Analisis komputasi pengaruh geometri muka terhadap koefisien hambatan aerodinamika pada model kendaraan

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Komputasi Pengaruh Geometri Muka dan Kontrol Aktif Suction Terhadap Koefisien Tekanan Pada Model Kendaraan

ANALISIS AERODINAMIKA PADA MOBIL SEDAN DENGAN VARIASI SUDUT DIFFUSER DAN SUDUT BOAT TAIL MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS)

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kendaraan. truk dengan penambahan pada bagian atap kabin truk berupa

Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang

FakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua fenomena aerodinamis yang terjadi pada. kendaraan mobil disebabkan adanya gerakan relative dari udara

STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT

BAB I PENDAHULUAN. mobil dan alat transportasi lainnya disebabkan adanya gerakan. relatif dari udara disepanjang bentuk body kendaraan.

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PENGARUH KONTROL AKTIF ALIRAN TERHADAP PENGURANGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR VAN MODEL

STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA

SIMULASI NUMERIK PENGARUH MULTI-ELEMENT AIRFOIL TERHADAP LIFT DAN DRAG FORCE PADA SPOILER BELAKANG MOBIL FORMULA SAE DENGAN VARIASI ANGLE OF ATTACK

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH SIMULASI PERILAKU AERODINAMIKA DALAM KONDISI STEADY DAN UNSTEADY PADA MOBIL MENYERUPAI TOYOTA AVANZA DENGAN CFD

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

MEKANIKA Volume xxnomorx, Bulan Tahun

Tulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab

Studi Numerik Karakteristik Aliran Bagian Rear-End Bus Penumpang dengan Variasi Sudut Diffuser

SIMULASI AERODINAMIKA DESAIN MOBIL HEMAT BAHAN BAKAR ANTAWIRYA DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

PENGARUH MODIFIKASI DIFFUSOR TERHADAP GAYA AERODINAMIKA MOBIL LISTRIK PANCASONA

UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN KONTROL AKTIF SEPARASI ALIRAN TURBULEN PADA AERODINAMIKA BLUFF BODY MODEL KENDARAAN DISERTASI

NASKAH PUBLIKASI STUDI PERENCANAAN UNTUK PERFORMANCE SPOILER MCX-1 SP DAN MCX-2 SP PADA KENDARAAN TRUK DENGAN METODE

ROTASI Volume 8 Nomor 1 Januari

tudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a = 12/12, 5/12, 4/12, 3/12, 2/12, 1/12, 0/12 dengan Re = 3 x 10 4.

ANALISIS KOEFISIEN DRAG PADA MOBIL HEMAT ENERGI "MESIN USU" DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

BAB I PENDAHULUAN. Desain yang baik dari sebuah airfoil sangatlah perlu dilakukan, dengan tujuan untuk meningkatkan unjuk kerja airfoil

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA AERODINAMIKA PADA BODI MOBIL BAYU SURYA MENGGUNAKAN CFD PADA SOFTWARE ANSYS 15.0

Desain dan Analisa Aerodimanika Dengan menggunakan Pendekatan CFD. Pada Model 3D Untuk Mobil Prototype Engku Putri

ANALISIS KARAKTERISTIK AERODINAMIKA SEMI TRAILER TRUCK DENGAN MODIFIKASI VORTEX TRAP MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah

The Analysis of Velocity Flow Effect on Drag Force by Using Computational Fluid Dynamics

Muhammad Ikhwan Kurniawan 1, Yanuar 2. Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok, 16424, Indonesia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

Studi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Airfoil NASA LS-0417 yang Dimodifikasi dengan Vortex Generator

PENELITIAN KARAKTERISTIK AERODINAMIKA AEROFOIL SUDU SKEA NELAYAN NILA 80

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL EKSPERIMEN

TUGAS AKHIR STUDI PERENCANAAN UNTUK PERFORMANCE SPOILER MCX-1 SP DAN MCX-2 SP PADA KENDARAAN TRUK DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD)

