PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

dokumen-dokumen yang mirip
Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 21

STUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA

ANALISIS PONDASI JEMBATAN DENGAN PERMODELAN METODA ELEMEN HINGGA DAN BEDA HINGGA

PERENCANAAN PERKUATAN PONDASI JEMBATAN CABLE STAYED MENADO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM GROUP 5.0 DAN PLAXIS 3 DIMENSI

TUGAS AKHIR KAPASITAS DAYA DUKUNG VERTIKAL DAN LATERAL PONDASI TIANG BOR (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN APARTEMEN THE WINDSOR PURI INDAH)

PENGARUH DIAMETER TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL TIANG TUNGGAL ABSTRAK

PENGARUH DIMENSI, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG SPUN PILE ABSTRAK

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR MENGGUNAKAN METODE REESE, PILE DRIVING ANALYZER TEST, DAN PERANGKAT LUNAK NPILE

DESAIN PONDASI TIANG TANKI LIQUID NITROGEN PADA TANAH LEMPUNG. Muhammad D. Farda NIM :

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG BOR BERDASARKAN DATA SPT DAN UJI PEMBEBANAN TIANG. Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani,M.T

PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG BAJA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS BEBAN LATERAL TIANG PANCANG BETON ABSTRAK

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

struktur pondasi. Berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik

PERNYATAAN KEASLIAN...

ANALISIS DEFLEKSI DAN KAPASITAS LATERAL TIANG TUNGGAL FREE-END PILE PADA TANAH KOHESIF

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

STUDI PERBANDINGAN KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL MINI PILE UKURAN 20X20 CM MENGGUNAKAN BERBAGAI FORMULA DINAMIK BERDASARKAN DATA PEMANCANGAN TIANG

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG KELOMPOK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD SUMATERA UTARA MEDAN

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG TUNGGAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PLTU 2 SUMATERA UTARA 2 X 200 MW PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

Uji Beban Lateral Pada Tiang Spunpile. Pada Pembangunan PLTU II Tanjung Gundul

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TUNGGAL DIAMETER 100 cm PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL GRANDHIKA, MEDAN TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR. Oleh: EVA HARIANTO NIM: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG JUNI 2007

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan gedung Laboratorium Akademi Teknik Keselamatan

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH GEDUNG BERTINGKAT 25 LANTAI + 3 BASEMENT DI JAKARTA

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI DALAM DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER MATHCAD 12

ANALISA TAHANAN LATERAL DAN DEFLEKSI FONDASI GRUP TIANG PADA SISTEM TANAH BERLAPIS DENGAN VARIASI JUMLAH TIANG DALAM SATU GRUP

ANALISIS DEFLEKSI DAN KAPASITAS LATERAL TIANG TUNGGAL PADA TANAH KOHESIF

Bab IV TI T ANG G MENDUKU K NG G BE B BA B N LATERAL

PENGARUH KEKAKUAN LENTUR PADA DEFLEKSI TIANG PONDASI YANG DIBEBANI LATERAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN FONDASI BORED PILE PIER 36 PADA PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN DEPOK ANTASARI (DESARI) ZONE 2

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

PERENCANAAN GEDUNG DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG. (Structure Design of DKK Semarang Building)

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : TITIK ERNAWATI

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sedang dihadapi masyarakat di Provinsi Sumatera

ANALISIS DEFLEKSI DAN KAPASITAS LATERAL TIANG TUNGGAL FREE-END PILE PADA TANAH KOHESIF

BAB III METODE PENELITIAN. A. Beban Leteral yang Bekerja Pada Tiang Tunggal. Gaya tahanan maksimum dari beban leteral yang bekerja pada tiang tunggal

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... BERITA ACARA TUGAS AKHIR... MOTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG SECARA ANALITIS PADA PROYEK GBI BETHEL MEDAN

ANALISA DEFLEKSI LATERAL TIANG GRUP PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN SOFTWARE LPILE PLUS 4.0

ANALISA DAYA DUKUNG TIANG SPUNPILE DENGAN METODE UJI PEMBEBANAN STATIK (LOADING TEST)

I. PENDAHULUAN. Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

Pasir (dia. 30 cm) Ujung bebas Lempung sedang. Lempung Beton (dia. 40 cm) sedang. sedang

PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG PADA PEMBANGUNAN CONDOTEL M-SQUARE MALANG

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR KELOMPOK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG GRHA 165 JALAN : TB. SIMATUPANG - JAKARTA

3.4.1 Fondasi Tiang Pancang Menurut Pemakaian Bahan dan Karakteristik Strukturnya Alat Pancang Tiang Tiang Pancang dalam Tanah

ANALISA LENDUTAN DAN DISTRIBUSI GAYA LATERAL AKIBAT GAYA LATERAL MONOTONIK PADA PONDASI TIANG KELOMPOK

DAYA DUKUNG TIANG TERHADAP BEBAN LATERAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL UJI PADA TANAH PASIR

STUDI STABILITAS DAN DESAIN PERKUATAN FONDASI JEMBATAN IR. SOEKARNO DI MANADO

Uji Beban Lateral Pada Tiang Spunpile. Pada Pembangunan PLTU II Tanjung Gundul

Angel Refanie NRP : Pembimbing: Andrias Suhendra Nugraha, S.T., M.T. ABSTRAK

PEMILIHAN JENIS DAN SPESIFIKASI PONDASI (STUDI KASUS: FLYOVER PETERONGAN, JOMBANG, JAWA TIMUR) Abstrak

TUGAS AKHIR. Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Sarjana di Program Studi Teknik Sipil. Disusun Oleh NIM NIM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan rumah susun

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR KELOMPOK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN FAK. MIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED) TUGAS AKHIR

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG SERTA PERHITUNGAN PENURUNAN PONDASI TIANG TUNGAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN CARGO BANDARA KUALANAMU MEDAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN PONDASI TIANG PADA BANGUNAN 16 LANTAI ALAM SUTERA - TANGERANG

Lateral tiang pancang.

BAB 3 DATA TANAH DAN DESAIN AWAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah pada kedalaman

BAB III METODOLOGI. Adapun yang termasuk dalam tahap persiapan ini meliputi:

TUGAS AKHIR PERBSNDINGAN METODE BROMS DAN METODE P-Y CURVE PADA PEMBEBANAN LATERAL TIANG

BAB IV ALTERNATIF DESAIN DAN ANALISIS PERKUATAN FONDASI

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN KONDOMINIUM NORTHCOTE GRAHA METROPOLITAN, HELVETIA, MEDAN

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembangunan bangunan rumah susun sewa. Adapun data-data yang diketahui. 1. Nama Proyek : Rusunawa Jatinegara Jakarta

ANALISIS PENURUNAN BANGUNAN PONDASI TIANG PANCANG DAN RAKIT PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN SURABAYA CENTRAL BUSINESS DISTRICT

Analisis Daya Dukung Tiang Tunggal Statik pada Tanah Lunak di Gedebage

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR

ANALISIS SISTEM PONDASI PILE RAFT PADA PEMBANGUNAN PROYEK SILOAM HOSPITAL MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PENGARUH BENTUK DAN RASIO KELANGSINGAN PADA TIANG PANCANG YANG DIBEBANI LATERAL

STUDI PERBANDINGAN PERANCANGAN DINDING TURAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE MANUAL DAN PROGRAM OASYS GEO 18.1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pondasi tiang adalah salah satu bagian dari struktur yang digunakan untuk

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

TUGAS AKHIR DESAIN PONDASI TIANG PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI DAERAH CAWANG JAKARTA TIMUR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN SAP2000

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN SWITCHYARD DI KAWASAN PLTU PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap konstruksi terdiri dari 2 bagian, yaitu konstruksi atas (upper structure) dan

TUGAS AKHIR ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK MINI PILE PABRIK PKO PTPN III SEI MANGKEI DISUSUN OLEH DEBORA NAINGGOLAN

BAB 4 PERHITUNGAN DAN ANALISIS

2.5.1 Pengujian Lapangan Pengujian Laboratorium... 24

PRE-DRIVING ANALYSIS MENGGUNAKAN TEORI GELOMBANG UNTUK PEMANCANGAN OPTIMAL. David E. Pasaribu, ST Ir. Herry Vaza, M.Eng.Sc

