Cara menghitung unit cost bahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan terkait penghematan biaya. Manfaat dari utilization review

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK TERAPIS GIGI DAN MULUT

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PERAWAT GIGI. BAB I...

STANDART PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

BAB VI PEMBAHASAN. dasar. Upaya-upaya yang dilakukan meliputi upaya promotif yaitu dengan. memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu indikator dalam tingkat kesejahteraan

Tujuan Umum. Tujuan Khusus

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan, namun

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi jaminan kesehatan nasional

BPSL BLOK K NAMA : NIM : KLP BUKU PANDUAN SKILL LAB ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK (IKGA) SEMESTER V TAHUN AKADEMIK

1.3 Sasaran Pedoman Pedoman pelayanan di poli gigi ini disusun untuk digunakan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada system pencernaan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banguntapan III Kabupaten Bantul tahun 2014 mengambil data sekunder

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1019/MENKES/SK/VII/2000 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Karakteristik responden berdasarkan usia. dikelompokkan seperti pada Gambar 3 :

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN GIGI GRATIS OKTOBER 2016 DI RSGM UMY

Sistem Pembayaran Kapitasi. Didik Sunaryadi,BSc, SKM, MKes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DALAM SISTEM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. Iwan Dewanto, Naniek Isnaini Lestari PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi Bagi Peserta JKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan faktor penting bagi kelangsungan hidup manusia,

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1 pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat mahal yang tidak dapat dibayar. Ketika seseorang mengalami suatu penyakit,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PERAWATAN GIGI DAN MULUT PADA BULAN KESEHATAN GIGI NASIONAL PERIODE TAHUN 2012 DAN 2013 DI RSGMP UNSRAT

- 1 - RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI KETERAMPILAN DAN ANGKA KREDITNYA SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Mereka mengeluh, oleh karena sakit menjadi mahal. Semakin

PENYELENGGARAAN JPKM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Oleh. Dr.Lili Irawati,M.Biomed

PERNYATAAN RESPONDEN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

- 1 - RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI KETERAMPILAN DAN ANGKA KREDITNYA SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesehatan. Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun (2009), kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan jasa atau pelayanan di sektor kesehatan. merupakan sektor ekonomi terbesar dalam masyarakat maju (Heizer, 2011).

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1392/Menkes/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Streptococus mutans yang menyebabkan ph (potensial of hydrogen) plak rendah

GAMBARAN UTILIZATION RATE

efektivitas-efisiensi. efisiensi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui utilization rate pelayanan

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN GIGI GRATIS OKTOBER 2016 DI RSGM UMY

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

DALAM SISTEM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. Iwan Dewanto, Naniek Isnaini Lestari PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi (Notoadmodjo, 2012).

DUKUNGAN REGULASI DALAM PENGUATAN PPK PRIMER SEBAGAI GATE KEEPER. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis, epilepsy, stroke,

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT,,BULAN KESEHATAN GIGI NASIONAL,,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PRAKTEK SPESIALIS DI ERA SJSN. Aru W. Sudoyo Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia PAPDI

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 284/MENKES/SK/IV/2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis.

ILUSTRASI PELAYANAN HEMODIALISIS DENGAN FASILITAS JKN AFIATIN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tindakan perawatan dalam bidang kedokteran gigi yang paling sering

*coret yang tidak perlu

Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K) Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. program Jamsostek disamping program Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BAB IV METODE PENELITIAN

BUKU PANDUAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT PENCEGAHAN

Pemberlakuan Undang-Undang R.I. No.22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang R.I. No.25 tahun 1999 tentang pengembangan keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Observasional deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah 18 puskesmas yang berada di Kota

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEDICAL RECORD IN AMBULATORY CARE

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. gigi penting dilakukan (Depkes RI, 1999). Hasil laporan morbiditas 2001,

Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT PARU DR. H.A ROTINSULU BANDUNG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN KELAS II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

WALIKOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Perhitungan Tarif Dokter Gigi Sebagai Dasar Gambaran Perhitungan Tarif Paket Pelayanan Gigi Dasar Menuju Pelayanan Praupaya di Asri Medical Center Yogyakarta ( PPK1 Dana Sehat Muhammadiyah ) Iwan Dewanto Medan 20 September 2012

