Dwi Adi Maryandi, SKM, MPH Center for Health PromotionThe Ministry of Health

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

I. PENDAHULUAN. diantaranya penyakit pada sistem kardiovaskular, penyakit pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok.

Pelatihan Konselor Sebaya Berhenti Merokok pada Remaja : Sebuah Inovasi untuk Program Berhenti Merokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. adalah perokok pasif. Bila tidak ditindaklanjuti, angka mortalitas dan morbiditas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 2,7% pada wanita atau 34,8% penduduk (sekitar 59,9 juta orang). 2 Hasil Riset

BAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80%

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rokok meningkat secara pesat dari tahun ke tahun, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

dalam terbitan Kementerian Kesehatan RI 2010).

Gambaran Perilaku Merokok pada masyarakat di Kabupaten Purwakarta: Suatu Kajian Literatur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latarbelakang. merokok merupakan faktor risiko dari berbagai macam penyakit, antara lain

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rista Mardian,2013

Dukungan Masyarakat Terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti kanker, memperlambat pertumbuhan anak, kanker rahim dan

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomis. Oleh. menurunkan kualitas hidup manusia (Aditama,1997).

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu (Kemenkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.

Tingginya Paparan Asap Rokok di Dalam Rumah pada Balita Oleh : Septian Emma Dwi Jatmika, M.Kes Muchsin Maulana, S.KM., M.PH

BAB 1 : PENDAHULUAN. negara yang perlu dididik untuk menjadi manusia yang berkualitas. Remaja nantinya diharapkan

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda kecil yang paling banyak digemari dan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Sekitar 5 juta orang mati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentu. Menurut Sarwono (2001) definisi remaja untuk masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MENGENAI KEBIASAAN MEROKOK PADA SISWA-SISWI KELAS 4-6 SDN X DI KOTA BANDUNG,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat. (1)

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seluruh dunia sejak satu dekade yang lalu (Mayasari, 2007). Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu hal yang seringkali menyerang remaja adalah perilaku merokok, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Global Adult Tobacco survey (GATS) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

Interactive Discussion Using Audiovisual to Improve Teens Knowledge and Attitude Against Smoking Behavior

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan Undang- Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang memuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kemungkinan sebelas kali mengidap penyakit paru-paru yang akan menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN dan pada abad 21 ini, akan ada 1 miliar orang meninggal akibat. penyakit disebabkan rokok (Evy, 2008).

1. Pendahuluan PROGRAM PEMBERIAN INFORMASI BAHAYA MEROKOK MELALUI LEAFLET, PRESENTASI DAN POSTER

BAB I PENDAHULUAN. namun juga dapat menimbulkan kematian (Kementrian Kesehatan. Republik Indonesia, 2011). World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak. sudah tercantum dalam bungkus rokok. Merokok juga yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan analisis data dari Centers of Disease Control and

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. membuktikan secara tuntas bahwa konsumsi rokok dan paparan terhadap asap rokok berbahaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. tahun itu terus meningkat, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Menurut The

BAB I PENDAHULUAN. perlu disiapkan dengan baik kualitasnya (Depkes RI, 2001 dalam Yudesti &

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang (Verawati, 2010). yang menurut penelitian banyak terjadi oleh karena asap rokok. Asap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah rokok pada hakekatnya sekarang sudah menjadi masalah nasional,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rokok pada remaja yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di

BAB I PENDAHULUAN. koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. utama kanker di dunia. Survei dari WHO 8,2 juta orang meninggal kerena

A. Latar Belakang Epidemik tembakau secara luas telah menjadi salah satu ancaman kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat dunia yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Rokok pada dasarnya merupakan tumpukan bahan kimia berbahaya. Satu batang rokok asapnya menguraikan sekitar 4000 bahan kimia

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.

hari berdampak negatif bagi lingkungan adalah merokok (Palutturi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Merokok tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (perokok aktif)

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB 1 : PENDAHULUAN. menimbulkan banyak kerugian, baik dari segi sosial, ekonomi, kesehatan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat masih sulit untuk dihentikan (Imasar, 2008 cit Puryanto,

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh Mycobacterium tuberculosis dan bagaimana infeksi tuberkulosis (TB)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2030

