BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia merupakan

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI LABORATORIUM DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA TESIS. Diajukan oleh:

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMBELIAN KONSUMEN PADA DEALER SABAR MOTOR DI SURAKARTA. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan dorongan atau motivasi kepada pasien untuk menjalin ikatan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan bisnis perbankan dalam era saat ini semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kepada pasien.

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NEUTRON YOGYAKARTA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan di era globalisasi ini, berupaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Salah satu pelayanan kesehatan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN. semakin ketat yang membuat berbagai rumah sakit berlomba-lomba dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan mencegah penyakit dengan masyarakat sebagai sasaran utamanya. (1) Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia pun terus

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan. kepuasan bagi konsumen selaku pengguna jasa kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produk perusahaan di mata pelanggannya. Kualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA BALAI PENGOBATAN SANTA FAMILIA DI BARONG TONGKOK KAB. KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berkaitan dengan mutu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi kedokteran serta kondisi sosial ekonomi masyarakat mengakibatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan semakin meningkat. Dengan demikian tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas, dimana unsur kualitas tidak bisa dipisahkan dari keberadaan tenaga kesehatan yang berkualitas, fasilitas yang memadai dan lingkungan yang aman dan nyaman di tempat pelayanan kesehatan menjadi salah satu kebutuhan dasar. Rumah Sakit memiliki masalah utama yaitu mengenai pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai harapan pasien atau tidak. Oleh karena itu, pihak Rumah Sakit dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan pasien dengan meningkatkan kualitas pelayanannya. Menurut Azwar (1996), pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Pihak Rumah Sakit perlu memberikan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan pasien, dengan 1

2 pelayanan yang sesuai maka harapan pasien terhadap pelayanan suatu jasa dapat terpenuhi atau bahkan melebihi harapannya, sehingga menimbulkan kepuasan dalam diri pasien. Rumah Sakit perlu mengetahui bagaimana cara melayani pasien yang efektif dan cepat. Pelayanan jasa telah berorientasi pada pasien karena ukuran persepsi kualitas bukan berada pada pandangan penyedia jasa kesehatan namun terletak pada diri pasien. Apabila pelayanan yang diterima oleh pasien sesuai dengan yang di harapkan maka pelayanan tersebut dapat dikatakan baik. Dalam mencapai tujuan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pasien maka perlu diperhatikan hal yang berperan penting dalam menentukan persepsi kualitas pasien antara lain meliputi fasilitas, peranan dokter, tenaga medis dan perawat (Supriyanto dan Soesanto, 2012). Kualitas pelayanan merupakan indikator kinerja bagi penyelenggara pelayanan kesehatan. Institusi kesehatan akan semakin maju jika kinerjanya dapat dipertahankan. Oleh karena itu pelayanan harus berubah mengarah pada kekuatan pasar sehingga orientasi rumah sakit maupun institusi kesehatan lain bergeser dari arah dari organisasi sosial ke arah sosioekonomi, dengan demikian mempertahankan pelanggan adalah tujuan utama yang harus dicapai. Untuk mempertahankan pelanggan, pihak rumah sakit maupun institusi kesehatan lainnya dituntut selalu menjaga kepercayaan konsumen dengan memperhatikan secara cermat kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk

3 memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan. Konsumen dalam hal ini pasien tidak hanya mengharapkan pelayanan medik dan keperawatan tetapi juga mengharapkan kenyamanan, akomodasi yang baik dan hubungan yang harmonis antara staf rumh sakit dan pasien. Dengan demikian perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit dan institusi kesehatan lainnya. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dapat dilakukan dari berbagai aspek pelayanan seperti peningkatan kualitas fasilitas kesehatan, peningkatan kualitas profesionalisme sumber daya manusia dan peningkatan manajemen rumah sakit maupun institusi kesehatan lain. Pelayanan yang berkualitas harus dijaga dengan melakukan pengukuran secara terus menerus, agar diketahui kekurangan dan kelemahan dari jasa pelayanan yang diberikan, dan dibuat tindak lanjut sesuai prioritas permasalahannya. Terdapat berbagai ukuran untuk menilai kualitas pelayanan. Menurut Parasuraman, Berry dan Zeithmal (dalam Lupiyoadi, 2001) ada lima dimensi (ukuran) kualitas pelayanan yaitu (1) keandalan (realibility) yaitu kemampuan petugas dalam melaksanakan pelayanan secara konsisten dan akurat, (2) Ketanggapan (responsiveness) yaitu kemauan petugas untuk membantu pelanggan dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, (3) Keyakinan/kepastian (assurance) mencakup pengetahuan dan keramahan petugas serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, (4) empati (empathy) yaitu pemberian

4 perhatian secara individual kepada pelanggan, kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan, (5) berwujud (tangible) meliputi penampilan fisik dari fasilitas, peralatan, karyawan (Tjiptono, 2005). Gonroos dalam Lien and Kao (2008) menyatakan pengalaman dalam menggunakan jasa merupakan sebuah fungsi dari dari dua dimensi kualitas yaitu technical quality dan functional quality yang akan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan rumah sakit maupun institusi kesehatan lainnya. Umumnya penelitian-penelitian terdahulu dalam mengukur kualitas pelayanan menggunakan dimensi atau ukuran 5 dimensi yang disering disebut dengan Servqual yang meliputi dimensi keandalan (realibility), Ketanggapan (responsiveness), Keyakinan/kepastian (assurance), empati (empathy), dan berwujud (tangible). Penelitian ini akan menggunakan dua dimensi kualitas yang dijabarkan dalam 6 dimensi kualitas seperti yang dikemukakan Gonroos (2000) yaitu technical quality yang terdiri dari dimensi profesionalism dan kualitas fungsional yang terdiri dari kualitas reliability, attitudes, accessibility, service recovery dan servicecape. Pengukuran kualitas pelayanan inilah yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Menurut Kotler (2007) kepuasan pasien adalah perasaan senang atau kecewa yang didapatkan seseorang dari membandingkan antara kinerja atau

