PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN PERSALINAN DI PUSKESMAS LEMPO TORAJA UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
DETERMINAN PERENCANAAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI DAERAH PERDESAAN KABUPATEN TORAJA UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

Determinants Of Labor Planning On Maternity Mother Urban Areas In North District Toraja

HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

Akses Pelayanan Kesehatan Berhubungan dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang Memadai di Puskesmas Kawangu

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PONED OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR 2 KOTA BANJAR

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

JURNAL ILMU BERBAGI PEMANFAATAN PENOLONG PERSALINAN DI KELURAHAN MULYAHARJA KOTA BOGOR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

DETERMINAN PEMILIHAN JENIS PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN DI DAERAH PERKOTAAN KABUPATEN TORAJA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

DETERMINAN PEMILIHAN JENIS PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN DI DAERAH PERDESAAN KABUPATEN TORAJA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MGD s) atau tujuan pembangunan milenium

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA TENAGA KESEHATAN DI DESA LOLU KECAMATAN BIROMARU KABUPATEN SIGI. Abd.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44 per

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

PERUBAHAN PEMILIHAN PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN IBU MULTIPARA DI DAERAH PEDESAAN KECAMATAN PA JUKUKANG KABUPATEN BANTAENG

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

)

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP PEMANFAATAN ANC DI PUSKESMAS MAMAJANG KOTA MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan ibu hamil dan bersalin

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurunnya AKI dari 334

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan Di Desa Moyongkota Baru Kecamatan Modayag Barat

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

29 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

Transkripsi:

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN PERSALINAN DI PUSKESMAS LEMPO TORAJA UTARA Factors Affecting the Decision Making Process of the Use of Pregnant Women in Health Service Delivery North Lempo Toraja Nensi Debora Arung, Asiah Hamzah, Sukri Palutturi Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (nensidebora@yahoo.com, asiahhamzah@ymail.com, sukri_tanatoa@yahoo.com, 082188033603) ABSTRAK Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan prevalensi penduduk yang memanfaatkan fasilitas atau pelayanan persalinan di puskesmas adalah 83,2% dan masih ada sekitar 16,8% penduduk yang kurang memanfaatkan. Profil Puskesmas Lempo, Toraja Utara menunjukkan masih kurangnya ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan. Penelitian bertujuan mengetahui faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan ibu hamil terhadap pemanfaatan pelayanan persalinan. Jenis penelitian yaitu observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah semua ibu hamil yang berkunjungan pada bulan Januari sampai Desember 2013. Penarikan sampel menggunakan proportional random sampling dengan besar sampel 75 orang. Hasil penelitian dengan uji chi square, diperoleh variabel kelompok referensi (p=0,04), pendidikan (p=0,004), pekerjaan (p=0,001), motivasi (p=0,000), pembelajaran (p=0,026) berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan variabel anggota keluarga (p=0,674), umur (p=0,519), pendapatan (p=1,000) tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Lempo, Kabupaten Toraja Utara. Kesimpulan penelitian yaitu terdapat lima variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan. Peneliti menyarankan kepada petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan persalinan. Kata Kunci : Pengambilan Keputusan Ibu Hamil ABSTRACT Health Research (Riskesdas) in 2007 showed the prevalence of people who use the facilities or service delivery in health centers was 83,2% and there is still approximately 16,8% of the population is less avail. According Profile Puskesmas Lempo, North Toraja show is still a lack of women who utilize the service delivery in health facilities.the study aims to investigate the factors that influence the decision-making process on the utilization of maternal delivery care. This type of research is an observational cross-sectional study design. The population is all pregnant women who visit each other in the month of January to December 2013. Withdrawal sample using proportional random sampling with a sample size of 75 people.the results of the study with the chi square test, obtained variable reference group (p=0,04), education (p=0,004), occupation (p=0,001), motivation (p=0,000), learning (p=0,026) associated with the utilization of service delivery by health personnel, and variable family members (p=0,674), age (p=0,519), income (p=1,000) is not associated with the utilization of delivery care by health personnel at the health center Lempo, North Toraja Regency. Conclusion of the study that there are five variables that had a significant association with the use of service delivery by health personnel. Researchers suggest that health practitioners to further improve service delivery. Key words: Decision Making Pregnancy 1