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Di tahun 2009, Indonesia menempati peringkat ke-4

BAB 1 PENDAHULUAN. larangan merokok. Lebih dari 40 negara telah menempelkan label peringatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan mentalnya akan lambat. Salah satu indikator kesehatan yang dinilai

Transkripsi:

A PRE AND POST-TEST STUDY OF GEMAR (GENERASI MUDA ANTI ROKOK) INTERVENTION TO INCREASE SELF-EFFICACY OF PRIMARY SCHOOL STUDENTS TO HELP AND MOTIVATE THEIR PARENTS TO NOT SMOKING INSIDE THEIR HOUSE IN SDN LOJI, DISTRICT OF CIANJUR, WEST JAVA. Dwi Adi Maryandi, SKM, MPH Center for Health PromotionThe Ministry of Health

Latar Belakang Merokok merupakan masalah Kesehatan Masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Pusat Pomosi Kesehatan mempunyai daerah binaan PDBK di Kabupaten Cianjur, Prov. Jawa Barat. Prevalensi merokok 32,7% atau sekitar 11 juta penduduk (Riskesdas, 2013) Data PHBS 2012 Kec. Cipanas, 80% penduduk masih merokok di dalam rumah. Menurut hasil dari Global Youth Tobacco Survey pada tahun 2009 terdapat 20,3 persen anak sekolah usia 13-15 tahun yang merokok.

Latar Belakang (2) Kelompok usia tersebut merupakan populasi rentan sebagai perokok pasif, hampir sekitar 68,8 persen terpapar asap rokok didalam rumahnya dan 78 persen terpapar rokok di luar rumah. Perokok pasif juga mempunyai risiko yang sama dengan perokok aktif yaitu dapat menyebabkan sakit jantung, kanker paru-paru dan gangguan pernapasan lainnya. (US Surgeon General,2006) berdasarkan need assessment yang dilakukan terhadap tokoh masyarakat, petugas puskesmas dan kader setempat juga menyatakan hal yang sama bahwa merokok merupakan masalah yang sulit ditanggulangi

GEMAR Upaya yang berbasis promosi kesehatan di sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan siswa SD dalam membantu dan memotivasi orangtuanya untuk tidak merokok di dalam rumah.

TUJUAN KHUSUS Meningkatkan pengetahuan siswa SD tentang bahaya merokok bagi dirinya dan keluarganya. Meningkatkan ketrampilan individu siswa SD dalam menggunakan masker sebagai alat bantu komunikasi nonverbal dengan orang tua yang merokok. Meningkatkan penerimaan/persepsi Siswa SD terhadap manfaat untuk tidak merokok bagi dirinya dan orang tuanya. Meningkatkan persepsi Siswa SD sebagai populasi rentan. Meningkatkan kemampuan siswa untuk memotivasi orang tua terkait merokok.

Perokok berdasarkan Umur 34.1 34.8 38.5 37.4 36.4 36.9 36.7 35.3 32.426.8 18.3 1.4 Riskesdas 2013

Sasaran Sasaran pada program ini adalah siswa kelas 4-5 Sekolah Dasar. Usia 9-10 tahun merupakan usia yang ideal dalam rangka membentuk pola pikir anak didik. Intervensi lingkungan serta pengaruh teman sebaya belum terlalu signifikan pada usia tersebut.

Lokasi SDN Loji Terletak di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas Mempunyai jumlah siswa sebanyak kurang lebih 500 siswa dan siswi dan 13 orang tenaga pengajar.

Theory Construct Health Belief Models

Inputs Activities Participants Outcomes 6 JPL 2 orang Fasilitator Media Pendukung : Masker, T- Shirt, Stiker, Spo t TV, poster, Mate ri Penyajian, sertifi kat Dana Games Tubuh Seorang Perokok, Games Merangkai Pesan Games, Ada Asap Gunakan Masker Pemutaran spot TV Laring Cancer, Wujud asli TAR Penandatangan Komitmen Siswa Pemberian Sertifikat Photo Session Siswa Kelas 5 SD Loji di Desa Batulawang, Ke c. Cipanas. Kab Cianjuraa Short Meningkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya merokok Meningkatkan persepsi siswa terhadap kerentanan sebagai perokok pasif Meningkatkan persepsi siswa terhadap manfaat untuk tidak merokok Menurunkan persepsi siswa terhadap tantangan komunikasi verbal dengan orang tua Meningkatkan ketrampilan siswa menggunakan masker sebagai alat komunikasi nonverbal Medium Meningka tkan norma sosial untuk tidak merokok di dalam rumah Long Meningk atkan prevalens i tidak merokok di dalam rumah di wilayah Desa Batulawa ng