PERENCANAAN FRONT BUMPER DAN REAR DIFFUSER UNTUK MEREDUKSI COEFFICIENT OF DRAG

PERBANDINGAN ANALISIS AERODINAMIKA PADA MOBIL SEDAN GENERIK BERBAGAI MODEL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

TUGAS AKHIR ANALISIS AERODINAMIKA PADA BODI MOBIL BAYU SURYA MENGGUNAKAN CFD PADA SOFTWARE ANSYS 15.0

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

Reduksi Gaya Drag Silinder Sirkular dengan Penambahan Square Disturbance Body Melalui Simulasi Numerik 2D Unsteady-RANS pada Reynold Number 34800

STUDI KOMPUTASIONAL NACA 2412 PADA VARIASI SUDUT PENGGUNAAN SINGLE SLOTTED FLAP DAN FIXED SLOT DENGAN SOFTWARE FLUENT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembanggan dalam kedirgantaraan banyak. kasus yang menyebabkan pesawat terbang tidak efisien

SOLUSI NUMERIK DARI PERSAMAAN NAVIER-STOKES

STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Studi Numerik Karakteristik Aliran Melalui Backward Facing Inclined Step dengan Penambahan Paparan Panas Deri Gedung pada Sisi Upstream

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: F-92

STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK TENTANG ALIRAN BOUNDARY LAYER YANG MELINTASI BUMP DENGAN RADIUS KELENGKUNGAN YANG KECIL

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang kecil sampai bagian yang besar sebelum semua. bagian tersebut dirangkai menjadi sebuah pesawat.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept, 2012) ISSN: B-38

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

UNIVERSITAS DIPONEGORO STUDI EKSPERIMENTAL DAN KOMPUTASI NUMERIK PADA RECTANGULAR ELBOW DENGAN ANGKA REYNOLDS TUGAS AKHIR

Simulasi Numerik Pengaruh Penggunaan Rear Spoiler Pada Mobil Honda Civic Generasi Kedelapan

Simulasi Kincir Angin Savonius dengan Variasi Pengarah

ANALISIS PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHAD AP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE

SIMULASI PERILAKU AERODINAMIKA DALAM KONDISI STEADY DAN UNSTEADY PADA MOBIL MENYERUPAI TOYOTA AVANZA DENGAN CFD

PENGARUH VARIASI BENTUK BURITAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL MENGGUNAKAN METODE CFD

BAB IV PROSES SIMULASI

I. PENDAHULUAN liran eksternal viscous yang melintasi silinder akan menghasilkan gaya hambat (drag force) dan gaya angkat

Analisis Aerodinamika Body Mobil Hemat Energi Antawirya Residual-Sat Dengan Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics

BAB I PENDAHULUAN. aerodinamika pesawat terbang adalah mengenai airfoil sayap. pesawat. Fenomena pada airfoil yaitu adanya gerakan fluida yang

Analisis Numerik Aliran Fluida di Sekitar Silinder Sirkular dengan Menggunakan Diskrititasi Order yang Berbeda

Muchammad 1) Abstrak. Kata kunci: Pressure drop, heat sink, impingement air cooled, saluran rectangular, flow rate.

ANALISIS AERODINAMIKA PADA PERMUKAAN BODI KENDARAAN MOBIL LISTRIK GASKI (GANESHA SAKTI) DENGAN PERANGKAT LUNAK ANSYS 14.5

terowongan angin baik dalam ukuran kendaraan yang sebenarnya maupun dalam ukuran skala. Akan tetapi cara-cara pengujian koefisien tahanan dalam terowo

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

PENGARUH VARIASI JARAK ANTAR RING BERPENAMPANG SETENGAH LINGKARAN PADA PERMUKAAN SILINDER TERHADAP KOEFISIEN DRAG

SIMULASI NUMERIK PENGARUH MULTI-ELEMENT AIRFOIL TERHADAP LIFT DAN DRAG FORCE PADA SPOILER BELAKANG MOBIL FORMULA SAE DENGAN VARIASI ANGLE OF ATTACK

TUGAS AKHIR ANALISIS DESAIN VERTIKAL WIND TURBIN DENGAN AIR FOIL NACA 0016 MODIFIED MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.5.

