KONTRIBUSI PAJAK RESTORAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BANGLI Oleh : I Dewa Gede Herman Yudiawan I Wayan Parsa Kadek Sarna

dokumen-dokumen yang mirip
PENGATURAN RETRIBUSI JASA UMUM TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BADUNG MEMUNGUT BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK RESTORAN DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SERANG (TAHUN ANGGARAN )

KEBIJAKAN PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MANADO

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA ASING (IMTA) DI PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar pemerintahan

KONTRIBUSI RETRIBUSI PASAR DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TABANAN Oleh

BAB I PENDAHULUAN. maka menuntut daerah Kab. Lombok Barat untuk meningkatkan kemampuan. Pendapatan Asli Daerah menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun

KONTRIBUSI DAN EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISA TINGKAT EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PEMUNGUTAN PAJAK PADA RESTORAN YANG TIDAK MEMILIKI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KAWASAN KINTAMANI BANGLI

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai penyempurnaan Undang-undang Nomor 22

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bergulirnya otonomi daerah, terjadi perubahan paradigma

Pande Kadek Yuda Mahardika. Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

KONSTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN PAMEKASAN

PENGATURAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BADUNG

OPTIMALISASI PEMANFAATAN ASET DAERAH DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. merata dan berkesinambungan (Halim, 2007:229). Pada Era Otonomi saat ini di

Analisis Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Pajak Restoran dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SAMARINDA

ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK DAERAH ATAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG TAHUN

ABSTRACT. Key words: Restaurant Tax, Revenue. vii. Universitas Kristen Maranatha

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KUTAI TIMUR

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. perlu terus dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

KONTRIBUSI PAJAK HOTEL DAN PAJAK REKLAME DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi ini menandakan pemerataan pembangunan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (PAD) yang dapat membantu meningkatakan kualitas daerah tersebut. Maka

ANALISIS EFEKTIVITAS REALISASI PAJAK HOTEL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BITUNG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah, namun di sisi lain memberikan implikasi tanggung jawab yang

Keywords: Local Revenue, Local Taxes, effectivity and Contributions

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

ANALISIS TATA CARA PERHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK RESTORAN. AGUSTINNE STIE Trisakti

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi desentralistik dengan memberikan otonomi yang seluas-luasnya pada

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan dana yang sangat. potensial yang digunakan oleh pemerintah sebagai sumber pembiayaan

UIN MALIKI MALANG ABSTRACT

KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SEMARANG

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PAJAK DAERAH DI KOTA KOTAMOBAGU

Abstract. Kemandirian, Efektivitas, dan Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah. Jefry Gasperz ISSN

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 Website :

BAB I PENDAHULUAN. semua itu kita pahami sebagai komitmen kebijakan Pemerintah Daerah kepada. efisien dengan memanfaatkan sumber anggaran yang ada.

KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PAMEKASAN ACMARUL FAJAR. Universitas Madura

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

ANALISIS PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Kediri)

I. PENDAHULUAN. pemungutan yang dapat dipaksakan oleh pemerintah berdasarkan ketentuan

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TERKAIT BANGUNAN DI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA DENPASAR

ABSTRACT. Key words : Advertisement Tax Revenue, Street Lighting Tax Revenue, Local Government Original Receipt. vii. Universitas Kristen Maranatha

KEWENANGAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA DENPASAR

Endro Adhi Saputro, Amiek Soemarmi *), Indarja

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 18 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Analisis Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun

Ni Nyoman Triari Puri I Ketut Markeling. Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

PERAN PAJAK PENERANGAN JALAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

Diaz Ardhiansyah Sri Mangesti Rahayu Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

SKRIPSI PENEGAKKAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah

ABSTRAK. Lely Utami Sari Rusman Thoeng Haliah

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

BAB I PENDAHULUAN. seluas-luasnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

ABSTRACT. Keywords: Effectivity of Restaurants Tax Collection, Revenue Of Bandung City. Universitas Kristen Maranatha

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL DAN RESTORAN DI KINTAMANI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BANGLI TAHUN

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

Perhitungan Perosentase Pajak Daerah. Tahun Anggaran

PELAKSANAAN RETRIBUSI JASA USAHA PADA PENJUALAN PRODUK HASIL USAHA DAERAH PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERIMAAN DAN PERTUMBUHAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH

Oleh: Regil Julian Pandie I Ketut Sudiartha Kadek Sarna Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

EVALUASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN

OPTIMALISASI PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN

PENDEKATAN DINAMIS PRINSIP OTONOMI DAERAH TERHADAP KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

ANALISIS PENERIMAAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TESIS. Oleh: DESY EFENDI NIM

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR. Calen (Politeknik Bisnis Indonesia) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak terlepas dari keberhasilan penyelenggaraan pemerintah propinsi maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya yang berkesinambungan, yang

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA TANPA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH

EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL SEBAGAI SUMBER PENERIMAAN PAJAK DAERAH ( Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Kediri)

ANALISIS JUMLAH WISATAWAN TERHADAP REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DARI HOTEL DAN RESTORAN KOTA BANDA ACEH

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PAJAK DAERAH SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

UNIVERSITAS INDONESIA

PENYELENGGARAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah sangat berdampak pada berbagai

ABSTRACT. Keywords: The effectiveness of Land and Building Tax Revenue. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan daerahnya sendiri, membuat peraturan sendiri (PERDA) beserta

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia sebagai negara Kesatuan menganut asas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam kajian pustaka ini, akan dijelaskan mengenai pengertian pajak, jenisjenis

STRATEGI PENINGKATAN RETRIBUSI (JASA) PELAYANAN PASAR KLITIKAN NOTOHARJO DI KOTA SURAKARTA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NO.

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang negatif. Dampak ini dapat dilihat dari ketidakmerataan

ABSTRAK. Kata kunci : pajak hiburan, pajak daerah. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGATURAN KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari APBN. APBN dihimpun dari semua

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, maupun di bidang budaya. Hal ini

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA PALEMBANG

ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN

ABSTRACT. Keywords : Effectiveness, Contribution, Parking Tax, Local Taxes, and Local Revenue. viii

Transkripsi:

KONTRIBUSI PAJAK RESTORAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BANGLI Oleh : I Dewa Gede Herman Yudiawan I Wayan Parsa Kadek Sarna Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak Dalam penulisan jurnal yang berjudul Kontribusi Pajak Restoran Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli, di Kabupaten Bangli Pajak Restoran merupakan pendapatan daerah yang nantinya dapat meningkatkan Pendapatan Asli daerah Kabupaten Bangli. Adapun metode yang digunakan adalah penelitian hukum empiris. Terdapat permasalahan yaitu Bagaimanakah kontribusi Pajak Restoran dalam meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Bangli dan Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi terjadinya ketidaksesuaian antara target yang ditetapkan oleh Pemerintah dengan realisasi dalam penerimaan Pajak Restoran Kabupaten Bangli. Kontribusi dari pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli dari tahun ketahun masih tergolong sangat rendah. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kecilnya penerimaan pajak restoran yang ada di Kabupaten Bangli, faktor yang mempengaruhi antara lain faktor penegakan hukum, faktor sarana dan fasilitas, faktor masyarakat dan faktor budaya. Pemerintah kabupaten Bangli telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan pendapatan pajak restoran, yaitu pemerintah telah memberikan sanksi administratif kepada restoran yang menunggak pajak dan kini telah bekerja sama dengan kejaksaan kabupaten Bangli untuk melakukan penagihan pajak. Kata Kunci : Otonomi Daerah, Pajak Restoran, Pendapatan Asli Daerah Abstract In writing the journal entitled The contribution of Restaurant Tax in Increasing the local revenue of Bangli Regency, restaurant tax is one of the taxes taken by the regional government. In Bangli regency, restaurant tax is one of the local income that can later increase the local revenue of Bangli regency. the method which used is empirical law research method. There are some problems as How was the contribution of the restaurant tax in increasing the local revenue of Bangli regency and what factors that cause the differences between the target decided by the government with the realization of the income of Restaurant tax in Bangli regency. The contribution of restaurant tax toward the local revenue of Bangli regency from year to year is considered as very low. There are several factors that cause the small income of restaurant tax on Bangli regency, those factors are the law enforcement, materials and facility, society and culture factors. The local Bangli government has done some efforts to increase the revenue of the restaurant tax that is by giving administrative sanction to the restaurants which do not pay the tax and now has cooperation with Bangli prosecutor to take the tax. Key words : Local autonomy, Restaurant tax, Local revenue I. PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG Seiring dengan bergulirnya otonomi daerah, telah merubah paradigma penyelenggaraan pemerintahan di daerah dimana kekuasaan yang bersifat sentralistik 1

