BAB I PENDAHULUAN. Bangunan Gedung Terhadap Kinerja Waktu. Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik UI, Depok, 2004, hal. 1

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ACUAN. [1] Iman Soeharto, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1995), hal.1

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 2008, dari: 1 Mengurai Kemacetan Lalu Lintas Ibu Kota, Kompas, 16 Desember 2004.

Owner (Pemilik Proyek)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Permasalahan yang sering muncul dalam proyek konstruksi adalah keterlambatan

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia terus meningkatkan

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

PENGENDALIAN BIAYA BAHAN DENGAN METODE ANALISA VARIAN PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pembangunan Proyek STS Bintaro Permai ini berdasarkan dari pertimbangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

ISSN: TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 56/Agustus

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dari alokasi belanja modal sebesar 216,1 triliun rupiah, sebesar 203,7 triliun

ANALISIS PENERAPAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP LANJUTAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN 8 LANTAI UNIVERSITAS TANJUNGPURA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan jumlah penduduk,

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup permasalahan dan sistematika penulisan.

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dan persaingan industri yang ketat semakin membuat

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

Jurnal Teknik Sipil ITP Vol. 4 No.1 Januari 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PADA TAHAP AWAL PELAKSANAAN PROYEK FLYOVER CIPUTAT AKIBAT ADANYA JARINGAN UTILITAS DI LOKASI PROYEK SKRIPSI

Ardentius, M.Hamzah Hasyim dan Kartika Puspa Negara

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

166 Simulasi rencana..., Beta Patrianto, FT UI, 2009

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keberhasilan suatu proyek konstruksi dapat dicapai ketika

1a. LOKASI JALAN TOL CENGKARENG, JORR dan JORR 2

BAB II LANDASAN TEORI. periode tertentu (temporer) (Maharesi, 2002). Menurut Nurhayati (2010) Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN YEH PANAHAN DI KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengertian Manajemen Proyek

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VII POTENSIAL PROBLEM DAN SOLUSI

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya,

BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan proyek pertama penyelesaian proyek menjadi lebih lambat dari jadwal tambahan waktu penyelesaian sebesar 138 hari

STUDI PENYEBAB DAN BIAYA PEKERJAAN TAMBAH/KURANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS STIE EKUITAS YKP BANK JABAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Perbandingan Beton Ready-Mix Dengan Beton Olah Di Tempat Pada Proyek Pembangunan Ruko Di Kota Banjarbaru

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.

LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas 1. Dari pengertian di atas terlihat bahwa ciri pokok proyek adalah : Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir; Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan di atas telah ditentukan; Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas; Non rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung Proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan berdasarkan sistem rekayasa yang komplek dan tidak sederhana. Mekanisme kegiatannya ditunjang oleh banyak pihak, dari kontraktor dan subkontraktor, pemasok barang, mandor, sampai segenap pekerjanya, sedang pengendaliannya melibatkan pula aktivitas pihak pemberi tugas beserta segenap konsultannya 2. Proses konstruksi adalah subjek yang dipengaruhi oleh variabel yang banyak dan faktor faktor tak terduga 3. Kondisi area kerja, eksisting yang terjadi, supply material, supply alat dan tenaga kerja serta resiko-resiko yang dapat terjadi selama masa pelaksaan proyek adalah bagian dari variabel dan faktor-faktor tak terduga yang dapat terjadi. 1 Iman Soeharto, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1995), hal.1 2 I. Dipohusodo, Manajemen Proyek Konstruksi, jilid 1 (Yogyakarta : Kanisius, 1996), hal. 76 3 Aryati Indah Kusumastuti. Pengaruh Kualitas Komunikasi Pada Pengelolaan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Terhadap Kinerja Waktu. Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik UI, Depok, 2004, hal. 1 1

