- 9 - No. Tujuan/sasaran Program/Kegiatan Jadwal Pelaksana

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 22 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH HAK ASASI MANUSIA TAHUN

RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

KEPPRES 61/2003, PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 129 TAHUN 1998 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK HAK ASASI MANUSIA INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

RENCANA AKSI NASIONAL HAK-HAK ASASI MANUSIA INDONESIA

2017, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Komisi Nasional

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 518 /KPTS/013/2011 TENTANG

- 9 - No. Permasalahan Tujuan Tantangan Indikator Keberhasilan Fokus

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 / HUK / 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR /335/ /2011 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

INDEKS KINERJA PENEGAKAN HAM 2011

BAB 11 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN SERTA KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK A. KONDISI UMUM

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

23 Oktober Kepada Yth: Ibu Retno L.P. Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

Lampiran Usulan Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN NASIONAL ANTI KEJAHATAN SEKSUAL TERHADAP ANAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lembar Klarifikasi Kebijakan Daerah Untuk Pemenuhan Hak Konstitusional Perempuan (Masukan Komnas Perempuan)

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 260 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129 TAHUN 1998 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK-HAK ASASI MANUSIAINDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

2015, No Mengingat : perlu dilanjutkan dengan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun ; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129 TAHUN 1998 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK-HAK ASASI MANUSIA INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRES IDEN REPUBLIK INDONES IA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Salah satu dari keempat NSPK yang diterbitkan dalam bentuk pedoman ini adalah Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak.

Bahan Diskusi Sessi Kedua Implementasi Konvensi Hak Sipil Politik dalam Hukum Nasional

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

RAN HAM SEBAGAI KERANGKA DASAR PROSES REKONSTRUKSI SOSIAL MEMASUKI ERA INDONFSIA BARU. Oleh: Dr Hafid Abbas Dirjen Perlindungan HAM

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN NASIONAL ANTI KEJAHATAN SEKSUAL TERHADAP ANAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG

MENCEGAH DISKRIMINASI DALAM PERATURAN DAERAH

KONVENSI HAK ANAK (HAK-HAK ANAK)

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK DALAM KONFLIK SOSIAL

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

DAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA...

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

MEKANISME PENGADUAN DAN PELAPORAN TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

SELAYANG PANDANG KOTA PALU

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

DEPUTI PERLINDUNGAN PEREMPUAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK RI

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Kusnandir, A. Ks., M. Si Direktorat Jenderal HAM Kementerian Hukum dan HAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGARUSUTAMAAN HAK HAK ANAK: TINJAUAN HUKUM HAM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI NASIONAL LANJUT USIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 9 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA SEHUBUNGAN DENGAN PERDAGANGAN MANUSIA (ANAK)

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN JULI 2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG

RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

HAM DAN DEMOKRASI DASAR DASAR POLITIK

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI MALANG NOMOR: 180/ 291 /KEP/421

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian bertujuan untuk

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V INSTRUMEN-INSTRUMEN INTERNASIONAL TENTANG PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA. 1. Memahami dan mengetahui sistem internasional hak-hak asasi manusia;

BAB 12 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN

LATAR BELAKANG. Click to edit Master subtitle style

- 9 - PENANGGUNG JAWAB (INSTANSI/ LEMBAGA) PEMBENTUKAN PANITIA RANHAM 1 Belum terbentuknya Panitia RANHAM

MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2011

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran HAM, karena anak adalah suatu anugerah yang diberikan oleh Allah

Transkripsi:

- 9 - III. RENCANA KEGIATAN RANHAM INDONESIA TAHUN 2004 2009. A. PEMBENTUKAN DAN PENGUATAN INSTITUSI PELAKSANA RANHAM 1. Pembentukan dan Pembentukan Panitia Nasional. 2004 Panitia Nasional dan Penguatan Panitia Depkeham. Nasional. Membentuk Pokja-Pokja RANHAM. 2004-2009 Panitia Nasional dan Depkeham. Lokakarya bagi Panitia Nasional dan 2004-2005 Panitia Nasional dan Pokja. Depkeham. Pelatihan pengembangan indikator 2004-2005 Panitia Nasional dan keberhasilan bagi anggota Panitia Nasional. Depkeham. Terbentuknya Panitia Nasional. Terbentuknya Pokja. Semua anggota Panitia Nasional dan Pokja mengikuti Lokakarya. Semua anggota Panitia Nasional mengikuti pelatihan. Pelatihan

