PENINGKATKAN KEMANDIRIAN DASA WISMA KELURAHAN SEKARAN DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN. kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak.penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lancarnya transportasi (darat, laut dan udara), perilaku masyarakat yang kurang sadar

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, ditularkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever.

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dan dalam waktu yang relatif singkat. Penyakit jenis ini masih

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Aedes,misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit menular cukup tinggi dan prevalensinya meningkat karena

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan. keluarga dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus. Virus dengue

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan penyakit yang cepat, dan dapat menyebabkan. kematian dalam waktu yang singkat (Depkes R.I., 2005). Selama kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

I. PENDAHULUAN. Diantara kota di Indonesia, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu daerah

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Haemorraghic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), juta orang di seluruh dunia terinfeksi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

BAB 1 PENDAHULUAN. dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota sebesar 88%. Angka kesakitan

WALI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

I. Pendahuluan Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Bupati dalam melaksanakan kewenangan otonomi. Dengan itu DKK. Sukoharjo menetapkan visi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Acuan Pembangunan kesehatan pada saat ini adalah konsep Paradigma

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya ini cenderung menurun bersamaan dengan terus membaiknya

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIK)

BAB 1 : PENDAHULUAN. ditularkan melalui gigitan nyamuk yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis di

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan.terlebih lagi dalam kondisi

13 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebut juga dengue hemorrhagic fever

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara serta Pasifik Barat (Ginanjar, 2008). Berdasarkan catatan World

ARTIKEL STUDIKUALITATIF PENGETAHUAN DAN PERAN TOKOH MASY ARARAT DALAM PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DIKOTA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat Indonesia, disamping mulai meningkatnya masalah

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional karena upaya memajukan bangsa tidak akan efektif apabila tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penghujan disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan ke manusia melalui vektor nyamuk

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh AGUS SAMSUDRAJAT J

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

bio.unsoed.ac.id MENGENAL PEI\IYAKIT DEMAM BERDARAH PENDAHULUAN penderita dan keluarganya, karena kurangnya pengertian dan pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. Dengue, keduanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit. chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Fajarina Lathu INTISARI

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. umum dari kalimat tersebut jelas bahwa seluruh bangsa Indonesia berhak untuk

BAB I PENDAHULUAN. musim hujan dan musim kemarau. Salah satu jenis penyakit yang sering

Transkripsi:

PENINGKATKAN KEMANDIRIAN DASA WISMA KELURAHAN SEKARAN DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE Yuni Wijayanti Prodi IKM UNNES, yuniwija@gmail.com Abstrak Untuk memutuskan rantai penularan penyakit demam berdarah dengue, pemberantasan vektor dianggap cara yang paling mamadai saat ini. Kemandirian dasa wisma dapat digunakan untuk mengembangkan pembangunan kesehatan di tingkat kelurahan sebagai persiapan menuju desa siaga. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Kelurahan Sekaran untuk meningkatkan Kewaspadaan terhadap terjadinya penyakit demam berdarah. Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk dapat ikut mencegah penyakit demam berdarah di lingkungannya secara mandiri. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu melalui komunikasi, informasi, dan edukasi serta pendampingan oleh mahasiswa. Hasil yang didapatkan yaitu adanya peningkatan nilai pretes dari peserta kegiatan sebesar 19,88%, dan peserta dapat menyelesaikan atau memecahkan masalahmasalah penyakit demam berdarah yang diberikan selama kegiatan. Pengetahuan dan pemahaman peserta diharapkan dapat disebarluaskan kepada masyarakat di sekitarnya, sehingga dapat ikut serta dalam rangka pencegahan penyakit demam berdarah dengue. Kata Kunci; demam berdarah dengue, dasa wisma PENDAHULUAN Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung semakin luas penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya arus transportasi dan kepadaan penduduk. Yang terserang penyakit ini kebanyakan adalah anak-anak. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian, dan sering menimbulkan wabah. Nyamuk Aedes aegypti yang merupakan penular utama penyakit ini, tersebar luas di seluruh pelosok tanah air. Oleh karena itu seluruh wilayah Indonesia mempunyai risiko untuk kejangkitan penyakit DBD, kecuali daerah yang ketingiannya melebihi 1.000 meter dari atas permukaan air laut. Menurut data yang diambil dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2008, angka kejadian (incident rate/ir) penyakit demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Sekaran tahun 2007 yang dilaporkan tanggal 14 Februari 2008 menduduki peringkat pertama dari 38 Puskesmas se kota Semarang. Hal ini terjadi karena wilayah kerja Puskesmas Sekaran merupakan daerah yang padat dengan penghuni. Wilayah ini merupakan wilayah

lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES) dimana banyak terdapat tempat kos mahasiswa. Hal ini membuat kepadatan penduduk dan arus transportasi menjadi semakin meningkat sehingga mobilitas penduduk menjadi sangat tinggi. Kondisi lingkungan yang seperti inilah yang membuat wilayah kerja Puskesmas Sekaran menjadi sangat rawan terhadap terjangkitnya wabah penyakit demam berdarah di masyarakat. Cara untuk menanggulangi wabah penyakit ini di masyarakat yaitu dengan memberantas penularnya berupa nyamuk Aedes aegypti. Sedangkan cara penanggulangan wabah yang efektif yaitu dengan memberantras jentik nyamuk yang dikenal dengan istilah pemberantasan sarang nyamuk demam bedarah dengue (PSN DBD). Namun secara formal belum ada kegiatan PSN DBD yang dilakukan di masyarakat dengan inisiatif dari pihak pemerintahan desa ataupun dari pihak luar. Minimnya informasi yang bermanfaat yang dapat menuntun masyarakat untuk terhindar dari penyakit DBD ini ditunjukkan oleh paling tingginya angka kejadian DBD kelurahan Sekaran se kota Semarang. Mengingat nyamuk Aedes aegypti tersebar luas di masyarakat, maka untuk memberantas penyakit ini perlu dilakukan PSN oleh seluruh lapisan masyarakat di rumah dan di tempat umum serta lingkungannya masingmasing secara terus menerus. Oleh karena itu untuk mencegah meluasnya penyakit demam berdarah dengue perlu dilakukan pembinaan peran serta masyarakat dalam PSN termasuk di kelurahan Sekaran. Berbagai upaya dalam mengatasi masalah kesehatan selama ini, masih bertumpu pada upaya pemerintah. Walaupun telah dikembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), tetapi upaya ini masih terbatas pada wacana dan belum diimplementasikan di masyarakat secara efektif. Masyarakat belum optimal berperan dan berbagai kegiatan terutama masalaha kesehatan dan upaya tersebut belum terkordinasi dengan baik. Untuk mencapai Jawa Tengah Sehat 2010, perlu respon pemerintah dan masyarakat yang terkoordinasi dengan baik. Desa Siaga merupakan salah satu upaya terobosan atau strategi yang memiliki daya ungkit untuk menggerakan dan memberdayakan masyarakat sebagai tahapan menuju desa sehat. Jadi walaupun wilayah kerja Puskesmas Sekaran berada di sekitar kampus UNNES, tetapi berdasarkan realita angka kejadian penyakit DBD yang paling tinggi se kota Semarang untuk tahun 2007 yang dilaporkan pada awal tahun 2008, intervensi PSN DBD yang efektif dan efisien di kelurahan Sekaran perlu dengan segera untuk direalisasikan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sekaran dalam rangka mencegah wabah DBD yang sedang terjadi. Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan masyarakat yang merupakan jalinan kerjasama yang sinergis antara UNNES dengan memberdayakan mahasiswa, Dinas Kesehatan Kota Semarang, dan pemerintahan Desa Sekaran. Pemberdayaan masyarakat ini diwujudkan dalam bentuk peningkatan bekal pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang memadai, untuk selanjutnya dapat mempraktikan pemantauan dan pemberantasan sarang nyamuk di rumah masing-masing serta dapat menciptakan kondisi rumah yang bebas dari jentik nyamuk, serta dapat memecahkan masalah-masalah kesehatan khususnya penyakit DBD yang dihadapi. Sehingga kejadian penyakit demam berdarah dengue dapat diturunkan melalui kegiatan pecegahan yang dilakukan oleh masyarakat sendiri yaitu diawali tiap-tiap keluarga dalam kelompok dasa wisma sebagai persiapan Kelurahan Sekaran menuju Desa Siaga. Setelah kegiatan pemberdayaan masyarakat ini selesai, diharapkan terdapat perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan masyarakat maupun perubahan kondisi kelurahan Sekaran yang kondusif dalam kegiatan PSN DBD. Manfaat-manfaat

