BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. layak, hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE OUT BOND DI KELOMPOK BERMAIN PUTRA BANGSA PASUNGAN, CEPER, KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak- Kanak termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millatulhaq, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

METODE BERMAIN LEGO DALAM UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK PADA ANAK USIA DINI (Sudi Kasus di Lembaga Pendidikan Manusia Unggul)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini dijadikan sebagai cermin untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" Setiap manusia memiliki. mengembangkan secara sistematis. Langkah pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB I PENDAHULUAN. maupun Internasional. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia pada hakekatnya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan yang layak, hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat yang berbunyi: Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pendidikan berlangsung dalam tiga jalur yakni pendidikan formal, nonformal, dan informal (UU SISDIKNAS pasal 13,14, dan 15 ayat 1). Pendidikan wajib pun tidak hanya sembilan tahun, tetapi pemerintahpun menganjurkan untuk melangsungkan pendidikan mulai dari 0-6 tahun yang dikenal dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan pertama yang perlu diperhatikan dan menjadi dasar untuk jenjang pendidikan selanjutnya, melihat banyak sekali potensi yang perlu dikembangkan pada masa keemasan ini, maka perlu adanya pendidikan anak usia dini yang dapat memberikan fasilitas yang baik dan tepat, agar dapat membantu mengembangkan potensi anak secara optimal. Pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini dilaksanakan dengan cara bermain sambil belajar. Pembelajaran dikemas sedemikian rupa agar dapat

2 memberikan suasana yang menyenangkan, memuaskan, dan membekas. Dalam hal ini guru merencanakan pembelajaran dengan tujuan memberikan stimulasi dan membantu mengembangkan potensi seoptimal mungkin. Karena pada usia ini menurut para ahli menyebutkan masa keemasan (Golden Age ). Menurut Peterson (1996) masa keemasan (Golden Age) adalah masa-masa dimana kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Apapun informasi yang diberikan akan berdampak bagi si anak di kemuadian hari. Walaupun beberapa pakar menyebutkan sedikit perbedaan tentang rentang waktu masa (Golden Age), yaitu 0-2 th, 0-3 th, 0-5 th atau 0-8 th, namun semuanya sepakat bahwa awalawal tahun pertama kehidupan anak adalah masa-masa emas mereka. Oleh karena itu masa (Golden Age) sering pula dikenal dengan masa-masa penting anak yang tidak bisa diulang. Di masa-masa inilah, peran orang tua dituntut untuk bisa mendidik dan mengoptimalkan kecerdasan anak baik secara intelektual, emosional dan spriritual. Beragamnya potensi yang dimiliki oleh anak tersebut, maka stimulasi harus diberikan secara tepat, sehingga aspek atau potensi yang ada pada diri anak dapat berkembang secara optimal. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan pada anak usia Taman Kanak-kanak yaitu aspek fisik motorik. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Menurut Sujiono (2005:12) menjelaskan bahwa perkembangan motorik kasar adalah gerakan fisik yang

3 melibatkan otot-otot besar, seperti lengan, kaki, leher. Sementara menurut pendapat Saputra (2000:146) bahwa, motorik kasar adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besarnya. Pendapat ini diperkuat oleh (Sumantri 2005:98) menyatakan bahwa, motorik kasar adalah kemampuan anak usia dini beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besar. Perkembangan motorik kasar meliputi perkembangan postur tubuh (posisi tubuh) dan lokomotor (gerakan). Kemampuan menggunakan otot-otot besar ini bagi anak usia tergolong pada kemampuan gerak dasar, kemampuan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidupnya kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. (Sumantri, 2005:99). Perkembangan kemampuan motorik kasar anak pada dasarnya perlu distimulasi secara optimal, namun beberapa kondisi di lembaga pendidikan anak usia dini saat ini, salah satunya di TK Artha Kencana, pembelajaran yang dilakukan untuk mengembangkan motorik kasar anak hanya sebatas melalui kegiatan olahraga yang konvensional dan penyediaan ruang bermain outdoor, belum terdapat aktivitas yang khusus untuk mengembangkan motorik kasar anak. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kemampuan motorik kasar anak kurang berkembang dengan optimal yang ditandai dengan kekakuan atau kurang sempurnanya gerakan dalam motorik kasar, misalnya anak belum mampu berjalan dengan badan tegak, berlari dengan sikap yang belum benar seperti tidak mencondongkan badan ketika berlari, belum mampu membungkukkan pinggul, lutut dan pergelangan kaki ketika melakukan tolakan dalam meloncat, dan lain sebagainya.

4 Perkembangan motorik yang terhambat akan berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan emosi anak, hal itu dikarenakan keterhambatan dalam perkembangan motorik tersebut dapat menimbulkan akibat yang tidak menguntungkan bagi diri anak, misalnya pada waktu anak berusaha untuk mencapai kemandirian dan ternyata gagal dan pada saat itu anak harus bergantung pada bantuan orang lain, mereka menjadi putus asa. Pada waktu anak bertambah besar dan membandingkan prestasinya dengan prestasi teman sebayanya, anak merasa rendah diri karena mengetahui betapa rendah prestasinya. Rasa putus asa dan rendah diri selalu menimbulkan masalah prilaku dan emosi yang sangat berbahaya bagi penyesuaian yang baik, selain itu keterlambatan perkembangan motorik juga berbahaya karena tidak menyediakan landasan bagi keterampilan motorik. (Harlock 1980:165) Berbagai cara dilakukan untuk mengembangkan motorik kasar agar nantinya anak dapat berkembang sosial dan emosionalnya. Cara-cara dilakukan diusahakan menarik agar menyenangkan bagi anak dalam melakukannya. Cara yang menyenangkan merupakan cara yang dapat membuat anak aktif berpartisipasi dalam berbagai aktivitas salah satu aktivitas yang dapat membuat anak senang dan tertarik adalah aktivitas ritmik. Aktivitas ritmik adalah aktivitas yang memadukan unsur gerak dan musik. Gerak adalah perubahan posisi dari satu posisi ke posisi lain yang diiringi oleh irama ketukan, tepukan, musik dan nyanyian (Sujiono, 2005). Aktivitas ritmik atau gerak berirama sangat penting bagi pendidikan taman kanak-kanak karena aktivitas-

