilai 30-33, dan 1 orang (5.88%) memiliki hasil servis atasdengan rentangan nilai 34-37, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Frekuensi Relatiff 8 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 41.28 35.39 17.65 5.88 0 18-21 22-25 26-29 30-33 34-37 Kelas Interval Gambar 6. Histogram Servis Atas Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji normalilas data dilakukan dengan uji lilliefors. Hasil analisis uji normalilas masing-masing variabel di sajikan dalam bentuk tabel di bawah ini, dan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Uji Normalitas Tabel 4. Uji normalitas data dengan uji lilliefors No Variabel Lo Lt Keterangan 1 Kekuatan otot lengan-bahu 0.1242 0.206 Normal 2 kelenturan tubuh 0.1511 0.206 Normal 3 Hasil servis atas 0.1496 0.206 Normal Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Lo variabel hasil servis atas, kekuatan otot lengan-bahu, dan kelentukan tubuh lebih kecil dari Lt, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Perhitungan Koefisien Korelasi Sederhana Hasil perhitungan koefisien korelasi sederhana dapat dilihat sebagai berikut: a. Hasil hitung koefisien koralasi nilai X 1 terhadap Y adalah 0,628 b. Hasil hitung koefisien koralasi nilai X 2 terhadap Y adalah 0.511

9 Uji Hipotesis Satu Pengujian hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan-bahudengan hasil servis atas. Berdasarkan analisis dilakukan, maka didapat rata-rata hasil servis atas sebesar 24.59, dengan simpangan baku 4.33. Untuk skor rata-rata kekuatan otot lengan-bahudidapat 18.53 dengan simpangan baku 2.72. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara kekuatan otot lengan-bahudan hasil servis atas, dimana r tab pada taraf signifikan α (0,05) = 0,482 berarti, r hitung (0,628) > r tab (0,482), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan yang berarti antara kekuatan otot lenganbahudenganhasil servis atasbola voli pada tim voli MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Tabel 5. Analisis Korelasi Antara Kekuatan Otot Lengan-Bahu Dengan Service Atas Bola Voli (X l -Y) N r hitung r tabel α = 0.05 Kesimpulan 17 0.628 0.482 Ha diterima Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan-bahu dengan hasil servis atas pada taraf signifikan α = 0.05. Uji Hipotesis Dua Pengujian hipotesis kedua yaitu terdapat hubungan antara kelentukan pinggang dengan hasil servis atas. Berdasarkan analisis dilakukan, maka didapat rata-rata hasil servis atas sebesar 24.59, dengan simpangan baku 4.33. Untuk skor rata-ratakelentukan pinggangdidapat 42.18 dengan simpangan baku 3.78. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara kekuatan otot lengan-bahudan hasil servis atas, dimana r tab pada taraf signifikan α (0,05) = 0,482 berarti, r hitung (0,511) > r tab (0,482), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan yang berarti antara kelentukan pinggangdengan hasil servis atas bola voli pada tim voli MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Tabel 6.Analisis Korelasi Antara Kelentukan pinggang Dengan Service Atas Bola Voli(X 2 -Y) N r hitung r tabel α = 0.05 Kesimpulan 17 0,511 0.482 Ha diterima

10 Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kelentukan pinggang dengan hasil servis atas pada taraf signifikan α = 0.05. Uji Hipotesis Tiga Pengujian hipotesis tiga yaitu terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan-bahu dan kelentukan pinggangdenganhasil servis atas. Berdasarkan analisis dilakukan, maka diperoleh analisis korelasi sebagai berikut: Tabel 7.Analisis korelasi antara kekuatan otot lengan-bahudan kelentukan pinggang dengan hasil servis atas bola voli (X 1,X 2 -Y) N Rhitung Rtable α = 0.05 Kesimpulan 17 0.631 0.482 Ha diterima Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan-bahu dankelentukan tubuhdengan servis atas pada taraf signifikan α = 0.05. Hubungan Kekuatan Otot Lengan-Bahu Kekuatan merupakan komponen yang sangat penting dari kondisi fisik keseluruhan. Karena merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik (Arsil,2000:43). Selain itu menurut Adnan (2004:9) ketika seseorang menggunakan beban-beban biasanya ia menggunakan kekuatan melawan gaya berat, yang mana massa beban ditambah secara proposional. Tegangan dalam otot dapat dicapai dengan mengatasi tiap gaya berat atau melawan hambatan beban tesebut. Dalam hal ini terjadi suatu kontraksi dinamis yang mana sering salah disebut sebagai isotoic (kata yunani yang berarti saat tonikos/otot menegang), atau dengan kata lain isotonic berarti sama dengan tegangan yang mana ini tidak tepat karena tegangan otot adalah suatu fungsi dari pembengkokan sendi. Manusia dalam melakukan gerakan dalam menjalani aktivitas kesehariannya membutuhkan serangkaian alat gerak dalam tubuhnya yang berfungsi untuk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya. Menurut Soekarman(1987:27) kita dapat bergerak karena otot dan persendian. Kekuatan kontraksi tergantung dari otot.otot merupakan 40-45% dari berat tubuh seseorang. Perhitungan korelasi antara kekuatan otot lengan dan bahu (X 2 ) dengan hasil servis atas (Y) menggunakan rumus korelasi product moment. Kriteria pengujian jika r hitung > r tabel Ho ditolak dan Ha diterima, maka terdapat