PENGARUH KEMIRINGAN PONDASI TIANG TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL AKIBAT BEBAN VERTIKAL

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN GEDUNG RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA MAGELANG

Nurmaidah Dosen Pengajar Fakultas Teknik Universitas Medan Area

ANALISIS DAYA DUKUNG LATERAL PONDASI TIANG BOR BERDASARKAN UJI PEMBEBANAN TIANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

BAB V HASIL ANALISA DATA

Transkripsi:

STUDI PERBANDINGAN KAPASITAS DAYA DUKUNG STATIK TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN RUMUS-RUMUS DAYA DUKUNG, ANALISIS DINAMIK DAN UJI BEBAN STATIK TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL oleh DIMAS WAHYU PRASETYA RIANO HIDRATULLAH 15003032 15003126 PEMBIMBING Dr. Ir. ENDRA SUSILA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

ABSTRAK Studi Perbandingan Kapasitas Daya Dukung Statik Tiang Pancang Tunggal Berdasarkan Rumus-Rumus Daya Dukung, Analisis Dinamik Dan Uji Beban Statik, Dimas Wahyu Prasetya (15003032) dan Riano Hidratullah (15003126), Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, 2008 Fungsi pondasi adalah meneruskan atau mentransfer beban dari struktur diatasnya. Beban struktur atas tersebut harus ditransfer ke lapisan tanah yang cukup keras agar pondasi mampu memikul beban tersebut contoh kasusnya pondasi tiang. Jika pondasi tiang digunakan untuk mendukung suatu struktur bangunan tinggi maka tiang juga diharapkan dapat menahan beban akibat gaya aksial dan lateral yang berasal dari struktur atas. Tugas akhir ini menguraikan tentang pondasi dalam, yaitu berupa pondasi tiang pancang. Tiang pancang tersebut digunakan sebagai pondasi pada proyek pembangunan PLTGU Tambak Lorok CCPP BLOCK-II yang berlokasi di kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang daya dukung statik tiang terhadap beban desain. Daya dukung statik yang didiskusikan adalah daya dukung aksial dan lateral untuk kondisi tiang tunggal. Dalam studi ini akan dicari kapasitas daya dukung aksial pondasi tiang pancang tunggal dengan analisis secara teoritis (menggunakan metoda API, N-SPT dan menggunakan program APILE), analisa dinamik menggunakan program GRL WEAP87 dan berdasarkan data uji pembebanan statik (static loading test). Kemudian menentukan kapasitas daya dukung lateral secara teoritis (Metoda Broms dan menggunakan program komputer LPILE). Dari hasil analisis kemudian dilakukan perbandingan hasil kapasitas daya dukung yang didapat dari metoda-metoda yang digunakan. Studi perbandingan daya dukung dilakukan pada lima lokasi proyek PLTGU Tambak Lorok. Perhitungan daya dukung tiang dengan metoda statik dilakukan dengan tiga cara, yaitu Metoda API, N-SPT dan menggunakan program APILE. Untuk mendapatkan daya dukung dari hasil loading test digunakan metoda Davisson dan De Beer dalam menginterpretasikannya. Sedangkan analisis dinamis menggunakan program GRL WEAP. Perbedaan hasil daya dukung aksial hasil analisis metoda API dan metoda N-SPT, disebabkan karena kedua metode memiliki perbedaan dalam hal perhitungan daya dukung pada lapisan tanah pasir. Perbedaan yang cukup besar terjadi antara hasil perhitungan daya dukung aksial dengan menggunakan software APILE dibandingkan dengan perhitungan API secara teoritis. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan interpretasi nilai faktor α yang digunakan dalam perhitungan daya dukung skin friction pada tanah lempung. Hasil daya dukung ultimate dari program GRL WEAP dibandingkan dengan hasil daya dukung dari metoda statik dan static loading test menghasilkan suatu perbedaan yang cukup besar. Hal ini dipengaruhi dari nilai final set pemancangan tiang di lapangan. Secara keseluruhan dari perbandingan dari semua metoda yang digunakan, didapat hasil daya dukung yang berbeda, tetapi masih dalam toleransi yang wajar. Kata Kunci : daya dukung aksial, lateral, tiang pancang, APILE, LPILE, GRL WEAP87, Broms, Static Loading Test iii

