PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP KONTRASEPSI MANTAP VASEKTOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat agar dapat menerima pembentukan Norma Keluarga Kecil Bahagia. dan Sejahtera (NKKBS) (Manuaba, 2004).

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

SIKAP SUAMI TENTANG KONTRASEPSI VASEKTOMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

23,3 50,0 26,7 100,0

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRIA PRODUKTIF TERHADAP METODE KONTRASEPSI VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KONTRASEPSI METODE OPERATIF PRIA ( MOP ) DI KLINIK PKBI KOTA SEMARANG TAHUN 2010

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

NASKAH PUBLIKASI AGUSTIAN SASMITA NIM I

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

GAMBARAN PERSEPSI SUAMI PASANGAN USIA SUBUR TENTANG KONTRASEPSI VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENDAL 01 KABUPATEN KENDAL

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ASFARIZA YUDHI PRABOWO

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

GAMBARAN MOTIVASI SUAMI TERHADAP KONTRASEPSI MANTAP DI DUKUH SIDOKERTO PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2009

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN INFORMASI DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI METODE OPERASI PRIA (MOP) PADA PRIA PASANGAN USIA SUBUR DI KECAMATAN PAKUALAMAN YOGYAKARTA ABSTRAK

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA PASIRANGIN KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

Mitha Destyowati ABSTRAK

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEJADIAN DROP OUT KONTRASEPSI SUNTIKAN DI KABUPATEN CILACAP

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN SUAMI TERHADAP KONTRASEPSI KB PRIA DI LINGKUNGAN XVIII KELURAHAN TERJUN MEDAN MARELAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP SUAMI TENTANG KB MOP (METODE OPERASI PRIA) DI PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG KB DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PADA SUAMI

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

Sri Mulyani, Andi Agung, Abd Wakhid Hasyim Prodi DIII Keperawatan Akes Rajekwesi Bojonegoro

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

FAKTOR DETERMINAN PARTISIPASI PRIA DALAM VASEKTOMI. Andik Setiyono, Siti Novianti RINGKASAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BALITA

I. PENDAHULUAN. oleh masalah kependudukan dengan segala tata kaitan persoalan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) menurut Undang-Undang Nomor 10

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

FAKTOR DETERMINAN PARTISIPASI PRIA DALAM VASEKTOMI. Andik Setiyono 1, Siti Novianti 2. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

Kesesuaian Sikap Pasangan Usia 1

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG METODE ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI DESA BULUTENGGER KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN

PATH ANALYSIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEDEN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ISTRI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI VASEKTOMI PADA PASANGAN USIA SUBUR

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMILIHAN JENIS KONTRASEPSI HORMONAL DI DESA KEMURANG WETAN KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES TAHUN

HUBUNGAN DISIPLIN WAKTU DALAM PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEGAGALAN AKSEPTOR PIL KB KOMBINASI

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Arni Safitri 1, Evi Nurhidayati 2

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Ulfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI DALAM MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI

KARAKTERISTIK AKSEPTOR NON AKDR TENTANG KONTRASEPSI AKDR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian pertumbuhan dan jumlah penduduk, memiliki peran terhadap

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi IUD di BPRB Bina Sehat Kasihan Bantul

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KB PRIA DENGAN STATUS PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA SUAMI

BAB 1 PENDAHULUAN. (1969) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DI TASIKMALAYA

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI DESA SAMBIROTO NGAWI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

The Factors that Affect the Participation of Men in Vasektomi in Kelurahan Sioldengan Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu 2018

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

Oleh : Noviyanti, Indria Astuti, dan Siska Erniawati Stikes Jendr.A. Yani Cimahi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KB SUNTIK. (Analyze Factors to Mother s Compliance to have Repeated Injection) Imam Munif*, Zahid Fikri**

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KB PRIA DI KABUPATEN DEMAK (Studi Pada Masyarakat Pesisir Dan Masyarakat Kota di Kabupaten Demak)

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun.

Transkripsi:

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP KONTRASEPSI MANTAP VASEKTOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK Maria Nurrita 1, Maria Komariah 1, Ermiati 1 1 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat ABSTRAK Angka keikutsertaan pria ber-kb di Indonesia masih rendah. Hal itu dikarenakan pengetahuan dan sikap suami terhadap vasektomi masih kurang. Kecamatan Rancaekek adalah salah satu daerah yang tingkat keikutsertaan vasektominya rendah. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap suami terhadap kontrasepsi vasektomi. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Sampel 98 pria yang tidak menggunakan vasektomi dan menikah. Teknik pengumpulan data memberikan kuesioner. Analisa data menggunakan rumus presentase untuk pengetahuan dan skor T untuk sikap. Lokasi dan waktu penelitian di Kecamatan Rancaekek pada bulan April-Mei 2012. Hasil penelitian 46% responden memiliki pengetahuan kurang, 27,5% memiliki pengetahuan cukup, dan 26,5% memiliki pengetahuan baik. Sedangkan 52,1% menunjukkan sikap mendukung dan 47,9% menunjukkan sikap tidak mendukung. Kesimpulan penelitian pada aspek pengetahuan didapatkan hasil hampir setengahnya dari responden memiliki pengetahuan kurang terhadap vasektomi. Pada aspek sikap didapatkan sebagian dari responden memiliki sikap mendukung terhadap vasektomi. Karena itu disarankan meningkatkan kegiatan penyuluhan menggunakan berbagai media mengenai vasektomi agar pengetahuan suami meningkat dan sikap suami mendukung terhadap vasektomi. Kata kunci : Vasektomi, Pengetahuan, Sikap ABSTRACT The participation number of men in Family Planning in Indonesia is still low because the knowledge and attitude of men towards vasectomy is still lacking. District of Rancaekek is one area that vasectomy participation still in low level. The purpose of this study to identify the knowledge and attitudes husband s about vasectomy. The type of this research is a quantitative descriptive. Samples is obtained 98 men who not used vasectomy and married. Data collection techniques used in this research gave questionnaires. Data analysis used presentation formula for knowledge and score T for attitude. Location and time of collection in District of Rancaekek at April-Mei 2012. The results 46% of respondents have knowledge of vasectomy is less good, 27.5% and 26.5% is good enough either. For the attitude 52.1% of respondents showed favorable, and 47.9% unfavorable. The conclusion from this research, the aspects of knowledge showed that nearly half of respondents have less knowledge of vasectomy, in the aspects of attitude

showed that most of the respondents had favorable attitudes toward of vasectomy. District of Rancaekek needs to increase outreach activities to gave about vasectomy media to increase knowledge and favorable attitude husband. Key word : Vasectomy, Knowledge, Attitudes PENDAHULUAN Program KB nasional merupakan program pembangunan sosial dasar yang sangat penting artinya bagi pembangunan nasional dan kemajuan bangsa. Program KB adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga serta peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. (BKKBN, 2008). Tujuan program KB adalah mengendalikan pertumbuhan penduduk serta meningkatkan keluarga kecil berkualitas melalui penggunaan alat kontrasepsi sehingga bermanfaat bagi kesehatan ibu dan anak (BKKBN, 2005). Salah satu upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk tersebut dengan menggunakan alat kontrasepsi. Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini bersifat tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Dalam penggunaan kontrasepsi kebanyakan orang berfikir bahwa hanya untuk wanita saja, sehingga perencanaan keluarga menjadi pincang (Manuaba et all, 2009). Vasektomi merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang dianjurkan karena jenis kontrasepsi ini merupakan metode kontrasepsi mantap (kontap). Vasektomi

merupakan metode operasi pria (MOP), dengan jalan memotong vas deferens sehingga saat ejakulasi tidak terdapat spermatozoa dalam cairan sperma (Manuaba et all, 2009). Pengetahuan itu sendiri adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003). Keinginan suami untuk melakukan tindakan vasektomi tersebut disebut dengan sikap. Sikap adalah suatu bentuk elevasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau memihak (unfavorable) pada objek tersebut (Berkowitz, 1972 dalam Azwar, 2009). Kecamatan Rancaekek memiliki satu puskesmas yang membawahi 4 desa yaitu Desa Rancaekek Wetan, Rancaekek Kulon, Tegal Sumedang, dan Sukamanah. Banyak program yang dijalankan oleh pemerintah, tetapi karena kurangnya pengetahuan dari masyarakat membuat jumlah akseptor di 4 desa tersebut sedikit sehingga program yang telah dilaksanakan mengenai vasektomi tidak berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dari pihak puskesmas menyatakan bahwa 7 dari 10 pria yang menggunakan vasektomi belum pernah ada yang mengalami keluhan. Pihak puskesmas juga menyatakan sudah ada pelayanan gratis dari pemerintah (safari gratis). Safari gratis dilakukan 3 kali dalam setahun dalam bentuk penyuluhan dari petugas kesehatan. Selain itu, ada komunitas bagi warga