Latar Belakang Kebutuhan perhitungan unit cost tarif dokter gigi merupakan salah satu bagian penting untuk menghitung kapitasi di dalam pola manage care. Tarif dokter gigi di Indonesia yang relatif tinggi ternyata masih berada di bawah negara lain. Konsep biaya yang membagi fix cost, variabel cost dan semivariabel cost belum sepenuhnya diaplikasikan oleh mayoritas dokter gigi di Indonesia. Belum adanya penentuan tarif yang baku dalam pelayanan dokter gigi, baik pelayanan primer dan pelayanan sekunder, mengakibatkan penentuan budget atau anggaran untuk pelayanan kesehatan gigi belum dapat dilaksanakan dengan sempurna. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu adanya penelitian yang menggambarkan perhitungan mengenai penentuan tarif dokter gigi dan tingkat utilisasi perawatan kesehatan gigi dan mulut.

Metode BMHP dihitung di 2 tempat yaitu RSGM UMY dan Klinik Family Dental care (sudah menggunakan software SIM ) dan sistem persediaan yang terukur baik Dental unit di standarisasi pada harga 35 jt (utk jangka waktu 3 tahun), dan sewa gedung 15 juta (1 th), asumsi pasien perhari 4 pasien, 6 hari kerja dlm seminggu Penentuan jenis perawatan gigi dasar berdasarkan FGD dengan tim ikatan drg keluarga Indonesia Jasa medik Rp 20 rb - 50 rb, tergantung dari kerumitan jenis pelayanan. Manage care utilisasi menggunakan data kunjungan Dana Sehat Muhammadiyah (DSM) dengan jmh peserta 37645 peserta (th 2010) Pemilihan DSM karena ada program sekolah dan umum pada provider Asri Medical Center (preventif)

Cara menghitung unit cost bahan Metode perhitungan BMHP Harga bahan GIC Rp.540,000 Sistem akan secara otomatis melakukan cross check dengan jumlah pasien yang tambal gigi GIC pada tanggal tersebut FDC:Digunakan pada 4 januari 2010, tanggal habis pemakaian pada 28 Mei 2010 (tgl habis bahan) terdapat 55 pasien RSGM UMY : Digunakan pada 15 januari 2010, tanggal habis pemakaian pada 3 Maret 2010 (tgl habis bahan) terdapat 49 pasien Jml rata-rata pasien tambal GIC : 52 pasien Harga unit cost bahan GIC 540,000 : 52 = Rp. 10.385

Salah satu perhitungan unit cost No Nama Barang jml pasien Harga per-pasien Dental unit 6000 35000000 5.833,33 sewa tempat 1200 15000000 12.500,00 1Sarung Tangan 50 38000 760,00 2Masker 100 29000 290,00 3Kapas 293 25000 85,32 4Sabun Cuci 86 14500 168,60 5Alkohol 58 22500 387,93 6Inst. Diagnosa 3500 350000 100,00 7Bengkok 800 35000 43,75 8Chlor Ethyl 294 96500 328,23 9povidon iodin 62 27500 443,55 10Gelas kumur plastik 50 7500 150,00 11Plastik bungkus 200 262500 1.312,50 12cotton roll 100 50000 500,00 13Pana spray 93 115000 1.236,56 14Celemek 300 300000 1.000,00 15Bungkus sterilisasi 296 300000 1.013,51 16suction tip 250 320000 1.280,00 17jasa medik 1 20000 20.000,00 47.433,30

Salah satu perhitungan unit cost No Nama Barang jml pasien Harga perpasien 1set pemeriksaan umum 47.433 2ART kit 1500 900.000 600 3plastis instrumen 200 21.000 105 4Artikulating Paper 20 8000 400 5Kuas Bonding 50 20000 400 6Etsa 68 80000 1.176 7Bonding+primer 102 480000 4.706 8Flowable kompomer 74 412000 5.568 9Cavity Cleanser 368 335000 910 10Sinar LC 2000 1800000 900 11Finishing bur 150 75000 500 12polishing 18 22000 1.222 13Jasa Medik 1 34000 34.000 97.921

Hasil Unit Cost No Jenis Perawatan 1 Pemeriksaan umum dan konsultasi Tarif 47.443 2 Scaling 99.219 3 Topical Aplikasi Fluor 89.343 4 Fissure sealant 97.921 5 Tumpatan sederhana 128.496 6 Cabut dengan Injeksi 120.970

