BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

UKDW. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

Indexing dan Bahasa Penelusuran

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN

negeri Blitar, Bea dan cukai Blitar, kejaksaan negeri Nganjuk, dan kejaksaan negeri Tulungagung. Dalam perkembangannya, kantor RUPBASAN masih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat tidak pernah lepas dengan. berbagai macam permasalahan. Kehidupan bermasyarakat akhirnya

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan pemeriksaan investigatif oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

2014, No c. bahwa dalam praktiknya, apabila pengadilan menjatuhkan pidana tambahan pembayaran uang pengganti, sekaligus ditetapkan juga maksimu

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INDONESIA CORRUPTION WATCH 1 Oktober 2013

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan masalah guna memberikan petunjuk pada permasalahan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian, Kedudukan, serta Tugas dan Wewenang Kejaksaan

FUNGSI DAN KEDUDUKAN SAKSI A DE CHARGE DALAM PERADILAN PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

I. PENDAHULUAN. hukum sebagai sarana dalam mencari kebenaran, keadilan dan kepastian hukum. Kesalahan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi kekacauan-kekacauan,

BAB I PENDAHULUAN. hanya terbatas pada kuantitas dari bentuk kejahatan tersebut.

Berdasarkan angka 1 dan 2 diatas dan dengan pertimbangan hal-hal, antara lain: 1. Azas peradilan yang cepat, sederhana dan biaya ringan

BAB I PENDAHULUAN. dapat lagi diserahkan kepada peraturan kekuatan-kekuatan bebas dalam

I. PENDAHULUAN. Hak asasi manusia merupakan dasar dari kebebasan manusia yang mengandung

BAB I PENDAHULAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam Pasal 1 Ayat (3)

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. tercipta pula aturan-aturan baru dalam bidang hukum pidana tersebut. Aturanaturan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agar hukum dapat berjalan dengan baik, maka berdasarkan

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

BAB IV KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Perbedaan Kewenangan Jaksa dengan KPK dalam Perkara Tindak

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN F. Latar Belakang Masalah

Wewenang Penahanan Berujung OTT

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. pidana. Dalam hal penulisan penelitian tentang penerapan pidana rehabilitasi

DAFTAR ISI. SKRIPSI... ii

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kebebasan, baik yang bersifat fisik maupun pikiran. Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. positif Indonesia lazim diartikan sebagai orang yang belum dewasa/

Sistem Rekomendasi Hasil Pencarian Artikel Menggunakan Metode Jaccard s Coefficient

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat),

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda. Itu sebabnya dalam keseharian kita dapat menangkap berbagai komentar

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat tersebut, aturan-aturan tersebut disebut juga normanorma

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Penjelasan Undang Undang Dasar 1945, telah dijelaskan

METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara hukum. Negara hukum merupakan dasar Negara dan pandangan. semua tertib hukum yang berlaku di Negara Indonesia.

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF)

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 28, Pasal 28A-J Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dapat di pandang sama dihadapan hukum (equality before the law). Beberapa

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. paling populer di dunia. Internet memiliki banyak fasilitas dan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. paling dominan adalah semakin terpuruknya nilai-nilai perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pidana yang berupa pembayaran sejumlah uang dinamakan pidana denda. Kedua

BAB I PENDAHULUAN. kurang atau tidak memperoleh kasih sayang, asuhan bimbingan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agar hukum dapat berjalan dengan baik pelaksanaan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 41/PUU-XIII/2015 Pembatasan Pengertian dan Objek Praperadilan

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. 1. perundang-undangan lain yang mengatur ketentuan pidana di luar KUHP

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan proses pengolahan citra digital (digital image processing), dimana data berupa

Pemeriksaan Sebelum Persidangan

Sumber:

Meskipun hakim dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh serta rekomendasi pihak manapun juga, tetapi dalam melaksanakan tugas pekerjaanya,

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

Rancangan Undang Undang Nomor Tahun Tentang Tindak Pidana Di Bidang Teknologi Informasi DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 3 TAHUN 1988 SERI D NOMOR 2

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL PENERAPAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR (K-NN) BAGI HAKIM DALAM MENENTUKAN PERTIMBANGAN HUKUMAN TINDAK PIDANA PENCURIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI...

