Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Mensung Membuat Kalimat Tanya Dalam Bahasa Indonesia Melalui Metode Latihan

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Membuat Kalimat Tanya melalui Teknik 5w 1h di Kelas IV SD Inpres Lobu Gio

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Nurliani, Ritman IshakPaudi, dan Dewi Tureni

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD INPRES 2 MENSUNG

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Peningkatkan Kemampuan Murid Kelas II SDNNo. 2 Tambu Membaca Permulaan Melalui Metode Global

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Hasmawati, Syamsuddin, dan Ida Nur aeni. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Dan Menulis Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas 1 SD Inpres Sibalaya Utara Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Kasimbar Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

Penerapan Experiential Learning

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Isman Uspan, Bonifasius Saneba, dan Jamaludin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Dewilis Setianingsih, Achmad Ramadhan, dan Yusdin Gagaramusu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Akar Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Dan Media Nyata Kelas IV SD Inpres 2 Argakencana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDK Siendeng Melalui Metode Diskusi

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I MIS Sinoutu Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)

Transkripsi:

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Mensung Membuat Kalimat Tanya Dalam Bahasa Indonesia Melalui Metode Latihan Supardi, Tahir, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan utama dan mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar menulis kalimat tanya di kelas IV SD Inpres 2 Mensung. Tujuan pemecahan masalah adalah pemanfaatan pembelajaran dengan menggunakan metode latihan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres 2 Mensung yang berjumlah 24 anak. Data dikumpulkan melalui lembar aktivitas siswa dan guru (observasi), tes hasil tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan guru mengalami peningkatan yang cukup baik dari siklus I ke siklus II. Tes hasil tindakan siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 45,83% dan pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan pada ketuntasan belajar sebesar 91,66%. Hasil daya serap klasikal pada siklus I adalah 68,40% dan siklus II daya serap klasikal adalah 86,11%. maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode latihan yang dilakukan dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD Inpres 2 Mensung membuat kalimat tanya dalam bahasa Indonesia. Kata kunci: Kemampuan siswa, Kalimat tanya, Metode Latihan I. PENDAHULUAN Pembelajaran di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas serta bakat dari siswa. Karena kreativitas seseorang akan berkembang jika terus diasah dengan baik, tentunya dalam hal ini guru memiliki peranan penting dalam meningkatkan kreativitas siswa di sekolah dasar. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus mampu membuat siswa memahami pelajaran yang diajarkan. Selain itu pula, tugas dan tanggung jawab untuk dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam membuat kalimat tanya, sebagai kemampuan dasar penting yang harus dikuasai oleh para siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia guru memiliki peranan penting untuk dapat membuat siswa memahami pelajaran yang diajarkan. Selain itu pula guru tugas dan tanggung jawab untuk dapat meningkatkan kemampuan yang

dimiliki siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada penggunaan kalimat tanya. Hal ini menuntut para guru untuk memiliki metode yang cocok untuk diterapkan. Khususnya di sekolah SD Inpres 2 Mensung diperoleh hasil belajar siswa untuk pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah yaitu 64,5%. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan tindakan dengan memilih metode latihan. Dengan demikian akan tercipta proses pembelajaran yang kondusif dan memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Dalam proses pendidikan, penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran merupakan tujuan utama sekaligus tujuan bersama. Konsep ini tentu sangat mudah diterima dan dipahami. Meskipun demikian, konsep tersebut sangat sulit untuk mewujudkannya. Kesulitan tersebut harus dipahami sebagai sebuah tantangan. Kesiapan guru dalam menyampaikan materi di kelas sangat diperlukan untuk memahami pengetahuan yang ingin disampaikan kepada para siswa. Aspek ini dalam kehidupan dunia modern akan sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar seorang guru harus bisa membuat siswa menguasai materi pelajaran. Kesiapan guru dalam menyampaikan materi dikelas sangat diperlukan untuk memahami pengetahuan yang ingin disampaikan kepada para siswa. Proses pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar dilaksanakan untuk pemantapan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia, siswa diharapkan dapat memperoleh kemampuan membuat kalimat tanya dalam bahasa Indonesia. Kondisi awal pembelajaran bahsa indonesia dalam membuat kalimat tanya pada SD Inpres 2 Mensung, masih banyak siswa yang kurang memahami, senhingga guru memilih untuk menggunakan metode latihan. Dengan mengunaakan metodelatihan siswa dengan cepat dapat memahami dalam membuat kalimat tanya. Contoh : - Kamu membaca buku apa? - Anda mencari siapa?

