KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL (MENGAPA TIDAK) Oleh : Drs. Andang Muryanta

dokumen-dokumen yang mirip
PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

Organ Reproduksi Perempuan. Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ Reproduksi Bagian Luar. 2. Saluran telur (tuba falopi) 3.

METODE KONTRASEPSI. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI PENYULUHAN KB 1. Pengertian KB 2. Manfaat KB

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

TANGGUNG JAWAB SUAMI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB DI KELUARGA. Suami yang ideal bagi keluarga muslim adalah suami yang bertaqwa

PERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG KB

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagian dari pemeliharaan kesehatan komperhensif bukan lagi hal yang baru.

BAB 1. All About Remaja

PELAYANAN KB DALAM RUANG LINGKUP KEBIDANAN KOMUNITAS

PERANAN SUAMI DALAM MEMBANGUN BAHTERA KELUARGA SAKINAH BERKUALITAS

KESEHATAN REPRODUKSI OLEH: DR SURURIN

Universitas Sumatera Utara

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

KESEHATAN REPRODUKSI* Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes**

Bab IV Memahami Tubuh Kita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat perlu, peran

PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Reproduksi dilaksanakan untuk memenuhi hak-hak reproduksi

BAB III VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI DALAM KELUARGA BERENCANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau. melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur

Perdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN

KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

KUESIONER PENELITIAN

MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL??

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan,

Upaya meningkatkan pelayanan KB diusahakan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2. Sifilis. Epididimitis. Kanker prostat. Keputihan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sangat diinginkan, mengatur interval antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran

MENYOAL INFERTILITAS PADA PASANGAN SUAMI ISTRI. Oleh : Andang Muryanta

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAYANAN KONTRASEPSI dan RUJUKAN

- - SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - - sbl2reproduksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga berencana telah menjadi salah satu sejarah keberhasilan dan

AMENORE LAKTASI SEBAGAI METODE BER KB SERTA URGENSINYA TERHADAP PP 33 TAHUN 2012 Oleh : Andang Muryanta

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2009).

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGABDIAN MASYARAKAT

GAMBARAN MENSTRUASI IBU PADA AKSEPTOR ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK KOMBINASI DI RB MEDIKA JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut World Health Organisation (WHO) Keluarga Berencana (KB)

12/21/2011. Pendidikan Seks Remaja: Menuju Reproduksi Sehat. Pengertian. Karakteristik remaja

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. saya sedang melakukan penelitian tentang Efektifitas PIK-KRR Terhadap Peningkatan

Kontrasepsi Hormonal (PIL)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Gangguan Hormon Pada wanita

PENINGKATAN PARTISIPASI PRIA DALAM BER-KB PEGANGAN BAGI KADER

DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA MELALUI PENJARINGAN ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN ( SMP/MTs & SMA/ MA sederajat )

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu

LAMPIRAN I. A. Identitas Responden Mohon di isi sesuai jawaban anda: No. Responden 1. Nama Responden : 2. Alamat Responden : 3. Pendidikan Responden :

Bab XIII. Keluarga Berencana. Manfaat KB /Keluarga Berencana. Keputusan mengikuti Keluarga Berencana. Pemilihan metode KB

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan pada umur kurang 15 tahun dan kehamilan pada umur remaja. Berencana merupakan upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

Sgmendung2gmail.com

BAB 1 PENDAHULUAN. berdasarkan sensus penduduk mencapai 237,6 juta jiwa. keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan jarak

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

MODUL PENGAJARAN MENJAGA JARAK KEHAMILAN DAN MEMILIH ALAT KONTRASEPSI YANG TEPAT

BAB 1 PENDAHULUAN. kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif,

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

PROFIL PENGGUNAAN KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR ( PUS ) DI WILAYAH KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh

oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd Lismadiana/lismadiana.uny.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga berencana merupakan upaya untuk mengatur jumlah anak

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk

Infertilitas pada usia reproduksi dan penanganannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma sehingga dapat mencegah

- SELAMAT MENGERJAKAN -

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB 2 LANDASAN TEORI. KB (Keluarga Berencana) adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk mencegah

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. pemilihan alat kontrasepsi oleh akseptor KB di.lingkungan II Kelurahan Sumber Jaya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak kehamilan. terbentuknya keluarga kecil yang berkualitas (BkkbN, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) (1970, dalam Suratun, 2008)

