- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢

dokumen-dokumen yang mirip
Syiah meyakini adanya dua belas imam yang menjadi penerus. kenabian. Bagi syiah, masalah imamah sudah tidak bisa ditawar lagi,

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

INDAHNYA PERSATUAN DARI MANA MENGENAL MAZHAB SYI'AH?

Apakah Imam Benar-Benar Maksum?

TAQDIR, SUNNATULLAH DAN NASIB

Kewajiban Menunaikan Amanah

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

Syariat Adalah Amanah

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א.

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

*** Tunaikanlah Amanah

: :

TAQIYAH: PERISAI PERLINDUNGAN SYIAH

Islam dan Problematika Agama dan Akidah

ILMUIMAN.NET: Terjemahan Quraan (Draft, Untuk Pribadi)


Mutiara Islahul Qulub 3

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

Muhasabah dan Muraqabah, Jalan Menuju Takwa

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Pendidikan Tauhid Sejak Dini

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Meraih Kebahagiaan Hakiki dengan Syukur, Sabar, dan Istighfar

Dialah yang telah menciptakan semua apa-apa yang ada dibumi untuk kalian.

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

Disebarluaskan melalui: website: Januari, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

Akhir-akhir ini terlihat banyak upaya-upaya yang ditujukan untuk. mendekatkan antara sunni dan syiah. Hal terlihat baik dalam tataran

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Mengusir Asap? Allah Yang Meniupkan Angin dan Menurunkan Hujan

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Kisah Kaum 'Aad. Khutbah Pertama:

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Hujan, Nikmat Yang Dikufuri

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-ku. (Adz-Dzariyaat 51:56)

. 2 TANDA-TANDA KIAMAT

Bismillah MAKNA BERSAKSI Apakah bersaksi artinya kita mesti melihat apa yang kita persaksikan?

Memahami Takdir Secara Adil

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Sengsara membawa Nikmat (Buah dari Kesabaran) Oleh: Estu Miyarso

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

MENYAMAKAN PERSEPSI TENTANG ISLAM. Munawar Rahmat. Dosen Pendidikan Agama Islam MKDU UPI

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

Maulid Nabi Muhammad s.a.w.

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.6 Nabi Ibrahim AS., Nabi Ismail AS., Nabi Luth AS., dan Nabi Ishaq AS.

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

Disebarluaskan melalui: website: Desember, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

Mengimani Kehendak Allah

EFEK KESEHARIAN TAKWA

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Ebooks. ا ا ا ل ال

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

Mulia Quran Terjemahan Bahasa Indonesia. Surah Al Qalam

Motivasi Untuk Bertaubat

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Disebarluaskan melalui: website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt

Kasih Sayang Nabi Muhammad? Kepada Umatnya

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

COBAAN HARTA DAN KELUARGA Ustadz Nazamuddin

Bab 44 Dianjurkan Seorang Alim Ketika Ditanya Siapa Manusia Yang Paling Berilmu Untuk Menyerahkan Ilmunya Kepada Allah

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

TAFSIR SURAH YUSUF Bahagian 5

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS.

Mengimani Nama Allah, Ar-Raqib

Persiapan Menuju Hari Akhir

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

Al-Ilmu, Sebelum Berkata & Beramal


Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

*** Mengingat Kematian

Takabur, Sikap Sombong Kepada Allah

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Transkripsi:

Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com sebagai sumber rujukan artikel. Pengubahan dan modifikasi artikel dalam bentuk apapun dilarang, kecuali terdapat izin terlebih dahulu dari www.hakekat.com. IMAM BUKAN MANUSIA Allah telah menjelaskan pada kita sifat manusia dalam beberapa ayat Al Qur'an; dari sana kita dapat mengetahui sifat asal manusia, satu jenis makhluk yang diciptakan Allah dari tanah liat, yang diberi misi dan tugas dalam hidupnya, yaitu untuk mengabdi pada Allah. Manusia berani mengemban amanat Allah, yang ditolak oleh gunung dan bumi. Mengapa demikian? Apakah karena manusia begitu bodoh dan zhalim sehingga mau menerima amanat Ilahi itu? Tidak jelas mengapa, tetapi kita yang juga manusia- terlahir di muka bumi bukan atas keinginan kita, tetapi atas kehendak Allah dengan hikmah dan kebijakannya- kita lahir ke dunia ini, sebagai manusia yang tentunya juga bersifat zhalim dan bodoh. "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh." (QS. 33:72) Manusia selalu berbuat zhalim dengan bermaksiat pada Allah, dan selalu bersifat kafir terhadap nikmatnya, tidak mau mengakui dan mensyukuri apa yang diberikan Allah padanya secara gratis, tanpa usaha dan upaya dari manusia. Misalnya nikmat udara, kapan kita berusaha mencari udara untuk bernafas? Ini adalah penjabaran dari Sang Khalik, yang Maha Tahu tentang tabiat makhluk yang bernama "manusia". Sehingga sungguh aneh bagi Www.Hakekat.Com - Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ١

mereka yang punya pikiran bahwa ada manusia yang tidak pernah bersalah dan tak pernah lupa. Kita bertanya-tanya apakah ada manusia yang punya pikiran seperti itu? Mengira bahwa ada manusia yang tak pernah salah dan lupa? Jawabnya ada; seperti yang dikisahkan oleh Quraish Shihab, seorang doktor tafsir lulusan Al Azhar Cairo yang sudah tidak diragukan lagi otoritasnya. Dalam bukunya "Sunnah Syiah Mungkinkah Bergandengan Tangan" Quraish menerangkan pandangan dari mazhab syiah yang dinukil dari buku yang dianggapnya otentik dan mewakili pandangan mazhab syiah. Quraish menyebutkan pada halaman 100 tentang sifat imam, yagn dinukilnya dari kitab Aqaid Al Imamiyah karya Muhammad Ridha Al Mudzaffar: "Kami percaya bahwa imam, seperti Nabi, haruslah terpelihara dari semua keburukan dan kekejian, yang lahir dan yang batin, sejak usia kanak-kanak sampai dengan kematian, dengan sengaja atau lupa. Dia juga harus terepelihara dari lupa, dan kesalahan karena para imam adalah pemelihara syariat dan pelaksana ajaran agama, keadaan mereka dalam hal tersebut seperti kedaan Nabi. Dalil yagn mengantar kami percaya tentang keterpeliharaan Nabi (dari dosa) dan kesalahan itu jugalah yagn mengantar kami percaya tentang keterpeliharaan pada imam, tanpa perbedaan." (Aqaid Al Imamiyah hal 51) Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, tapi di sini kita fokuskan pada bahasan kita, yaitu pada apa yang disebutnya sebagai keterpeliharaan para imam dari dosa, kesalahan dan sifat lupa. Jika kita bandingkan keterangan ini dengan ayat-ayat di atas, sekilas akan terlintas di benak kita sebuah kesimpulan, yaitu bahwa imam bukanlah manusia, karena manusia secara umum bersifat zhalim dan mengkufuri nikmat Allah. Sementara para imam di sini dinyatakan sebagai tidak pernah berbuat salah dan lupa sejak kecil sampai datangnya ajal yang menjemput. Muzaffar menjelaskan lagi bahwa para imam Www.Hakekat.Com - Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢

terpelihara dari seluruh keburukan dan kekejian, yang lahir maupun yang batin. Artinya di sini para Nabi tidak memiliki potensi untuk melakukan kesalahan dan dosa. Begitu pula para imam, karena dinyatakan lagi bahwa dalil yang menunjukkan keterpeliharaan Nabi dari dosa adalah sama dengan dalil yang digunakan untuk menetapkan keterpeliharaan para imam syiah dari dosa. Mengapa Nabi dan imam harus terpelihara dari kesalahan? Muzaffar menjelaskan hal itu dengan menyatakan: Karena para imam adalah pemelihara syariat dan pelaksana ajaran agama. artinya agama tidak akan bisa tersampaikan dan terjelaskan tanpa adanya Nabi dan imam yagn terpelihara dari dosa. Begitulah yang kita pahami dari pernyataan Muzaffar. Lebih lanjut Muzaffar menyatakan: "Dalil yang mengantar kami percaya tentang keterpeliharaan Nabi (dari dosa) dan kesalahan itu jugalah yang mengantar kami percaya tentang keterpeliharaan pada imam, tanpa perbedaan." Apa dalil yang mendasari pernyataan Muzaffar? Tidak kita temukan dalam tulisan Ust Quraish, maka kita akan menelusurinya ke kitab Muzaffar, yaitu Aqaid Al Imamiyah, Alhamdulillah, Allah telah memudahkan kita semua untuk memperoleh akses ke buku Aqaid Al Imamiyah. Ternyata tidak kita temukan di sana dalil dari Al Qur'an dan Sunnah Nabi, tetapi dalil yang dikemukakan adalah dalil akal, yang juga dituliskan dalam nukilan Ust Quraish, yaitu: Karena para imam adalah pemelihara syariat dan pelaksana ajaran agama. Tetapi kita heran, karena setelah menelaah lagi kitab suci Al Qur'an kita temukan ayat-ayat yang meyatakan bahwa Nabi pernah melakukan hal yang tidak semestinya dilakukan; di antaranya adalah ayat berikut: "Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 66:1) Www.Hakekat.Com - Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٣

"Semoga Allah mema'afkanmu. Mengapa kamu memberi ijin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta." (QS. 9:43) "Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. 8:67) Ini jelas bertentangan dengan pernyataan Muzaffar di atas. Bahkan dari pernyataan Muzaffar di atas dapat kita simpulkan bahwa Nabi yang berbuat kesalahan tidak layak mengemban syareat, apakah Nabi tidak layak mengemban syareat? Lalu apakah Allah salah memilih Nabi? Malah bisa kita simpulkan lagi dari pernyataan Muzaffar di atas bahwa syiah meyakini para imam memiliki kelebihan dibanding para Nabi, karena para imam tidak pernah melakukan kesalahan maupun melupakan sesuatu, berbeda dengan para Nabi yang bisa saja lupa, seperti Nabi Musa yang lupa akan ikannya: "Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu." (QS. 18:61) Sementara itu dalam riwayat dari para imam, disebutkan lebih jelas lagi bahwa imam memiliki sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh manusia. Dalam kitab Al Kafi jilid 1 hal 258 disebutkan: Bab: Para Imam Mengetahui Kapan Mereka Mati, Mereka Tidak Mati Kecuali Ketika Mereka Menginginkannya. Www.Hakekat.Com - Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٤

Sementara Allah menjelaskan dalam Al Qur'an: "Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya." (QS. Ali Imran: 145) Bab: Para Imam Mengetahui Seluruh Ilmu yang Diketahui Seluruh Malaikat dan Nabi. Bab: Para Imam Mengetahui Segala yang Telah Terjadi dan Apa yang Belum Terjadi, Mengetahui Segala Sesuatu. Padahal Allah menceritakan dalam Al Qur'an tentang NabiNya: Katakanlah: "Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku ini malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang telah diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat." Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)." (QS. 6:50) Nabi hanya mengikuti wahyu, tapi imam mengetahui segala sesuatu. Nabi yang manusia mengikuti apa yang diwahyukan padanya, artinya Nabi tidak tahu apa yang tidak diwahyukan, tetapi imam mengetahui peristiwa yang telah terjadi dan apa yang terjadi di kemudian hari. Ketika Nabi Muhammad SAW menjanjikan untuk menjawab pertanyaan orang yahudi mengenai kisah Ashabul Kahfi, Allah pun menegurnya: Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi," (QS. 18:23) kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Rabbmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Rabbku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini." (QS. 18:24) Www.Hakekat.Com - Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٥

Ini karena Nabi tidak mengetahui apa yang tak terjadi. Lebih jelas lagi Allah berfirman: Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyakbanyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (QS. 7:188) Lalu mana yang lebih super, Nabi yang tidak tahu hal ghaib atau imam yang mengetahui segala sesuatu? Para Nabi adalah manusia terbaik, namun imam lebih baik daripada para Nabi, karena Nabi masih bisa melakukan kesalahan namun para imam tidak. Atau jangan-jangan para imam bukanlah manusia? Www.Hakekat.Com - Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٦