Mengetahui akibat yang dapat ditimbulkan karena kendala-kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi, ketepatan waktu penyelesaian proyek menjadi hal yang signifikan. Kendala-kendala pada suatu proyek juga terjadi pada saat pelaksanaan konstruksi proyek-proyek flyover di DKI Jakarta. Namun melihat dari jadwal penyelesaian proyek yang tepat waktu, kendala-kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan konstruksi proyek dapat diatasi dengan baik Tabel 1.1 Jadwal Selesai Proyek No. Nama Proyek Waktu Selesai Rencana Waktu Selesai Aktual 1 Flyover Penggilingan 26 November 2002 26 November 2002 2 Flyover Galur 15 Desember 2002 15 Desember 2002 3 Flyover Kalibata 15 Maret 2003 15 Maret 2003 4 Flyover Kuningan 23 November 2003 23 November 2003 5 Flyover Pancoran 10 Desember 2003 10 Desember 2003 6 Flyover Daan Mogot - Tubagus Angke 14 Desember 2004 14 Desember 2004 7 Flyover Pesanggrahan 2 Desember 2006 2 Desember 2006 8 Flyover RE Martadinata 19 Juni 2007 19 Juni 2007 Sumber : DPU DKI Jakarta Jadwal proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu yang ditentukan 4. Dalam proses mencapai hasil akhir, kegiatan proyek dibatasi oleh anggaran, jadwal dan mutu, yang dikenal sebagai tiga kendala (triple constraint) 5. Proyek yang memiliki kinerja yang baik salah satunya diakibatkan dari adanya pengawasan yang baik 6. Pengawasan dalam lingkup kecil adalah upaya agar suatu pekerjaan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan, dalam arti luas pengawasan merupakan usaha mengendalikan suatu pekerjaan agar dicapai hasil yang seoptimal mungkin. Termasuk dalam pengendalian ini adalah upaya mengawasi, mengarahkan, mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan sehingga dicapai target kualitas, kuantitas dan waktu 7. 4 Iman Soeharto, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1995), hal.2 5 Ibid, hal 13 6 Iwan Supriyadi Peran Konsultan Pengawas Terhadap Peningkatan Kinerja Proyek Pembangunan PLTA di Indonesia (Studi Kasus Proyek PLTA di Lingkungan Nippon Koei Co,.Lt). Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik UI, Depok 2004 hal. 8 7 Kerangka Acuan Kerja, DPU DKI,Maret 2006, hal 2 2

Pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan Pengawas secara garis besar meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut 8 : Kegiatan Pemantauan (monitoring) Kegiatan Pemeriksaan (validasi) Kegiatan Pengevaluasian (evaluasi) Peran ini biasanya dijalankan oleh Konsultan Pengawas yang juga merupakan wakil dari owner (DPU DKI) 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Meski suatu proyek mempunyai jadwal kerja yang tersusun namun seringkali pada masa pelaksanaan pekerjaan konstruksinya, suatu proyek mengalami kendala yang dapat mengakibatkan keterlambatan penyelesaian suatu proyek. Seperti permasalahan yang terdapat pada saat pelaksanaan konstruksi proyek flyover RE Martadinata masih berlangsung. Tabel 1.2 Permasalahan Pada Proyek Flover RE Martadinata No Kendala - kendala yang Terjadi 1 Pekerjaan Detour di depan Hotel BI belum bisa dilaksanakan 2 Pemancangan di Sungai. Ancol sangat tergantung kepada pasang surut air sungai 3 Penyediaan material (Girder) belum datang ke lokasi 4 Tanah di depan Hotel BI belum dapat dikerjakan dan belum bebas 5 Balok Girder L-45 dan L35 belum datang ke Lokasi (masih ada di Pabrik) sehingga belum bisa masuk ke progres prestasi pekerjaan 6 Pemancangan dia. 35 cm, harus menggunakan Tiang Pendek (3m) karena terhalang oleh Jembatan Layang Jalan Tol 7 Detour di depan Hotel BI (Detour Timur Selatan) belum bisa dikerjakan karena belum bebas 8 Detour Barat (Barat Utara) belum selesesai dikerjakan, pemancangan di Sungai sering terganggu dengan air laut pasang 9 Material besi dan Form Work / Bekisting terlambat datang 10 Pelaksanaan K1000 Barat, Stressing PCI Girder, Pile Cap P1, Dinding Abutment A1, Pier/Kolom P5, Detour Timur Selatan, Detour Barat Utara terlambat dikerjakan 11 Material besi dan Form Work / Bekisting terlambat datang 12 Material Tiang Pancang Diameter 45cm belum tersedia sedangkan menurut rencana sudah harus masuk 13 Material besi dan Form Work/Bekisting terlambat datang karena banjir sehingga pabrikasi terlambat 14 Lokasi Batching Plant Beton terkena banjir. 15 Lokasi Detour Barat sering terendam banjir / Air laut pasang. 16 Proses CCO masih belum selesai sehingga banyak pekerjaan belum bisa diprogreskan 17 Keterlambatan penyelesaian Detour Timur Utara dan Detour Barat Utara sehingga pekerjaan A2, K1000 Timur, P2, P3 belum dapat dilaksanakan. 8 Hario Sabrang, Manajemen Kontrak (Yayasan Pengembangan Inkindo,1996), hal.105 3

