BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia,

TERMINOLOGI PEMIMPIN DALAM ALQUR AN

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Kontroversi Fatwa Haram Golput

BAB IV ANALISA MEKANISME VERIFIKASI CALON ANGGOTA LEGISLATIF PDI-PERJUANGAN PEMKOT PASURUAN PADA PEMILU TAHUN 2009.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

Pendidikan Agama Islam

BAB V PEMBAHASAN. yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan :

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

Khotbah Jum'at - Memilih pemimpin yang baik

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Pendidikan Agama Islam

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Pendidikan Agama Islam

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

MEMILIH PEMIMPIN YANG BENAR PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag.

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Kepimpinan Mengikut Perspektif Islam

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

JABAT TANGAN ANTARA PRIA DAN WANITA

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada


BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Fiqh Ulil Amri: Perspektif Muhammadiyah 1

Menyikapi Fenomena Gerhana. Oleh: Muhsin Hariyanto

BAB I PENDAHULUAN. kyai memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perpolitikan di Martapura

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

BAB III TAFSIR MAKNA ULIL AMRI DALM AL-QUR AN. A. Penafsiran Ulama Klasik dalam surat an-nisa ayat 59 dan 83

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

ISLAM DAN MITOLOGI Oleh Nurcholish Madjid

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Imam Askari as dan Persiapan Periode Ghaibah Imam Mahdi as

HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

BAB IV PENGEMBANGAN KONSEP RABBANI DALAM PENINGKATAN KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86)

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

Bab 32 Nasehatnya Imam kepada Wanita dan Pengajarannya kepada Wanita. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (QS. An Nisaa (4) : 34).

BAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

BAB IV ANALISIS DATA

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

BAB II AHL AL-HALLI WA AL- AQDI DALAM BIROKRASI PEMERINTAHAN ISLAM

Keshalehan Rakyat Adalah Pilar Kekuatan Negara

{mosimage}oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

Bab 4 باب الصدق. Kebenaran

*** Tunaikanlah Amanah

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

Serial Akhlak Muslim : Amanah

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Pendidikan Agama Islam

dari Ibnu Mas ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan

Imam Hasan, Pelindung Kesucian Islam

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya telah mampu merombak tatanan atau sistem kewarisan yang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

BAB I PENDAHULUAN. Makna dari mahar pernikahan yang kadang kala disebut dengan belis oleh

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Prinsip-prinsip Pemahaman Qaulan dalam Al-Qur an sebagai Komunikasi Pendidikan Akhlak pada Anak

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

TUGAS KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH & UMMAT NABI. Tugas sebagai hamba ialah beribadah. QS 51. Adzariyat 56:

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Ditulis oleh administrator Senin, 15 Desember :29 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 20 Mei :36

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Transkripsi:

12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya: 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3) Membimbing, 4) Memandu, 5) Melatih, mendidik dan mengajari. 1 Kemudian Pemimpin dalam bahasa inggris disebut leader. Kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Kemudian dalam kamus lengkap bahasa Indonesia berasal dari kata Pimpin yang berarti Tuntun dan Bimbing jadi pemimpin berarti penuntun dan pembimbing. Menurut bahasa Ulil Amri artinya menyuruh, lawan kata dari melarang, kemudian secara istilah berarti orang yang memerintah dan dapat diajak bermusyawarah. 2 Istilah ini terdiri dari dua kata yaitu; Ulu artinya pemilik dan al-amr artinya perintah atau urusan. Kalau kedua kata tersebut digabung, maka artinya ialah pemilik kekuasaan. Pemilik kekuasaan di sini bisa bermakna Imam dan Ahli al-bait, bisa juga bermakna para penyeru ke jalan kebaikan dan pencegah ke jalan kemungkaran, bisa juga bermakna fuqaha dan ilmuan agama yang taat kepada Allah SWT. 3 27 1 Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Angkasa, Bandung, 2008, hlm 77 2 Abudin Nata, Op.Cit, hlm 103 3 Iqbal, Negara Ideal Menurut Islam, (Ladang Pustaka & Intimedia, Jakarta, 2002), hlm