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan ridhanya penyusun dapat menyelesaikan penulisan Laporan Tugas Akhir ini dengan lancar. Tema tugas akhir yang kami kaji adalah Studi Perbandingan Kapasitas Daya Dukung Statik Tiang Pancang Tunggal Berdasarkan Rumus-rumus Daya Dukung, Analisis Dinamik, Dan Uji Beban Statik. Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi tahap sarjana, Strata Satu (S1) di Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung. Juga sebagai tambahan pengetahuan dalam ilmu ketekniksipilan. Dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini penyusun mendapat dukungan moril dan materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini pula penyusun mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Ir. Endra Susila sebagai dosen pembimbing Tugas Akhir 2. Dr. Ir. Erza Rismantojo sebagai dosen penguji 3. Dr. Ir. Hasbullah Nawir sebagai dosen penguji 4. Seluruh staf dan karyawan Tata Usaha Program Studi Teknik Sipil, dalam menyelesaikan segala pengurusan administrasi pelaksanaan Tugas Akhir 5. Dan semua pihak yang terlibat yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Penyusun menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini banyak memiliki kekurangan oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar menjadi kebaikan bagi semua pihak. Penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi perkembangan ilmu Teknik Sipil. Bandung, Juni 2008 (Penyusun) iv

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ii iii iv v viii x BAB I Pendahuluan I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Maksud Dan Tujuan I-1 1.3 Ruang Lingkup I-2 1.4 Metodologi I-2 1.5 Sistematika Pembahasan I-4 BAB II Tinjauan Pustaka II-1 2.1 Umum II-1 2.2 Pemancangan Tiang II-4 2.3 Kapasitas Daya Dukung Aksial II-7 2.3.1 Daya Dukung Aksial Berdasarkan Metode API (1987) II-8 2.3.2 Daya Dukung Aksial Berdasarkan Metode Based On N-SPT II-11 2.4 Kapasitas Daya Dukung Lateral II-13 2.4.1 Kapasitas Ultimit Tiang Pendek II-15 2.4.2 Kapasitas Ultimit Tiang Panjang II-20 2.4.3 Defleksi Tiang Vertikal Akibat Beban Lateral II-24 2.5 Uji Pembebanan Statik ( Static Loading Test) II-28 2.5.1 Cara Uji Pembebanan Tiang II-28 2.5.2 Prosedur Pembebanan II-28 2.5.3 Hasil Uji Pembebanan II-30 2.5.4 Interpretasi Hasil Uji Pembebanan II-31 2.6 Analisis Dinamik Dengan Program GRL WEAP87 II-33 2.6.1 Tahapan pengoperasian dari program komputer GRL WEAP87 II-34 2.6.2 Data Masukan program WEAP87 II-35 v

