BAB I PENDAHULUAN. memenuhi berbagai kebutuhan pokok. Salah satu kebutuhan pokok bagi makhluk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perputaran aset tetap merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dalam penelitian, metode penelitian memberikan pedoman mengenai. Sugiyono (2010:6) menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat mengakibatkan dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dana yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya secara maksimal. suatu Sistem Informasi yang sekaligus dapat memanajemen kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa maupun produksi pasti menginginkan agar perusahaannya dapat

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. Selain untuk mencari keuntungan, tujuan dari kegiatan bisnis juga untuk

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1.1 Pengertian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Bidang ekonomi merupakan salahsatu sektor kehidupan yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pemberian pelayanan publik pada dasarnya dapat dibiayai melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan jaman telah mengubah dunia usaha menjadi lebih baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran atau pungutan yang dilakukan oleh pemerintah dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).

I. PENDAHULUAN. secara nyata kemampuan daerah dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya

BAB 1 PENDAHULUAN. pendorong bangkitnya perekonomian nasional. Persaingan yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PREDIKSI LABA MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Pasar modal merupakan salah satu jalan alternatif baru

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kegiatan menggunakan dana (fungsi investasi) dan kegiatan mencari sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya perusahaan merupakan salah satu kegiatan perekonomian

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB I PENDAHULUAN. penilaian untuk investasi dan kelayakan kredit oleh pihak investor dan kreditor.

BAB I PENDAHULUAN. tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Tubuh manusia 65%-nya terdiri atas air.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Return On Asset (ROA) keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. produktif (Nur Azlina, 2009). Untuk itu, perusahaan memerlukan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tercapai dan lebih unggul dari perusahaan lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sudah baik. Jika dinilai kinerja kurang baik maka diharapkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup (going concern), dan pertumbuhan (growth). Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan seperti mengakibatkan para manajer perusahaan berusaha. meningkatkan keuntungan dengan berbagai cara, dan hal ini dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dengan tingkat persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. baru serta keterbukaan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan usahanya. Persaingan yang ketat di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tradisi yang melekat dalam dinamika masyarakat. Air merupakan sumber daya yang

ANALISIS PENGARUH PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN AKTIVA, EFISIENSI, DAN KINERJA KEUANGAN BUMD DI PROVINSI DIY.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 06 TAHUN 2007 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sumber kehidupan mahluk hidup termasuk manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis membuat persaingan diantara perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. efektif, efisien, berhati-hati dalam melakukan pengambilan keputusan. Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. (going corcern) perusahaan tersebut. Kondisi keuangan perusahaan ini

PENDAHULUAN. jawabkan tersendiri. Pasal 2 Undang-undang Nomor 5 tahun 1962 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang lebih baik demi tercapainya tujuan pembangunan nasional melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB I PENDAHULUAN. terganjal oleh kualitas infrastruktur yang kurang. Industri semen mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia agar manusia bisa melakukan segala aktivitas secara normal dan tanpa adanya hambatan. Untuk mendapatkan kesehatan itu manusia memerlukan usaha demi memenuhi berbagai kebutuhan pokok. Salah satu kebutuhan pokok bagi makhluk hidup adalah air termasuk bagi manusia. Tanpa air manusia akan mengalami kesulitan dalam melangsungkan kehidupannya, maka dari itu dalam pengelolaannya harus diatur sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air sebagai salah satu sumber daya nasional yang menyangkut hajat hidup orang banyak perlu dikelola dengan baik dan bijak oleh pihak yang memiliki keahlian dalam menanganinya. Untuk dapat menggunakan sumber regional tersebut maka diperlukan pengelolaan yang baik, dalam hal ini yang mengelola sumber regional tersebut adalah pemerintah di daerah masing-masing. Seperti yang tercantum dalam Pasal 10 UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, isi pasal itu menyatakan bahwa, Pemerintah Daerah berwenang untuk mengelola sumber regional yang tersedia di wilayahnya dan bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan sesuai dengan peraturan perundangundangan. 1

2 Sebagai salah satu bentuk penyerahan sebagian urusan pemerintah di bidang pekerjaan umum kepada daerah, maka pelayanan air bersih diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Selanjutnya, melalui Peraturan Daerah pelaksanaannya diserahkan kepada sebuah instansi. Dalam hal ini instansi yang menangani dalam bidang penyediaan air bersih yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), PDAM merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian air bersih yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1985 tanggal 20 Maret 1985 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum. Kegiatan utama PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang adalah mengusahakan penyediaan kebutuhan air bersih untuk masyarakat di daerah Kabupaten Sumedang dan atau masyarakat yang wilayahnya dilalui jaringan pipa air bersih. Tujuan dibentuknya PDAM adalah mencukupi kebutuhan masyarakat akan air bersih, meliputi penyediaan, pengembangan pelayanan sarana dan prasarana serta distribusi air bersih. Sedangkan tujuan lainnya adalah ikut serta mengembangkan perekonomian guna menunjang pembangunan daerah dengan melakukan pengelolaan keuangan perusahaan secara mandiri dan juga demi terwujudnya salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ketertarikan penulis terhadap PDAM Tirta Medal Sumedang bermula dari informasi yang diperoleh penulis bahwa kondisi masyarakat Sumedang yang membutuhkan pelayanan air bersih dari tahun ke tahun semakin meningkat, namun permintaan yang cukup tinggi ini tidak dapat terpenuhi oleh PDAM Tirta

