PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

PENGARUH PENGGUNAAN BROQUET PADA PRESTASI MESIN SEPEDA MOTOR

JURNAL ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN ZAT CAMPHOR PADA BAHAN BAKAR PREMIUM TERHADAP KINERJA MESIN MOTOR BENSIN (SUPRA X 125)

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH TUGAS SARJANA

PENGUJIAN BAHAN BAKAR LPG PADA MESIN SEPEDA MOTOR INJEKSI DITINJAU DARI ASPEK GAS BUANG

PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA BAHAN BAKAR TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas


Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

ASPEK TORSI DAN DAYA PADA MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN PREMIUM METHANOL

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNET TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK 1 SILINDER

BAB I PENDAHULUAN. data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Tabel Jumlah Kendaraan Bermotor. Tahun Sepeda Mobil

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM)

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

BAB I PENDAHULUAN I-1

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PADA RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KADAR EMISI GAS BUANG DAIHATSU HIJET Suriansyah Sabaruddin 1)

Jurnal Teknik Mesin UMY

ANALISA KINERJA MESIN OTTO BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN PENAMBAHAN ADITIF OKSIGENAT DAN ADITIF PASARAN

PENGARUH PERUBAHAN SUDUT PENYALAAN (IGNITION TIME) TERHADAP EMSISI GAS BUANG PADA MESIN SEPEDA MOTOR 4 (EMPAT) LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

KAJIAN EKSPRIMENTAL PENGARUH BAHAN ADITIF OCTANE BOSTER TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN DIESEL

I PENDAHULUAN. Kata Kunci : bahan bakar gas, LPG, sepeda motor injeksi.

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

ANALISA PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BENSIN JENIS PERTALITE DAN PERTAMAX PADA MESIN BERTORSI BESAR ( HONDA BEAT FI 110 CC )

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR, BIOSOLAR DAN PERTAMINA DEX TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL SILINDER TUNGGAL

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

KAJI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN UNJUK KERJA MOTOR BAKAR BERBAHAN BAKAR SOLAR DENGAN BIODIESEL (CPO) CAMPURAN B 25 DAN B - 35

PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENINGKAT KUALITAS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK MOTOR BENSIN

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP DAYA DAN PENGHEMATAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS PADA MESIN SEPEDA MOTOR DITINJAU DARI ASPEK DAYA dan TORSI

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber energi. mengalami peningkatan yang signifikan sejalan dengan pertumbuhan

PENGARUH CAMPURAN METANOL TERHADAP PRESTASI MESIN

BAB I PENDAHULUAN. beracun dan berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. kendaraan bermotor dan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak).

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

PENGUJIAN CAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM METHANOL PADA MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH PENGARUH TERHADAP EMISI GAS BUANG

KAJIAN PENAMBAHAN ADITIF NABATI PADA MESIN GENERATOR SET BENSIN TYPE EC 2900L

Surya Didelhi, Toni Dwi Putra, Muhammad Agus Sahbana, (2013), PROTON, Vol. 5 No 1 / Hal 23-28

Pengaruh Penambahan Senyawa Acetone Pada Bahan Bakar Bensin Terhadap Emisi Gas Buang

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

Faizur Al Muhajir, Toni Dwi Putra, Naif Fuhaid, (2014), PROTON, Vol. 6 No 1 / Hal 24-29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK

ANALISA PENGARUH CAMPURAN PREMIUM DENGAN KAPUR BARUS (NAPTHALEN) TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN SUPRA X 125 CC

Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. Joko Sriyanto, MT. (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif F.T. UNY)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

SFC = Dimana : 1 HP = 0,7457 KW mf = Jika : = 20 cc = s = 0,7471 (kg/liter) Masa jenis bahan bakar premium.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

PENGARUH PERUBAHAN DIMENSI DIAMETER PULI POMPA AIR TERHADAP KERJA SISTEM PENDINGIN PADA MESIN KIJANG TIPE 5K 4 SILINDER

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari saluran pembuangan kendaraan bermotor, sehingga industri industri

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra

SWIRL SEBAGAI ALAT PEMBUAT ALIRAN TURBULEN CAMPURAN BAHAN BAKAR DAN UDARA PADA SALURAN INTAKE MANIFOLD

Imam Mahir. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta Jalan Rawamangun Muka, Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Andersen Karel Ropa, Naif Fuhaid, Nova Risdiyanto Ismail, (2012), PROTON, Vol. 4 No 2 / Hal 1-4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemanfaatan Elektrolisis Sebagai Alternatif Suplemen Bahan Bakar Motor Diesel Untuk Mengurangi Polusi Udara

PENGARUH LETAK MAGNET TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION PADA SEPEDA MOTOR ABSTRAK

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN UCAPAN TERIMAKASIH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