- 10 - Pelatihan HAM bagi anggota Panitia 2004-2009 Panitia Nasional dan Nasional dan Pokja-Pokja RANHAM. Depkeham. Semua anggota Panitia Nasional dan Pokja RANHAM. 2. Pembentukan dan Pembentukan Panitia Pelaksana RANHAM 2004-2005 Depkeham, Depdagri, Terbentuknya Panitia Pelaksana Penguatan Panitia Propinsi. Panitia Nasional, RANHAM Propinsi. Pelaksana RAN Pemda, Kanwil HAM Daerah. Depkeham. Lokakarya dan Pelatihan HAM bagi 2004-2007 Depkeham dan Panitia Semua anggota Panitia Pelaksana Anggota Panitia Pelaksana RANHAM Pelaksana RANHAM RANHAM Propinsi telah dilatih Propinsi. Propinsi. dan mengikuti Lokakarya. Mendorong...

- 11 - Mendorong pembentukan Panitia Pelaksana 2004-2009 Depdagri, Depkeham RANHAM Kabupaten/Kota. dan Panitia Pelaksana RANHAM Propinsi. Lokakarya dan Pelatihan HAM bagi 2004-2009 Depkeham, Panitia anggota Panitia Pelaksana RANHAM Pelaksana RANHAM Kabupaten/Kota. Propinsi dan Kabupaten/Kota. 3. Sosialisasi Sosialisasi RANHAM melalui media 2004-2009 Panitia Nasional dan RANHAM kepada massa. Panitia Pelaksana berbagai pihak. RANHAM Daerah. Terbentuknya Panitia Pelaksana RANHAM Kabupaten/Kota. Semua anggota Panitia Pelaksana RANHAM Kabupaten/Kota telah mengikuti Lokakarya dan Pelatihan. Terlaksananya sosialisasi RANHAM melalui media massa. Sosialisasi...

- 12 - Sosialisasi RANHAM di tingkat Propinsi. 2004-2009 Panitia Pelaksana RANHAM Propinsi. Sosialisasi RANHAM di tingkat 2004-2009 Panitia Pelaksana Kabupaten/Kota. RANHAM Kabupaten/Kota. 4. Pembentukan dan Mendorong pembentukan dan penguatan 2004-2009 Depdagri, Depdiknas, Penguatan Kelembagaan kelembagaan HAM (PUSHAM) di Depag, Depkeham dan HAM di Perguruan Tinggi (PT) di seluruh instansi terkait. daerah. Indonesia. Terlaksananya sosialisasi RANHAM di semua Propinsi. Terlaksananya sosialisasi RANHAM di semua Kabupaten/Kota. Terbentuknya kelembagaan HAM di semua PT Negeri dan berfungsinya PUSHAM yang telah ada. Membentuk...

- 13 - Membentuk bidang yang menangani HAM di Kanwil Depkeham di seluruh Indonesia. Mendorong pembentukan bidang yang menangani HAM di Pemda Propinsi. Mendorong pembentukan Perwakilan Komnas HAM/Komda HAM di daerah konflik. 2004 Depkeham. Terbentuknya Bidang HAM di 2004-2009 Depdagri, Panitia Pelaksana RANHAM Propinsi dan Pemda. 2004-2009 Depdagri, Komnas HAM dan Pemda. semua Kanwil Depkeham di seluruh Indonesia. Terbentuknya Bidang HAM di semua Pemda Propinsi. Terbentuknya Perwakilan Komnas HAM di daerah konflik. 5. Meningkatkan

- 14-5. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperkuat kelembagaan HAM yang telah ada. Meningkatkan kerjasama internasional di bidang pendidikan dan pelatihan HAM bagi personil kelembagaan HAM yang telah ada, khususnya anggota Panitia Nasional dan Panitia Pelaksana RANHAM Daerah. Memperkuat jaringan kerjasama antar lembaga HAM yang telah ada di Indonesia. 2004-2009 Panitia Nasional. Meningkatnya kerjasama 2004-2009 Panitia Nasional dan Panitia Pelaksana RANHAM Daerah. internasional untuk penguatan kelembagaan HAM yang ada. Terbentuknya jaringan kerjasama antar lembaga HAM yang ada. B. PERSIAPAN

- 15 - B. PERSIAPAN RATIFIKASI INSTRUMEN INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA 1. Persiapan Ratifikasi Persiapan ratifikasi sejumlah Instrumen Depkeham, Deplu dan sejumlah Instrumen HAM Internasional dengan Skala instansi terkait. HAM Internasional Prioritas sebagai berikut: yang dianggap 1. Kovenan Internasional Hak Ekososbud. 2004 penting dalam 2. Kovenan Hak Sipil dan Hak Politik. 2004 upaya pemajuan 3. Konvensi Penghentian Perdagangan 2004 HAM di Indonesia. Manusia dan Eksploitasi Prostitusi. Tersusunnya draft RUU ratifikasi sejumlah Instrumen HAM Internasional. 4. Konvensi...