yang dapat diambil adalah: (1) Menurunkan angka kejadian DBD di kelurahan Sekaran yang sementara ini menduduki peringkat tertinggi se kota Semarang, (2) Menjaga kesehatan masyarakat di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati agar terhindar dari penyakit Demam Bedarah Dengue, (3) Meningkatkan peran kelompok Dasa Wisma dalam rangka pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Sekaran, (4) Menjaga kondisi rumah di Kelurahan Sekaran agar selalu dalam keadaan bebas dari jentik nyamuk, (5) Meningkatkan jaringan kerjasama yang sinergis antara UNNES, Dinas Kesehatan Kota, pemerintahan desa, dan masyarakat kelurahan Sekaran untuk memberantas DBD dalam rangka kelurahan Sekaran menuju Desa Siaga. Demam berdarah dengue ialah penyakit yang terutama terdapat pada anak dengan gejala utama demam, nyeri otot, dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama. Vektor utama dengue di Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti, disamping ditemukan pula Aedes albopictus. Vektor ini bersarang di bejana-bejana yang berisi air jernih dan air tawar seperti bak mandi, drum penampug air, kaleng bekas dan lain-lainnya. Adanya vektor tersebut berhubungan erat dengan beberapa faktor, antara lain: kebiasaan masyarakat menampung air bersih utuk keperluan sehari-hari, sanitasi lingkungan yang kurang baik, dan penyediaan air bersih yang langka. Kasus DBD cenderung meningkat pada musim hujan, karena perubahan musim mempengaruhi frekuensi gigitan nyamuk dan manusia lebih banyak berdiam di rumah selama musim hujan (Hendarwanto, 1994). Untuk memutuskan rantai penularan, pemberantasan vektor dianggap cara yang paling mamadai saat ini. Vektor dengue khususnya A aegypti sebenarnya mudah dibrantas karena sarang-sarangnya terbatas di tempat-tempat yang berisi air bersih dan jarak terbangnya maksimum 100 meter. Tetapi karena vektor tersebar luas, untuk keberhasilan pemberantasan diperlukan total coverage (meliputi seluruh wilayah) agar nyamuk tak dapat berkembang biak lagi. Pengembangan desa menuju desa siaga, perlu upaya fasilitasi untuk mendorong masyarakat sadar, mau dan mampu serta peduli dalam mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan, seperti: kurang gizi, penyakit menular dan tidak menular, kejadian bencana, kecelakaaan, dan deteksi dini masalah kesehatan termasuk kejadian luar biasa. Peningkatan kepedulian dan kesiapsiagaan masyarakat, dengan memanfaatkan potensi setempat, serta mendorong kebersamaan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan secara dini, menuju desa sehat secara mandiri (DinKesProv Jateng, 2006). METODE Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu melalui komunikasi, informasi, dan edukasi serta pendampingan oleh mahasiswa. Untuk memecahkan masalah dalam kegiatan pengabdian ini diperlukan suatu proses dari luar untuk merubah perilaku yang dapat dilakukan dengan beberapa alternatif cara perubahan perilaku seperti pendidikan, penyuluhan, pelatihan, promosi, propaganda dan cara belajar-mengajar lainnya. Dalam kegiatan pengabdian ini perubahan perilaku akan dilakukan dengan cara penyuluhan dan pelatihan serta pendampingan. Cara ini dipilih karena merupakan cara yang paling efektif dan efisien yang dapat memberikan hasil yang paling optimal dalam perubahan perilaku khususnya pengetahuan dan sikap terhadap penyakit DBD dan pencegahannya. Luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu adanya peningkatan perilaku kelompok dasa wisma di Kelurahan Sekaran yang diukur berdasarkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap positif terhadap penyakit DBD dan pencegahannya yang didapatkan dari kegiatan penyuluhan yang berupa penyampaian materi secara ceramah, demonstrasi, dan pelatihan praktik pemantauan jentik nyamuk, pelatihan praktik pemberantasan sarang nyamuk serta pemecahan masalah (problem solving) tentang

masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan penyakit DBD dan pencegahannya. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan melalui: (1) Tahap persiapan (mengurus izinizin, mempersiapkan materi dan tempat serta perlengkapan kegiatan), (2) Tahap pelaksanaan (melaksanakan FGD, pretes bagi seluruh peserta, diberikan makalah dengan judul Pencegahan Demam Berdarah Dengue dilanjutkan penyuluhan dan demonstrasi tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue. Pada kegiatan ini beberapa peserta mengajukan pertanyaan kepada penyuluh yaitu dr Yuni Wijayanti, M.Kes (ketua tim pengabdian). Kemudian dari seluruh peserta dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, kemudian diberikan permasalahan dan didiskusikan bersama dalam satu kelompok untuk dicari pemecahannya. Setelah diberikan penyuluhan dan diskusi dilanjutkan dengan pendampingan ibu-ibu oleh mahasiswa jurusan IKM FIK UNNES tentang Kemandirian Pencegahan Demam Berdarah Dengue yang dapat dilakukan sehari-hari di rumah selama satu bulan. Akhir dari kegiatan ini dilakukan postes bagi seluruh peserta. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Sekaran tentang Kemandirian Dasa dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue, didapatkan nilai rata-rata pretes dari peserta kegiatan sebesar 7,24 sedangkan nilai rata-rata postes sebesar 8,68. Sedangkan diskusi pemecahan masalah (problem solving) tentang pencegahan penyakit demam berdarah, dari seluruh peserta yang terbagi menjadi 3 kelompok didapatkan satu kelompok yang pemecahan masalahnya kurang sempurna. Setelah proses pendampingan oleh mahasiswa selesai, sebagian besar ibu-ibu dasa wisma dapat melakukan pencegahan penyakit demam berdarah di rumah masing-masing dengan cukup baik. Nilai rata-rata pretes dari peserta kegiatan sebesar 7,24 menunjukkan tingkat pemahaman/pengetahuan peserta tentang pencegahan demam berdarah yaitu cukup. Setelah peserta mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan menggunakan metode ceramah, demonstrasi, dan pemecahan masalah (problem solving) serta pendampingan oleh mahasiswa jurusan IKM FIK UNNES, tingkat pemahaman/pengetahuan terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue menjadi meningkat. Hal ini representasikan dengan adanya nila rata-rata postes yang lebih tinggi yaitu 8,68 yang menunjukkan adanya peningkatan pemahaman sebesar 19,88%. Peningkatan pemahaman melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat khususnya tentang pencegahan penyakit demam berdarah ini diharapkan ibu-ibu dasa wisma di Kelurahan Sekaran mendapat bekal pengetahuan dan pemahaman yang memadahi. Kegiatan pendampingan ibu-ibu dasa wisma melalui komunikasi, informasi, dan edukasi juga dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil kegiatan yang menunjukkan bahwa sebagian besar peserta kegiatan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang disajikan dengan baik, dari 3 kelompok peserta 2 kelompok dapat menyelesaian masalah pencegahan penyakit demam berdarah dengan sempurna sedangkan 1 kelompok menyelesaikan masalah masih kurang sempurna. Dengan adanya peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam memecahkan masalah tentang pencegahan penyakit demam berdarah diharapkan dampak dari kegiatan ini dapat terwujud yaitu adanya upaya preventif dalam rangka mengatasi atau mencegah terjadinya penyakit demam berdarah di Kelurahan Sekaran. SIMPULAN DAN SARAN Penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi serta pendampingan oleh mahasiswa yang diterapkan pada ibu-ibu dasa wisma di Kelurahan Sekaran dengan menggunakan metoda ceramah, demonstrasi, dan problem solving serta pendampingan oleh mahasiswa telah dapat meningkatkan kemandirian dalam pemahamaan pengetahuan dan kemampuan pemecahan masalah serta dapat melakukan pencegahan di rumah

masing-masing terhadap penyakit demam berdarah dengue. Hal ini ditunjukkan dari adanya peningkatan pemahaman peserta kegiatan dan kemampuan pemecahan masalah kesehatan tentang penyakit demam berdarah yang diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk mencegah terjadinya penyakit demam berdarah secara dini di rumah masing-masing. Untuk lebih meningkatkan kemandirian DAFTAR PUSTAKA DinKes Kota Semarang. 2008. Laporan Kejadian DBD Kota Semarang Tahun 2007. Tanggal 14 Pebruari 2008. DinKes Provinsi. 2006. Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga di Jawa Tengah. Semarang DepKes RI. 1992. Petunjuk Teknis Pengamatan Penyakit Demam Berdarah Dengue. DepKes RI. 1992. Petunjuk Teknis Penggerakan (PSN) Demam Berdarah Dengue. DepKes RI. 1992. Petunjuk Teknis Pemberantasan Nyamuk Penular Penyakit Demam Berdarah Dengue. DepKes RI. 1995. Membina Gerakan ibu-ibu dasa wisma di Kelurahan Sekaran tentang pencegahan penyakit demam berdarah diperlukan pelatihan lebih lanjut khususnya tentang pengayaan upaya-upaya pencegahan penyakit demam berdarah melalui penggunaan berbagai media seperti vidio. Pengetahuan dan pemahaman peserta diharapkan dapat disebarluaskan kepada masyarakat di sekitarnya. Demam Berdarah Dengue (PSN- DBD). DepKes RI. 1995. Pokok-Pokok Kegiatan dan Pengelolaan Gerakan Demam Berdarah Dengue (PSN- DBD). DepKes RI. 2004 Penatalaksanaan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). DepKes RI. 2005 Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Denguedi Indonesia. Jakarta. DepKes RI Hendarwanto. 1994. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Balai Penerbit UI Mortimer, R. 1998. Aedes Aegypti and Dengue Fever. Rio de Janeiro. Diakses tanggal 15 Pebruari 2008. [http:\\www.microscopyuk.net\dengue-files\aedrol.htm]