- Mengapa anak itu menangis? - Bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi? Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 Kenyataan yang terjadi di kelas IV SD Inpres 2 Mensung masih banyak siswa yang belum mampu membuat kalimat tanya dengan baik dalam metode latihan tentunya hal ini menjadi fokus masalah yang perlu diperbaiki. Upaya perbaikan tersebut tidak lepas dari peran guru yang merupakan fasilitator dalam pembelajaran di kelas. Guru harus mampu memilih metode yang tepat guna memperbaiki kondisi pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV, olehnya itu pada penelitian tindakan ini akan menggunakan metode latihan dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan siswa membuat kalimat tanya dalam bahasa Indonesia. Penggunaan metode latihan akan membiasakan siswa membuat kalimat tanya karena dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode latihan dituntut siswa untuk mengulang-ulang kembali materi yang telah dipelajarinya sehingga dengan demikian mereka akan terbiasa membuat kalimat tanya sehingga kemampuan siswa akan meningkat. Tujuan penlitian adalah untuk megetahuai pemahaman siswa dalam mebuat kalimat tanya dengan menggunakan metode latihan. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan bersiklus yang mengacu pada model Kurt Lewin yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.Taggart (Depdiknas,2003.a:19) yaitu meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi (iv) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Inpres 2 Mengsung dengan jumlah siswa 18 orang yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penetapan lokasi penelitian ini karena didasarkan pada pertimbangan (1) masih banyak ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat kalimat tanya dalam bahasa Indonesia, (2) di sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian yang menggunakan metode latihan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, (3) sekolah ini merupakan tempat peneliti mengajar sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh data. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :

Data kualitatif yaitu data hasil observasi guru/peneliti serta data hasil observasi siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan siswa membuat kalimat tanya dalam bahasa Indonesia. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes, observasi dan catatan lapangan sebagai berikut: a. Hasil Tes Tes yang diberikan dalam penelitian adalah tes Hasil Observasi Observasi dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Kegiatan ini untuk memperoleh data tentang aktivitas baik yang dilakukan oleh peneliti ataupun siswa sebagai subjek penelitian selama proses pelaksanaan tindakan. Data ini diambil dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri atas lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa, untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting pada saat proses pembelajaran berlangsung Teknik Analisis Data Ada dua jenis data yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. a. Analisis data kualitatif Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan sesudah mengumpulkan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif menurut Miles dan Huderman dalam Muslich (2010:98) adalah: 1) Mereduksi data Mereduksi data adalah prose kegiatan menyeleksi, memfokuskan dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber, yaitu pengamatan dan catatan lapangan. Mereduksi data berlansung terusmenerus selama pengumpulan data sampai penyusunan laporan. 2) Penyajian data Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun secara naratif, sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi. Sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan.

Informasi yang dimaksud adalah uraian proses kegiatan pembelajaran, peningkatan pemahaman siswa, kesulitan yang dihadapi siswa serta hasil yang diperoleh sebagai akibat dari peemberian tindakan. Data yang telah disajikan tersebut selanjutnya dibuat penafsiran dan evaluasi untuk membuat perencanaan selanjutnya. Hasil penafsiran dan evaluasi dapat berupa penjelasan tentang, (a) perbedaan antara rancangan dan tindakan, (b) perlunya perubahan tindakan, (c) alternativ tindakan yang dianggap tepat, (d) persepsi peneliti, teman sejawat, dan guru yang terlibat dalam pengamatan dan catatan lapangan terhadap tindakan yang telah dilakukan, dan (e) kendala yang dihadapi dan sebab kendala itu muncul. 3) Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah memberikan kesimpulan terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan data yang telah disajikan dan merupakan pengukuran akhir. b. Analisis Data Kuantitatif Teknik analisis data kuantitatif ini digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa membuat kalimat tanya sesudah diberi pembelajaran dengan menggunakan metode latihan. Hasil perhitungan kemampuan membuat kalimat tanya dengan menggunakan metode latihan dari masing-masing siklus kemudian dibandingkan. Dari hasil tersebut akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan kemampuan siswa membuat kalimat tanya dalam bahasa Indonesia di kelas IV SD Inpres 2 Mensung dengan menggunakan metode latihan. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil kemampuan siswa membuat kalimat tanya dalam bahasa Indonesia (Suryanto, 2008:67-69) adalah: 1) Ketuntasan Belajar Individu Persentase KBI= x y x 100% Keterangan: X = Skor yang diperoleh siswa