- 16-4. Konvensi Perlindungan hak-hak Pekerja 2005 Migran dan anggota-anggota keluarganya. 5. Protokol Opsional Konvensi Hak Anak 2005 tentang Perdagangan Anak, Pornografi Anak dan Prostitusi Anak. 6. Protokol Opsional Konvensi Penghapusan 2005 Diskriminasi terhadap Perempuan. 7. Protokol Opsional Konvensi Hak Anak 2006 tentang Keterlibatan anak dalam konflik bersenjata. 8. Konvensi...

- 17-8. Konvensi Pencegahan dan 2007 Penghukuman Kejahatan Genosida. 9. Protokol Opsional Konvensi Anti 2008 Penyiksaan. 10. Statuta Roma. 2008 11. Konvensi Status Pengungsi. 2009 12. Protokol Opsional Tahun 1967 Konvensi Status Pengungsi. 2009 2. Penyempurnaan...

- 18-2. Penyempurnaan Melakukan Pengkajian dan Penelitian 2004-2009 Depkeham, Deplu dan Naskah Akademik tentang Instrumen Hak Asasi Manusia instansi terkait. Instrumen HAM Internasional yang akan diratifikasi sesuai Internasional yang dengan prioritas yang telah ditetapkan. diprioritaskan akan diratifikasi. Menyiapkan naskah akademik yang 2004-2009 Depkeham, Deplu dan memuat tentang latar belakang kovenan instansi terkait. atau konvensi yang akan diratifikasi. Tersusunnya naskah akademik dimaksud. Tersusunnya naskah akademik dimaksud. 3. Sosialisasi...

- 19-3. Sosialisasi instrumen Menterjemahkan perangkat internasional 2004-2009 Deplu dan instansi HAM yang akan HAM yang akan diratifikasi. terkait. diratifikasi. Melakukan kegiatan sosialisasi instrumen 2004-2009 Deplu dan instansi internasional yang akan diratifikasi. terkait. Tersedianya terjemahan instrumen HAM. Terlaksananya sosialisasi di berbagai kelompok masyarakat. C. PERSIAPAN HARMONISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1. Persiapan Harmonisasi Melakukan Pengkajian dan Penelitian 2004-2009 Depdiknas, Peraturan terhadap peraturan perundang-undangan Depkeham serta Perundang-undangan nasional. instansi terkait. Tersedianya hasil kajian/saran kebijakan untuk mendapatkan tanggapan resmi dari instansi terkait. Nasional...

- 20 - Nasional sesuai Menyiapkan dan merevisi peraturan 2004-2009 Depdiknas, Depkeham dengan instrumen perundang-undangan dengan prioritas serta instansi terkait. HAM Internasional sebagai berikut: yang telah 1. Undang-undang tentang HAM. diratifikasi. 2. Undang-undang tentang Pengadilan HAM. 3. Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Tersusunnya draft Revisi Rancangan Undang-undang (RUU) yang sesuai dengan hasil kajian. 2. Persiapan

- 21-2. Persiapan Melakukan Pengkajian dan Penelitian 2004-2009 Depdagri dan Panitia Harmonisasi terhadap Peraturan Daerah. Pelaksana RANHAM Peraturan Daerah Daerah. sesuai dengan Instrumen HAM Merevisi Peraturan Daerah dan atau 2004-2009 Depdagri dan Panitia Internasional yang merancang Peraturan Daerah yang baru Pelaksana RANHAM telah diratifikasi. sesuai dengan hasil kajian. Daerah. Tersedianya hasil kajian/saran kebijakan untuk mendapatkan tanggapan resmi dari instansi terkait. Tersusunnya Rancangan/revisi Perda sesuai dengan hasil kajian. D. DISEMINASI