3 Medal. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumber air dan keterbatasan biaya investasi untuk membuat bangunan pengolahan air (Water Treatment Plane/WTP). (Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/195606) Air yang dikelola secara monopoli oleh PDAM ini memiliki peluang yang cukup tinggi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan karena dengan tidak dapatnya perusahaan lain masuk ke perusahaan maka pasar sempurna dikuasai. Seperti yang diharapkan oleh pemerintah bahwa setiap BUMD dapat meningkatkan potensi keuangan daerah maka PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang dituntut agar bisa memaksimalkan setiap potensi keuangan dan salah satu potensi yang dimiliki adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil pendistribusian air bersih kepada masyarakat. Apalagi PDAM Tirta Medal ini merupakan pemegang hak monopoli atas pendistribusian air bersih di Kabupaten Sumedang seharusnya mampu meningkatkan laba secara optimal mengingat bahwa konsumsi air bersih semakin hari semakin meningkat. Selain keterbatasan-keterbatasan di atas, PDAM Tirta Medal juga mengalami beberapa masalah keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Agar dapat mengetahui mengapa hal itu bisa terjadi, maka perlu dilakukan analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan. Berikut adalah informasi yang lebih lengkap mengenai pertumbuhan profitabilitas yang diukur dengan menggunakan analisis Return On Assets (ROA) untuk dua belas tahun terakhir pada PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang:

4 Tabel 1.1 Profitabilitas PDAM Tirta Medal Sumedang Tahun ROA 2000-0.03% 2001-0.07% 2002-0.08% 2003-4.72% 2004-8.91% 2005-12.65% 2006-12.80% 2007-15.83% 2008-10.43% 2009-6.29% 2010 0.62% 2011 10.18% Sumber: Laporan Keuangan PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang Periode 2003-2011 (diolah kembali) Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2009, PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang memperoleh ROA negatif yang berarti bahwa perusahaan memiliki kinerja keuangan yang kurang baik. Karena ROA yang baik itu merupakan ROA bernilai positif yang menandakan bahwa perusahaan mendapatkan laba, namun apabila ROA yang diperoleh perusahaan memiliki nilai negatif maka perusahaan tersebut memperoleh kerugian. Sedangkan, untuk tahun 2010 dan 2011 PDAM ini sudah mampu memperoleh ROA senilai 0,62% dan 10,18%. Namun, perolehan ROA pada dua tahun terakhir ini belum memenuhi penilaian kesehatan BUMN/BUMD, seperti yang tercantum di dalam Kepmen BUMN No: Kep-100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan untuk Jasa Tirta bahwa nilai standar minimum ROA yang sehat adalah sebesar 12,5%.

5 Return on Assets (ROA) 15,00% 10,00% 10,18% 5,00% 0,00% -5,00% -10,00% -15,00% -20,00% 2000-2,90% 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011-4,72% -6,29% -7,47%-7,63% -8,91% -10,43% -12,65%-12,80% Return on Assets (ROA) -15,83% 0,62% Dari data yang diperoleh, maka peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana gambaran kinerja keuangan perusahaan. ROA sebagai salah satu indikator yang penting dalam profitabilitas, karena ROA ini merupakan indikator pengukuran komprehensif untuk melihat keadaaan suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangan dibandingkan dengan teknik analisa profitabilitas lainnya. Profitabilitas yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan belum mampu melakukan kinerjanya secara efektif dan efisien. Karena akan menghambat kelangsungan hidup perusahaan, sebagaimana diketahui bahwa profitabilitas merupakan salah satu tolak ukur perusahaan atas laba yang diperoleh. Laba yang diperoleh perusahaan akan mempengaruhi aktivitas pendanaan perusahaan. Salah satu aktivitas pendanaan perusahaan yakni laba yang diperoleh dapat diinvestasikan kembali pada aktivitas operasi perusahaan.