18 Detour Barat Utara belum dapat digunakan sehingga P2, P3, P4 belum dapat dilaksanakan. 19 Adanya utilitas (Pipa gas) di P2 sehingga perlu koordinasi dengan instansi terkait untuk Pemancangan. 20 Pemancangan P2 harus berhati hati karena adanya utilitas (Pipa gas) di lokasi tersebut 21 Adanya utilitas (Kabel PLN) di P3 sehingga proses pembuatan Pile Cap perlu koordinasi dengan instansi terkait. Sumber : DPU DKI Jakarta Keberhasilan proyek juga dapat dilihat dari ketepatan waktu penyelesaian proyek. Dengan segala permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi, pada kenyataanya penyelesaian proyek konstruksi flyover yang tepat waktu tetap dapat diwujudkan. 1.3 SIGNIFIKANSI MASALAH Konsultan pengawas memiliki tanggung jawab serta peran sangat besar dan merupakan salah satu faktor kunci yang turut dan sangat menentukan tinggi rendahnya kualitas pengerjaan proyek 9. Keberadaan konsultan pengawas pada suatu proyek pembangunan flyover terasa amat penting. Tanpa keberadaan konsultan pengawas kepentingan owner selama masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada proyek flyover tidak terwakilkan. Untuk owner sendiri laporan-laporan yang diinformasikan oleh konsultan pengawas seperti laporan mingguan, laporan bulanan dan situasi kondisi lapangan menjadi hal yang penting untuk pihak PU DKI sebagai owner. Apabila terjadi perubahan-perubahan pekerjaan di lapangan yang tidak sesuai dengan rencana (DE) semula, agar dapat dituangkan dalam suatu Berita Acara dan Gambar Perubahan/Revisi sampai dengan berakhirnya Kegiatan 10 Untuk pihak kontraktor pun masukan-masukan informasi yang bersifat teknis menjadi hal yang penting untuk ketepatan waktu penyelesaian proyeknya. 1.4 RUMUSAN MASALAH Proyek-proyek konstruksi flyover di DKI Jakarta selalu mempunyai permasalahan yang dapat mengakibatkan keterlambatan waktu penyelesaian dari jadwal rencana yang telah disusun. Tetapi pada kenyataannya proyek-proyek tersebut dapat diselesaikan 9 Peran Konsultan Sangat Besar Dalam Pengerjaan Proyek, Riau Online, 26 Maret 2004. Diakses 10 Juli 2007 dari Riau http://www.riau.go.id/index.php?module=articles&func=display&ptid=1&aid=1655 10 Kerangka Acuan Kerja, DPU DKI,Maret 2006, hal 3 4

sesuai dengan jadwal rencana. Dalam hubungannya dengan keberadaan konsultan pengawas pada sebuah proyek konstruksi flyover yang dapat diselesaikan tepat waktu, sebuah rumusan masalah dapat diajukan, yaitu : Bagaimana peran konsultan pengawas terhadap kinerja waktu pada proyek konstruksi flyover di DKI Jakarta? 1.5 RUANG LINGKUP DAN BATASAN PENELITIAN Penulisan tesis ini diberi batasan dengan hanya melakukan penelitian dari sisi konsultan pengawas terhadap kinerja waktu yang terwujud dalam ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi sesuai jadwal rencana, sedangkan kinerja mutu dan biaya diasumsikan sudah memenuhi sesuai dengan persyaratan teknisnya Periode kegiatan konstruksi yang akan dianalisa dibatasi antara tahun 2002 2007 dan merupakan proyek pembangunan flyover RE Martadinata dengan owner DPU DKI di Propinsi DKI Jakarta yang sudah selesai dikerjakan 1.6 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1.6.1 Maksud Penelitian Adapun maksud dari penulisan tesis ini adalah untuk mengkaji peran; wewenang, tugas dan tanggung jawab konsultan pengawas terhadap kinerja waktu pada proyek konstruksi flyover di DKI Jakarta 1.6.2 Tujuan Penelitian Sedangkan tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk mengidentifikasi seberapa besar peran konsultan pengawas terhadap kinerja waktu pada proyek konstruksi flyover di DKI Jakarta 5