yang menggunakan vasektomi, ini sebagai penggerak agar warga lain juga ikut berpatisipasi dalam menggunakan kontrasepsi vasektomi. Informasi mengenai vasektomi sudah diberikan tetapi penggunaan vasektomi masih sedikit. Berdasarkan studi pendahulan dengan mewawancarai 10 orang pria usia subur didapatkan data hanya 3 orang pria yang mengetahui secara fasih tentang vasektomi sebagai kontrasepsi pria dengan cara pembedahan kecil, namun hanya 1 orang mengetahui keuntungan dan kerugian vasektomi. Sedangkan 7 orang pria lainnya mengetahui apa itu vasektomi dengan istilah kabiri, dan 4 orang pria yang dapat menjelaskan pengertian, keuntungan, dan kerugian vasektomi secara inti. 3 orang pria lainnya mengetahui vasektomi dengan istilah kabiri, namun mereka tidak mampu menjelaskan pengertian, keuntungan, serta kerugian vasektomi tersebut. Semua pria ini beralasan tidak mau melakukan vasektomi dengan alasan takut, tidak dibolehkan agama, mengganggu hubungan seksual, membatasi aktivitas kerja, dan berpendapat bahwa kontrasepsi itu hanya urusan istri saja. Dari data ini peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap suami terhadap kontrasepsi mantap vasektomi di Kecamatan Rancaekek. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap suami terhadap kontrasepsi mantap vasektomi di Kecamatan Rancaekek. Kegunaan penelitian ini sebagai bahan informasi mengenai pengetahuan dan sikap suami terhadap kontrasepsi vasektomi di Kecamatan Rancaekek.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap suami terhadap kontrasepsi mantap vasektomi di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap suami terhadap kontrasepsi mantap vasektomi kepada suami di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah pria pasangan usia subur yang sudah menikah dan yang tidak menggunakan vasektomi di 4 desa di wilayah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Data Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Dengan menggunakan rumus slovin didapatkan jumlah sampel 98 responden. Jumlah sampel per desa : No. Strata N i f i Besar Sample (f i x n) 1 Desa Sukamanah 639 0,102 10 2 Desa Tegal Sumedang 456 0,073 7 3 Desa Rancaekek Kulon 1335 0,214 21 4 Desa Rancaekek Wetan 3819 0,611 60 Jumlah 6249 1.0 98 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik kuesioner/angket. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian untuk aspek pengetahuan menggunakan skala guttman yang disediakan jawabannya dalam pernyataan benar dan salah, dimana benar bernilai 1 dan salah bernilai 0. Dan untuk aspek sikap

menggunakan skala bertingkat, responden tinggal membubuhkan tanda checklist ( ) pada kolom yang dinyatakan dalam skala likert, dimana jika pertanyaan positif bernilai 5, 4, 3, 2, 1, dan pertanyaan negatif bernilai 1, 2, 3, 4, 5. Uji coba digunakan sebelum penelitian dengan menyebarkan instrumen yang diujicobakan kepada responden yang bukan merupakan anggota sampel penelitian, dalam hal ini peneliti melakukan uji coba instrumen kepada 20 responden di Desa Rancaekek Wetan Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Uji validitas menggunakan rumus korelasi point biserial Sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan rumus koefisien Reliabilitas Kuder Richardson 20 (KR-20). Teknik analisa data untuk pengetahuan yang digunakan adalah analisa persentase. Skala pengukuran data yang digunakan untuk meneliti pengetahuan dalam penelitian ini adalah skala ordinal. Dan analisa data untuk sikap, skala ukurnya dengan menggunakan skala likert. PEMBAHASAN L DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden (n=98) Data Responden Frekuensi Presentase (%) (f) Usia 21-40 tahun 39 39,8 41-65 tahun 59 60,2 Pekerjaan Tidak bekerja 10 10,2 Bekerja 88 89,8 Pendidikan TK 4 4,1 SD 31 31,6 SMP/SLTP 46 47 SMA/SLTA 17 17,3 Sumber Informasi Petugas Kesehatan 58 59,2 Majalah/Koran 5 5,1 Teman 30 30,6 Lain-lain 5 5,1

Dari tabel 1, sebagian dari responden berusia 41-65 tahun (60,2%). Hampir setengahnya responden bekerja sebagai buruh (37,7%) dan memiliki riwayat pendidikan terakhir SMP/SLTP (47%). Dan sebagian dari responden mendapatkan informasi dari petugas kesehatan (59,2%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Kontrasepsi Vasektomi di Kecamatan Rancaekek (n=98) Kategori Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%) Baik 26 26,5% Cukup 27 27,5% Kurang 45 46% Dari hasil penelitian terhadap suami yang tidak menggunakan vasektomi di Kecamatan Rancaekek yang berjumlah 98 orang, didapatkan gambaran keseluruhan mengenai pengetahuan terhadap penggunaan kontrasepsi vasektomi yaitu dalam kategori kurang (46%). Pada tabel 2 menunjukkan bahwa pengetahuan responden yang termasuk ke dalam kategori kurang adalah pertanyaan mengenai perawatan vasektomi (69,4%). Hal ini dapat disebabkan karena hampir setengahnya dari responden berpendidikan paling tinggi SMP/SLTP (47%). Oleh karena itu, sebaiknya petugas kesehatan melakukan pendekatan dengan cara memberikan media informasi yang mudah dimengerti oleh masyarakat setempat. Media informasi yang bisa digunakan adalah berupa pamflet, poster, atau buklet. Hal ini didukung oleh penjelasan Potter&Perry (2005) dimana materi yang disampaikan harus