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR

SIMULASI AERODINAMIS DAN TEGANGAN PROPELER PESAWAT TIPE AIRFOIL NACA M6 MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN (94% Al-6% Mg)

Pengaruh Variasi Diameter O-ring pada Permukaan Silinder terhadap Koefisien Drag

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

SIMULASI NUMERIK ALIRAN 3D UNTUK KONDISI QUASI STEADY DAN UNSTEADY PADA TURBIN UAP AKSIAL

Studi Numerik Pengaruh Gap Ratio terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Susunan Setengah Tube Heat Exchanger dalam Enclosure

Simulasi Peningkatan Kinerja Kincir Angin Savonius dengan Empat Plat Pengarah

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH STUDI WINGLET NACA 2409 MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD)

TUGAS SARJANA STUDI KARAKTERISTIK SECONDARY FLOW DAN SEPARASI ALIRAN PADA RECTANGULAR DUCT 900 DENGAN ANGKA REYNOLDS 110.

Jurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2013

Jur usan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

STUDI SIMULASI TENTANG PENGARUH RASIO DIAMETER DAN JUMLAH SUDU TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN CROSS FLOW DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS FLUENT

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B36

SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD ABSTRAK

SIMULASI NUMERIK UJI EKSPERIMENTAL PROFIL ALIRAN SALURAN MULTI BELOKAN DENGAN VARIASI SUDU PENGARAH

TUGAS SARJANA BIDANG KONVERSI ENERGI SIMULASI NATURAL VENTILATION PADA BANGUNAN RUMAH TIPE 36 DENGAN MENGGUNAKAN CFD

PENELITIAN KARAKTERISTIK AERODINAMIKA TRAILING EDGE SIRIP ROKET PADA KECEPATAN TRANSONIK DENGAN SIMULASI NUMERIK

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PERMASALAHAN DAN SOLUSI KONSTRUKSI BALIHO DI BANJARMASIN

STUDI NUMERIK PENGARUH GEOMETRI DAN DESAIN DIFFUSER UNTUK PENINGKATAN KINERJA DAWT (DIFFUSER AUGMENTED WIND TURBINE)

JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, Pengaruh Variasi Sudut Sudu Turbo Cyclone Terhadap Unjuk Kerja Pada Kendaraan Honda Civic SR4

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR...

STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR

Sulistyo Atmadi *), Ahmad Jamaludin Fitroh **) *) Peneliti Pusat Teknologi Penerbangan, Lapan **) Peneliti Kepakaran Aerodinamika, Lapan ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-198

Transkripsi:

Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 1, April 2016 (1 5) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jem ISSN: 2302-5255 (p) Analisis komputasi pengaruh geometri muka terhadap koefisien hambatan aerodinamika pada model kendaraan Rustan Tarakka 1)*, A. Syamsul Arifin P. 1), Yunus 1) 1) Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin Jalan Perintis Kemerdekaan Km 10, Tamalanrea Makassar 90245 Abstrak Secara umum, kendaraan yang bergerak dengan kecepatan tertentu akan mengalami hambatan aerodinamika yang dipengaruhi oleh faktor bentuk dan aliran udara yang bersentuhan secara langsung pada permukaan kendaraan. Hambatan aerodinamika disebabkan oleh adanya penurunan tekanan dan separasi aliran yang terjadi pada bagian belakang kendaran. Aliran udara yang bergerak secara teratur akan terpecah ketika terjadi separasi aliran sehingga menyebabkan terjadinya penurunan tekanan secara drastis dan akan menimbulkan hambatan aerodinamika. Pengembangan disain kendaraan merupakan salah satu upaya meminimalisir besarnya hambatan aerodinamika pada kendaraan. Konsep disain kendaraan dengan hambatan aerodinamika yang minimal akan mengoptimalkan engine power yang dihasilkan oleh kendaraan. Disain kendaraan dengan pola aliran fluida yang teratur di sekitar kendaraan akan memberikan efek positif terhadap hambatan aerodinamika pada kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan aerodinamika pada model kendaraan dengan sudut kemiringan pada bagian depan yang berbeda. Model uji yang digunakan pada penelitian ini adalah reversed Ahmed body dengan variasi sudut kemiringan pada bagian depan 25 0, 30 0, dan 35 0. Pendekatan komputasi menggunakan software CFD Fluent 6.3 dengan model turbulensi k-epsilon standard. Kecepatan upstream diset pada kecepatan 13.9 m/s. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa koefisien hambatan aerodinamika terkecil adalah 1,7012 yang terjadi pada model kendaraan dengan sudut kemiringan pada bagian depan 30 0. Kata kunci: CFD, geometri muka, hambatan aerodinamika Abstract In general, if vehicles moving at a certain speed will have aerodynamic drag that influenced by the form factor and air flow on the surface of the vehicle. Aerodynamic drag caused by the pressure drop and flow separation that occurs at the rear of the vehicle. The air flow moving regularly will split when occurs the flow separation thus causing a pressure drop drastically and will cause aerodynamic drag. Development of vehicle design is one way to minimize the amount of aerodynamic drag on the vehicle. Concept of the vehicle design with minimal aerodynamic drag that would optimize engine power produced by the vehicle. Vehicle design with a pattern of fluid flow that regularly around the vehicle will give a positive effect to the aerodynamic drag on the vehicle. The research objective is to analyze the aerodynamic drag with different slant angle at the front of the vehicle model. The test model used in the research is reversed Ahmed body with variation of the slant angle at the front. The variations of the slant angle of the test model are 25 0, 30 0, and 35 0. The computational approach used CFD software fluent 6.3 with k-epsilon standard turbulence model. The upstream velocity set to 13.9 m/s. The results showed that the smallest aerodynamic drag coefficient close to 1.7012 which occurred on the vehicle model with a slant angle at the front is 30 0 ss. Keywords: CFD, front geometry, aerodynamic drag 1. Pendahuluan Dunia otomotif berkembang sangat pesat sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di bidang transportasi. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya produksi mobil dunia untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penjualan mobil yang sangat tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya. Produsen mobil seperti Toyota, Suzuki, Daihatsu, Mitzubishi dan lain lain berkompetisi dalam menghasilkan produk terbaik dengan melakukan berbagai perubahan yang inovatif. Jenis mobil yang diproduksi sangat beraneka ragam baik dari segi disain model, ukuran, kapasitas mesin maupun merknya. Jenis mobil yang paling banyak diminati di Indonesia adalah kendaraan keluarga (famaly van) atau yang biasa disebut Multi Purpose Vehicle (MPV). Jenis ini memiliki kapasitas mesin yang besar dengan bentuk (body) yang kurang memperhatikan aspek aerodinamika. Akibatnya pada saat kendaraan tersebut digunakan akan mengalami hambatan aerodinamika besar. Untuk mengatasi besarnya hambatan aerodinamika pada kendaraan maka salah satu inovasi yang dilakukan oleh produsen mobil adalah inovasi pada aspek desain bentuk mobil. Desain bentuk mobil merupakan aspek yang sangat diperhatikan untuk mengoptimalkan engine power yang dihasilkan *Korespondensi: Tel./Fax.: 62 8114214217/ - E-mail: rustan_tarakka@yahoo.com Teknik Mesin Universitas Udayana 2016