Y Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 = Jumlah skor maksimal soal KBI = Daya Serap Individu Seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individu bila memperoleh persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65%. 2) Ketuntasan Belajar Klasikal Persentase KBK= N S x 100% Keterangan: N = Jumlah siswa yang tuntas S = Jumlah siswa seluruhnya. KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase ketuntasan belajar klasikal sekurang-kurangnya 75% 3) Daya Serap Klasikal Persentase daya serap klasikal = Skor Total Perolehan Skor Maksimal x 100% Menurut Budiman (2005:93) Kalimat tanya sesuatu atau seseorang sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah. Secara lisan, kalimat. Biasanya diakhiri dengan tanda Tanya (?). Contoh : Apakah kamu? a. Kalimat tanya ditandai dengan intonasi yang rendah. b. sakit? c. Siapa yang membeli buku ini? Kalimat tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dari kalimat berita. Pola intonasi kalimat berita bernada akhir turun, sedangkan pola intonasi kalimat tanya bernada akhir naik. Di samping itu, nada terakhir yang lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan nada suku terakhir pola intonasi kalimat berita. a. Apa Kata tanya apa digunakan untuk menanyakan benda, tumbuhan, hewan dan identitas. Contoh: Petani itu membawa apa?

Kamu membaca buku apa? b. Siapa Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 Kata tanya siapa digunaka untuk menanyakan Tuhan, Malaikat dan Manusia. Contoh: Anda mencari siapa? Ini sepeda siapa? c. Mengapa Kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan perbuatan dan sebab. Contoh: Anak itu sedang mengapa? Mengapa anak itu menangis? d. Kenapa Kata tanya kenapa digunakan untuk menanyakan sebab. Contoh: Kenapa anak itu menangis? e. Bagaimana Kata tanya bagaimana menanyakan keadaan dan cara. Contoh: Bagaimana nasibnya sekarang? Bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi? f. Mana Kata tanya mana menanyakan tempat, sesuatu dari suatu kumpulan dan sesuatu yang dijanjikan sebelumnya Contoh: III. Kamu orang mana? HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil observasi aktivitas siswa tabel 4.2 pada siklus I pertemuan 1 diperoleh skor 26 dari skor maksimal 40 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 30 dari skor maksimal 40. Dari hasil pengelolaan data diperoleh persentase pada pertemuan 1 dengan pembelajaran metode latihan adalah 65%

No Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 berada dalam kategori cukup dan pada pertemuan 2 siklus 1 adalah 75% berada dalam kategori baik. Nama Siswa Penggunan Kata Tanya Tabel 1 Hasil Analisis tes siklus I Aspek Yang diniliai Tanda Titik Dua Penggunaan Kalimat Efektif Kerapian Skor Nilai Ketuntasan 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Ya Tdk 1 Abd. Azis 7 58 2 Andra Rizki 11 92 3 Ayirin 9 75 4 Azillah 7 58 5 Azmi 10 83 6 Dian 11 92 7 Eva 7 58 8 Fajar 9 75 9 Lia aulia 7 58 10 Moh. Fahri 7 58 11 Moh. Fergiawan 7 58 12 Moh. Ridho 7 58 13 Moh. Rizki 10 83 14 Moh. Zain 9 75 15 Nur Afriyani 7 58 16 Nur Aziza 7 58 17 Putri Desi 7 58 18 Putri Sanova 10 83

19 Rasya 9 75 20 Ririn 7 58 21 Rafli 9 75 22 Rani 9 75 23 Silvani 7 58 24 Zulfikar 7 58 Daya Serap Klasikal Daya serap klasikal 68,40% Ketuntasan klasikal 45,83% Persentase daya serap klasikal = Skor Total Perolehan Skor Maksimal = 197 288 x 100% x 100% Ketuntasan belajar klasikal = 68,40% Persentase ketuntasan belajar = Banyaknya siswa yang tuntas Banyak siswa seluruhnya x 100% = 11 24 x 100% = 45,83% Berdasarkan data hasil observasi aktivitas siswa tabel 2 pada siklus I pertemuan 1 diperoleh skor 26 dari skor maksimal 40 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 30 dari skor maksimal 40. Dari hasil pengelolaan data diperoleh persentase pada pertemuan 1 dengan pembelajaran metode latihan adalah 65% berada dalam kategori cukup dan pada pertemuan 2 siklus 1 adalah 75% berada dalam kategori baik. Tabel 2 Analisis Hasil Tes Formatif siklus 1 No Aspek Perolehan Hasil 1. Skor tertinggi 11 2. Skor ter-rendah 7