PENDAHULUAN Indonesia menghadapi masalah yang cukup serius dalam menghadapi mortalitas dan morbiditas ibu hamil dan bersalin. Data SDKI tahun 2012 menunjukkan bahwa angka kematian anak dan bayi di Indonesia turun lebih lambat dalam tahun-tahun terakhir, seperti yang biasa terjadi pada penduduk dengan angka kematian rendah. Angka kematian anak (AKA) turun dari 44 kematian per seribu kelahiran hidup pada SDKI 2007 menjadi 40 kematian per seribu kelahiran hidup pada SDKI 2012. 1 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi penduduk yang memanfaatkan fasilitas atau pelayanan persalinan yang ada di puskesmas adalah 83,2% dan 16,8% penduduk yang kurang memanfaatkan fasilitas persalinan yang ada di puskesmas. Komitmen dalam upaya keselamatan ibu diperbaharui ketika keselamatan ibu sebagai tema Hari Kesehatan Sedunia tahun 1998 oleh WHO (dan pada pertemuan Konsultasi Teknis Keselamatan Ibu pada bulan Oktober di Srilanka). Tokoh-tokoh perwakilan dari pemerintah, penyandang dana internasional, dan lembaga swadaya masyarakat berkumpul di Washington, pada Simposium Internasional Keselamatan Ibu pada Hari Kesehatan Sedunia, tanggal 7 April 1998. Pesan yang disampaikan sangat jelas, yaitu persalinan dapat dan harus diupayakan agar aman bagi ibu dan bayinya. Upaya-upaya yang bertujuan menyelamatkan ibu dalam kaitannya dengan kehamilan sangat bervariasi di berbagai negara, tergantung pada sumber daya yang ada dan lingkungan sosial budaya setempat. Selama bertahun-tahun upaya menurunkan kematian dan kesakitan ibu mencakup pelayanan keluarga berencana promosi pelayanan antenatal care, perbaikan pelayanan obstetrik esensial dan perbaikan status ekonomi wanita. Ketersediaan tenaga persalinan terlatih yang dapat melaksanakan pertolongan persalinan yang aman dan bersih, mengenal dan menangani komplikasi obstetri (sendiri atau merujuk) akan mampu mengurangi kematian ibu. Namun demikian, di negara berkembang hanya 55% wanita ditolong oleh tenaga terampil pada saat persalinan. Pelayanan kebidanan berkualitas untuk para ibu, yang kebanyakan diberikan di rumah, telah memberikan kontribusi nyata terhadap penurunan kematian ibu di Swedia pada akhir tahun 1800-an dan awal 1900-an, sebelum maraknya pelayanan gawat darurat obstetri. Pada waktu itu penurunan jumlah kematian ibu mencapai hampir sepertiganya, yaitu dari 630 menjadi 230 kematian per.000 kelahiran hidup selama kurun waktu dua puluh empat tahun. Data dari Matlab menunjukkan bahwa penempatan bidan di desa menyebabkan peningkatan penggunaan pelayanan kesehatan oleh ibu-ibu setempat dan peningkatan penanganan komplikasi obstetri di desa tersebut. Pelayanan kebidanan menempati peran yang penting 2