mudah dipahami dan bijaksana bila berasumsi bahwa klien akan belajar dengan sendirinya. Dijelaskan juga bahwa petugas kesehatan dapat memberikan informasi kesehatan yang adekuat dengan menggunakan cara penyampaian yang paling tepat. Selain itu berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hampir setengahnya dari responden (40,8%) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai syarat vasektomi. Hal ini dapat disebabkan dari pengalaman lingkungan kerja, dimana hampir setengahnya dari responden (37,7%) bekerja sebagai buruh. Menurut Notoadmodjo (2003) mengatakan bahwa pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. Berdasarkan tabel 2 juga dapat dilihat bahwa sebagian dari responden (54,1%) memiliki pengetahuan baik tentang pengertian vasektomi. Pengetahuan yang baik ini dapat membentuk perilaku pada pria dalam melakukan upaya meningkatkan angka penggunaan kontrasepsi vasektomi, dapat diperoleh dari berbagai macam sumber yakni dari institusi kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik; media cetak seperti koran, majalah, buku; media elektronik seperti televisi, radio, internet, mouth to mouth seperti dari keluarga, teman, dan orang-orang terdekat lainnya. Bentuk/media penyampaian informasi pun beraneka ragam, misalnya melalui penyuluhan kesehatan, konseling kesehatan, iklan-iklan layanan kesehatan, spanduk, billboard, poster, leaflet, dan sebagainya. Dengan memiliki pengetahuan yang tinggi, maka besar kemungkinannya para pria memiliki sikap yang mendukung terhadap kontrasepsi vasektomi.

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Sikap Tentang Kontrasepsi Vasektomi di Kecamatan Rancaekek (n=98) Kategori Sikap frekuensi (f) Persentase (%) Favorable 51 52,1% Unfavorable 47 47,9% Berdasarkan tabel 3 didapatkan bahwa dari 98 responden terdapat sebagian dari responden yaitu sebanyak 51 responden (52,1%) memiliki sikap yang mendukung atau favorable tentang sikap terhadap kontrasepsi vasektomi. Sikap yang mendukung tersebut, dapat disebabkan karena adanya informasi mengenai kontrasepsi vasektomi dari petugas kesehatan. Menurut Azwar (2009), adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Untuk dapat memperoleh sikap yang mendukung, dipengaruhi oleh pengalaman pribadi (baik langsung maupun tidak langsung), kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan, serta faktor emosi dalam diri individu itu sendiri yang kemudian akan memberikan bentuk dan struktur terhadap apa yang dilihat dan diketahui, sehingga menimbulkan kecenderungan bersikap dan bertindak. Namun berdasarkan tabel 3 juga terlihat bahwa hampir setengahnya dari responden (47,9%) memiliki sikap yang tidak mendukung atau unfavorable

tentang kontrasepsi vasektomi. Sikap yang tidak mendukung tersebut, dapat disebabkan oleh pengetahuan responden yang sebagian dari responden (69,4%) masuk dalam kategori kurang baik, karena pengetahuan yang baik akan membentuk sikap yang positif pada seseorang. SIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu pada aspek pengetahuan didapatkan hasil bahwa hampir setengahnya dari responden memiliki pengetahuan yang kurang terhadap kontrasepsi vasektomi. Pada aspek sikap didapatkan hasil bahwa sebagian dari responden memiliki sikap yang mendukung terhadap kontrasepsi vasektomi. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini maka ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan, antara lain bagi puskesmas di Kecamatan Rancaekek untuk meningkatkan program-program yang sudah ada di Kecamatan Rancaekek seperti penyuluhan dan safari gratis. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung juga diharapkan tetap menjalankan program mengenai kontrasepsi vasektomi. Hal ini sejalan dengan target pemerintah dalam meningkatkan penggunaan kontrasepsi vasektomi bagi pria. Bagi perawat dan petugas lapangan disarankan melakukan pendekatan dengan cara memberikan media informasi yang mudah dimengerti oleh masyarakat, misalnya berupa pamflet, poster atau booklet. Dan bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian mengenai hubungan

pengetahuan dan sikap suami terhadap pemilihan kontrasepsi mantap vasektomi di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta. DepKes RI. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Hidayat, A. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17871/5/chapter%20i.pdf.html (diakses tanggal 10 Februari 2012 pukul 19:50). Manuaba, et al. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : P.T. Rineka Cipta.

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodoogi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Potter&Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4.Jakarta: EGC. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Umar, H. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers. Universitas Padjadjaran. 2000. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Bandung : Elstar Offset.