Hedi Ardiyanto Hermawan

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Ekskul

EKSTRAKURIKULER. Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Hedi Ardiyanto Hermawan

Ruang lingkup kegiatan penyusunan programpengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler meliputi: 1. Penugasan pada wakasek bidang

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAH RAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELOMPOK KOMPETENSI H

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MBS DALAM PENINGKATAN KUALITAS PARTISIPASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER UKS DI MIS SAPUGARUT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

B A B I I K A J I A N T E O R I D A N H I P O T E S I S T I N D A K A N

BAB I PENDAHULUAN. ekstrakurikuler yang beragam di setiap lembaga pendidikan. adakan di dalam sekolah yang memberikan banyak manfaat kepada siswa.

BAB II KAJIAN TEORETIS

PENDIDIKAN FORMAL PROGRAM INTRAKURIKULER PROGRAM KOKURIKULER PROGRAM EKSTRAKURIKULER

PENGELOLAAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SEKOLAH SEBAGAI FAKTOR PENDUKUNG OLAHRAGA PRESTASI. Aris Fajar Pambudi, M.Or.

TINGKAT KEPUASAN SISWA TERHADAP PENGELOLAAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT SD NEGERI 1 MENAYU KECAMATAN MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

Project Management ESTIMASI BIAYA DAN PENGANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memajukan dan perluasan berbagai sektor haruslah sejajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS SEKOLAH

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Transportasi Perkotaan. Permasalahan transportasi perkotaan kemacetan lalulintas parkir angkutan umum tertib lalulintas

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna meningkatkan minat dan bakat siswa, khususnya siswa Sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan program Indonesia Case Based Groups (INA-CBG) sejak

STANDAR KEMAHASISWAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam salah satu cabang olahraga, ada permainan yang merupakan

MANAJEMEN PESERTA DIDIK MANAJEMEN / ADMINISTRASI PENDIDIKAN/SEKOLAH MANAJEMEN PENDIDIKAN PENGERTIAN MPD. Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEDOMAN PROSES PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. belakang dengan budaya Indonesia atau bahkan bertolak belakang juga dengan

BAB I PENDAHULUAN. ekstrakurikuler atau kegiatan organisasi siswa. Kegiatan-kegiatan yang diadakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV ANALISA MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI PERGURUAN ISLAM MATHOLI UL FALAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV. SKIM PENELITIAN DESENTRALISASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PERAIH MEDALI BIDANG KO DAN EKSTRA KURIKULER

ABSTRAK. Kata kunci : kecerdasan emosional, tahap perkembangan remaja akhir

PROGRAM PASCASARJANA MERANCANG ANGGARAN KEGIATAN

EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN KESISWAAN(EKSTRA KURIKULER) OLEH : DRS. YAYA SUNARYA, M.Pd.

HAKEKAT EKSKUL OLAHRAGA DI SEKOLAH BY SULISTIYONO, M.PD DKK

Pengambilan di bagian akademik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah masih kurang memenuhi kebutuhan untuk mengembangkan bakat

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB V P E N U T U P. berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. yang maju dan mandiri. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha

PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL DALAM MODUL DISERTAI MULTIMEDIA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Seperti dalam Undang-Undang Republik Indonesia mengenai Sistem. didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. beriteraksi dengan lingkungan. Bermodalkan pendidikan tersebut manusia dapat

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS MODEL EVALUASI KEBUGARAN JASMANI BAGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dalam kondisi

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repub

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Contoh Makalah Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori 1. Akuntansi Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh

BEDAH APBD DISAMPAIKAN PADA : JAKARTA, 21 MEI Perencanaan pembangunan daerah : partisipatif, teknokratis, politis, bottom-up, dan top-down

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

Djuharis Rasul Peneliti di Pusat Kurikulum Diknas Sosialisasi KTSP

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ditentukan oleh pemerintah pusat, perencanaan dan kebijakan

Point (4) Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsurunsur

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

MANAJEMEN DAN PENGELOLAAN PESERTA DIDIK (Studi Pada SD di Kota Makassar)

PEDOMAN PERHITUNGAN TARIF JARINGAN BERGERAK SELULAR DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM Komponen Biaya Tarif Pungut...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

SURVEI MENEJEMEN PEMBINAAN EKSTRA KULIKULER BOLA BASKET DI SMK NEGERI 2 KEDIRI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFATR ISI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. PENDAHULUAN 1 Deskripsi Singkat Mata Diklat 1 Alokasi Waktu Pembelajaran 1 Tujuan Mata Diklat 1

Kata Kunci :partisipasi penyusunan anggaran, budgetary slack, komitmen organisasi, etika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB V PENUTUP. pengiriman data online disebabkan oleh beberapa faktor yang berpengaruh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Riandi, Ari Widodo, Bambang Supriatno. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Transkripsi:

PERENCANAAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA Hedi Ardiyanto Hermawan

RAMBU-RAMBU MEKANISME RAMBUPENYUSUNAN PROGRAM 1. Prinsip program pengembangan diri untuk kegiatan ekstrakurikuler Prinsip program pengembangan diri untuk kegiatan ekstrakurikuler sekurang-kurangnya menjelaskan: 1) keragaman potensi, kebutuhan, bakat, minat dan kepentingan peserta didik dan satuan pendidikan; 2) peningkatan potensi dan kecerdasan secara menyeluruh sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.