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL (MENGAPA TIDAK) Oleh : Drs. Andang Muryanta PENDAHULUAN Sering banyak orang menganggap masalah reproduksi merupakan hal yang masih dianggapkurang bermanfaat atau tabu apabila disosialisasikan kepada masyarakat, padahal itu tidak benar sepenuhnya.mengapa demikian, karena masalah kesehatan reproduksi adalah menyangkut semua orang yang hidup dan menjalani hidup di dunia ini. Kesehatan reproduksi menyangkut aspek fisik, mental dan sosial, bahkan bukan sekedar tidak adanya atau terkena penyakit ataupun gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi itu sendiri. Kesehatan reproduksi memberikan harapan bahwa setiap orang dapat menikmati kehidupan seks yang aman dan menyenangkan serta memiliki kemampuan untuk berproduksi dan memiliki kebebasan dalam menetapkan kapan dan seberapa sering mereka ingin berproduksi. Bagaimana cara mengenal dan memahami masalah kesehatan reproduksi, hak reproduksi,seksualitas dan penggunaan kontrasepsi sebagai upaya dalam mengatur jarak kelahiran. Tulisan ini akan membahas keseluruhan permasalahan diatas dan solusi yang dilakukan. TUJUAN Tujuan Umum Agar setiap manusia dapat berperan aktif dalam mengakses berbagai informasi yang terkait permasalahan kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi manusia secarasimultan dan berkesinambungan.

Tujuan Khusus Setiap manusia sebagai individu dan sosial secara fisik maupun psikologis dapat berinteraksi langsung melalui pengetahuan, sikap dan perilaku positif terkait permasalahan kesehatan reproduksi. SASARAN Setiap manusia baik pria maupun wanita, atau yang sedang mengalami proses kehidupan (anak, remaja, dewasa dan orang tua). HAK-HAK REPRODUKSI Hak-hak reproduksi sebenarnya mempunyai landasan adanya pengakuan terhadap hak asasi setiap pasangan dan individu untuk secara bebas dan bertanggung jawab menetapkan jumlah, jarak dan waktu kelahiran anaknya, hak untuk memperoleh informasi tentang kesehatan reproduksi, hak untuk mencapai tingkat kesehatan reproduksi dan seksual, hak untuk mengambil keputusan tentang reproduksinya yang bebas dari pembedaan, pemaksaan dan kekerasan. Hak-hak reproduksi memberikan informasi yang benar seputar kesehatan organ reproduksi manusia. Ada dua belas hal yang terkait dengan hak reproduksi dan seksual, yaitu : 1. Hak untuk hidup, yaitu setiap wanita mempunyai hak untuk bebas dari resiko kemati an karena kehamilan. 2. Hak atas kemerdekaan dan keamanan, yaitu setiap individu berhak untuk menikmati dan mengatur kehidupan seksual dan reproduksinya dan tak seorangpun dapat dipaksa untuk hamil, menjalani sterilisasi dan aborsi. 3. Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi, yaitu setiap individu mempunyai hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi termasuk kehidupan seksual dan reproduksinya.

4. Hak atas kerahasiaan pribadi, yaitu setiap individu mempunyai hak untuk mendapat kan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi dengan menghormati kerahasiaan Pribadi. 5. Hak atas kebebasan berpikir, yaitu setiap individu bebas dari penafsiran ajaran agama yang sempit, kepercayaan, filosofi dan tradisi yang membatasi kemerdekaan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual. 6. Hak mendapatkan informasi dan pendidikan, yaitu setiap individu mempunyai hak a atas informasi dan pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan sek sual termasuk jaminan kesehatan dan kesejahteraan perorangan maupun keluarga. 7. Hak untuk menikah atau tidak menikah serta membentuk dan merencanakan keluar ga. 8. Hak untuk memutuskan mempunyai anak atau tidak dan kapan mempunyai anak. 9. Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan, yaitu setiap individu mempunyai hak atas pelayanan informasi, keterjangkauan, pilihan, keamanan, kerahasiaan, ke percayaan, harga diri, kenyamanan dan kesinambungan pelayanan. 10. Hak mendapatkan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan, yaitu setiap individu untuk memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi dengan teknologi mutakhir yang aman dan dapat diterima. 11. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik, yaitu setiap individu mempunyai hak untuk mendesak pemerintah agar memprioritaskan kebijakan yang berkaitan dengan hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi. 12. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk, termasuk hak-hak perlin dungan anak dari eksploitasi dan penganiayaan seksual, setiap individu mempunyai

