BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dan kognitif yang diperlukan, tetapi menekankan perkembangan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkai keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum disetiap jenjang pendidikan di sekolah.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk yang bersifat individu juga sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yulianti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sudah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komponen keterampilan bahasa adalah menulis.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurikulum 2013 terdapat pada Kompetensi Inti (KI) 4 yaitu Mencoba,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMALB TUNANETRA

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 menempatkan bahasa memegang peranan penting

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

dituntut untuk lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. kesatuan yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. serta pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kurikulum 2013 yang diberlakukan oleh pemerintah juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Di dalam kurikulum ini terdapat pergeseran model pembelajaran dari

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seorang siswa perlu berbahasa yang baik dan benar. Karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia selalu disertakan dalam kurikuum disetiap jenjang pendidikan di sekolah. Berbahasa merupakan alat komunikasi yang selalu digunakan oleh manusia. Dalam berbahasa terdapat beberapa keterampilan yang kesemuanya saling berhubungan. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk mengetahui empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menulis itu sangat penting karna merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya dalam kehidupan berpendidikan akan tetapi juga sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui kegiatan menulis siswa dapatmengungkapkan dan mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. 1

2 Selain itu menulis juga dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas seorang siswa. Pada tahap akhir keterampilan berbahasa seseorang dituntut untuk dapat menuangkan ide dalam bentuk bahasa tulis. Tahap ini merupakan suatu tingkatan yang paling rumit karena selain menuangkan ide, seseorang dituntut untuk dapat menuangkan gagasan, konsep perasaan, dan kemauan atau harapan orang lain yang disampaikan melalui tulisannya. Namun pada kenyataannya keterampilan menulis kurang disenangi siswa, sehingga siswa sering mendapat nilai kurang baik pada keterampilan menulis. Menurut Tarigan (2008:4) keterampilan menulis sangat dibutuhkan diera kehidupan modern karena keterampilan menulis adalah ciri-ciri dari orang-orang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Namun pada kenyataannya, keterampilan menulis yang dinilai penting ini tidak sejalan dengan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran menulis. Keterampilan menulis belum sepenuhnya dimiliki oleh siswa. Pernyataan ini dapat diperkuat dengan adanya kenyataan bahwa siswa tidak mampu dalam menulis. Adanya kenyataan bahwa siswa tidak mampu dalam menulis merupakan fenomena yang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia. Fenomena ini adalah sebagai kompetensi menulis berbagai paragraf, salah satunya melalui kegiatan menulis hasil observasi dalam bentuk teks ekplanasi. Salah satu bagian dari kompetensi inti yang terdapat dalam silabus SMP kelas VII dalam kurikulum 2013 adalah (4) mencoba, mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

3 memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan dan terfokus pada kompetensi dasar (4.1) yang membahas mengenai menulis teks eksplanasi yaitu menangkap makna hasil teks observasi, tanggapan desktiptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan. Teks eksplanasi merupakan sebuah jenis teks yang menjelaskan mengenai sebuah kejadian atau fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan yang diceritakan kembali berdasarkan keadaan yang sesungguhnya terjadi. Yustinah (2014:115) mengatakan Teks eksplanasi adalah teks yang mempunyai fungsi sosial untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa sesuatu dapat terjadi. Kompetensi dasar tersebut harus dicapai oleh siswa kelas VII SMP secara tuntas dan maksimal. Kurikulum 2013 atau pendidikan berbasis karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 8 tahun. Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

4 Sejalan dengan itu menulis dalam Kurikulum 2013 bukan hanya menuliskan saja melainkan menyusun teks dengan struktur teks yang telah ditentukan, karena dalam Kurikulum 2013 teks yang ada sudah memiliki struktur dan kaidah masing-masing. Berbagai jenis teks harus dapat di pahami oleh setiap siswa yang utama dibahas oleh peneliti yaitu mengenai teks eksplanasi, pemahaman struktur teks eksplanasi harus dapat dikuasai oleh siswa agar ia mampu menyusun teks eksplanasi secara baik, karena setiap teks memiliki struktur yang berbeda, jika seseorang tidak mampu memahami strukturnya, dia tidak dapat menyusun sebuah teks dengan kaidah yang telah ditentukan. Tetapi untuk mencapai kompetensi yang diharapkan itu tidaklah mudah, karena sudah banyak permasalahan yang dijumpai dilapangan. Selain permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran menulis belum tercapai, terutama dalam menulis teks ekplanasi. Menurut Trimantara, dalam jurnal pendidikan penabur- No.05/Th.IV/Desember 2005 yang menyatakan: Ada bebrapa faktor yang menyebabkan kebanyakan pengajar dianggap memberikan andil terhadap tidak tercapainya tujuan pembelajaran menulis adalah: 1) Rendahnya tingkat penguasaan kosa kata sebagai akibat rendahnya minat baca, 2) Kurangnya penguasaan keterampilan mikrobahasa, seperti penggunaa tanda bahasa, kaidah-kaidah penulisan, penggunaan kelompok kata, penyusunan klausa dan kalimat dengan struktur yang benar, sampai menyusun paragrap, 3) Kesulitan menemukan metode atau model pembelajaran menulis yang sesuai dengan