RAMBU-RAMBU MEKANISME RAMBUPENYUSUNAN PROGRAM 2. Jenis pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler Jenis pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler menguraikan pengelompokan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diakomodasi oleh satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan, bakat, dan minat peserta didik disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan;

RAMBU-RAMBU MEKANISME RAMBUPENYUSUNAN PROGRAM 3. Langkah-langkah penyusunan program kerja setiap bentuk kegiatan ekstrakurikuler. 4. Kriteria dan aturan pelaksanaan setiap jenis pengembangan diri dalam bentuk kegiatan.

PERENCANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Program kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya diberikan/disediakan untuk semua siswa sesuai dengan potensi, minat, bakat, dan kemampuannya. Program kegiatan ekstrakurikuler pada prinsipnya didasarkan pada kebijakan yang berlaku dan kemampuan sekolah, kemampuan para orang tua/masyarakat dan kondisi lingkungan sekolah.

Alternatif Pengembangan Program Kegiatan Ekstrakurikuler 1. 2. 3. Alternatif-1 Top-Down: Sekolah menyediakan/menyelenggarakan program kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk paket-paket (jenis-jenis kegiatan) yang diperkirakan dibutuhkan siswa. Alternatif-2 Bottom-Up: Sekolah mengakomodasikan keragaman potensi, keinginan, minat, bakat, motivasi dan kemampuan seorang atau kelompok siswa untuk kemudian menetapkan/menyelenggarakan program kegiatan ekstrakurikuler. Alternatif-3:Variasi dari alternatif-1 dan alternatif-2.

Analisis Kebutuhan Sekolah sebaiknya melakukan penelusuran atau seleksi atas potensi, keinginan, minat, bakat, motivasi dan kemampuan siswa sebagaimana dipertimbangkan adanya quota atas peserta untuk setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan/akan diselenggarakan. Seleksi dapat ditempuh melalui suatu test, kuesioner, wawancara/penawaran tertentu sekaligus dimaksudkan untuk mengetahui siswa/kelompok siswa yang karena berbagai hal tidak dapat melanjutkan studi sehingga perlu mendapat perhatian khusus dalam layanan program kegiatan ekstrakurikuler. Selanjutnya sekolah melakukan pengelompokkan siswa dengan jumlah tertentu (sesuai quota) yang dipandang layak mengikuti satu/beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang akan diselenggarakan.

Rencana Strategi Pelaksanaan Perencanaan hendaknya menetapkan rencana strategi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Rencana strategi pelaksanaan hendaknya menjelaskan siapa yang bertanggung baik terhadap keseluruhan program kegiatan ekstrakurikuler ataupun terhadap jenis kegiatan ekstrakurikuler tertentu yang akan dilaksanakan. Perencanaan strategi ini mencakup pula, perencanaan waktu, tempat, fasilitas/sumber/bahan, jaringan/tenaga lainnya, dan besarnya alokasi dan sumber biaya

Pembiayaan Pembiyaan merupakan dinamisator efektivitas penyelenggaraan program kegiatan ekstrakurikuler. Perlu dipersiapkan: pengadaan fasilitas/sumber/bahan/peralatan; biaya latihan/kegiatan pembentukan etos perilaku belajar/kerja dalam kegiatan ekstra kurikuler; biaya operasional dan pemeliharaan/perawatan biaya sistem penyelenggaraan program termasuk tunjangan guru, biaya sistem evaluasi (sertifikasi) dan pelaporan. Di samping memikirkan management fee, pembiayaan bisa saja hanya menyangkut penetapan besarnya tarif untuk setiap pengembangan paket program kegiatan ekstrakurikuler yang diplih/dibutuhkan siswa.

Tugas Observasi Kegiatan Ekstrakurikuler ke Sekolah Memilih/mencari satu Sekolah Dasar. Membuat surat ijin dan keterangan dari sekolah. Melakukan survei terhadap penyelenggaraan ekstrakurikuler olahraga di SD tersebut.

Materi Observasi 1. 2. 3. 4. 5. Proses seleksi atau penelusuran potensi, bakat, dan minat siswa. Penentuan kegiatan ekstrakurikuler Olahraga. Kegiatan Ekstrakurikuler yang dilaksanakan. Susunan organisasi pembina ekstrakurikuler olahraga. Waktu dan tempat kegiatan ekstrakurikuler olahraga.

6. 7. 8. Pelaksanaan program ekstrakurikuler olahraga, meliputi: program latihan dan sarana prasarana pendukung Pembiyaan program ekstrakurikuler, meliputi: sumber dana, besarnya dana setiap kegiatan ekstakurikuler per semester/tahun. Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler, meliputi: cara penilaian dan pelaporan kegiatan ekstrakurikuler.