BAB 4 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

BAB 3 KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN AKUNTANSI BISNIS. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

PENDAHULUAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi ternyata memberikan dampak yang luas terhadap

BAB 11 AUDIT SEKTOR PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

BAB I PENDAHULUAN. yang sering disebut good governance. Pemerintahan yang baik ini. merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam menjalankan tugas untuk

BAB 5 STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BAB I PENDAHULUAN. informasi bagi para pemakainya. Keberadaan ini membuat penulis

TINJAUAN MATA KULIAH...

2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan didukung oleh sebuah sistem akuntansi yang handal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

> *\ PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN ^UL^pT)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Menurut PP No 71 Tahun 2010 ttg SAP)

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 63/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah

BAB I PENDAHULUAN. Koreksi atas posisi Laporan Operasional pada Pemerintah Kota

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. landasan untuk menjawab masalah penelitian, yang difokuskan kepada literaturliteratur

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan single-entry. Sistem double-entry baru diterapkan pada 2005 seiring

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan berperan dalam menyediakan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

alasan kuat dalam pengambilan kesimpulan mengenai laporan keuangan, apakah telah disajikan secara wajar atau tidak.

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Mursyidi (2009: 1), akuntansi pemerintahan (governmental

BAB I PENDAHULUAN. kepemerintahan yang baik (good governance). Good governance adalah

BAB I PENDAHULUAN. baik ( good governance government ). Hal tersebut dapat diwujudkan melalui

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO

2. TELAAH TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan Pemerintah Laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance)

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara

KERANGKA KONSEPTUAL. 11. Mata uang...

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern

KEBIJAKAN PELAPORAN KEUANGAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

Daerah dan Undang-Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan. keuangan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada

BAB 7 PENGANGGARAN PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dituntut seluruh elemen masyarakat termasuk perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah wajib menyampaikan laporan keuangan sebagai wujud

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia namun juga di negara-negara lain (Indra Bastian, 2010:5).

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang handal, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai dasar

BAB II DASAR TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. theory yaitu stewardship theory (Donaldson dan Davis, 1991), yang

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setiap unsur dari Sistem Pengendalian Internal. Untuk memastikan bahwa Sistem

BAB I PENDAHULUAN. satunya yang terpenting adalah keuangan (Kusuma, 2008). Dewasa ini tuntutan

BUPATI KEPULAUAN SULA

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN KERANGKA KONSEPTUAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL

- 1 - PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Frilia Dera Waliah, 2015 ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dibuat untuk memberi informasi kepada pengguna internal dan

BAB I PENDAHULUAN. menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 71

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang. dilaksanakan secara periodik (Winidyaningrum, 2010).

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 23 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan oleh stakeholders atas pengelolaan keuangan negara/daerah. Bentuk

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS KAS MENUJU AKRUAL

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong pemerintah untuk menerapkan akuntabilitas publik.

PENGANTAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA KONSEPTUAL KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan hak publik. Mardiasmo, (2002).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan Pasal 1 Ayat (3) tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Standar

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu era transparansi dan akuntabilitas. Hal itu ditandai dengan. pemberlakuan undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

Transkripsi:

BAB 4 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Prof., Ph.D, MBA, Akt

TINJAUAN BAB 4.1. Definisi Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik 4.2. Tujuan dan Peranan Rerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik 4.3. Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik 4.4. Asumsi Akuntansi Sektor Publik 4.4.1. Kebutuhan Masyarakat 4.4.2. Alokasi Sumber Daya 4.4.3. Ketaatan Hukum/Peraturan 4.4.4. Dasar Akrual 4.4.5. Kelangsungan Organisasi 4.4.6. Akuntabilitas Kinerja 4.5. Implementasi Karakteristik Kualitatif Akuntansi Sektor Publik 4.5.1. Kualitas Perencanaan Publik 4.5.2.Kualitas Penganggaran Publik 4.5.3. Kualitas Realisasi Anggaran Publik 4.5.4. Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik 4.5.5. Kualitas Pelaporan Sektor Publik 4.5.6. Kualitas Audit Sektor Publik 4.5.7.Kualitas Pertanggungjawaban Publik 4.6. Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik 4.6.1. Definisi Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik 4.6.2. Faktor yang berpengaruh dalam Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik 4.6.3. Aktiva 4.6.4. Kewajiban 4.6.5. Ekuitas 4.6.6. Pendapatan 4.6.7. Belanja