5 kondidi dan kemampuan siswa, serta 4) Keterbatasan media pembelajaran menulis efektif. Rendahnya kemampuan menulis teks eksplanasi siswa dapat dipengaruhi oleh hal seperti teknik, metode/model, siswa. Misalnya, seorang guru cenderung menggunakan metode ceramah yang lebih menekankan pada pemaparan konsep, prinsip, atau teori-teori menulis teks ekplanasi sehingga siswa merasa bosan dalam proses belajar. Eksplanasi berasal dari bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang menjelaskan (The Contemporary English-Indonesian Dictionary: 651). Pengertian Teks Eksplanasi (Explanation Text) adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya. Penyebab permasalahan ketidakmampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi karena penggunaan strategi pembelajaran oleh guru yang kurang berpengaruh. Oleh karena itu, diperlukan cara yang tepat dalam memecahkan masalah tersebut. Adapun cara yang bisa dilakukan adalah mengganti strategi pembelajaran yang lebih menarik dari sebelumnya, sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa. Berdasarkan pertimbangan tersebut, dapat diberikan alternatif strategi pembelajaran yang menarik untuk menulis teks ekplanasi. Teknik Quantum Writing dapat dijadikan sebagai strategi yang berpengaruh positif dan menarik bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan menulis teks ekplanasi. Dengan menggunakan teknik Quantum Writing siswa

6 akan lebih mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran menulis teks eksplanasi tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat kita lakukan penelitian mengenai Pengaruh Penggunaan Teknik Quantum Writing terhadap kemampuan menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VII SMP Swasta Nasrani 5 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat sejumlah masalah yang muncul antara lain: 1. rendahnya kemampuan siswa kelas VII SMP Swasta Nasrani 5 Medan dalam menulis teks eksplanasi 2. teknik pembelajaran yang selama ini digunakan guru dalam pembelajaran menulis teks ekplanasi masih kurang efektif, sehingga mengurangi imajinasi dalam menulis 3. guru masih cenderung menggunakan metode ceramah yang lebih menekankan pada pemaparan konsep, prinsip ataupun teori-teori menulis teks eksplanasi sehingga siswa merasa bosan dalam proses pembelajaran. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi di atas, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis teks eksplanasi. Maka penulis memfokuskan permasalahan pada satu masalah. Adapun masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa kelas VII SMP Swasta Nasrani 5 Medan dalam menulis teks ekplanasi. Oleh sebab itu penulis menyarankan

7 alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan teknik pembelajaran Quantum Writing pada keterampilan menulis teks eksplanasi. Secara re-teoritis, teknik ini dapat merangsang munculnya potensi menulis seorang siswa melalui teknik menulis yang disajikan secara individual dengan bantuan objek atau kejadian-kejadian nyata di masyarakat dalam bentuk tulisan. Maka dari itu, penelitian dilakukan pada siswa kelas VII SMP Swasta Nasrani 5 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, adapun rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMP Swasta Nasrani 5 Medan dalam menulis teks eksplanasi sebelum diterapkan teknik pembelajaran Quantum Writing? 2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMP Swasta Nasrani 5 Medan dalam menulis teks eksplanasi seteah diterapkannya teknik pembelajaran Quantum Writing? 3. Apakah teknik pembelajaran Quantum Writing berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks ekplanasi siswa kelas VII SMP Swasta Nasrani 5 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII SMP Swasta Nasrani 5 MedanTahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menulis teks eksplanasi.

8 2. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII SMP Swasta Nasrani 5 MedanTahun Pembelaaran 2015/2016 dalam menuis teks eksplanasi dengan menggunakan teknik pembelajaran Quantum Writing. 3. untuk menemukan pengaruh teknik pembelajaran Quantum Writing terhadap kemampuan menulis teks ekplanasi siswa kelas VII SMP Swasta Nasrani 5 MedanTahun Pembelajaran 2015/2016. F. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis : Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi. 2. Manfaat Praktis : a. sebagai bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru bahasa dan sastra Indonesia agar dapat menerapkan teknik pembelajaran yang tepat untuk kegiatan pembelajaran bahasa b. sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan bagi peneliti sebagai calon pendidik, dan c. sebagai bahan informasi bagi guru untuk mengetahui keefektifan teknik Quantum Writing terhadap pembelajaran kemampuan menulis teks eksplanasi.