BAB III STUDI KASUS 3.1 Latar Belakang Studi Kasus III-1 3.2 Pengumpulan Data III-1 3.2.1 Data Tanah III-2 3.2.2 Data Tiang Pancang III-4 3.2.3 Data Hasil Loading Test III-4 3.2.4 Data Hammer, Hammer Cushion, Helmet, Pile Cushion dan Tiang III- 9 BAB VI ANALISIS DAN PERHITUNGAN 4.1 Pendahuluan IV-1 4.2 Daya Dukung Aksial Tiang Pancang Tunggal IV-1 4.2.1 Daya Dukung Aksial Metode API IV-1 4.2.1.1 Perhitungan Daya Dukung Aksial Metode API Lokasi BH 4 IV-4 4.2.1.2 Perhitungan Daya Dukung Aksial Metode API Lokasi BH 5 IV-7 4.2.1.3 Perhitungan Daya Dukung Aksial Metode API Lokasi BH 16 IV-10 4.2.1.4 Perhitungan Daya Dukung Aksial Metode API Lokasi BH 21 IV-13 4.2.1.5 Perhitungan Daya Dukung Aksial Metode API Lokasi BH 22 IV-16 4.2.2 Daya Dukung Aksial Metode N-SPT IV-19 4.2.2.1 Perhitungan Daya Dukung Aksial Metode N-SPT Lokasi BH 4 IV-19 4.2.2.2 Perhitungan Daya Dukung Aksial Metode N-SPT Lokasi BH 5 IV-22 4.2.2.3 Perhitungan Daya Dukung Aksial Metode N-SPT Lokasi BH 16 IV-25 4.2.2.4 Perhitungan Daya Dukung Aksial Metode N-SPT Lokasi BH 21 IV-28 4.2.2.5 Perhitungan Daya Dukung Aksial Metode N-SPT Lokasi BH 22 IV-31 4.2.3 Daya Dukung Aksial Dengan Analisis Software APILE IV-34 4.2.3.1 Input Program APILE IV-34 4.2.3.2 Output Program APILE IV-36 4.2.4 Analisis Balik Menggunakan Software GRL WEAP87 IV-37 4.2.4.1 Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 4 IV-38 4.2.4.2 Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 5 IV-39 4.2.4.3 Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 16 IV-40 4.2.4.4 Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 21 IV-41 4.2.4.5 Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 22 IV-42 4.2.5 Daya Dukung Aksial Dari Interpretasi Data Statik Loading Test IV-43 4.2.5.1 Interpretasi Data Statik Loading Test Lokasi BH 4 IV-43 4.2.5.2 Interpretasi Data Statik Loading Test Lokasi BH 5 IV-46 vi

4.2.5.3 Interpretasi Data Statik Loading Test Lokasi BH 16 IV-48 4.2.5.4 Interpretasi Data Statik Loading Test Lokasi BH 21 IV-51 4.2.5.5 Interpretasi Data Statik Loading Test Lokasi BH 22 IV-54 4.2.6 Analisis Perbandingan Daya Dukung Aksial IV-57 4.3 Daya Dukung Lateral Tiang Pancang Tunggal IV-61 4.3.1 Daya Dukung Lateral Metoda Broms IV-61 4.3.2 Daya Dukung Lateral Dengan Menggunakan Software LPILE IV-64 4.3.2.1 Input Program LPILE IV-65 4.3.2.2 Output Program LPILE IV-67 4.3.3 Analisis Perbandingan Daya Dukung Lateral IV-71 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan V-1 5.2 Saran V-3 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Batas nilai unit end bearing untuk jenis-jenis tanah pasir dengan nilai N q tertentu Tabel 2.2 Batas nilai unit skin friction untuk jenis-jenis tanah pasir untuk nilai (δ) tertentu Tabel 2.3 Hubungan modulus of subgrade reaction (k 1 ) dengan nilai C u tanah lempung OC yang keras Tabel 2.4 Faktor untuk menghitung nilai dari koefisien modulus variasi ( ) untuk II-9 II-10 II-14 tanah nonkohesif dalam [MN/m 3 ] II-15 Tabel 2.5 Kriteria penentuan kekakuan tiang sebagai tiang panjang atau tiang pendek II-15 Tabel 2.6 Nilai Koefisien n 1 II-26 Tabel 2.7 Nilai Koefisien n 2 II-26 Tabel 2.8 Proses Pengeditan Nama Input dan Output Pada Program WEAP87 II-35 Tabel 3.1 Data Hasil Loading Test BH 4 III-5 Tabel 3.2 Siklus Pembebanan lokasi BH 4 dengan sistem Cycle Loading Test III-5 Tabel 3.3 Data Hasil Loading Test BH 5 III-6 Tabel 3.4 Siklus Pembebanan lokasi BH 5 dengan sistem Cycle Loading Test III-6 Tabel 3.5 Data Hasil Loading Test BH 16 III-7 Tabel 3.6 Siklus Pembebanan lokasi BH 16 dengan sistem Cycle Loading Test III-7 Tabel 3.7 Data Hasil Loading Test BH 21 III-8 Tabel 3.8 Siklus Pembebanan lokasi BH 21 dengan sistem Cycle Loading Test III-8 Tabel 3.9 Data Hasil Loading Test BH 22 III-9 Tabel 3.10 Property Hammer Model Kobe K-45 yang digunakan di lokasi studi kasus BH 4, BH 5, BH 21 dan BH 22 III-10 Tabel 3.11 Property Hammer Model Kobe K-35 yang digunakan di lokasi studi kasus BH 16 III-10 Tabel 3.12 Property Helmet dan Hammer cushion yang digunakan III-11 Tabel 3.13 Property Pile Cushion yang digunakan III-11 Tabel 3.14 Properti dari Tiang Pancang yang digunakan untuk lokasi studi III-12 Tabel 4.1 Batas nilai unit skin friction untuk tanah pasir dengan nilai (δ) tertentu IV-3 Tabel 4.2 Batas nilai unit end bearing untuk tanah pasir dengan nilai (δ) tertentu IV-3 Tabel 4.3 Analisis perhitungan daya dukung aksial ultimate dengan metoda viii