berubah menjadi desentralistik dengan memberikan otonomi yang seluas-luasnya 1, sebagaimana diatur Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, selanjutnya disingkat dengan sebutan UU No. 32/ 2004. Perubahan kebijakan pemerintaham daerah menjadi suatu landasan bagi pemerintah daerah terhadap pemungutan pajak dan retribusi daerah sebagai landasan bagi daerah untuk menggali potensi pendapatan daerah masing-masing khususnya pendapatan asli daerah, yakni Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Sebenarnya, jika pemerintah daerah memiliki sistem perpajakan daerah yang memadai, maka daerah dapat menikmati pendapatan dari sistem pajak yang cukup besar 2. Pemungutan pajak merupakan alternatif yang paling potensial dalam meningkatkan pendapatan daerah di Kota Bangli. Hal ini dikarenakan pajak memiliki jumlah yang relatif stabil. Selain itu pajak daerah merupakan cerminan partisipasi aktif masyarakat dalam membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang pendanaan pelaksanaan pemerintah daerah untuk pembangunan adalah meningkatkan dan menggali setiap potensi yang ada di masing-masing daerah melalui pajak daerah. Usaha tersebut telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli dengan senantiasa berusaha meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari jenis- jenis penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang disahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah (PAD) yang sah. Pajak restoran yang telah dipungut oleh pemerintah Kabupaten Bangli dari tahun 2009 sampai 2013 menunjukan terjadinya penurunan dari tahun 2011 sampai 2013 yang tidak sesuai dengan target yang diharapkan oleh Pemerintah. 1.2. TUJUAN Tuliasan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui kontribusi pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten bangli dan untuk mengetahui faktor yang yang menyebabkan terjadinya penurunan dari tahun 2011 sampai 2013 yang tidak sesuai dengan target yang diharapkan oleh Pemerintah. 1 Frenadin Adegustara, Syofiarti, dan Titin Fatimah, 2009, Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi di Tiga Daerah Di Propinsi Sumatera Barat),Jurnal Ilmiah, hal.1. 2 Mardiasmo, 2002, Otonomi dan Menejemen Keuangan Daerah, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, hal. 153 2

II. ISI MAKALAH 2.1. METODE PENULISAN Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah metode penelitian empiris. Penelitian empiris Menurut Soerjono Soekanto penelitian hukum empiris atau sosiologis, yang terdiri dari penelitian terhadap identifikasi hukum (tidak tertulis) dan penelitian terhadap efektivitas hukum. 3 2.2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 Pengaruh Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangli Pajak Restoran di Kabupaten Bangli merupakan salah satu dari potensi daerah yang menjadi pemasukan dalam Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli. Pajak Restoran tersendiri mempunyai peranan dalam upaya Pemerintah Kabupaten Bangli untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Y. Basuki Mulyono,SIP selaku Kabid Perhitungan dan Penangihan di Dinas Pendapatan daerah/pasadahan Agung Kabupaten Bangli bahwa pengaruh atau kontribusi yang diberikan oleh Pajak Restoran Kepada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli masih tergolong sangat rendah. Hal itu dikarenakan penerimaan dari pajak restoran belum berjalan dengan sempurna karena situasi di restoran yang menggunakan sistem pemungutan pajak self asisment, adalah sistem pemungutan pajak dimana wajib pajak diharuskan menghitung sendiri besarnya pajak, menyetor dan membayarkan pajak ke kantor pajak. Hal ini dapat dilihat dalam tabel perbandingan antara pajak restoran dengan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli sebagai berikut : T A TARGET REALISASI H P. Restoran Pendapatan Asli P. Restoran Pendapatan Asli Daerah U Daerah Kabupaten Kabupaten Bangli N Bangli 2009 150.017.500,00 13.618.376.573,00 160.833.549,20 16.329.747.341,74 2010 195.000.000,00 17.191.484.000,00 316.767.045,70 16.252.951.099,10 2011 350.000.000,00 22.000.000.000,00 264.905.039,00 22.961.237.480,37 2012 275.000.000,00 39.000.000.000,00 165.082.413,00 40.749.024.951,70 2013 690.000.000,00 46.229.390.000,00 240.589.246,00 55.883.173.596,12 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bangli Namun walaupun kontribusi yang diberikan oleh pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli masih tergolong rendah, tapi dari kontribusi 3 Soerjono Sooekanto, 2007, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 51. 3

