METODE PENELITIAN. Penelitian ini berupa deskriptif pemeriksaan laboratoris. Penelitian dilakukan di

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. cross sectional. Sampel diambil secara consecutive sampling dari data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme Salmonella enterica serotipe typhi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan

I. PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitik dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan

Sakina Meta, Basuki Wiranto, Tjiptaningrum Agustyas, Soleha Tri Umiana Medical Faculty of Lampung University. Abstract

METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. RSUP Dr. Kariadi Semarang telah dilaksanakan mulai bulan Mei 2014

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yaitu penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional)

BAB IV METODE PENELITIAN. Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. RSUP Dr. Kariadi Semarang dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2014.

BAB I PENDAHULUAN. oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik-numerik tidak

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel dimana dalam hal ini variabel penelitian adalah shift kerja dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masih menjadi masalah kesehatan global bagi masyarakat dunia. Angka kejadian

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian campuran atau mixed

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan adalah penyakit Tuberkulosis Ekstra Paru di. bagian Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Pulmologi

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Selatan dan 900/ /tahun di Asia (Soedarmo, et al., 2008).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

PEMERIKSAAN WIDAL SLIDE UNTUK DIAGNOSA DEMAM TIFOID. Agnes Sri Harti 1, Saptorini 2

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pengambilan data cross-sectional. Adapun sumber data yang. dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bandara Ahmad Yani Semarang pada periode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di. RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian studi analitik,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik-numerik tidak berpasangan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan. penderita asma yang mengikuti senam asma.

BAB 3 METODE PENELITIAN. cross-sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan hanya satu kali, pada satu saat (Sastroasmoro & Ismael, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

Choerunnisa N, Tjiptaningrum A, Basuki W Medical Faculty of Lampung University ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. bebas ( ER, PR, dan HER 2) dan variabel terikat ( derajat keganasan)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang. disebabkan oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun 2015

BAB III METODE PENELITIAN. sectional, yaitu mengambil variabel independent dan variabeldependent pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya adalah Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB III METODE PENELITIAN. Kariadi Semarang pada periode Maret Juni neutrofil limfosit (NLR) darah tepi sebagai indikator outcome stroke iskemik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

31 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berupa deskriptif pemeriksaan laboratoris. Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek Bandar Lampung dari bulan Agustus hingga bulan September 2013. Sampel diambil secara consecutive sampling dari data penderita yang dicurigai menderita demam tifoid dari tanggal 1 Agustus 2013 sampai dengan 31 Oktober 2013. Consecutive sampling adalah pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang telah memenuhi kriteria penilaian. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Agustus Oktober 2013 di bagian Laboratorium Patologi Klinik RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi penelitian Populasi target adalah seluruh pasien demam yang dicurigai mengalami gejala-gejala demam tifoid seperti gejala saluran pencernaan tanpa gejala infeksi sistem saraf pusat (ensefalitis, meningitis) atau gejala infeksi saluran nafas atas dan infeksi saluran nafas bawah (epiglotis, bronkitis, bronkiolitis, laringotrakeobronkitis, pneumonia). Populasi terjangkau adalah pasien demam yang dicurigai mengalami gejalagejala demam tifoid seperti gejala saluran pencernaan tanpa gejala infeksi sistem saraf pusat (ensefalitis, meningitis) atau gejala infeksi saluran nafas atas dan infeksi saluran nafas bawah (epiglotis, bronkitis, bronkiolitis, laringotrakeobronkitis,pneumonia) yang datang ke Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek Bandar Lampung pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2013. 2. Sampel Sampel adalah seluruh subjek yang memenuhi kriteria inklusi a. Kriteria Inklusi: 1. Pasien demam tifoid RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada bulan Agustus sampai Oktober 2013. 2. Pasien dengan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium yang mendukung kearah demam tifoid yaitu pemeriksaan Widal 1/320. 32