API lokasi BH 4 IV-4 Tabel 4.4 Analisis perhitungan daya dukung aksial ultimate dengan metoda API lokasi BH5 IV-7 Tabel 4.5 Analisis perhitungan daya dukung aksial ultimate dengan metoda API lokasi BH 16 IV-10 Tabel 4.6 Analisis perhitungan daya dukung aksial ultimate dengan metoda API lokasi BH 21 IV-13 Tabel 4.7 Analisis perhitungan daya dukung aksial ultimate dengan metoda API lokasi BH 22 IV-16 Tabel 4.8 Analisis perhitungan daya dukung aksial ultimate dengan metoda N-SPT lokasi BH 4 IV-20 Tabel 4.9 Analisis perhitungan daya dukung aksial ultimate dengan metoda N-SPT lokasi BH 5 IV-22 Tabel 4.10 Analisis perhitungan daya dukung aksial ultimate dengan metoda N-SPT lokasi BH 16 IV-25 Tabel 4.11 Analisis perhitungan daya dukung aksial ultimate dengan metoda N-SPT lokasi BH 21 IV-28 Tabel 4.12 Analisis perhitungan daya dukung aksial ultimate dengan metoda N-SPT lokasi BH 22 IV-31 Tabel 4.13 Hasil Resume Output Program APILE IV-37 Tabel 4.14 Daya Dukung Ultimate, final set lokasi BH 4 IV-38 Tabel 4.15 Daya Dukung Ultimate, final set lokasi BH 5 IV-39 Tabel 4.16 Daya Dukung Ultimate, final set lokasi BH 16 IV-40 Tabel 4.17 Daya Dukung Ultimate, final set lokasi BH 21 IV-41 Tabel 4.18 Daya Dukung Ultimate, final set lokasi BH 22 IV-42 Tabel 4.19 Perbandingan Daya Dukung Aksial Tiang Tunggal Dari Hasil Analisis IV-57 Tabel 4.20 Resume Daya Dukung Lateral Metoda Broms Dengan Batasan Momen Crack IV-64 Tabel 4.21 Resume Daya Dukung Lateral Metoda Broms Dengan Batasan Defleksi IV-64 Tabel 4.22 Hasil Resume Output Program LPILE Dengan Batasan Momen Crack Tiang IV-70 Tabel 4.23 Resume Output Program LPILE Dengan Batasan Defleksi IV-70 Tabel 4.24 Perbandingan Daya Dukung Lateral Dengan Batasan Momen Crack Tiang IV-71 Tabel 4.25 Perbandingan Daya Dukung Lateral Dengan Batasan Defleksi IV-71 ix