Penambahan Pemanas Campuran Udara dan Bahan Bakar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. berpacu untuk menginovasi produk produk kendaraan yang mereka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

Julius Hidayat, Agus Suyatno,Suriansyah, (2012), PROTON, Vol. 4 No 2 / Hal 23-29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS SARJANA PENGUJIAN PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BBM PADA MESIN BERBAHAN BAKAR BENSIN DAN SPIRITUS DITINJAU DARI ASPEK EMISI GAS BUANG

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

Syaiful Mukmin, Akhmad Farid, Nurida Finahari, (2012), PROTON, Vol. 4 No 2 / Hal 53-58

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

PENGARUH PENGGUNAAN THREE WAY CATALYTIC CONVERTER TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA KENDARAAN TOYOTA KIJANG INNOVA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH Pradana Aditya *), Ir. Arijanto, MT *), Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang-Semarang, Telp. 24 74659 Email : pradanaaditya12@yahoo.com ABSTRAK Bertambahnya jumlah kendaraan serta industri yang menggunakan bahan bakar minyak, batu bara maupun gas akan semakin mencemari lingkungan. Karena emisi gas buang mengakibatkan pemanasan global dan merusak kesehatan. Salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan tersebut adalah menggunakan katalisator. Katalisator ini membuat karakter bahan bakar akan beroktan lebih tinggi dan proses pembakaran lebih sempurna. Pengujian dilakukan dengan menguji penggunaan katalisator pada mesin sepeda motor CS1 125cc untuk mengetahui kadar emisi gas buang, pengujian dilakukan pada putaran poros dimulai pada 8 rpm menurun sampai putaran 5 rpm. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pada bahan bakar premium tanpa menggunakan dan dengan menggunakan ditinjau dari emisi gas buang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan katalisator mempengaruhi kadar emisi gas buang, pada CO dan HC mengalami penurunan masing-masing 36.36 dan 22.22 %, sedangkan komposisi CO 2 dan O 2 mengalami kenaikan 9.73 % dan 17.6 %. Selain itu konsumsi bahan bakar berkurang 12.87 % dan dari hasil pengujian daya torsi mengalami kenaikan. Kata Kunci :, katalis, emisi gas buang I. Pendahuluan Kebutuhan bahan bakar yang meningkat dengan semakin bertambahnya industri dan jumlah kendaraan bermotor baru, 5 juta unit sepeda motor dan 7. mobil per tahun. mengakibatkan kerusakan lingkungan dan pemanasan global. Kebutuhan bahan bakar yang meningkat pesat menyebabkan harga minyak mengalami kenaikan. D sisi lain, Ketersediaan bahan bakar semakin menipis. Sehingga perlu banyak riset yang dilakukan untuk mencari sumber energi alternatif untuk mensubstitusi bahan bakar minyak dan mencari pemecahan masalah lainnya yang ditimbulkan dari sisi ekonomi dan lingkungan. 1

II. Salah satu pemecahan masalah dalam penggunanan bahan bakar adalah dengan menggunakan alat berupa katalis. Terdapat produk katalisator yang disebut broquet. Pada kendaraan bermotor biasanya dapat membuat bahan bakar yang dikonsumsi hanya 7 % yang terbakar kemudian sisanya 3 % terbuang. Akan tetapi dengan broquet, yang terbakar hingga 9 % lebih. Sementara itu, tenaga bertambah 5-1 % karena pembakaran yang terjadi bisa berlangsung secara sempurna. Dengan kesempurnaan proses pembakaran itu, maka emisi pun berkurang 5-7 % sehingga alat tersebut ramah lingkungan karena bisa mengurangi dampak pemanasan global. Alat ini mampu mampu bekerja secara efektif hingga jarak 4. kilometer atau 2 tahun masa pemakaian. Hal itu bisa terjadi, karena karakter dari logam mulia bahan broquet yang tidak mudah terurai atau berubah saat bekerja. Dasar Teori a. Katalis Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih 2 rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. [6] Gambar 1. Grafik Pengaruh Penggunaan Katalis terhadap Energi Pengaktifan Reaksi [6] b. merupakan suatu katalisator komersial asal Inggris yang banyak beredar dan dipakai oleh pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Menurut produsennya, adalah katalisator bahan bakar minyak (BBM) yang dibuat dari logam mulia (Platinum, Titanium, Paladium, dan Rodium) dan logam-logam lain dalam prosentase yang kecil yang bekerja untuk meningkatkan proses reaksi kimia, namun senyawa kimia yang berada di dalam sendiri tidak mengalami perubahan. Dengan demikian, karakter dan fungsi alat ini tidak akan berubah seiring