3. Jumlah siswa keseluruhan 24 4. Banyak siswa yang tuntas 11 5. Banyak siswa yang tidak tuntas 13 6. Presentase daya serap klasikal 68,40% 7 Presentase ketuntasan kiasikal 45,83% Berdasarkan data hasil observasi aktivitas siswa tabel 4.5 pada siklus II pertemuan 1 diperoleh skor 36 dari skor maksimal 40 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 40 dari skor maksimal 40. Dari hasil pengelolaan data diperoleh persentase pada pertemuan 1 adalah 90% berada dalam kategori sangat baik dan pada pertemuan 2 siklus II adalah 97,5% berada dalam kategori sangat baik. Tabel 3 Hasil Analisis Tes Siklus II Aspek Yang diniliai No Nama Siswa Penggunaan Kata Tanya Tanda Titik Dua Tanda Petik Penggunaan Kalimat Efektif Skor Nilai Ketuntasan 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Ya Tdk 1 Abd. Azis 11 92 2 Andra 12 100 Rizki 3 Ayirin 11 92 4 Azillah 10 83 5 Azmi 11 92 6 Dian 12 100 7 Eva 10 83 8 Fajar 11 92 9 Lia aulia 10 83 10 Moh. Fahri 11 92 11 Moh. Fergiawan 10 83

12 Moh. Ridho 7 58 13 Moh. Rizki 11 92 14 Moh. Zain 11 92 15 Nur Afriyani 11 92 16 Nur Aziza 10 83 17 Putri Desi 10 83 18 Putri Sanova 11 92 19 Rasya 11 92 20 Ririn 7 58 21 Rafli 10 83 22 Rani 11 92 23 Silvani 11 83 24 Zulfikar 10 83 Daya serap klasikal 86,80% Ketuntasan klasikal 91,66% Daya Serap Klasikal Persentase daya serap klasikal = Skor Total Perolehan Skor Maksimal x 100% = 250 288 x 100% Ketuntasan belajar klasikal = 86,80% Persentase ketuntasan belajar = Banyaknya siswa yang tuntas Banyak siswa seluruhnya x100% = 22 24 x 100% = 91,66 %

Berdasarkan data hasil observasi aktivitas siswa tabel 4.5 pada siklus II pertemuan 1 diperoleh skor 36 dari skor maksimal 40 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 40 dari skor maksimal 40. Dari hasil pengelolaan data diperoleh persentase pada pertemuan 1 adalah 90% berada dalam kategori sangat baik dan pada pertemuan 2 siklus II adalah 97,5% berada dalam kategori sangat baik. Berdasarkan data hasil observasi aktivitas guru pada pembelajaran metode latihan tabel 4 pada siklus II pertemuan 1 diperoleh skor 38 dari skor maksimal 40 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 40 dari skor maksimal 40. Dari hasil pengelolaan data diperoleh persentase pada pertemuan 1 adalah 95% berada dalam kategori sangat baik dan pada pertemuan 2 siklus II adalah 97,5% berada juga dalam kategori sangat baik. Tabel 4 Analisis Hasil Tes Formatif siklus II No Aspek Perolehan Hasil 1. Skor tertinggi 12 2. Skor ter-rendah 7 3. Jumlah siswa keseluruhan 24 4. Banyak siswa yang tuntas 22 5. Banyak siswa yang tidak tuntas 2 6. Presentase daya serap klasikal 86,80% 7 Presentase ketuntasan kiasikal 91,66% Pembahasan Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru, hasil analisis tes formatif pada siklus I dan siklus II, diperoleh bahwa hasil belajar siswa terjadi peningkatan yang cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode latihan cukup efektif diterapkan dalam proses pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan kemandirian, kreatifitas dan inovatif dalam menyelesaikan tugas atau lembar kerja siswa sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode latihan siswa dilatih untuk menyelesaikan tugas-tugas tentang hal-hal yang nyata diabstrakkan dalam respon siswa ketika guru menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan

metode latihan sangat antusias. Respon siswa ketika guru meminta mengulangi menjawab dan menjelaskan isi materi hasilnya siswa dapat melakukannya. Kemampuan menggunakan metode latihan dengan materi pelajaran membuat siswa terampil untuk meningkatkan sikap motoriknya. Berdasarkan hasil observasi siswa siklus I pertemuan I diperoleh hasil dalam kategori cukup. Hal ini disebabkan karena motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang sehingga siswa masih terlihat pasif, terutama dalam menjawab pertanyaan guru dan memberikan pertanyaan dari materi yang belum dipahami pada saat pembelajaran berlangsung, siswa belum berani untuk menyampaikan kesulitan-kesulitan pada tugas yang telah dikerjakan, dan belum aktif dalam menyimpulkan materi. Sedangkan pada pertemuan 2 diperoleh kategori baik, dan mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Peningkatan aktivitas siswa disebabkan siswa sedikit lebih aktif baik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru dan dalam menyimpulkan materi dibanding pertemuan sebelumnya walaupun secara keseluruhan proses pembelajaran masih didominasi oleh guru. aktivitas Pada silklus II pertemuan 1 dan 2 diperoleh persentase nilai rata-rata siswa dalam kategori sangat baik. Peningkatan aktivitas siswa dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 disebabkan karena siswa lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. hal ini terlihat pada saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, siswa lebih aktif dalam proses penggunaan metode latihan dan dalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS. Selain itu, siswa menjadi lebih paham bagaimana cara mengambil keputusan dan menyimpulkan pembelajaran sesuai dengan tujuan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan I dan2 diperoleh kategori baik, ini menunjukkan aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I terjadi peningkatan pada setiap pertemuan. Sedangkan pada siklus II pertemuan 1 dan 2 diperoleh nilai rata-rata aktivitas guru dengan kategori sangat baik, ini menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas guru pada setiap pertemuan. Pada hasil analisis tes formatif siklus I, diperoleh persentase daya serap klasikal sebesar 68,40%, sedangkan persentase ketuntasan klasikal sebesar 45,83%

dengan 11 siswa yang tuntas dan 13 siswa yang tidak tuntas dengan jumlah 24 siswa. Rendahnya persentase ketuntasan klasikal pada siklus I ini disebabkan karena motivasi siswa dalam pembelajaran masih kurang sehingga pemahaman siswa terhadap tugas yang diberikan juga belum maksimal. Berdasarkan hasil refleksi siklus I dilakukan perbaikan pada siklus II dengan meningkatkan motivasi dan bimbingan kepada siswa. Perlakuan ini memberikan dampak yang baik, ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa. Pada hasil analisis tes formatif siklus II, diperoleh persentase daya serap klasikal sebesar 86,80% dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 91,66%, dengan 22 siswa yang tuntas dan 2 siswa yang tidak tuntas dengan jumlah 24 siswa. Ini menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar pada siklus I ke siklus II. Penggunaan metode latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat kalimat tanya sehingga memperoleh hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan. Pembelajaran ini dapat mengubah kebiasaan siswa belajar yang hanya mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir serta mengalaminya secara langsung. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Persentase ketuntasan daya serap siklus I adalah 68,40% dan siklus II sebesar 86,80%, sedangkan persentase ketuntasan belajar klasikal siklus I adalah 45,83% dengan 11 siswa yang tuntas dari 24 siswa, sedangkan siklus II sebesar 91,66% dengan 22 siswa yang tuntas dari 24 siswa. 2. Metode latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD Inpres 2 Saran Mensung dalam membuat kalimat tanya, sehingga memperoleh hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan. 1. Metode latihan diharapkan dapat dijadikan salah satu metode pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam menyelesaikan soal-soal sehingga memperoleh hasil belajar sesuai yang diharapkan

2. Kepada pihak pengambil kebijakan (kepala sekolah), agar memperhatikan segala kesulitan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dicarikan solusi untuk mengatasi penggunaan strategi, media, model dan metode pengajarannya. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud, (1999 ) Tujuan Pendidikan Nasinal Depdiknas (2003): Kriteria Taraf Keberhasilan. Jakarta : Pusat Perbukuan Suryanto. 2008. Evaluasi Pembelajaran Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Depdiknas. (2004). Penilaian. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional. Muslich. 2010. Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Suaib Dahlia. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Palu: Edukasi Mitra Graha. Budiman. 2005. Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV Sekolah Dasar. Jakarta: Gramedia.