LAPORAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENERAPAN SINKRONISASI BERAHI DAN INSEMINASI BUATAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DI DESA TEGAL REJO KECAMATAN LAWANG KABUPATEN MALANG Oleh Dr. Ir.Sri Wahjuningsih,MSi (NIP.19640110 198802 2 001 Dr.Ir.Nurul Isnaini,MP (NIP.19660306 199002 2 001) Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Sesuai Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat, Nomor : 026/SP2H/PPM/DP2M/IV/2009, Tanggal 1 April 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Jl. Veteran,Telp 551611-551615 MALANG 2009
Penerapan Sinkronisasi Berahi dan Inseminasi Buatan Untuk Meningkatkan Produktivitas Kambing Peranakan Etawah (PE) di Desa Tegal Rejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Oleh Sri Wahjuningsih dan Nurul Isnaini Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya RINGKASAN Peternak di desa Tegal Rejo Kecamatan Lawang sampai saat ini masih menerapkan kawin alam pada kambing tanpa melakukan seleksi. Metode perkawinan sementara ini hanya mengandalkan pada pejantan-pejantan yang ada dimana relatif tidak ada seleksi sehingga kualitas genetiknya relatif rendah atau bahkan belum diketahui dengan baik. Oleh sebab itu perlu introduksi bioteknologi reproduksi yang aplikatif dan ekonomis seperti seleksi pejantan yang unggul dan inseminasi buatan untuk meningkatkan produktivitas ternak kambing. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak kambing dalam hal seleksi seleksi pejantan dan aplikasi teknologi Inseminasi Buatan sehingga produktivitas ternak meningkat serta dapat memacu agribisnis kambing di Kecamatan Lawang yang pada akhirnya adalah untuk meningkatkan pendapatan peternak. Metode yang digunakan adalah pendidikan kepada masyarakat melalui ceramah,dikusi, pendidikan kader untuk inseminasi buatan pada kambing serta praktek melakukan IB. Pada awal pelaksanaan IB peternak keberatan apabila ternak kambingnya diberi perlakuan sinkronisasi berahi menggunakan preparat hormon, sehingga aplikasi IB dilakukan dengan menunggu ternak betina yang berahi secara alami. Pada tahap awal ada 5 ekor betina yang berahi alami dan dilakukan IB, selanjutnya ternak ini diamati siklus berahi berikutnya.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ternak betina tidak menunjukkan tanda-tanda berahi, yang berarti ternak betina didiagnosa bunting. Proses IB pada kambing meliputi : persiapan alat, persiapan kambing betina,thawing,memasukkan straw ke dalam insemination gun, pemasukan vagina spekulum dan semen dideposisikan pada posisi 1-1.5 cm intra serviks. Kegiatan lain yang telah dilakukan adalah praktek IB menggunakan 5 ekor kambing (ternak kambing betina tersebut dipastikan dalam keadaan tidak bunting) yang sebelumya dilakukan sinkronisasi berahi melalui injeksi sub cutan 1 ml/ekor menggunakan preparat hormon Lutalyse dua kali dengan interval waktu 11 hari. Setelah 48 jam pasca penyuntikan lutalyse yang kedua dapat diamati respon berahi dari 5 ekor kambing tersebut adalah sebagai berikut : 3 ekor menunjukkan respon berahi yang baik yang ditunjukkan dengan vulva merah, lendir transparan dan serviks yang membuka, namun 2 ekor menunjukkan respon berahi kurang baik. Pelaksanaan IB menggunakan semen beku kambing PE produksi BBIB Singosari dilakukan dengan dobel dosis dengan tujuan untuk memberi kesempatan inseminator yang dididik supaya mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk praktek sehingga akan meningkatkan ketrampilannya. Dalam pelaksanaan kegiatan ini ada