5 hasil produk yang dirasakan (perceived performance) dengan ekspektasinya. Dengan demikian, apakah seorang pasien puas atau tidak, selain ditentukan oleh sarana prasarana yang tersedia di fasilitas kesehatan, lingkungan yang nyaman, juga sangat tergantung pada kinerja petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas. Menurut Lupiyoadi (2001), faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen adalah kualitas produk, kualitas pelayanan, emosional, harga dan biaya. Kualitas pelayanan mempunyai hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Menurut Tjiptono (2005) menyebutkan, bahwa kualitas memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan produsen atau pemberi jasa. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan pemberi jasa untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka, sehingga pemberi pelayanan dapat mengidentifikasi keinginan konsumen. Balai Besar Kesehatan Masyarakat Surakarta atau yang lebih dikenal dengan BBKPM Surakarta merupakan sebuah lembaga yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan yang merupakan unit pelaksana teknis Kemenkes RI. BBKPM Surakarta mempekerjakan 155 karyawan. Fasilitas pelayanan yang disediakan meliputi Unit Gawat Darurat (IGD) 24 jam, rawat inap, rawat jalan, laboratorium, rontgen, konseling dan apotek. BBKPM Surakarta merupakan salah satu dari beberapa institusi penyedia jasa kesehatan di Kota Surakarta.

6 Banyaknya pesaing penyedia jasa kesehatan di kota Surakarta merupakan masalah tersendiri bagi sebuah lembaga jasa kesehatan seperti BBKPM Surakarta. Oleh karena itu BBKPM Surakarta dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan agar kepuasan konsumennya meningkat. Pihak BBKPM Surakarta perlu secara cermat menentukan kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan meningkatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Menjalin hubungan dan melakukan penelitian terhadap mereka perlu dilakukan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan. Hal inilah yang disebut orientasi pada konsumen. Data pasien rawat jalan bulan April 2008 sampai dengan April 2012 menunjukkan bahwa jumlah setiap bulannya mengalami pasang surut, kadang-kadang naik atau sebaliknya. Hal ini mengindikasikan adanya kemungkinan ketidakpuasan pasien dengan pelayanan yang diberikan. Fakta dan uraian tersebut di atas selanjutnya memotivasi penelitian tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat jalan di BBKPM Surakarta. Hal ini penting untuk memperkirakan keinginan dan harapan konsumen agar pelayanan yang disediakan bisa memberikan kepuasan optimal dan akhirnya konsumen menjadi loyal. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin meneliti pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat jalan yang berkunjung di BBKPM Surakarta.

7 B. Perumusan Masalah Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dapat dilakukan dari berbagai aspek pelayanan seperti peningkatan kualitas fasilitas kesehatan, penigkatan kualitas profesionalisme sumber daya manusia dan peningkatan manajemen. Pelayanan yang berkualitas harus dijaga dengan melakukan pengukuran secara terus menerus, agar diketahui kekurangan dan kelemahan dari jasa pelayanan yang diberikan, dan dibuat tindak lanjut sesuai prioritas permasalahannya sehingga bisa memenuhi harapan dan keinginan pasien. Berdasarkan hal tersebut di atas maka bisa dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari profesionalism, reliability, attitudes, accessibility, service recovery dan servicecape terhadap kepuasan pasien rawat jalan di BBKPM Surakarta? 2. Dimensi kualitas pelayanan manakah yang paling dominan berpengaruh pada kepuasan pasien rawat jalan di BBKPM Surakarta? C. Tujuan Penelitian tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat jalan di BBKPM Surakarta bertujuan untuk : 1. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari : profesionalism, reliability, attitudes, accessibility, service recovery dan servicecape terhadap kepuasan pasien rawat jalan di BBKPM Surakarta.

8 2. Menganalisis dimensi kualitas pelayanan yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat jalan di BBKPM Surakarta. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi BBKPM Surakarta Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan oleh pimpinan dalam menentukan langkah untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien di instalasi rawat jalan BBKPM Surakarta. 2. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi oleh peneliti lain dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. E. Sistematika Penulisan Tesis Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi tesis ini, maka perlu dikemukakan sistimatika penulisan tesis sebagai berikut. Bagian awal meliputi : Halaman Judul, Nota Pembimbing, Halaman Pengesahan Keaslian Tesis, Kata Pengentar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar lampiran

9 Bab I Pendahuluan mencakup Latar Belakang Masalah, perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Maanfaat Penelitian serta Sistimatika Penulisan Bab II Tinjauan Pustaka meliputi : Landasan Teori, Hasil Penelitian Terdahulu, Kerangka Penelitian (Pemikiran), dan Hipotesis Bab III Metode Penelitian meliputi : Sifat Penelitian, Populasi Sampel dan Metoda Pengambilan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Jenis dan Sumber Data, Identifikasi Variabel, Definisi Operasional dan Metode Pengukuran, Instrumen Penelitian, dan Teknik Analisa Data Bab IV Analisis Penelitian meliputi : Deskripsi Responden, Uji Instrumen Penelitian, Uji Asumsi Klasik, Pengujian Hipotesis, dan Pembahasan Bab V Kesimpulan Keterbatasan dan Saran meliputi : Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran Daftar Pustaka, Lampiran