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah,

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan yang oleh hukum pidana dilarang dan diancam dengan pidana

BAB I PENDAHULUAN. yang telah tercakup dalam undang-undang maupun yang belum tercantum dalam

METODE PENELITIAN. untuk itu agar diperoleh data yang akurat, penulis menggunakan metode

9/13/2012 8:29 AM Ngurah Suwarnatha 1

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan yang berlaku. Salah satu upaya untuk menjamin. dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana ( KUHAP ).

BAB 1 PENDAHULUAN. boleh ditinggalkan oleh warga negara, penyelenggara negara, lembaga

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hukum acara pidana yang tertuang dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), merupakan kumpulan aturan-aturan yang digunakan untuk melaksanakan tata cara peradilan. Mulai dari awal terjadinya penyidikan hingga pada saat terakhir tata cara peradilan yaitu pengawasan dan pengamatan terhadap keputusan peradilan. Keputusan peradilan diambil tidak hanya berdasarkan insting atau perasaan hakim saja, namun dibutuhkan juga sebuah kitab undang-undang sebagai pedoman. Contohnya adalah Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). KUHP berisi pasal-pasal yang bersangkutan dengan tindak pidana umum. KUHP inilah yang mengatur hukuman penjara maksimal seorang terdakwa sesuai dengan kejahatan yang dilakukan. Tata cara peradilan yang terangkum dalam KUHAP berikut undangundang pidana yang terangkum dalam KUHP, hanya dimengerti oleh penyelenggara negara ataupun orang yang mengerti hukum. Warga sipil, pada umumnya tidak mengerti KUHP ataupun pasal-pasal yang dikenakan kepada terdakwa dalam suatu peradilan. Mereka hanya menerima hasil akhir tanpa tahu pasti proses yang terjadi karena tidak semua orang mempelajari KUHP. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat sistem yang dapat membantu warga sipil untuk mengerti pasal apa saja yang mungkin dikenakan kepada seseorang sesuai dengan tindak pidana umum yang telah dilakukannya. Melalui sistem yang akan penulis bangun, warga sipil dapat mencari sendiri pasal terkait sesuai dengan tindak pidana yang ada dan tidak tergantung pada pihak hukum untuk dapat mengerti pasal-pasal dalam KUHP. Sistem ini sekaligus membantu penyelenggara pengadilan untuk dapat mengetahui dengan cepat pasal yang dapat dikenakan kepada tersangka tindak pidana umum, tanpa harus mencari secara manual di buku KUHP. Dengan demikian, sistem ini akan membantu 1

mempersingkat waktu penyelenggara pengadilan dalam melakukan proses penyidikan. Sistem ini dapat digunakan oleh penyelenggara pengadilan, warga sipil atapun siapa saja yang membutuhkan. Untuk menjalankan sistem ini, pengguna tidak perlu mengerti KUHP. Hal ini disebabkan karena pencarian yang dilakukan sistem berjalan sesuai dengan masukan pengguna. Input atau masukan berupa query yang mengarah kepada tindak pidana umum. Keluaran atau output dari sistem ini adalah pasal-pasal yang sesuai dengan query yang telah diinputkan oleh pengguna. 1.2 Perumusan Masalah 1) Apakah sistem dapat memberikan hasil berupa pasal-pasal yang berkaitan dengan masukan pengguna. 2) Apakah sistem dapat melakukan pencarian secara tepat dalam database dengan menggunakan metode yang ada. 3) Apakah sistem dapat mengerti masukan yang diberikan oleh pengguna. 4) Apakah pasal-pasal dalam KUHP dapat disimpan dalam database dan diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi dalam KUHP. 1.3 Batasan Masalah 1) Undang-Undang yang dijadikan patokan adalah Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). 2) Penulis hanya menggunakan buku kedua dan buku ketiga untuk dijadikan acuan dalam penelitian, dari tiga buku yang terdapat dalam KUHP. 3) Buku kedua dalam KUHP terdiri dari 31 Bab dan buku ketiga dalam KUHP terdiri dari 9 bab. Masing-masing bab terdiri dari pasal-pasal yang berkenaan dengan bab bersangkutan. 4) Input atau masukan berupa kata kunci yang mengarah ke kasus pidana umum sesuai dengan tema buku kedua dan buku ketiga dalam KUHP. 2