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Diagram Alir Metodologi I-3 Gambar 2.1 Beberapa kondisi dimana pondasi tiang digunakan dalam praktek II-3 Gambar 2.2 External combustion hammers II-5 Gambar 2.3 Diesel Hammer II-5 Gambar 2.4 Vibrator pile drivers II-6 Gambar 2.5 Properti hammer, hammer cushion, helmet, pile cushion II-6 Gambar 2.6 Hubungan antara kuat geser (Cu) dengan faktor adhesi (α ) II-10 Gambar 2.7 Tiang pendek dikenai beban lateral II-13 Gambar 2.8 Tiang panjang dikenai beban lateral II-13 Gambar 2.9 Metode Brinch Hansen, memperkirakan kekuatan tiang pendek yang dikenai beban lateral II-16 Gambar 2.10 Koefisien tekanan pasif menurut Brinch Hansen II-17 Gambar 2.11 Tahanan tanah dan bidang momen pada tiang pendek ( freehead & fixed head ) yang dikenai beban lateral pada lempung II-17 Gambar 2.12 Kapasitas Lateral ultimit tiang pendek pada lempung dihubungkan dengan kedalaman penetrasi tiang II-19 Gambar 2.13 Tahanan tanah dan bidang momen pada tiang pendek ( freehead & fixedhead ) yang dikenai beban lateral pada pasir II-19 Gambar 2.14 Kapasitas lateral ultimit tiang pendek pada tanah pasir dihubungkan dengan kedalaman penetrasi tiang II-20 Gambar 2.15 Tahanan tanah dan bidang momen pada tiang panjang (freehead & fixedhead) yang dikenai beban lateral pada lempung II-21 Gambar 2.16 Tahanan tanah lateral ultimit untuk tiang panjang pada lempung dihubungkan dengan tahanan momen ultimit tiang II-22 Gambar 2.17 Reaksi tanah dan bidang momen untuk tiang panjang di tanah pasir II-23 Gambar 2.18 Tahanan tanah lateral ultimit untuk tiang panjang pada tanah pasir dihubungkan dengan tahanan momen ultimit tiang II-23 Gambar 2.19 Tiang yang dikenai beban lateral disederhanakan sebagai kantilever sederhana II-24 Gambar 2.20 Load test yang digunakan dengan metoda Kentledge II-29 Gambar 2.21 Contoh kurva hubungan beban dengan waktu II-30 Gambar 2.22 Contoh kurva hubungan beban dengan penurunan II-31 Gambar 2.23 Kurva interpretasi beban dengan penurunan metoda Davisson II-32 x

Gambar 2.24 Contoh kurva interpretasi beban dengan penurunan metoda De Beer II-32 Gambar 2.25 Sistem Pemancangan menggunakan hammer II-33 Gambar 2.26 Pile Drivings Models II-34 Gambar 3.1 Data Profil Lapisan Tanah BH-4 III-2 Gambar 3.2 Data Profil Lapisan Tanah BH-5 dan BH-16 III-3 Gambar 3.3 Data Profil Lapisan Tanah BH-21 dan BH-22 III-3 Gambar 3.4 Dimensi Penampang Tiang Pancang BH 16 III-4 Gambar 3.5 Dimensi Penampang Tiang Pancang BH 4, 5, 21dan 22 III-4 Gambar 3.6 Property hammer, hammer cushion, helmet, pile cushion III-9 Gambar 4.1 Menentukan Nilai Parameter Kuat Geser Tanah Pasir, Sudut Geser Dalam (φ), Berdasarkan Grafik IV-2 Gambar 4.2 Hubungan antara kuat geser (Cu) dengan faktor adhesi (α ) IV-2 Gambar 4.3 Daya Dukung Aksial API 1987 IV-3 Gambar 4.4 Kurva daya dukung aksial ultimate metode API untuk lokasi BH 4 IV-6 Gambar 4.5 Kurva daya dukung aksial ultimate metode API untuk lokasi BH 5 IV-9 Gambar 4.6 Kurva daya dukung aksial ultimate metode API untuk lokasi BH 16 IV-12 Gambar 4.7 Kurva daya dukung aksial ultimate metode API untuk lokasi BH 21 IV-15 Gambar 4.8 Kurva daya dukung aksial ultimate metode API untuk lokasi BH 22 IV-18 Gambar 4.9 Daya Dukung Aksial Metode N-SPT IV-19 Gambar 4.10 Kurva daya dukung aksial ultimate metode N-SPT untuk lokasi BH 4 IV-21 Gambar 4.11 Kurva daya dukung aksial ultimate metode N-SPT untuk lokasi BH 5 IV-24 Gambar 4.12 Kurva daya dukung aksial ultimate metode N-SPT untuk lokasi BH16 IV-27 Gambar 4.13 Kurva daya dukung aksial ultimate metode N-SPT untuk lokasi BH 21 IV-30 Gambar 4.14 Kurva daya dukung aksial ultimate metode N-SPT untuk lokasi BH 22 IV-33 Gambar 4.15 Input Computation Method pada APILE IV-34 Gambar 4.16 Input Properties Tiang pada APILE IV-34 Gambar 4.17 Input Material Tiang pada APILE IV-35 Gambar 4.18 Input Data Tanah pada APILE IV-35 Gambar 4.19 Hasil Input Data Tanah pada APILE IV-36 Gambar 4.20 Hasil Output Daya Dukung Program APILE IV-36 Gambar 4.21 Besar beban penetrasi vs jumlah blows/ft lokasi BH 4 IV-38 Gambar 4.22 Besar beban penetrasi vs jumlah blows/ft lokasi BH 5 IV-39 Gambar 4.23 Besar beban penetrasi vs jumlah blows/ft lokasi BH 16 IV-40 Gambar 4.24 Besar beban penetrasi vs jumlah blows/ft lokasi BH 21 IV-41 Gambar 4.25 Besar beban penetrasi vs jumlah blows/ft lokasi BH 22 IV-42 Gambar 4.26 Kurva Beban Vs Waktu Untuk Test Pile BH 4 IV-43 xi