beberapa hasil nyata yang diperoleh adalah : (1) menghasilkan kader bagi pelaksanaan inseminasi buatan di desa Turirejo Diharapkan hal ini akan menjadi faktor pendukung untuk kesinambungan program (2) transfer pengetahuan dan teknologi tentang pengelolan reproduksi ternak kambing yang efisien. Animo masyarakat terhadap kegiatan cukup tinggi, (3) minat masyarakat peternak untuk mengaplikasikan inseminasi buatan pada kambing cukup tinggi, hal ini tampak dari permintaan peternak untuk menyediakan ternak kambingnya untuk dlakukan sinkronisasi berahi dan inseminasi buatan. Kegiatan penerapan IPTEK pada masyarakat desa Tegal Rejo Kecamatan Lawang mampu menambah pengetahuan dan minat masyarakat
untuk beternak kambing yang lebih baik, khususnya aplikasi IB pada kambing. Hal ini tercermin dari respon positif masyarakat peternak selama pelaksanaan kegiatan. Teknologi yang ditawarkan ini dapat diaplikasikan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat, namun demikian diperlukan kader yang telah mendapat pelatihan untuk terus dapat melaksanakan kegiatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Austin,C.R. and R.V. Short. 1984. Hormonal Control of Reproduction, Reproduction in Mammals. Cambridge University Press. Barnes,D.A. and O.P. Verma. 1987. Effect of intrauterin iodine infusion on luteal function and blood PGF2 alpha concentration in cycling goats. J. Reprod.Fertil 33 : 743-745. Djoharjani,T., 1986. Performans Produksi Kambing Peranakan Etawah dan Lokal ddi Desa Jambuwer,JawaV Timur. Fakultas Peternakan Unibraw- Nuffic,Malang Evans,G dan WMC.Maxwell., 1997. Salomon s Artificial Insemination of Sheep and Goats. Butterworths, Wellington. Hafez, E.S.E. 1993. Reproduction in Farms Animal. Lea and Febiger, Philadelphia, USA Hardijanto dan S. Hardjopanjoto. 1994. Ilmu Inseminasi Buatan. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Surabaya. Howe,P.A., 1980. Goat reproduction,oestrus,synchronisation. In : Refresher course for veterinarians. Proceedings No.52. The J.D. Steward Memorial Cefesher Course in Goats. The University of Sidney. 26-30 May,1980. Meles, W. 1996. Biologi Reproduksi kambing Lokal dan Upaya meningkatkan Kemampuan Reproduksi Melalui Transfer Embrio. Program Pascasarjana, Univesitas Airlangga, Surabaya. Nasih, M.,1990. Pengaruh Lama pemberian Pakan Penguat terhadap Angka Ovulasi dan Anak yang Dilahirkan Kambing PeranakanEtawah Tesis Fakultas Pascasarjana IPB,Bogor. Nugroho,B.A. 2003. Pasar susu kambing (Potensi yang belum teroptimalkan). Seminar Regional Prospek Pengembangan Ternak kambing/domba di Indonesia. Fakultas Peternakan Unibraw Sumoprastowo,C.D.A. 1980. Beternak Kambing Yang Berhasil. Bharata Karya Aksara,Jakarta.
Suprayogi,T.W., 2001. Penggunaan larutan Lugol Intra Uterin Terhadap Kejadian Berahi dan Angka Konsepsi Kambing Lokal. Pascasarjana. Universitas Airlangga, Surabaya. Toelihere, M., 1985. Inseminasi Buatan Pada Ternak. Angkasa,Bandung. Tjondronegoro, S., Hardijanto, dan Sarmanu. 1996. Lugol, Obat Generik Yang Murah Untuk Penyerentak (sinkronisasi) Berahi Pada Sapi. Laporan Penelitian Riset Unggulan Terpadu III. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga. Seguin, B. 1980. Altering Estrus Cycles in Cows by Intrauterin Infusion. In Current Therapy in Theriogenology : Diagnosis, Treatment and Prevention of Reproductive Diseases in Animals. Ed. D.A Morrow and W.B. Saunders Co. Williamson,G dan W.J.A.Payne., 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gajah Mada University Press,Yogjakarta.