hak untuk dilindungi dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan dan pelecehan seksual. Dari dua belas informasi hak reproduksi dan seksual diatas perlu adanya perhatian bahwa; setiap individu harus mampu mengenal dan memahami informasi yang benar mengenai kesehatan reproduksi dan seksual, hal ini banyak pula menyangkut seputar organ reproduksipria maupun wanita, termasuk bagaimana cara kerja organ-organ reproduksi tersebut, bagaimana cara merawat organ, perilaku seksual dan terjadinya kehamilan. Organ reproduksi pria terdiri dari : Uretra (saluran kemih), yaitu saluran untuk mengeluarkan urine dan sperma. Glans Penis, yaitu kepala penis yang sangat sensitive karena memiliki banyak serabut syaraf dan pembuluh darah. Penis, yaitu untuk menyalurkan urine dan sperma, serta melakukan hubungan seks. Scrotum, yaitu tempat bergantungnya testis, pelindung testis dari suhu dan tekanan dari luar. Testis, yaitu tempat memproduksi sperma. Epidydimis, yaitu tempat pematangan sperma. Vas deferens, yaitu untuk menyalurkan sperma dari testis menuju prostat. Kelenjar Prostat, yaitu berfungsi menghasilkan cairan semen dan mempengaruhi ke suburan sperma. Vesikula seminalis, yaitu dapat menghasilkan cairan semen dan sperma. Kandung kencing, yaitu tempat penampungan sementara air kencing. Pada Pria dikenal adanya peristiwa mimpi basah, yaitu pengeluaran sperma (ejakulasi) secara alamiah melalui mekanisme tidur (biasanya mengalami mimpi erotis ataupun tidak erotis)

Pertama terjadi pada usia antara 9 14 tahun, merupakan tanda sudah akhil baliq dan organ reproduksinya mulai berfungsi. Organ reproduksi wanita terdiri dari : Mulut vagina, yaitu merupakan organ reproduksi wanita bagian luar. Vagina, yaitu merupakan jalan lahir bayi, organ untuk berhubungan seksual dan seba gai jalur keluarnya darah menstruasi. Servix (leher rahim), merupakan lubang kecil dibawah rahim sebagai pintu penghu bung antara rahim dengan rongga vagina. Uterus (rahim) merupakan tempat berkembangnya janin hingga waktu melahirkan. Fimbria, yaitu berfungsi menangkap selur yang sudah matanguntuk disalurkan menu ju rahim. Ovarium, merupakan tempat penghasil sel telur. Tuba Falopi, merupakan saluran yang menghubungkan antara rahim dan ovarium, ju ga sebagai tempat bertemunya sel sperma dengan sel telur. Pada wanita dikenal adanya menstruasi, yaitu merupakan peristiwa luruhnya lapisan dindingdalam rahim (endometrium), lapisan ini terbentuk untuk persiapan jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma, dan jika sel telur tidak dibuahi maka jaringan ini akan meluruh. Pertama terjadi saat usia antara 9 15 tahun. Bagaimana cara merawat organ reproduksi : Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari. Membersihkan setelah buang air (kencing) dengan menggunakan air bersih. Anjuran untuk merapikan rambut kemaluan. Hindari penggunaan celana dalam yang terlalu ketat agar organ reproduksi tidak terlalu lembab atau basah.

Menjaga pola hidup sehat dengan olah raga, makan makanan yang sehat, hindari perilaku merokok dan sebagainya. Menjaga perilaku seksual yang sehat. PENGENALAN KONTRASEPSI Ada banyak pilihan dalam menggunakan kontrasepsi, yaitu dengan menggunakan alat atau tanpa alat. Namun sebelum memutuskan penggunaan kontrasesi terlebih dahulu meminta bimbingan dan konsultasi kepada konselor atau petugas medis. Ada beberapa cara penggunaan kontrasepsi, seperti cara sederhana, cara Non hormonal, Hormonal, dan cara operasi. Cara sederhana : Cara sederhana, seperti Pantang berkala atau Metode kalender, adalah pencegahan kehamilan dengan cara tidak melakukan hubungan seks pada saat wanita dalam masa subur. Untuk mengikuti metode ini wanita harus mempunyai siklus haid cukup teratur. Permasalahannya tidak semua wanita mengetahui kapan masa suburnya, tidak semua wanita mendapat siklus haid yang teratur, bahkan tidak semua pasangan dapat mentaati tidak melakukan sanggama pada saat masa subur, kegagalan biasanya terjadi karena kesalahan penghitungan masa subur. Amenore Laktasi, cara ini bersifat sementara selama enam bulan pertama setelah persalinan, yang memanfaatkan ketidaksuburan alamiah karena proses pemberian ASI. Disini kadar prolaktin tinggi dan menetap selama proses menyusui dapat mene kan produksi hormone-hormon yang mempengaruhi menstruasi dan ovulasi. Kondom, adalah sarung karet tipis berbentuk silinder yang dipakai pada penis pria saat berhubungan seksual. Penggunaan kondom yang benar biasanya disertakan pa da kemasan kondom, yaitu dipakai setelah penis ereksi dan penis harus segera ditarik dari vagina setelah ejakulasi untuk menghindari cairan sperma tumpah di dalamvagina. Selain dapat menghindari kehamilan, kondom juga merupakan alat untuk menghindari penularan HIV dan beberapa IMF lain seperti GO dan sifilis. Saat