13 Ulil Amri Menurut Jabir bin Abdullah, Mujahid, Hasan al-bashri, Abu Aliyah, Atha bin Ribah, Ibnu Abbas dan Imam Ahmad dalam salah satu riwayatnya, adalah Ahli Al-Qur an yakni para Ulama. Demikian kata Malik dan Dhahhaq. Sedangkan menurut Ibnu Kisan, Ulil Amri adalah Ahli akal dan ahli ilmu. Dan Bidhawi dalam tafsirnya menerangkan, bahwa Ulil Amri itu adalah Amir (Komandan) dari pasukan dizaman Rasulullah SAW. Setelah Rasul wafat, maka Ulil Amri itu pindah kepada para khalifah, dan kepala pasukan perang. 4 B. Syarat-syarat menjadi pemimpin Prinsip dasar pemimpin tersebut sebagaimana yang digariskan dalam al- Qur an dan Sunnah Nabi, dalam perkembangannya mengalami perluasan arti dan pemahaman. Bahkan tak jarang mengalami pembiasan yang jauh dari prinsip dasar yang sesungguhnya. Hal ini tak lepas dari hiruk pikuk kepentingan politik dan kepentingan kelompok atau golongan. Konsekuensi dari kondisi tersebut pada akhirnya berpengaruh pada penentuan syarat-syarat seorang pemimpin yang dirumuskan oleh para ulama dan fuqaha. Pendapat dan ijtihad mereka sangat tergantung dan ditentukan oleh situasi dan kondisi yang mengitarinya. Seperti pendapat para ulama dan fuqaha. Al-Mawardi, tokoh utama dari kalangan Qadhi yang hidup pada abad pertengahan menyebutkan syarat utama bagi seorang pemimpin yaitu; 1. Adil dalam arti yang luas, 4 Abdul Halim Hasan, Tafsir al-ahkam, (Kencana, Jakarta, 2006), hlm 284

14 2. Punya ilmu untuk dapat melakukan ijtihad di dalam menghadapi persoalan-persoalan dan hukum, 5 3. Sehat pendengaran, mata dan lisannya supaya dapat berurusan langsung dengan tanggungjawabnya, 4. Sehat badan, sehingga tidak terhalang untuk melakukan gerak dan melangkah cepat, 5. Pandai dalam mengendalikan urusan rakyat dan kemaslahatan umum, 6. Berani dan tegas membela rakyat dan menghadapi musuh, 7. Dari keturunan Quraisy. Ibn Hisyam, ulama fiqih besar pada zamannya menyebut lima syarat yang harus ada pada diri seorang pemimpin. Syarat ini lebih sederhana dibandingkan dengan al-mawardi, yaitu; 1. Dari kalangan Qurasy, 2. Baligh, merujuk pada sabda Nabi, Pena diangkat dari tiga golongan, anak-anak sampai dewasa, orang gila sampai sembuh, dan orang tidur sampai sadar, 6 3. Laki-laki, dasar yang digunakan adalah sabda Rasulullah, Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada seorang perempuan, 5 Yusuf Musa, Politik dan Negara dalam Islam, (Al-Ikhlas, Surabaya, 1990), hlm 59 6 Ibid., hlm 60