Evaluation Plan Pre and Post Test Design 3/6/12 bulan

Hasil Pre and Post-Test Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan GEMAR di SDN Loji, Desa Batulawang adalah sebanyak 76 orang siswa kelas 5 Terdiri dari 35 laki-laki (46 persen) dan selebihnya adalah perempuan (54 persen) dengan usia berkisar antara 10-12 tahun. 70 persen dari peserta tinggal di Desa Batulawang dan sisanya tersebar di desa-desa sekitar sekolah seperti Desa Sukanagalih dan Desa Palasari.

Hasil (2) 81,6 persen peserta mempunyai anggota keluarga yang merokok di dalam rumah, sehingga dapat dikatagorikan sebagai perokok pasif dengan intensitas lebih tinggi karena seringkali terpapar dirumahnya. Mayoritas anggota keluarga yang merokok di dalam rumah tidak lain adalah ayahnya sendiri (72 persen).

Hasil Pre dan Post - Test Kegiatan GEMAR terbukti secara statistik signifikan dapat meningkatkan pemahaman peserta terkait manfaat untuk tidak merokok salah satunya pernyataan tidak merokok dapat melindungi orang lain disekitar saya (p = 0,004). Tingkat pemahaman peserta terhadap bahaya dan akibat merokok juga meningkat secara signifikan terutama pada pernyataan yang menyebutkan bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (p=0,036), sakit akibat merokok dapat menyebabkan seseorang jatuh miskin (p = 0,039) dan merokok mengandung 4000 zat kimia beracun (p = 0,000).

Hasil Pre dan Post - Test Tingkat kerentanan yang dirasakan oleh peserta sebagai perokok pasif juga meningkat secara signifikan terutama pada pernyataan tentang saya tidak terbiasa dengan asap rokok di dalam rumah. (p = 0,012) dan asap rokok berbahaya bagi orang di dekatnya (p = 0,011). Self-efficacy dalam penggunaan masker juga meningkat secara siginifikan. Peserta merasa mampu dan percaya diri untuk menggunakan masker pada saat orang lain merokok baik di dalam rumah (p = 0,000) dan di luar rumah (p = 0,004). Selain itu mereka juga akan menggunakan masker pada saat ketika sakit flu( p = 0,012) dan ketika melihat asap kendaraan (p = 0,07).

Media

Limitation Rendahnya internal validity terkait dengan pemilihan siswa SD kelas 4-5 sebagai sasaran utama Bias dalam menjawab pertanyaan Usia Monitoring dan koordinasi Lokasi jauh Komunikasi kurang,

Strength Siswa SD kelas 4-5 dapat dijadikan kohort, sehingga evaluasi bisa lebih rigorous. Penggunaan masker sebagai komunikasi non-verbal adalah suatu inovasi.

What s Next Integrasi dengan UKS Menggunakan jenis studi penelitian yang lebih rigor seperti quasi dengan menggunakan control group. Usia sasaran primer lebih dini. Penambahan komponen intervensi Games yang lebih efektif dan menarik bagi Siswa SD

Kesimpulan Pendekatan menggunakan masker sebagai komunikasi nonverbal antara anak dengan orang tua merupakan suatu inovasi. GEMAR Terbukti efektif meningkatkan pemahaman peserta terkait manfaat untuk tidak merokok, Tingkat pemahaman peserta terhadap bahaya dan akibat merokok, Tingkat kerentanan yang dirasakan oleh peserta sebagai perokok pasif, Self-efficacy dalam penggunaan masker.

GEMAR in Action!!! Social Media, Blog, website

GEMAR in Action!!!

TERIMA KASIH