Rustan Tarakka et al. /Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 1, April 2016 (1-5) 2 oleh mobil melalui proses pembakaran bahan bakar menjadi daya dorong, traksi dan stabilitas mobil pada saat bergerak dengan kecepatan tertentu. Sebuah produk kendaraan penumpang dengan hambatan aerodinamika yang minimal sangat menjanjikan untuk menarik minat para konsumen dan meningkatkan penjualan. Dalam konteks ini para konsumen dapat menekan konsumsi bahan bakar sehingga biaya operasional kendaraan lebih murah. Perilaku aliran fluida pada sebuah benda dipengaruhi secara langsung oleh geometri benda. Untuk menggambarkan fenomena fisik aliran pada sebuah kendaraan digunakan model kendaraan. Salah satu model geometris kendaraan yang sering digunakan adalah model Ahmed body. Model Ahmed body merupakan bentuk yang paling baik dalam penyerderhanaan bentuk kendaraan untuk menganalisais hambatan aerodinamika [1]. Modifikasi model Ahmed body original dengan memberikan sudut kemiringan 25 0 dan 35 0 terhadap bidang horisontal pada bagian belakang melalui pendekatan numerik dan eksperimen memberikan hasil penurunan hambatan aerodinamika [2, 3]. Sementara, penelitian secara eksperimen tentang aerodinamika kendaraan jenis bluff body dengan menggunakan particles image velocimetry (PIV) dan oil visuialization telah dilakukan oleh Conan B., et al. [4]. Penelitian dilakukan untuk memahami secara mendalam perilaku aliran di sekitar Ahmed body dan menginterpretasikan perubahan koefisien drag. Model Ahmed body yang digunakan pada penelitian ini diberikan variasi sudut kemiringan bagian belakang sebesar 10 0, 20 0, 25 0, 30 0, 40 0. Koefisien drag yang diperoleh jika dibandingkan dengan hasil model Ahmed body orisinal menunjukan bahwa pada sudut kemiringan 10 0 dan 20 0 tidak mengalami perubahan yang siginifikan. Pada sudut kemiringan 20 0 dan 30 0 menunjukan perbedaan sekitar 50% dimana koefisien drag yang diperoleh mengalami perubahan dari 0,27 menjadi 0,40 yang terjadi pada sudut 30 0. Dan koefisien drag yang diperoleh hampir konstan pada sudut kemiringan di atas 30 0. Untuk mengetahui pengaruh geometri muka terhadap koefisien hambatan aerodinamika pada model kendaraan maka dilakukan penelitian dengan model uji reversed Ahmed body dengan variasi sudut kemiringan pada bagian depan dengn menggunakan pendekatan komputasi. 2. Metode Penelitian Pada penelitian ini, model uji yang digunakan adalah reversed Ahmed body dengan variasi sudut kemiringan pada bagian depan masingmasing 25 0, 30 0 dan 35 0. Model uji reversed Ahmed body mempunyai rasio geometri 0.25 dari model original Ahmed body. Karena itu model uji tersebut memiliki dimensi panjang l=0.261m, dan tinggi h=0.072 m lebar w=0.09725 m seperti yang terlihat pada Gambar 1a 1c. Pemilihan disain reversed Ahmed body didasari oleh bentuknya yang sederhana tetapi mencapai tingkat akurasi yang memadai pada simulasi aliran fluida pada kendaraan. a. Model uji dengan θ=25 0 b. Model uji dengan θ=30 0 c. Model uji dengan θ=35 0 Gambar 1. Model uji reversed Ahmed body Pendekatan komputasi digunakan pada penelitian ini dimana diaplikasikan software CFD Fluent 6.3 [5] dengan model turbulensi k-epsilon standard untuk menganalisis pengaruh variasi sudut kemiringan bagian depan terhadap karakteristik medan aliran dan hambatan aerodinamika pada model uji. Pada proses awal, geometri model uji didefenisikan dalam bentuk domain komputasi kemudian dibuat menjadi