DEFINISI KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik Tujuan dan Peranan Kerangka Acuan Bagi: Tim Penyusun Standar Penyusun Laporan Keuangan Auditor Para Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik Ruang Lingkup Perencanaan Publik Penganggaran Publik Realisasi anggaran Publik Pengadaan Barang dan Jasa Publik Pelaporan Sektor Publik Audit Sektor Publik Pertanggungjawaban Publik Asumsi Dasar Kebutuhan Masyarakat Alokasi Sumber Daya Ketaatan Hukum/ Peraturan Dasar Akrual Kelangsungan Organisasi Akuntabilitas Kinerja

TUJUAN DAN PERANAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Tujuan Kerangka Konseptual adalah acuan bagi: Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dan pemerintahan untuk pelaksanaan tugasnya Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip akuntansi yang secara lazim dan standar akuntansi keuangan sektor publik. Auditor, seperti BPK dan KAP untuk memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai prinsip akuntansi yang berterima umum. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun

LINGKUP KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Bahasan kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini melingkupi: Perencanaan publik Penganggaran publik Realisasi anggaran publik Pengadaan barang dan jasa publik Pelaporan sektor publik Audit sektor publik Pertanggungjawaban publik Sektor Publik yang dimaksud mencakup: Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah,Partai Politik,LSM,Yayasan/ Tempat Peribadatan ASUMSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Kebutuhan Masyarakat Alokasi Sumber Daya Ketaatan Hukum/Peraturan Dasar Akrual Kelangsungan Organisasi Akuntabilitas Kinerja

Karakteristik Kualitatif Akuntansi Sektor Publik. Pengguna Informasi Akuntansi Pembuat Keputusan dan Karakteristiknya (misalnya pemahaman dari pengetahuan utama) Keterbatasan Pervasif Manfaat >Biaya Pengguna - Pokok Kualitas Mudah Dipahami Kegunaan keputusan Keputusan Utama - Pokok Kualitas Unsur - Unsur Kualitas Utama Kualitas Sekunder dan Interaktif Ambang Pengakuan Nilai Prediktif Relevan Nilai Feedback Terandalkan Tepat waktu Teruji Menggambarkan kejujuran Dapat dibandingkan (termasuk konsistensi) Materialitas Netralitas

Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Perencanaan Publik Terdapat dua karakteristik kualitatif kualitas output perencanaan publik yaitu: (1) Dapat Dipahami (2) Relevan Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Penganggaran Publik Satu karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran publik yaitu dapat diperbandingkan. Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Pengadaan Barang dan Jasa Publik Karakteristik kualitatif kualitas output proses pengadaan barang dan jasa, yaitu: dapat dipahami dan terandalkan.

Karakteristik Kualitatif Pelaporan Sektor Publik Karakteristik kualitatif pokok yang pokok yaitu dapat diperbandingkan. Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Audit Sektor Publik Secara prinsip, karakteristik kualitatif proses audit sektor publik, seperti dalam siklus akuntansi sektor publik sebelumnya yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Pertanggungjawaban Publik Secara prinsip, karakteristik kualitatif kualitas informasi pertanggungjawaban publik, seperti siklus akuntansi sektor publik sebelumnya yaitu dapat dipahami dan relevan.

Definisi Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik Pengakuan (recognition) dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam katakata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam laporan posisi keuangan atau laporan kinerja keuangan Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui jika: 1. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam organisasi publik; dan, 2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan sektor publik dalam laporan posisi keuangan dan laporan kinerja keuangan. Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu.

indra_bastian@yahoo.com