11 hubungan yang signifikan dan sebaliknya (Sudjana 2002:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara kekuatan otot lengan dan bahu dengan hasil servis atas diperoleh r hitung 0.628 sedangkan r tabel pada taraf signifikan α = 0.05 yaitu 0,482. Berarti dalam hal ini terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dan bahu dengan hasil servis atas, dengan demikian baik kekuatan otot lengan-bahu yang dimiliki pemain maka semakin baik pula hasil servis atas yang diperoleh. Apabila kekuatan otot lengan- bahu tidak baik, maka service yang dilakukan tidak akan memiliki akurasi sehingga bola yang akan kita servis tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dari penjelasan di atas jelas bahwa kekuatan otot lengan-bahu sangat berpengaruh terhadap hasil servis atas seseorang. Kekuatan otot lengan-bahu seseorang maka baik pula hasil servis atas yang dimilikinya. Hubungan Kelentukan Pinggang Dengan Hasil Servis Atas Kelentukan sebagai salah satu komponen kesegaran jasmani merupakan kemampuan menggerakkan tubuh atau bagian tubuh seluas mungkin tanpa terjadi ketegangan sendi dan cedera otot.bompa (2004:56), mengungkapkan bahwa kelentukan adalah kapasitas untuk melakukan gerakan melalui suatu rintangan luas. Dengan demikian kelentukan merupakan salah satu unsur yang sangat diperlukan untuk menguasai servis atas dalam olahraga voli.tingkat kelentukan seseorang menentukan terhadap penguasaan suatu akurasi olahraga, apalagi akurasi itu tergolong kepada penguasaan teknik servis dalam melakukan servis atas dalam permainan voli. Perhitungan korelasi antara kelentukan pinggang (X 2 ) dengan hasil servis atas (Y) menggunakan rumus korelasi product moment.kriteria pengujian jika r hitung > r tabel Ho ditolak dan Ha diterima, maka terdapat hubungan yang signifikan dan sebaliknya (Sudjana 2006:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara kelentukan pinggang dengan ketepatan shooting diperoleh r hitung 0,511 sedangkan r tabel pada taraf signifikan α = 0.05 yaitu 0,482. Berarti dalam hal ini terdapat hubungan antara kelentukan pinggang terhadaphasil servis atas, dengan demikian baik kelentukan pinggang yang dimilikipemain maka semakin baik pula hasil servisyang diperoleh. Apabila kelentukan pinggang tidak baik, maka servis yang dilakukan tidak akan memiliki hasil yang baik sehingga bola yang akan kita servis tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dari penjelasan di atas jelas bahwa kelentukan pinggang sangat berpengaruh terhadap hasil servis atasseseorang.baik kelentukan pinggang seseorang maka baik pula hasil servis atas voliyang dihasilkan. Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan-Bahu Dan Kelentukan PinggangDengan Hasil Servis Atas Permainan Voli Untuk mengetahui hubungan dari dua variabel atau lebih digunakan rumus korelasi ganda. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi

12 ganda (uji R) didapat R hitung = 0.631 sedangkan R tabel diperoleh sebesar 0.482, jadi R hitung > R tabel, artinya terdapat hubungan secara bersama-sama antara kekuatan otot lengan-bahu(x I ) dan kelentukan pinggang (X 2 ) denan hasil servis atas (Y). Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil servis atas yang dilakukan seseorang dalam permainan voli.semakin baik kekuatan otot lengan-bahu dan kelentukan pinggang seseorang maka memungkinkan semakin baik juga seseorang untuk mengarahkan bola dengan tepat ke daerah lawan seperti halnya melakukan servis atas bola voli. SIMPULAN DAN REKOMENDASI simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil yang diperoleh kekuatan otot lengan-bahu mempunyai hubunganterhadaphasil servis atas bola voli pada tim voli MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. 2. Dari hasil yang diperoleh kelentukan pinggang mempunyai hubungan terhadap hasil servis atas bola voli pada tim voli MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. 3. Terdapat hubungan secara bersama-sama antara kekuatan otot lengan-bahu dan kelentukan pinggang terhadap hasil servis atas bola voli pada tim voli MTs Al- Muttaqin Pekanbaru. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan rekomendasi kepada: 1. Pelatih dapat memperhatikan kekuatan otot lengan-bahu dan kelentukan pinggang pada tim voli MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. 2. Bagi atlet agar dapat memperhatikan dan menerapkan kekuatan otot lengan-bahu dan kelentukan pinggang terhadap hasil servis atas bola voli. 3. Bagi atlet agar memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan servis atas voli. 4. Bagi para peneliti disarankan untuk dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan servis atas bola voli. \

13 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Harsono.(2001). Harsono.(1988). Coachingdan Aspek - Aspek Psikologi Dalam Olahraga. Jakarta. Ismaryati.(2008). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: LPP UNS dan UNS. Sugiyono.(2009). Statistik dama Penelitian. Bandung: Alfabeta. Syaifuddin.(2011). Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Syaifuddin.(2010). Atlas Bewarna Tiga Bahasa Anatomi Tubuh Manusia untuyk Mahasiswa Keperawatan dan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Nuril Ahmadi. 2007. Panduan Olahraga Bola Voli.Era Pustaka Utama,solo. Rustamaji.2008. Olahraga Kegemaranku Bola Voli.Klaten, Indonesia. Munasifah.2009. Bermain Bola Voli.Semarang - DemakKm. 8,5 M. Sajoto. 1995. Peningkatan & pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Dahara Prize semarang. Asril.2000.Pembinaan Kondisi Fisik.Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negri Padang. Dieter Beutelstahl. 1984. Belajar Bermain Bola Volley. Satelit Offest-Bandun Bompa, tudor o. 2004. biomotor abilities and the methodology of their development. diterjemahkan oleh: adnan fardi. Padang: jurusan pendidikan kepelatihan fakultas ilmu keolahragaan universitas negri padang. http://vobia-az.blogspot.com/ diakses tanggal 13-07-2014