dalam kesinambungan pelayanan bagi ibu hamil, antara lain melalui tersedianya rantai rujukan untu kberbagai tingkat pelayanan yang sangat penting. Seorang bidan dapat berfungsi sebagai tempat rujukan pertama bagi dukun bayi atau individu yang membawa ibu ke tempat rujukan. Tentu efektivitas pelayanan kebidanan dalam menurunkan kematian ibu juga tergantung pada ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan yang memberikan fasilitas untuk konsultasi dan rujukan bagi ibu yang memerlukan pelayanan obstetri gawat. 2 Laporan MDG s Indonesia pada point ke empat adalah menurunkan Angka Kematian Anak (AKA). Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih telah berhasil ditingkatkan pada tahun 1992 dari 40,70% menjadi 81,25% pada tahun 2011, namun di sisi lain angka kematian ibu baru dapat ditekan pada tahun 1991 dari 390 menjadi 228 per.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Angka pemakaian kontrasepsi bagi perempuan menikah usia 15-49 tahun dengan cara modern meningkat dari 47,10% pada tahun 1991 menjadi 60,42% tahun 2011. 3 AKA di Sulawesi Selatan, untuk persentase cakupan pemeriksaan Neonatus (KN1) 6-48 jam pada tahun 2010 sebesar 70,1% dan tahun 2012 sebesar 89,96% per.000 kelahiran. Persentase cakupan pemeriksaan Neonates (KN1) 0-7 hari tahun 2007 per.000 kelahiran. Persentase anak umur 12-23 bulan yang mendapatkan imunisasi campak pada tahun 2007 sebesar 83,5%, tahun 2010 sebesar 77,0%, dan tahun 2012 sebesar 94,2% per.000 kelahiran. 4 Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Sulawesi Selatan proporsi pelayanan Antenatal care (ANC) K1 trimester pertama pada tahun 2010 sebesar 62,7%, proporsi pelayanan ANC K4 pada tahun 2010 sebesar 44,5% dan tahun 2012 sebesar 92,07%. Proporsi pertolongan kelahiran oleh nakes pada tahun 2007 sebesar 75,62%, tahun 2010 sebesar 76,7%, dan tahun 2012 sebesar 93,68%. Angka pemakaian kontrasepsi bagi perempuan menikah pada tahun 2007 sebesar 53,4%, tahun 2010 sebesar 45,6% dan tahun 2012 sebesar 53,4%. Unmet need pada tahun 2007 sebesar 16,6% dan tahun 2010 sebesar 20,5% per.000 kelahiran. 5 AKA di Puskesmas Lempo sebanyak 0,125 kematian per 800 kelahiran, dan untuk AKI sebanyak 2,15 orang per 93 kelahiran hidup pada tahun 2011. Data tersebut, belum memenuhi target MDG s. 5 Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan ibu hamil terhadap pemanfaatan pelayanan persalinan di Puskesmas Lempo Toraja Utara BAHAN DAN METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Lempo Kabupaten Toraja Utara 3

pada bulan Maret 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang berkunjung di Puskesmas Lempo Kabupaten Toraja Utara dari Januari hingga Desember 2013. Penarikan sampel menggunakan proportional random sampling dengan besar sampel 75 orang. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner yang telah ditetapkan, sedangkan data sekunder diperoleh dari Puskesmas Lempo Kabupaten Toraja Utara. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Data yang telah diolah disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Sebagian besar responden berumur 16 dan 45 tahun. Umur terendah ialah 16 tahun dan umur tertua ialah 45 tahun. Distribusi umur responden dengan persentase tertinggi adalah kelompok umur 26-30 tahun yaitu sebesar (37,3%), sedangkan distribusi umur responden dengan persentase terendah adalah kelompok umur 41-45 tahun yaitu sebesar (2,7%). Sebanyak 75 responden dilihat dari tingkat pendidikan terakhir responden lebih banyak dengan latar belakang SMA/SMK, dengan persentase sebesar (53,3%) atau sebanyak 40 orang, sedangkan yang paling sedikit adalah responden yang tidak pernah sekolah yaitu (2,7%) atau dua orang. Mayoritas responden bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 39 responden (52,0%) dan terdapat enam responden yang bekerja sebagai pedagang (8,0%). Selebihnya bekerja sebagai PNS sebanyak 10 responden (13,3%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 20 responden (26,7%). Sebagian besar suami responden bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 59 orang (78,7%) dan suami responden yang tidak bekerja hanya ada 1 orang (1,3%) (Tabel 1). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel anggota keluarga (p=0,674), umur (p=0,519), dan pendapatan (p=1,000) dengan pemanfaatan pelayanan persalinan di Puskesmas Lempo Kabupaten Toraja Utara. Selain itu, hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel kelompok referensi (p=0,04), pendidikan (p=0,004), pekerjaan (p=0,001), motivasi (p=0,000) dan pembelajaran (p=0,026) dengan pemanfaatan pelayanan persalinan di Puskesmas Lempo Kabupaten Toraja Utara (Tabel 2). Pembahasan Kelompok referensi, pendidikan, pekerjaan, motivasi, dan pembelajaran berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini didapatkan anggota keluarga, umur, pendapatan tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan 4