Rustan Tarakka et al. /Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 1, April 2016 (1-5) 3 tampilan grid (mesh) seperti yang terlihat pada Gambar 2. y/h yang menunjukan perbandingan antara tinggi grid dengan tinggi model uji, sementara sumbu horisontal adalah koefisien tekanan (Cp). a. Koefisien tekanan (C P) pada model uji 25 o Gambar 2. Tampilan grid model uji Untuk kondisi batas (boundary condition), antara lain kecepatan upstream, U 0 = 13.9 m/s, kerapatan udara 1.225 kg/m 3 dan viskositas 1.7894 x 10-5 kg/m-s. Medan aliran diasumsikan sebagai aliran tak mampu mampat (incompresible flow) dengan kondisi steady state. Koordinat pengambilan data karakteristik distribusi tekanan di bagian belakang model uji dilakukan pada 5 titik yang berbeda, yaitu z/w = - ½, - ¼, 0, ½ dan ¼, seperti pada Gambar 3. Pada sumbu vertikal (y/h), pengambilan data setiap lokasi z/w dilakukan sebanyak 9 titik. Pada tahap akhir akan ditampilkan hasil-hasil penghitungan berupa nilai numerik setiap variabel, seperti distribusi tekanan dan koefisien hambatan aerodinamika. b. Koefisien tekanan (C P) pada model uji 30 o c. Koefisien tekanan (C P) pada model uji 35 o Gambar 4. Distribusi koefisien tekanan pada bagian belakang model uji Gambar 3. Lokasi pengambilan data pada metode komputasi 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Distribusi tekanan Gambar 4a 4c menunjukkan distribusi koefisien tekanan (c p) yang terjadi pada bagian belakang pada setiap model kendaraan dengan kecepatan upstream 13.9 m/s. Gambar 4a 4c memperlihatkan koefisien tekanan pada setiap model uji dengan sudut kemiringan pada bagian depan masing-masing 25 0, 30 0 dan 35 0. Pola yang ditampilkan dalam bentuk grafik y/h terhadap koefisien tekanan. Dimana sumbu vertikal adalah Distribusi koefisien tekanan dalam arah z/w, dimana z/w adalah perbandingan antara lebar grid dengan lebar model uji. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pada y/h = 0.6 sampai y/h = 1 terjadi penurunan tekanan pada masingmasing model uiji. Hal ini menunjukan bahwa koefisien tekanan minimal terjadi pada sisi atas bagian belakang model kendaraan. Hal ini disebabkan karena pada koordinat tersebut mulai terjadi separasi aliran, dimana aliran udara yang mengalir di sepanjang permukaan model uji tidak mampu mengikuti bentuk atau kontur model uji pada bagian belakang. Hal tersebut akan menyebabkan terbentuknya aliran balik di bagian belakang model uji sehingga mengakibatkan penurunan distribusi tekanan. Nilai minimum distribusi tekanan dari masing-masing model uji ditampilkan pada Tabel 1.