6 Sebagai perusahaan daerah, PDAM Tirta Medal mempunyai kewajiban untuk melayani kebutuhan air bersih untuk masyarakat luas. Apabila PDAM ini mampu memperoleh profitabilitas yang diharapkan maka akan memberi dampak positif bagi perusahaan, diantaranya profit yang diperoleh perusahaan dapat diinvestasikan kepada pembangunan Water Treatment Plan untuk dapat memenuhi permintaan pelayanan terhadap air bersih dari masyarakat yang terus meningkat. Informasi mengenai keadaan profitabilitas merupakan hal yang penting untuk keberlangsungan operasi perusahaan, selain itu profitabilitas juga memiliki peranan yang berarti bagi masyarakat, pemerintah, pegawai, kreditur dan pihakpihak lain yang mempunyai kepentingan dalam perusahaan. Dengan profitabilitas keperluan atas informasi kinerja perusahaan dapat diketahui berbagai pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Dilihat dari badan hukum yang ada bahwa PDAM ini merupakan salah satu dari BUMD yang ada, maka informasi ini diperlukan sebagai tolok ukur dalam pelayanan kepada masyarakat. Sementara, untuk kepentingan kreditur, profitabilitas dapat dijadikan sebagai alat ukur mengenai kelayakan dalam pemberian pinjaman pada perusahaan. Profitabilitas dapat ditingkatkan melalui beberapa cara, seperti yang dipaparkan oleh Tjiptono, F. (2006:22). 1. Produktivitas, menekankan pada pemanfaatan (utilitasi) sumber daya, yang sering kali diikuti dengan pengurangan biaya dan rasionalisasi modal. Fokus utamanya adalah produksi. 2. Kualitas, lebih menekankan aspek kepuasan pelanggan dan pendapatan. Fokus utamanya adalah customer utility. 3. Adanya efisiensi beban operasi pada gilirannya akan memberikan kompetitif berupa peningkatan profitabilitas.

7 Adapun, Hariadi, B (2002:385) menyatakan, Meningkatkan efisiensi beban merupakan sisi lain dari upaya ke arah peningkatan laba. Efisiensi beban operasi yang dilakukan oleh perusahaan akan mempengaruhi laba yang akan diperoleh, sebagaimana diketahui bahwa laba merupakan komponen utama dalam profitabilitas. Brigham, E & Joel F. Houston (2001:97) menjelaskan bahwa, Perusahaan dapat mempelajari berbagai pos beban operasi untuk melakukan efisiensi beban dalam rangka meningkatkan profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan akan dipengaruhi oleh beban operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, sebagaimana diketahui bahwa untuk memperoleh profitabilitas yang optimal salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan efisiensi beban operasi. Beban operasi merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan demi terlaksananya aktivitas operasi yang berhubungan secara langsung dengan aktivitas utama operasi perusahaan. Semakin efisien perusahaan dalam mengeluarkan beban operasi maka profitabilitas yang didapat akan optimal, sebaliknya apabila beban operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan kurang efisien maka profitabilitas yang diperoleh perusahaan tidak akan optimal. Beban operasi yang dikeluarkan oleh PDAM merupakan beban-beban yang dikeluarkan untuk membiayai aktivitas operasi yang terdiri dari beban penjualan, beban administrasi dan umum. Dari pemaparan di atas penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi Beban Operasi Terhadap Profitabilitas Pada PDAM Tirta Medal Sumedang.

8 1.2 Rumusan Masalah Masalah ini dirumuskan dengan menghubungkan variabel-variabel independen yakni efisiensi beban operasi dengan variabel dependennya profitabilitas. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka peneliti merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut. 1. Bagaimana gambaran efisiensi beban operasi yang dilakukan oleh PDAM Tirta Medal Sumedang periode 2000-2011. 2. Bagaimana gambaran profitabilitas pada PDAM Tirta Medal Sumedang periode 2000-2011. 3. Bagaimana pengaruh efisiensi beban operasi terhadap profitabilitas pada PDAM Tirta Medal Sumedang periode 2000-2011. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan penelitian ini tidak lain adalah untuk mengetahui jawaban atas permasalahan yang telah diidentifikasikan di atas, yaitu: 1. Untuk mengetahui gambaran efisiensi beban operasi yang dilakukan oleh PDAM Tirta Medal Sumedang periode 2000-2011. 2. Untuk mengetahui gambaran profitabilitas pada PDAM Tirta Medal Sumedang periode 2000-2011. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh efisiensi beban operasi terhadap profitabilitas pada PDAM Tirta Medal Sumedang periode 2000-2011.

9 1.4 Manfaat Penelitian Apabila tujuan penelitian dapat tercapai dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan kegunaan atau manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun kegunaan manfaat tersebut antara lain: 1. Secara Teoritis Sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu akuntansi dalam memecahkan suatu masalah, khususnya yang menyangkut efisiensi beban operasi dan pengaruhnya terhadap profitabilitas serta diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam ilmu akuntansi. 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai informasi untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam rangka pengambilan keputusan dalam melaksanakan efisiensi beban operasi.