persalinan oleh tenaga kesehatan. Kelompok referensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suami, keluarga, orangtua, mertua, dan saudara. Sebagian besar responden yang ditemui mengatakan bahwa yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan memanfaatkan pelayanan persalinan adalah suami, keluarga dan orangtua. Keterlibatan suami pada masa kehamilan istrinya masih memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Suami seringkali menjadi satu-satunya yang memiliki peran sangat penting terutama sebagai pengambil keputusan krusial ketika kondisi istri cukup serius untuk mencari pertolongan, serta memutuskan bagaimana istri hamil akan dibawa ke puskesmas ataupun tempat praktek bidan desa dan dapat mengatasi keterlambatan jika mengetahui gejala-gejala yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan dan persalinan, sehingga suami perlu diberi motivasi tentang pentingnya menjaga kesehatan istrinya yang sedang mengandung dan akan menghadapi proses persalinan. Faktor budaya seringkali membatasi perempuan untuk mengambil keputusan bagi kesehatannya, seperti keputusan untuk merencanakan jumlah anak dan jarak kehamilan banyak ditentukan suami atau orang tua. Melindungi wanita hamil dari hal-hal yang membahayakan kehamilannya adalah merupakan tanggung jawab suami. Keputusan memilih penolong persalinan kebanyakan masih ditentukan secara sepihak oleh suami. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sodikin, bahwa kelompok referensi memiliki hubungan yang bermakna dengan pemanfaatan pelayanan persalinan di puskesmas. Kelompok referensi tercermin dari dukungan sosial yang diberikan keluarga, khususnya keputusan oleh suami. 5 Peran anggota keluarga dalam pemanfaatan pelayanan persalinan dimaksudkan agar ibu hamil dapat lebih terdorong untuk memeriksakan kehamilannya. Peran suami, orang tua merupakan salah satu penyebab dari tingginya angka kematian ibu, maka pelayanan ANC adalah salah satu tujuan untuk memantau kemajuan masa kehamilan serta memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi sampai proses persalinannya. Apabila ibu merasa dirinya rentan untuk mengalami masalah dalam persalinan maka ia akan melakukan suatu tindakan tertentu. Tindakan ini akan tergantung pada manfaat yang dirasakan dan rintangan-rintangan yang ditemukan dalam mengambil tindakan tersebut. Pengertian dan peran serta ibu maupun keluarganya merupakan salah satu hal yang diperlukan dalam hal memotivasi ibu hamil untuk melakukan proses persalinan di sarana pelayanan kesehatan dan dibantu oleh tenaga kesehatan terlatih. Rata-rata umur responden yang memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya adalah ibu yang berumur muda dibandingkan dengan responden yang berumur 5

tua. Umur yang lebih muda memungkinkan responden lebih bijaksana dalam menganalisis keamanan dan keselamatan persalinannya saat persalinan, sehingga ada kecenderungan responden akan memilih bidan atau tenaga kesehatan terlatih untuk menolong proses persalinan dengan alasan keamanan dan keselamatan ibu dan bayi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amano et al. menunjukkan bahwa, ibu yang berumur kurang dari 20 tahun enam kali lebih cenderung memilih fasilitas kesehatan sebagai tempat persalinannya. 6 Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka pengetahuan tentang sesuatu hal juga makin baik, demikian pula dengan pengetahuan tentang pelayanan persalinan di Puskesmas. Diketahui juga bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan makin mudah pula menyerap informasi dan inovasi baru termasuk pelayanan persalinan di puskesmas sehingga dengan demikian dapat terjadi peningkatan perilaku sehat pada akhirnya berpengaruh terhadap status kesehatan. Tingkat pendidikan seseorang dapat memberikan gambaran tinggi rendahnya permintaan terhadap pelayanan persalinan dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin banyak pula informasi yang didapatkan sehingga kesadaran untuk mendapatkan pelayanan persalinan juga semakin tinggi yang pada akhirnya terjadi peningkatan permintaan terhadap pelayanan persalinan. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal responden yang tertinggi. Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang dicapai oleh responden. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marullyta, tentang pemanfaatan pelayanan persalinan oleh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tembok Dukuh bahwa pendidikan sangat berpengaruh dalam proses keputusan membeli. Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi cenderung memikirkan kesehatannya daripada orang yang memiliki pendidikan yang rendah disebabkan karena adanya akses informasi yang diterima oleh orang berpendidikan tinggi lebih banyak daripada orang dengan pendidikan rendah atau tidak sekolah. 7 Jenis pekerjaan adalah jenis kegiatan/pekerjaan yang digeluti dan merupakan sumber pendapatan utama kepala keluarga. Sesorang yang bekerja (mempunyai penghasilan) memberikan kontribusi besar pada kesejahteraan keluarga karena semakin baik pekerjaan seseorang maka semakin besar pula penghasilan dan semakin baik juga kesejahteraan keluarga. Sebagian besar responden yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lempo Toraja Utara, tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu sebesar 29,3 %. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga inilah yang mempengaruhi responden dalam mempersepsikan harapan dan kepuasan responden akan pelayanan persalinan di Puskesmas Lempo Toraja Utara, seorang 6