ini juga sudah tersedia kondom untuk wanita (female condom), namun masih jarang yang memakainya. Cara Non hormonal : IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi dalam rahim terbuat dari bahan semacam plastik dan ada bagian yang dililit tembaga dan bentuknnya seperti huruf T (cooper T, mirena, multiload). Sebelum dipasang wanita akan diperiksa dulu untuk memastikan kecocokan. Cara hormonal : Pil KB, Suntik KB dan Susuk KB Pil KB diminum oleh wanita setiap hari. Pil ini terbuat dari hormon yang mempunyai kesamaan hormone yang terdapat pada tubuh wanita yaitu estrogen dan progesteron. Ada dua macam jenis yaitu Pil mini dan Pil kombinasi. Pil mini hanya mengandung hormon progesterone berfungsi merubah sifat lendir yang dihasilkanleher rahim sehingga mencegah pembuahan, sedang Pil kombinasi bekerja mencegah keluarnya sel telur dari indung telur. Pil KB bermanfaat jika diminum setiap harisecara teratur, misalnya malam atau pagi saja. Suntik KB adalah suatu cairan berisi hormon progesterone yang dapat mencegah kehamilan dalam jangka waktu tertentu (1-3 bulan). Dalam hal fungsi sama halnya dengan penggunaan Pil KB. Susuk KB, adalah kapsul yang berbentuk batang kecil yang dipasang pada wanita yaitu dibawah kulit lengan kiri dengan melakukan operasi kecil. Susuk bekerja setelah 24 jam pemasangan dan memberikan manfaat mencegah kehamilan selama tiga tahun. Susuk dipasang dokter atau tenaga medis saat haid atau setelah nifas. Cara Operasi : Vasektomi dan Tubektomi Vasektomi merupakan tindakan operasi kecil pada pria dengan cara menutup saluran sperma (bisa dengan atau tanpa pisau) di sebelah kiri dan kanan kantung

zakar. Setelah vasektomi pria masih bisa berhubungan seks, air mani tetap dapat keluar tetapi sudah tidak mengandung sperma, sperma yang tidak keluar akan diserap kembali oleh tubuh tanpa menimbulkan penyakit. Vasektomi juga sering disebut kontrasepsi mantap, dilakukan pasangan yang sudah tidak menginginkan anak lagi karena jumlah anak sudah cukup, pasangan yang istrinya sudah sering melahirkan, penyakit yang membahayakan pasangan, atau sebab gagal KB dengan cara lain, yang kemudian memutuskan dengan cara medis operasi pria. Tubektomi merupakan tindakan operasi wanita pada saluran telur dengan memotong atau mengikat saluran yang membawa sel telur ke rahim. Setelah di operasi sel telur yang keluar akan diserap tubuh tanpa efek penyakit apapun. Tubektomi tidak mengganggu kelancaran ASI, jarang terjadi efek samping ataupun kegagalan, dan terlebih tidak mengganggu gairah seksual. Dari metode kontrasepsi diatas masih ada lagi yang disebut alat kontrasepsi darurat (Emergency Contraception) dalam bentuk Pil yang bernama after morning pil. Cara ini digunakan pada wanita yang melakukan hubungan seksual yang tidak terlindungi, misalnya karena terjadi kekerasan seksual. PENUTUP Materi Kesehatan Reproduksi dan Seksual sebenarnya masih banyak yang perlu dibahas dan di informasikan kepada masyarakat. Di era perkembangan teknologi dan iformasi, semakin banyak informasi yang dapat di akses, baik dari media surat kabar, bukubuku, majalah kesehatan, elektronika, internet dan sebagainya, namun yang terpenting sehingga menjadi simpulan adalah : Pertama, setiap orang mampu mengenal dan memahami serta memperoleh informasi yang benar terhadap kesehatan reproduksi dan seksual, hak-hak reproduksi, dan metode/cara kontrasepsi. Kedua, setiap orang dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap proses reproduksinya sendiri.

Ketiga, berusaha melakukan berbagai tindakan pencegahan, atau sedini mungkin melakukan pengobatan bila mendapatkan permasalahan pada organ reproduksi dan seksual. Apabila ketiga hal tersebut dapat dilaksanakan oleh setiap individu di dalam kehidupan sosial, maka keyakinan untuk melindungi, memperjuangkan dan membela hak reproduksi seksualnya dan orang lain, tentu akan dapat terhindar dari berbagai tindak kekerasan dan serangan terhadap hak reproduksi dan seksual itu sendiri. Sumber : o o o Anshor, Maria Ulfah, 2006, Fikih Aborsi, Wacana Penguatan Hak Reproduksi Perempuan, Jakarta; Kompas. PKBI DIY, 2010, Info Kespro untuk semua. Pilihan Cara KB Quality Of Care, Working For Clients Right, Jakarta; IPPF dan PKBI

2003. o o Visi Tahun 2000 dan Program Kerja Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD), PKBI dan IPPF. http://banten, bkkbn.go.id/old/images/article/susuk.dalam.jpg