tersebut dapat meningkatkan Pendapatan Asli daerah Kabupaten Bangli. Hal ini dapat dilihat dari Pendapatan Asli Daerah Kabupetan Bangli dari tahun 2009 sampai 2013 menunjukkan angka peningkatan. Berdasarkan hasil wawancara masih terjadi beberapa kelemahan dalam pemungutan pajak Restoran yang ada di Kabupaten Bangli, seperti para subyek pajak atau dalam hal ini adalah Restoran yang dikenakan pajak terlambat untuk membuat laporan Pajak mereka, dan berikutnya adalah tidak adanya Bank Persepsi di Daerah Kintamani yang memudahkan untuk melakukan pembayaran pajak oleh Restoran. Di sisi lain Bangli merupakan daerah dengan kawasan konservasi, dan berdasarkan hal itu di Kabupaten Bangli tidak dapat didirikan Restoran maupun Hotel yang besar yang dapat memperoleh pemasukan yang besar untuk ke Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli. 2.2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Ketidaksesuaian Target Pajak Restoran Oleh Pemerintah Kabupaten Bangli Dengan Realisasinya Masalah pokok penegakan hukum menurut Soerjono Soekanto sebenarnya terletak pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Faktor hukumnya sendiri, yang didalam tulisan ini akan dibatasi undangundang saja. 2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum. 3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. 4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan. 5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia didalam pergaulan hidup. 4 Salah satu faktor yang yang mendukung pemungutan pajak restoran di Kabupaten Bangli adalah faktor undang-undangnya sendiri, sedangkan faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target pemungutan pajak Restoran di Kabupaten Bangli terdiri dari faktor penegak hukumnya dimana dalam kualitas SDM atau pendidikan meraka belum mencukupi, yang kedua adalah faktor sarana dan prasarana dimana jalan yang rusak menyebabkan perjalanan yang tidak nyaman oleh para wisatawan yang akan berkunjung ke restoran yang ada di Kabupaten Bangli sehingga wisatawan enggan berkunjung ke restoran di Kabupatem Bangli. Yang ketiga adalah faktor masyarakatnya dimana masih adanya usaha yang tidak sehat antar Restoran yang ada di Kabupaten 4 Soerjono Soekanto, 2012, Faktor-Faktor yang Mempegaruhi Penegakan Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, h, 5. 4

Bangli karena tidak adanya Persatuan Hotel Restoran (PHR). Dan yang terakhir faktor budaya dimana adanya penunggak pajak yang tidak mau membayar pajak restoran. III KESIMPULAN berikut: Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahaan di atas adalah sebagai 1. Bahwa kontribusi yang diberikan oleh pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih dikatakan sangat kecil. Hasil yang ada belum mampu meberikan kontribusi hasil yang optimal untuk PAD Kabupaten Bangli. 2. Ada dua faktor yang mempengaruhi pemungutan pajak di Bangli yaitu faktor pendukung dang faktor penghambat. Faktor yang yang mendukung pemungutan pajak restoran di Kabupaten Bangli adalah faktor undang-undangnya sendiri, sedangkan faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target pemungutan pajak Restoran di Kabupaten Bangli terdiri dari faktor penegak hukumnya, faktor sarana dan prasarana, faktor masyarakatnya Dan yang terakhir faktor budaya. DAFTAR PUSTAKA BUKU Mardiasmo, 2002, Otonomi dan Menejemen Keuangan Daerah, Andi Yogyakarta, Yogyakarta. Soerjono Soekanto, 2007, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta., 2012, Faktor-Faktor yang Mempegaruhi Penegakan Hukum, Rajawali Pers, Jakarta. JURNAL ILMIAH Frenadin Adegustara, Syofiarti, dan Titin Fatimah, 2009, Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi di Tiga Daerah Di Propinsi Sumatera Barat) PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130) 5