pasien yang bekerja dengan tingkat pendidikan menengah akan berpengaruh terhadap wawasan dan pola pemanfaatan pelayanan kesehatan dan mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku responden terhadap kesehatan dan kebutuhan serta keinginan akan pelayanan persalinan yang bermutu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marullyta tentang pemanfaatan pelayanan persalinan oleh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tembok Dukuh bahwa sebagian besar responden pemanfaatan pelayanan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Tembok Dukuh tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu sebesar 63,75%. Hal tersebut mempengaruhi responden dalam hal ketersediaan waktu luang responden untuk mendatangi tempat pelayanan kesehatan sehubungan dengan pemeriksaan kehamilan. 8 Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh kepala keluarga beserta anggota keluarganya yang bersumber dari sektor formal dan sektor informal dalam waktu satu bulan yang diukur dengan rupiah. Jika tingkat pendapatan masyarakat rendah akan timbul berbagai masalah dalam masyarakat tersebut. Bila hal ini hendak dihubungkan dengan kebutuhan manusia, baik biologis, sosiologi dan psikologi terang tidak terjangkau semua. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Suryani di Puskesmas Salobulo yang menyimpulkan bahwa tingkat pendapatan mempunyai pengaruh terhadap permintaan jasa pelayanan persalinan. 9 Motivasi masyarakat yang tinggi serta kebutuhan akan pelayanan kesehatan khususnya pemeriksaan kehamilan sangat berperan terhadap pemanfaatan pelayanan persalinan. Pentingnya manfaat dari pelayanan persalinan merupakan suatu dorongan motivasi dari dalam diri responden untuk memanfaatkan pelayanan persalinan yang ada di Puskesmas Lempo Toraja Utara. Jika dari dalam diri responden itu sendiri tidak ada niat atau dorongan untuk memanfaatkan pelayanan persalinan, secara otomatis responden tersebut tidak akan menggunakan fasilitas yang ada di Puskesmas. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ismaniar yang menunjukkan bahwa, secara keseluruhan ibu memiliki motivasi yang cukup berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan ANC hingga proses persalinan. Motivasi yang positif berdampak pada kembalinya ibu hamil untuk menggunakan pelayanan ANC dan persalinan di puskesmas. Jika ibu hamil merasakan kepuasan atas bentuk pelayanan yang didapatkan selama menggunakan jasa kesehatan dari puskesmas, antara lain dari bidan yang dapat membangun komunikasi yang baik terhadap pasien. 10 Penelitian yang dilakukan oleh Barmo (2013), yang mengatakan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan pemanfaatan pelayanan persalinan atau pemanfaatan pemilihan penolong persalinan, dimana motivasi 7

merupakan faktor penting yang mendukung seseorang dalam menentukan atau memutuskan keputusan penggunaan ataupun pemafaatan pelayanan kesehatan. 11 Pembelajaran mendukung pemanfaatan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan. Pembelajaran tersebut berupa intensitas komunikasi antara bidan dan ibu hamil yang komunikatif selama proses pemeriksaan kehamilan, penyampaian informasi tentang masalah kehamilan akan berdampak pada kemauan ibu hamil untuk memanfaatkan tenaga kesehatan dalam proses persalinan. Ada hubungan antara pembelajaran dengan pemanfaatan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Lempo Toraja Utara. Penelitian ini menunjukkan bahwa responden kurang menerapkan dan mengaplikasikan pelayanan-pelayanan kesehatan yang telah di promosikan oleh pihak petugas kesehatan. Namun, ada juga sebagian responden yang pembelajarannya baik yang memanfaatkan pelayanan persalinan yang ada secara baik pula. Hal ini dikarenakan pengaplikasian responden terhadap pembelajaran (promosi kesehatan) dari petugas kesehatan mampu mempengaruhi proses pemikiran responden bahwa proses persalinan sangatlah penting bila dibantu oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dede di Kabupaten Sumba Barat Daya yang menunjukkan bahwa, pembelajaran memiliki hubungan yang bermakna dengan pemanfaatan tenaga dan fasilitas persalinan. 12 KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat lima variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan, yaitu kelompok referensi, pendidikan, pekerjaan, motivasi, dan pembelajaran. Dan ada tiga variabel yang tidak memiliki hubungan signifikan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan, yaitu anggota keluarga, umur, dan pendapatan. Peneliti menyarankan kepada tenaga kesehatan untuk untuk lebih meningkatkan pelayanan persalinan. DAFTAR PUSTAKA 1. Kemenkes RI. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI, 2012. 2. Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar 2010. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kesehatan; 2010. 3. Bappenas. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium di Indonesia 2011. Jakarta, 2012. 4. Dinkes Sulsel. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2012. Makassar: Bidang Bina Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2012. 8