Rustan Tarakka et al. /Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 1, April 2016 (1-5) 4 a. Pathline kecepatan model uji 25 0 uji sehingga terlihat pola aliran udara yang terjadi pada masing-masiing model uji. Pada gambar 5a 5c memperlihatkan bahwa aliran udara pada model uji dengan sudut kemiringan bagian depan 25 0 dan 35 0 mengalami olakan yang lebih besar jika dibandingkan dengan model uji dengan sudut kemiringan bagian depan 30 0. Olakan yang lebih besar tersebut disebabkan oleh adanya separasi aliran dengan tekanan yang rendah pada bagian belaknag model uji yang menyebabkan distribusi koefisien tekanan menjadi rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Roumeas M., et al., dimana separasi aliran yang terjadi pada bagian belakang model uji akan menyebabkan olakan dan penurunan tekanan [6]. Tabel 1. Nilai minimum distribusi koefisien tekanan Model Uji K. Tekanan y/h z/w Cp θ=25 0-1,1071 1-1/4 dan 0 θ=30 0-1,0349 1 0 θ=35 0-1,3420 1 0 b. Pathline kecepatan model uji 30 0 c. Pathline kecepatan model uji 35 0 Gambar 5. Pathline kecepatan pada bagian belakang model uji Dari tabel 1 diperoleh informasi bahwa nilai minimum distribusi koefisien tekanan pada setiap model uji terjadi pada y/h=1, dimana posisi tersebut adalah bagian tepi atas sisi belakang masing masing model uji. Distribusi koefisien tekanan terbesar terjadi pada model uji dengan sudut kemiringan bagian depan 30 0 yakni -1.0349. Sementara koefisien tekanan pada model uji dengan sudut kemiringan bagian depan 25 0 dan 35 0 masing-masing -1.1071 dan -1,3420. Adanya perbedaan nilai distribusi koefisien tekanan tersebut diperjelas melalui gambar pathline kecepatan pada bagian belakang masingmasing model uji seperti tampak pada Gambar 5. Pathline kecepatan adalah garis jejak atau garis lintasan aliran fluida pada masing-masing model 3.2. Hambatan aerodinamika Nilai koefisien hambatan aerodinamika yang diperoleh pada setiap model uji berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan distribusi koefisien tekanan pada bagian belakang masing-masing model uji. Kondisi yang berbeda tersebut akan menimbulkan nilai koefisien hambatan aerodinamika yang berbeda pula pada masing-masing model uji. Hal ini menunjukan bahwa besarnya sudut kemiringan bagian depan dari masing-masing model uji akan mempengaruhi koefisien hambatan aerodinamika model uji. Besarnya koefisien hambatan aerodinamika pada masing-masing model uji ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Koefisien hambatan aerodinamika Model Uji Koef. Hambatan Cd θ=25 0 1,8100 θ=30 0 1,7012 θ=35 0 1,7806 Tabel 2 memperlihatkan bahwa koefisien hambatan aerodinamika terkecil tejadi pada model uji dengan sudut kemiringan pada bagian depan 30 0 sebesar 1.7012. Sementara koefisien hambatan aerodinamika pada model uji dengan sudut kemiringan pada bagian depan 25 0 dan 35 0 masing-masing 1,8100 dan 1,7806. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Conan B., et al., dimana pada sudut kemiringan 30 0 bagian belakang pada modifikasi model Ahmed body diperoleh koefisien hambatan aerodinamika terbesar [4]. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Fourrie G., et.al, dimana koefisien hambatan aerodinamika terbesar juga terjadi pada sudut kemiringan 30 0 [7].

4. Simpulan Rustan Tarakka et al. /Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 1, April 2016 (1-5) 5 Variasi sudut kemiringan pada bagian depan model uji reversed Ahmed body memberikan efek pada hasil analisis komputasi pengaruh geometri muka terhadap koefisien hambatan aerodinamika Hal ini terlihat dari hasil komputasi dimana koefisien hambatan aerodinamika yang diperoleh pada setiap model uji berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan distribusi koefisien tekanan yang terjadi pada setiap model uji. Koefisien hambatan aerodinamika terkecil diperoleh sebesar 1,7012 pada model uji dengan sudut kemiringan bagian depan 30 0. Untuk memperoleh hasil analisis yang lebih akurat maka perlu dilakukan validasi terhadap hasil komputasi melalui metode eksperimen. Daftar Pustaka [1] Ahmed S.R., G. Ramm and G. Faltin, SAE paper, Detroit, Michigan, USA, 840300-1, 1984. [2] Guilmineu E., Computational study of flow around a simflifield car body, Journal of wind engineering and industrial aerodynamics, 96, pp. 1207-1217, 2007. [3] Krentel D., Muminovic R, Brunn A., Nitsche W., and King R., 2010, Application of active flow control on generic 3D car models, R. King (Ed.): Active flow control II, NNFM 108, pp. 223 239, 2010. [4] Conan B., Anthoine J., and Planquart P., Experimental aerodynamic study of a car-type bluff body, Experimental in fluids, 50, pp. 1273 1284, 2011. [5] User s guide manual of fluent 6.3, September 2006. [6] Rouméas M., Gilliéron P. And Kourta, Separated flow around the rear window of a simplified car geometry, Journal of fluids engineering,130, 2008. [7] Fourrie G., Keirsbulk L., Labraga L. and Gilieron P., Bulff body drag reduction using a deflector, Experimental fluids, 50, pp. 385-395, 2010.