1.4 Hipotesis Pencarian pasal-pasal dalam KUHP dengan menggunakan metode hybrid dari term weighting dapat memberikan hasil yang optimal. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yang penulis buat adalah : 1) Membuktikan apakah metode hybrid dari term weighting merupakan metode yang dapat diterapkan dengan kasus pencarian pasal-pasal dalam KUHP sesuai kata kunci kasus pidana umum yang diinputkan pengguna. 2) Penelitian ini bertujuan untuk memberi kemudahan bagi penyelenggara pengadilan (hakim, jaksa, pengacara) dan orang awam untuk mencari pasal apa saja berhubungan dengan query yang mengarah kepada kasus tindak pidana umum. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode pengumpulan data dan metode penganalisaan data. Penulis mengumpulkan data KUHP yang akan ditampung di dalam database, berasal dari file html yang kemudian penulis masukkan ke database dengan cara copy paste. Setelah itu, penulis juga menganalisa data tersebut dengan buku KUHP yang penulis gunakan sebagai buku acuan. Selain itu, penulis juga mengumpulkan data yang akan digunakan sebagai bahan dengan cara studi pustaka terhadap buku, jurnal, dan sumber bacaan yang lain. Sedangkan metode yang akan digunakan dalam implementasi sistem adalah metode hybrid dari term weighting. Proses yang akan dilakukan terbagi dalam tiga tahap. 1) Pra-pemrosesan Pada tahap ini, isi dari buku kedua dan buku ketiga KUHP yang akan dijadikan bahan pencarian diklasifikasikan menjadi 40 kelas, kemudian disimpan dalam 1 tabel. Setelah itu dilakukan proses normalisasi kata, yaitu menghilangkan semua tanda baca dan karakter khusus serta mengubah seluruh huruf menjadi huruf kecil. Selain itu, penomoran dalam 3

tiap pasal akan dihapuskan, sehingga tidak mempengaruhi pembobotan terhadap token yang lain. Setelah itu, dilakukan proses tokenisasi, yaitu memecah teks berdasar spasi. Kemudian kata-kata yang termasuk stoplist akan dihapus. Hasil akhir pra-pemrosesan akan tersimpan dalam tabel tampung dan selanjutnya akan diproses sesuai dengan rumus yang ada. Sedangkan aturan umum yang tercantum dalam buku pertama KUHP, akan ditampilkan dalam bentuk teks dan tidak diikutsertakan dalam proses pencarian. 2) Pemrosesan Pada tahap ini, sistem akan melakukan proses pembobotan term pada query dan term di database. Proses yang dilakukan untuk menghitung bobot term dalam database, dilakukan dalam tiga proses. Proses pembobotan lokal (Local Weighting), proses pembobotan global (Global Weighting), dan proses perhitungan faktor normalisasi (Normalization Factor). Pada akhir pemrosesan, sistem akan memutuskan pasal mana dianggap sesuai dengan query pengguna. 3) Pascapemrosesan Pada tahap ini, akan dilakukan evaluasi kinerja sistem dengan melakukan proses perhitungan nilai precision dan recall. Proses ini akan memberikan nilai presisi yang dapat digunakan untuk membuktikan apakah sistem ini dapat dikatakan berhasil dalam menghasilkan keluaran sesuai dengan query yang diinputkan pengguna. 1.7 Sistematika Penulisan Secara keseluruhan penulisan disusun secara sistematis dalam 5 bab. Bab pertama yang penulis beri judul Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, hipotesa, tujuan penelitian, metode, dan sistematika penulisan. Tinjauan pustaka dan landasan teori akan penulis bahas pada bab dua yang berjudul Tinjauan Pustaka. Sedangkan bab tiga merupakan bab perancangan sistem yang meliputi algoritma, flowchart, dan sistem arsitektur. 4

Pada bab empat yang berjudul Implementasi dan Analisa sistem, membahas mengenai analisa sistem dan implementasi sistem yaitu tampilan input, tampilan output. Untuk kesimpulan dan saran, akan dibahas pada bab terakhir yaitu pada bab Kesimpulan dan Saran. 5