b. Kriteria eksklusi: 1. Pasien yang sebelumnya telah mendapatkan terapi imunosupressan atau memiliki gangguan imunologi. Berdasarkan penelitian dapat didapatkan besar sampel minimal yang diperlukan untuk penelitian menggunakan rumus : n = jumlah sampel yang dibutuhkan zα = tingkat kemaknaan 1,96 P =perkiraan prevalensi 0,67 (Riskesdas,2007) q = 1-p d = ketelitian sekitar ± 10% (d=0,1) Hasil perhitungan : N = 1,96 2 x 0,67 x (1-0,67) 0,1 2 N =84,9 Sehingga dibutuhkan sampel minimal sebanyak 85 pasien, dimana semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi diambil sebagai responden. D. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan oleh penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel : Pemeriksaan Widal, pemeriksaan Typhidot. 33

b. Variabel Klinis : Demam 37,5 0 C, disertai gangguan gastrointestinal seperti nyeri abdomen, mual, atau muntah. E. Definisi Operasional Variabel Tabel 1. Definisi Operasional No. Variabel Definisi 1. Demam tifoid Penyakit yang disebabkan oleh kuman Salmonella (typhi atau paratyphi) yang menyerang saluran pencernaan. Keadaan suhu tubuh dengan suhu 38 0 C. 2 Pemeriksaan Typhidot 3. Pemeriksaan Widal Pemeriksaan serologi ini didasarkan pada metode untuk melacak antibodi spesifik IgM dan IgG terhadap antigen OMP 50 kda S. typhi. Deteksi antibodi terhadap kuman S. typhi, reaksi aglutinasi antara antigen kuman S. typhi dengan aglutinin, dengan hasil pemeriksaan Widal sebesar 1/320 yang akan digunakan dalam penelitian 4. Proporsi Presentase pemeriksaan Typhidot positif terhadap pemeriksaan Widal positif 5. Klinis demam tifoid akut Demam 37,5 0 C disertai gangguan gastrointestinal (mual, muntah, nyeri abdomen) Jenis Variabel - ordinal Ordinal - - Reagen yang digunakan pada pemeriksaan Widal adalah Remel ref30855301 SS09,USA (Suci, 2007). F. Bahan dan Alat Penelitian Bahan dari penelitian ini adalah : a. Serum darah 20 µl ( serum yang lisis tidak digunakan/ diperiksa) Alat dari penelitian ini adalah : a. Typhidot kit IgM 34

b. Vacutainer c. Appendorf d. Parafilm e. Kertas label G. Prosedur Penelitian Pengambilan sampel darah rutin dilakukan peneliti yang dibantu petugas kesehatan di bagian Laboratorium Patologi Klinik RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Pembagian sampel darah untuk dilakukan pemeriksaanwidal dan Pemeriksaan PemeriksaanTyphidot di Laboratorium Patologi Klinik RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Dalam pemeriksaan Typhidot, spesimen menggunakan serum, tidak menggunakan EDTA. Sampel serum harus disimpan dalam apendorf yang telah diberi label identitas pada suhu 2-8 atau frozen (< -18 bila tidak digunakan segera) Teteskan serum pada tempat pereaksi berupa strip nitroselulosa 20 µl. Tambahkan reagen dan diamkan selama 10-15 menit Pembacaan hasil berdasarkan teridentifikasinya antibodi IgM 35

H. Diagram Alur Penelitian Pasien RSUDAM Kriteria inklusi dan eksklusi PEMERIKSAANWIDAL 320 PemeriksaanTyphidot ANALISIS DATA Gambar 1. Diagram Alur Penelitian I. Pengolahan Data Semua data yang telah diperoleh ditampilkan secara deskriptif. Data yang telah diperoleh diolah dengan menggunakan program aplikasi pengolahan data di komputer. Langkah- langkah pengolahan data: a. Editing, adalah pengecekan data secara lengkap, jelas, relevan. b. Coding, adalah penerjemahan data ke dalam simbol-simbol yang sesuai untuk keperluan analisis. c. Entry, adalah pemasukkan data ke dalam komputer. d. Verifikasi, adalah pemeriksaan visual data yang telah di-entry ke komputer. 36

2. Analisis Data Data dianalisa secara deskriptif menggunakan analisis data univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan presentasi (%). Analisis data univariat yaitu analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini berfungsi untuk meringkas kumpulan data dari hasil pengukuran sehingga berubah menjadi informasi yang berguna. J. Ethical Clearance Penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. 37