5 aktivitas dalam kelas, seperti pengembangan kognitif, bahasa, sosial, dan emosional, serta nilai-nilai agama dan moral dapat dipadukan dengan aktivitas gerak berirama atau aktivitas ritmik. Gerak akan memberi kesempatan yang mendasar pada pertumbuhan anak, dalam hal memajukan dan mengintensifikan berbagai kompetensi termasuk adanya daya cipta dalam gerak. Dengan membiarkan anak bergerak dinamis dan aktif, merasakan dan merespon, menciptakan serta mengekspresikan diri melalui aktivitas ritmik, akan menumbuhkan daya kreatif untuk meningkatkan motorik kasar anak. Kecerdasan ritmik-musikal adalah kemampuan seseorang untuk menyimpan nada di dalam benaknya, untuk mengingat irama, dan secara emosional terpengaruh oleh musik. Musik dapat membantu seseorang mengingat suatu gerakan tertentu, perhatikan seseorang atau sekelompok orang yang sedang menari atau berolahraga senam ritmik mesti selalu disertai dengan alunan musik. Musik dapat memberi nilai positif bagi anak karena beberapa alas an antara lain; (a) meningkatkan daya kemampuan mengingat, (b) meningkatkan prestasi/kecerdasan. (c) meningkatkan kreativitas dan imajinasi. Berdasarkan permasalahan yang berkembang diatas maka penelitian ini memfokuskan kajian pada Pengaruh Aktivitas Ritmik Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Anak Taman Kanak-kanak. B. Rumusan Masalah

6 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana profil kemampuan motorik kasar pada anak TK Artha Kencana kelompok kontrol? 2. Bagaimana profil kemampuan motorik kasar pada anak TK Artha Kencana kelompok eksperimen sebelum dan sesudah penerapan aktivitas ritmik? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari aktivitas ritmik terhadap peningkatan kemampuan motorik kasar pada Anak TK Artha Kencana? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui profil kemampuan motorik kasar pada anak TK Artha Kencana kelompok kontrol. 2. Untuk mengetahui profil kondisi kemampuan motorik kasar pada anak TK Artha Kencana kelompok eksperimen sebelum dan sesudah penerapan aktivitas ritmik. 3. Untuk mengetahui adakah terdapat pengaruh yang signifikan dari aktivitas ritmik terhadap peningkatan kemampuan motorik kasar anak TK Artha Kencana. D. Manfaat Penilitian 1. Secara Teoritis

7 Hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh suatu informasi tentang pengaruh aktivitas ritmik terhadap motorik kasar anak taman kanak-kanak. 2. Secara Praktis a. Bagi Anak Membantu anak dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar yang dimilikinya melalui kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan. b. Bagi Guru Menambah pengetahuan dan wawasan guru, khususnya tentang pengembangan kemampuan motorik kasar anak, melalui aktivitas ritmik. c. Bagi Lembaga Pendidikan Penelitian ini dapat dijadikan alternatif pengembangan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak di Taman Kanak-kanak. d. Bagi Peneliti Manfaat bagi peneliti sendiri yaitu, memberikan pengalaman dan terdapat sumber atau informasi mengenai pengaruh aktivitas ritmik terhadap motorik kasar anak taman kana-kanak. e. Bagi Peneliti Selanjutnya

8 Dapat dijadikan bahan kajian lanjut bagi peneliti selanjutnya mengenai hal yang sama dan lebih mendalam. E. Sistematika Penelitian Adapun sistemtika dalam penulisan skripsi ini dibagi dalam lima BAB yang rangkuman pembahasannya sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan sitematika penulisan. 2. Bab II Kajian Teori Bab ini membahas tentang kajian-kajian pustaka mengenai konsep motorik kasar yang terdiri dari Pengertian Motorik Kasar, Perkembangan Motorik Kasar, Fase Perkembangan Motorik Kasar, Prinsip dan Tujuan Pengembangan Motorik Kasar Anak TK, Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar, sedangkan pada konsep mengenai Aktivitas Ritmik terdiri dari Pengertian Ritmik, Pentingnya Aktivitas Ritmik Bagi Pendidikan Anak Usia TK, Unsurunsur Aktivitas Ritmik, Macam-macam Ritmik (Gerak Berirama), Pendekatan Gerak Berirama, Prosedur Pengajaran Umum. 3. Bab III Metode Penelitian

9 Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk melalukan penelitian, yakni metode penelitian kuasi eksperimen. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini membahas mengenai pembahasan dan penjabaran tentang pertanyaan-pertanyaan di rumusan masalah yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan penulis selama berada di tempat penelitian. 5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang di lakukan penulis dan rekomendasi sebagai sumbangan pemikiran sebagai bahan penelitian lebih lanjut.