Gambar 4.27 Kurva Beban Vs Penurunan Untuk Test Pile BH 4 IV-44 Gambar 4.28 Interpretasi data beban Vs penurunan dengan metoda Davisson BH 4 IV-45 Gambar 4.29 Interpretasi data beban Vs penurunan dengan metoda De Beer BH 4 IV-45 Gambar 4.30 Kurva Beban Vs Waktu Untuk Test Pile BH 5 IV-46 Gambar 4.31 Kurva Beban Vs Penurunan Untuk Test Pile BH 5 IV-47 Gambar 4.32 Interpretasi data beban Vs penurunan metoda Davisson BH 5 IV-47 Gambar 4.33 Interpretasi data beban Vs penurunan dengan metoda De Beer BH 5 IV-48 Gambar 4.34 Kurva Beban Vs Waktu Untuk Test Pile BH 16 IV-49 Gambar 4.35 Kurva Beban Vs Penurunan Untuk Test Pile BH 16 IV-49 Gambar 4.36 Interpretasi data beban Vs penurunan metoda Davisson BH 16 IV-50 Gambar 4.37 Interpretasi data beban Vs penurunan dengan metoda De Beer BH16 IV-51 Gambar 4.38 Kurva Beban Vs Waktu Untuk Test Pile BH 21 IV-52 Gambar 4.39 Kurva Beban Vs Penurunan Untuk Test Pile BH 21 IV-52 Gambar 4.40 Interpretasi data beban Vs penurunan metoda Davisson BH 21 IV-53 Gambar 4.41 Interpretasi data beban Vs penurunan dengan metoda De Beer BH 21 IV-54 Gambar 4.42 Kurva Beban Vs Waktu Untuk Test Pile BH 22 IV-55 Gambar 4.43 Interpretasi data beban Vs penurunan metoda Davisson BH 22 IV-55 Gambar 4.44 Interpretasi data beban Vs penurunan dengan metoda De Beer BH 22 IV-56 Gambar 4.45 Hubungan antara kuat geser (Cu) dengan faktor adhesi (α ) (API, 1986) IV-58 Gambar 4.46 Perbandingan nilai α yang digunakan IV-59 Gambar 4.47 Tahanan tanah lateral ultimit untuk tiang panjang pada tanah pasir dihubungkan dengan tahanan momen ultimit tiang IV-62 Gambar 4.48 Input Properties Tiang pada LPILE IV-65 Gambar 4.49 Input Tipe Pembebanan Tiang pada LPILE IV-65 Gambar 4.50 Input Data Tanah pada LPILE IV-66 Gambar 4.51 Kondisi Batas pada LPILE IV-67 Gambar 4.52 Hasil Output Shear Force Vs Kedalaman (m) IV-67 Gambar 4.53 Hasil Output Bending Moment Vs Kedalaman (m) IV-68 Gambar 4.54 Hasil Output Lateral Deflection Vs Kedalaman (m) IV-68 Gambar 4.55 Hasil Output Lateral Load Vs Pile Head Deflection IV-69 Gambar 4.56 Hasil Output Lateral Load Vs Maximum Bending Moment IV-69 xii