dengan perubahan sifat bahan bakar yang diuraikannya. [1] Gambar 2. Secara sederhana, dalam kondisi ideal cara kerja dari pada bahan bakar bensin dapat dilihat pada Gambar Gambar 3 Cara Kerja pada Bahan Bakar Bensin [1] Sedangkan urutan pemutusan dan penyambungan ikatan kimianya adalah sebagai berikut: 1. Bahan bakar bensin dengan oktan 88 (88 % oktana dalam campuran oktana-heptana) diserap melalui pori-pori yang terdapat pada permukaan, sebagian heptana yang ikatannya tidak stabil diputus menjadi CH 2 dan H 2. 2. Senyawa-senyawa CH 2 tersebut kemudian disambung dengan sebagian senyawa heptana (C 7 H 16 ) sehingga terbentuk lebih banyak senyawa oktana (C 8 H 18 ) yang mengakibatkan meningkatnya nilai oktan bensin, sedangkan H 2 tetap menjadi sebuah senyawa yang ikut terbakar dalam ruang bakar sehingga nilai kalor bahan bakar meningkat. c. Emisi Gas Buang Emisi gas buang yaitu gas yang diemisikan oleh kendaraan bermotor. Gas sisa yang dikeluarkan oleh sistem pembuangan kendaraan bermotor merupakan sumber utama emisi, tetapi sebenarnya ada sumber lain yaitu evaporasi sistem bahan bakar, dan emisi dari dalam tangki bahan bakar. Bahan bakar sendiri terdiri dari beberapa senyawa hidrokarbon yang jika terjadi pembakaran sempurna dengan oksigen akan menghasilkan karbondioksida (CO 2 ) dan air (H 2 O) yang tidak berbahaya bagi kesehatan umat manusia dan lingkungan. Tetapi pada kondisi yang sebenarnya, pembakaran sempurna pada mesin sangat sulit didapatkan, sehingga dihasilkan gas-gas sisa pembakaran yang berbahaya dan beracun seperti CO, NO x, HC, dan sebagainya. Udara yang dibutuhkan untuk pembakaran dalam ruang bakar diambil dari udara bebas, dimana pada udara bebas mengandung 78% nitrogen, sehingga pada gas buang mengandung polutan NO x. Sebenarnya 3

pada temperatur rendah, nitrogen tidak bereaksi dengan oksigen sehingga polutan NO x tidak dihasilkan oleh reaksi pembakaran, tetapi pada temperatur lebih dari 18 C, nitrogen akan bereaksi dengan oksigen pada saat pembakaran sehingga menghasilkan polutan NO x. b. Mesin Uji Mesin yang digunakan dalam pengujian ini adalah mesin sepeda motor 4 tak dengan spesifikasi teknis sebagai berikut: III. Metodologi a. Diagram Alir Gambar 4. Sumber emisi gas buang pada kendaraan bermotor.[13] c. Deskripsi Alat Uji Gambar 6. Mesin Uji Gambar 5. Metodologi Pengujian Gambar 7. Deskripsi Alat Uji 4

5 55 6 65 7 75 8 1. Load display beban 2. Load cell 3. Panjang lengan 4. Prony brake 5. Gear bekakang 6. Rantai penghubung 7. Gear depan 8. Knalpot 9. Mesin uji 1. Blower 11. Alat ukur konsumsi udara 12. Karburator 13. 14. Tangki bahan bakar 15. Stargas 16. Load display Proximity Sensor 17. Load display temperature Analisa yang dapat diambil adalah bahwa kadar CO menunjukan efisiensi pembakaran di dalam silinder. Kadar CO yang dihasilkan mesin tanpa menggunakan katalis broquet mengalami kenaikan kadar CO yang tinggi dibandingkan mesin dengan menggunakan katalis broquet. Grafik menunjukan bahwa pembakaran pada mesin yang menggunakan katalis broquet lebih baik dibandingkan pada mesin tanpa menggunakan katalis broquet. Penurunan kadar CO terbesar pada putaran mesin 8 rpm sebesar 36.36 %. c. Alat Uji Gas Buang 14 12 1 8 6 4 2 Bensin Gambar 1. Pebandingan Kadar CO 2 IV. Analisa dan Pembahasan Gambar 8. Alat Uji Gas Buang Analisa yang dapat diambil adalah bahwa kadar CO 2 menunjukan efisiensi pembakaran di dalam silinder. Kadar CO 2 yang dihasilkan mesin tanpa menggunakan katalis broquet mengalami.3.25.2.15.1.5 Perbandingan Kadar CO.25.21.16.15.15.14.14.13.13.12.11.9.8.7 Bensin kenaikan kadar CO 2 yang tinggi dibandingkan mesin dengan menggunakan katalis broquet. Grafik menunjukan bahwa pembakaran pada mesin yang menggunakan katalis broquet lebih baik dibandingkan pada mesin tanpa menggunakan katalis broquet. Kenaikan kadar CO 2 terbesar pada putaran mesin 8 rpm sebesar 9.73 %. Gambar 9 Perbandingan Kadar CO 5