BULAN JUMLAH Scaling Tambal FS Cabut inj TA Konsul Januari 220 56 66 0 33 0 65 Februari 196 54 61 0 32 0 49 Maret 237 49 51 27 37 12 61 April 163 41 47 5 17 1 52 Mei 187 50 53 1 29 1 53 Juni 174 47 51 1 31 0 44 Juli 174 38 52 0 36 0 48 Agustus 59 21 18 0 5 0 15 September 137 36 46 0 20 0 35 Oktober 205 42 51 17 31 8 56 November 198 51 49 5 29 3 61 Desember 254 71 67 0 35 0 81 BULAN JUMLAH Scaling Tambal FS Cabut inj TA Konsul Januari 0,58 0,15 0,18 0,00 0,09 0,00 0,17 Februari 0,52 0,14 0,16 0,00 0,09 0,00 0,13 Maret 0,63 0,13 0,14 0,07 0,10 0,03 0,16 April 0,43 0,11 0,12 0,01 0,05 0,00 0,14 Mei Total 2204 0,50 556 0,13 612 0,14 56 0,00 335 0,08 25 0,00 620 0,14 Juni 0,46 0,12 0,14 0,00 0,08 0,00 0,12 Juli 0,46 0,10 0,14 0,00 0,10 0,00 0,13 Agustus 0,16 0,06 0,05 0,00 0,01 0,00 0,04 September 0,36 0,10 0,12 0,00 0,05 0,00 0,09 Oktober 0,54 0,11 0,14 0,05 0,08 0,02 0,15 November 0,53 0,14 0,13 0,01 0,08 0,01 0,16 Desember 0,67 0,19 0,18 0,00 0,09 0,00 0,22 Total 5,855 1,476 1,625 0,1488 0,889 0,066 1,646 U t i l i s a s i D S M

FGD utilisasi Berdasarkan data dari DSM, dilakukan focus goup diskusi untuk menetapkan utlisasi sesuai jenis pelayanan gigi dasar Program preventif dipilih dengan intervensi, yaitu fissure sealant dan topikal aplikasi fluor. Dipadukan dengan data school based program (UKGS) untuk pelaksanaan preventif dengan intervensi Pelayanan preventif lanjutan (2) dilakukan dengan perawatan scaling Pelayanan kuratif (Cabut, tambal) dipadukan utilisasi perawatan tsb dengan trend pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Perhitungan kapitasi Perhitungan kapitasi di dapat Rp. 6.697,21 (dibulatkan Rp.6700)

Summary Tarif pelayanan kesehatan gigi dasar ratarata masih dibawah Rp.130 rb Utilisasi pelayanan drg di kelompok DSM rata-rata masih dibawah 1% Dengan benefit paket pelayanan kesehatan gigi dasar yang ditetapkan yaitu Pemeriksaan dasar, DHE, Topikal Aplikasi Fluor, Fissure sealant, Tambalan sederhana, cabut sederhana dengan injeksi diperoleh kapitasi sebesar Rp.6.697,21 ( dibulatkan Rp.6700) Perlu penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar untuk mendapatkan unit cost dan utilisasi yang ideal

Hubungan dengan kebijakan... Dengan perhitungan dan jenis pelayanan yang diperoleh dapat menjadi acuan perhitungan untuk pola drg sebagai gate keeper dalam sistem manage care/drg keluarga di Indonesia Dengan harga Rp 6700 dan dengan populasi peserta sekitar 3000, akan terjadi optimalisasi dalam pelayanan drg yang mencakup tindakan preventif dengan intervensi yang harus dilakukan (TAF dan Fissure sealant) sehingga dapat secara efektif menurunkan angka karies (jurnal evidence base sudah ada) Preventif tingkat lanjut dilaksanakan untuk merawat pendukung gigi, yaitu perawatan scaling Tindakan kuratif masih tetap dilaksanakan berupa tambal dan cabut, sehingga drg masih dapat menjadi PPK1+ dengan role model dan perhitungan rujukan yang akan dijalankan

Terima Kasih Atas Perhatiannya Wasalamu`alaikum Wr. Wb.