15 4. Muslim, karena Allah SWT berfirman Allah tidak akan memberikan jalan kepada orang kafir untuk (menguasai) kaum mukmin (Q.S. an-nisa ayat 141), 5. Paling menonjol di dalam masyarakatnya, mengetahui hukum-hukum agama, secara keseluruhan taqwa kepada Allah SWT, dan tidak diketahui berbuat fasik. Ibn Khaldun, 7 seorang kritikus yang tajam dan pembangun sosiologi juga mengetengahkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang yang menduduki jabatan sebagai seorang imam (pemimpin) yaitu; 1. Berilmu, karena ia menjadi pelaksana hukum Allah SWT. Ia harus mujtahid dan tidak bertaklid. 2. Adil, pemimpin adalah jabatan tertinggi, selain menduduki dan meliputi jabatan keagamaan juga jabatan politik di tengah-tengah umat dan negara. 3. Punya kemampuan, adalah keberanian untuk menegakkan hukum dan menghadapi musuh, ahli strategi dan pandai memobilisasi masyarakat, arif dan peka terhadap keadaan serta kuat di dalam mengendalikan politik. 4. Sehat badan seperti selamat dari buta, bisu, tuli dan pekak serta selamat dari cacat mental seperti gila dan hilang akal. Disadari oleh Ibn Khaldun cacat fisik dan mental berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan berpikir serta menjalankan tugas yang semestinya diemban. Sekiranya cacat sebagian saja, tetap mengurangi kesempurnaan sebagai 7 Ibid., hlm 72

16 seorang pemimpin yang tingkat mobilitasnya tinggi. Maka Ibn Khaldun tetap pada pendirinya yaitu memandang kurang memenuhi syarat bagi mereka yang mempunyai cacat fisik untuk menjadi seorang pemimpin. Disadari oleh Ibn Khaldun cacat fisik dan mental berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan berpikir serta menjalankan tugas yang semestinya diemban. Sekiranya cacat sebagian saja, tetap mengurangi kesempurnaan sebagai seorang pemimpin yang tingkat mobilitasnya tinggi. Maka Ibn Khaldun tetap pada pendirinya yaitu memandang kurang memenuhi syarat bagi mereka yang mempunyai cacat fisik untuk menjadi seorang pemimpin. Berdasar pada pendapat-pendapat para ulama dan fuqaha tentang syarat seorang imam sebagaimana dipaparkan diatas, bila dikaji lebih mendalam menunjukkan bahwa persyaratan-persyaratan tersebut sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi politik dimana para ulama dan fuqaha berada. Dan juga sejauhmana kedekatan ulama dan penguasa pada saat itu. Sehingga fatwa yang disampaikan sangat diwarnai oleh kondisi politik yang mengitarinya. Suatu contoh persyaratan fisik yang cukup ketat yang dikemukakan oleh Ibn Khaldun, tak lepas dari kemajuan dan tingginya mobilitas yang dilakukan pemimpin pada saat itu sebagai cermin dari masyarakat yang maju. Demikian pula persyaratan tentang orang Qurasy, yang dikemukakan oleh Ibn Hisyam, al- Baqilani dan al-mawardi tak lepas dari keberadaan mereka di Jazirah Arabia khususnya dan Timur Tengah pada umumnya. Sehingga fatwa-fatwa yang mereka sampaikan sangat kontekstual.

17 Namun demikian bila ditarik batas merah pemikiran mereka, sesungguhnya ada kesamaan diantara para ulama dan fuqaha. Kesamaan itu lebih bersifat mayor dari pada minor, yaitu; 1. Persyaratan yang bersifat fisik. Artinya, pemimpin harus memiliki fisik yang prima, sehat, dan kuat. Sebagai ikhtiar untuk mendukung tugas dan tanggungjawabnya. Sehingga mobilitasnya berjalan dengan normal, lancar dan tidak terganggu oleh fisik. 2. Persyaratan yang bersifat mental dan spritual. Seorang pemimpin dituntut untuk memiliki kualitas mental pribadi yang teruji seperti jujur, adil dan terpercaya. Ia sosok orang yang beriman dan bertaqwa. Kualitas pengamalan agamanya tidak diragukan, dekat dengan Tuhannya dan dekat pula dengan sesamanya. Hablum minallah dan hablum minannas samasama terjaga dengan baik.. 3. Persyaratan yang bersifat keahlian dan kemampuan. Maksudnya seorang pemimpin itu harus berilmu, berwawasan luas, cerdas, kompeten, profesional dan bertanggungjawab.