5 55 6 65 7 75 8 Lt/jam 2 15 1 5 Perbandingan Kadar HC 17 15 15 13 14 14 12 11 9 7 7 6 5 55 6 65 7 75 8 5 4 Premium tanpa menggunakan katalis broquet mengalami kenaikan kadar O 2 yang tinggi dibandingkan mesin dengan menggunakan katalis broquet. Grafik menunjukan bahwa pembakaran pada mesin yang menggunakan katalis broquet lebih baik dibandingkan pada mesin tanpa menggunakan katalis broquet. Kenaikan kadar O 2 terbesar pada putaran mesin 5 rpm sebesar 14.47 %. Gambar 11 Perbandingan Kadar HC Analisa yang dapat diambil adalah bahwa kadar HC menunjukan efisiensi pembakaran di dalam silinder. Kadar HC yang dihasilkan mesin tanpa menggunakan katalis broquet mengalami kenaikan kadar HC yang tinggi dibandingkan mesin dengan menggunakan katalis broquet. Grafik menunjukan bahwa pembakaran pada mesin yang menggunakan katalis broquet lebih baik dibandingkan pada mesin tanpa menggunakan katalis broquet. Penurunan kadar HC terbesar putaran mesin 7 rpm sebesar 22.22 %. 15 1 5 Perbandingan Kadar O 2 1.89 9.26 6.92 8.3 6.56 6.97 5.77 5.82 5.25 5.52 4.74 4.91 3.92 3.95 Gambar 12 Perbandingan Kadar O 2 Bensin Analisa yang dapat diambil adalah bahwa kadar O 2 menunjukan efisiensi pembakaran di dalam silinder. Kadar O 2 yang dihasilkan mesin 1.2 1.8.6.4.2 Penurunan konsumsi bahan bakar pada grafik di atas, disebabkan karena turunnya putaran mesin, dimana turunya putaran mesin tentu saja akan membutuhkan konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit. Penghematan bahan bakar disebabkan karena penggunaan katalis broquet terjadi perbedaan nilai kalor. Penurunan konsumsi bahan bakar terbesar 12.87 %. V. Penutup a. Kesimpulan putaran mesin (rpm) Bensin Berdasarkan analisa dan data hasil pengujian serta data data yang didapat 6

dari perhitungan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan katalisator broquet mempengaruhi kadar emisi gas buang pada CO mengalami penurunan 36.36 %, CO 2 mengalami penurunan 9.73 %.HC mengalami kenaikan 22,22 %.O 2 mengalami penurunan 14.47 %. 2. Hasil pengujian menunjukan penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 12.87 %. b. Saran 1. Perlu diadakan penelitian tentang efek waktu lamanya perendaman katalis, sehingga didapatkan hasil yang maksimal dalam pengujian. 2. Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai sifat sifat dan kandungan yang terdapat pada broquet 3. Agar lebih merepresentasikan emisi gas buang yang dihasilkan maka perlu pengujian dengan pembebanan dan simulasi operasi di jalan raya. 4. Sebelum melakukan pengujian benar benar memastikan mesin dalam keadaan baik VI. Daftar Pustaka 1. labacokuttu.blogspot.com/28/11/moto r-bakar-torak.html [1] 2. Arismunandar, Wiranto, Penggerak Mula Motor Bakar Torak, Edisi Keempat, ITB Bandung, 1988. [2] 3. http://www.otomotif.web.id/prinsipkerja-mesin-bensin-a31.html [3] 4. Maleev, V.L., Internal-Combustion Engines, McGraw Hill Book Company, Singapore, 1973. [4] 5. Mathur M.L., Sharma R.P., A Course In Internal Combustion Engines, Published by J.C Kapur, for Dhanpat Rai & Sons, Nai Sarak, Delhi, 198.[5] 6. Achmad, Drs. Hiskia, Elektro Kimia & Kinetika Kimia, PT Citra Aditya Bakti, Bandung. 1992 [6] 7. Heywood, John B., Internal Combustion Engine Fundamentals, McGraw Hill Book Company, Singapore, 1988. [7] 8. Arends, BPM, H Berenschot, Motor Bensin, Erlangga, Jakarta, 198.[8] 9. http://www.en.wikipedia.org/wiki/catal ysis [9] 1. http://www.broquet.co.uk [1] 11. Perry, Robert. H., Don W. Green. Perry s Chemical Engineer s Handbook, McGraw Hill Book Companies. 1999. [11] 7

8