5. Puskesmas Lempo. Profil Kesehatan Puskesmas Lempo Tahun 2011. Kabupaten Toraja Utara. Sulawesi Selatan, 2011. 6. Sodikin d. Determinan Perilaku Suami yang Mempengaruhi Pilihan Penolong Persalinan bagi Istri. Berita Kedokteran Masyarakat 2009; 25 (1). 7. Amano A, Gebeyehu A, Birhanu Z. Institutional delivery service utilization in Munisa Woreda, South East Ethiopia: a community based cross-sectional study. BMC Pregnancy Childbirth. 2012; 12 (105). 8. Marullyta. A., Pudjirahardjo. Keputusan Pembelian K4 oleh Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tembok Dukuh. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia. 2013; 1 (2). 9. Suryani. L. Studi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Salobulo. Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan. 2012. Makassar. 10. Ismaniar, N. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Antenatal Care di Puskesmas Antara Kota Makassar Tahun 2013. Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan. Makassar. 11. Barmo, S. Hubungan Faktor Perilaku Konsumen Terhadap Pemanfataan Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas Antang Perumnas Kota Makassar Tahun 2013. Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan. Makassar. 12. Dede E. D. Hubungan Kemampuan, Pengalaman, Imbalan, Peralatan dan Beban Kerja dengan Kinerja Bidan Desa dalam Pertolongan Persalinan di Kabupaten Sumba Barat Daya. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 2010; 2 (1). 9

LAMPIRAN Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden di Puskesmas Lempo Toraja Utara Karakteristik ibu bersalin Umur ibu (tahun) 16-20 21-25 26-30 31-35 36-40 41-45 Pendidikan Tidak sekolah Tidak tamat SD/Sederajat SD SMP SMA/SMK S1 Pekerjaan Petani Pedagang PNS Ibu Rumah Tangga Pekerjaan Utama Suami Responden Tidak bekerja Petani Pedagang PNS Pegawai Swasta Sumber: Data Primer, 2014 Total n % 19 10 28 7 9 2 2 4 9 15 40 5 39 6 10 20 25,3 13,3 37,3 9,3 12,0 2,7 2,7 5,3 12,0 20,0 53,3 6,7 52,0 8,0 13,3 26,7 1 59 2 3 10 1,3 78,7 2,7 4,0 13,3 Total 75

Tabel 2. Hubungan Antara Variabel Independen dengan Pemanfaatan Pelayanan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Lempo Toraja Utara Pemanfaatan Pelayanan Persalinan Variabel Independen Baik Kurang n % p n % n % Kelompok referensi Baik Kurang 40 10 78,74 41,1 11 14 21,6 58,3 51 24 0,004* Anggota keluarga Baik Kurang Umur Tua Muda Pendidikan Tinggi Rendah Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja Pendapatan Cukup Kurang Motivasi Baik Kurang Pembelajaran Baik Cukup 32 18 7 43 33 17 42 8 11 39 42 8 33 17 Sumber: Data Primer, 2014 Keterangan: (*: Bermakna pada p<0,05) 69,6 62,1 58,3 68,3 82,5 48,6 79,2 36,4 64,7 67,2 84,0 32,0 78,6 51,5 14 11 5 20 7 18 11 14 6 19 8 17 9 16 30,4 37,9 41,7 31,7 17,5 51,4 20,8 63,6 35,3 32,8 16,0 68,0 21,4 48,5 46 29 12 63 40 35 53 22 17 58 50 25 42 33 0,674 0,519 0,004* 0,001* 1,000 0,000* 0,026*