- 22 - D. DISEMINASI DAN PENDIDIKAN HAK ASASI MANUSIA 1. Peningkatan Penegak Hukum dan Aparat Pemerintah: pemahaman dan a. Memasukkan materi HAM dalam 2004-2009 Depkeham, Depdiknas kesadaran aparat kurikulum pendidikan kedinasan di dan instansi terkait. penegak hukum dan semua Instansi Pemerintah. aparat pemerintah b. Pelatihan HAM untuk Pelatih kepada 2004-2009 akan pentingnya penegak hukum dan aparat pemerintah. HAM dalam c. Diseminasi bahan informasi HAM 2004-2009 pelaksanaan kepada penegak hukum dan aparat tugasnya. pemerintah. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan HAM bagi aparat penegak hukum dan aparat pemerintah. 2. Penguatan

- 23-2. Penguatan Perguruan Tinggi dan Lembaga HAM pendidikan HAM di lainnya: Perguruan Tinggi a. Penambahan koleksi buku HAM di 2004-2009 Panitia Nasional dan institusi HAM. perpustakaan Perguruan Tinggi, dan institusi HAM di Depkeham, Komnas HAM, Komnas Perguruan Tinggi. Perempuan, Komnas Perlindungan Anak, PUSHAM dan lain-lain. Tersedianya bahan ajar HAM dan bahan-bahan rujukan mengenai HAM. b. Memperkuat...

- 24 - b. Memperkuat program studi HAM 2004-2009 Depkeham, bergelar di Indonesia dan melanjutkan Depdiknas dan kerjasama pemberian beasiswa untuk instansi terkait. mengikuti program studi HAM di luar negeri. c. Memasukkan materi HAM dalam 2004-2009 Depdiknas, Depag kurikulum di Perguruan Tinggi. dan instansi terkait. d. Pelatihan HAM bagi organisasi 2004-2009 Depdiknas, Depag kemahasiswaan. dan instansi terkait. Terbentuknya bidang gelar dan non-gelar Studi HAM di Perguruan Tinggi dalam negeri dan mendorong program beasiswa studi HAM di luar negeri. Tersedianya kurikulum HAM di Perguruan Tinggi. Terlaksananya pelatihan HAM untuk organisasi mahasiswa. 3. Peningkatan...

- 25-3. Peningkatan Pendidikan Jalur Sekolah : Pemahaman dan a. Pelatihan HAM kepada para guru dengan 2004-2009 Depdiknas, kesadaran mengenai prioritas guru bidang studi terkait. Depkeham, Depag HAM melalui jalur dan instansi terkait. sekolah. b. Mengintegrasikan pendidikan HAM 2004-2009 Depdiknas, dalam mata pelajaran terkait terutama Depkeham, Depag Pendidikan Kewarganegaraan, Agama, dan instansi terkait. Sejarah, IPS dan Bahasa Indonesia. Terlaksananya pelatihan HAM untuk guru. Tersedianya pelajaran sejarah, IPS dan bahasa yang bermuatan HAM. c. Menerjemahkan

- 26 - c. Menerjemahkan bahan-bahan 2004-2009 Depdiknas, Depkeham, pengajaran bermuatan HAM. Depag dan instansi terkait. d. Mengintegrasikan pendidikan HAM 2004-2009 Depdiknas, Depkeham, dalam muatan kurikulum pendidikan Depag dan instansi terkait. lokal. 4. Peningkatan kesadaran Jalur Pendidikan Luar Sekolah: masyarakat a. Penyusunan bahan ajar mengenai HAM 2004-2009 Depdiknas, Depkeham, mengenai pentingnya yang mudah diserap oleh masyarakat; Depag dan Panitia penghormatan Pelaksana RANHAM terhadap HAM. Daerah. Tersedianya terjemahan bahan ajar mengenai HAM. Terintegrasikannya pendidikan HAM dalam muatan pendidikan lokal. Terlaksananya pendidikan dan penyuluhan HAM di semua propinsi. b. Diseminasi...

- 27 - b. Diseminasi HAM pada tingkat desa 2004-2009 Panitia Pelaksana antara lain melalui PKK, Kadarkum, RANHAM Daerah. kegiatan keagamaan dan sebagainya. c. Meningkatkan program penataranpenataran 2004-2009 Panitia Nasional dan HAM yang terkait dengan Panitia Pelaksana Pancasila, UUD 1945, Undang-undang RANHAM Daerah. tentang HAM dan sebagainya. Terlaksananya pendidikan dan penyuluhan HAM di semua propinsi. Terlaksananya pendidikan dan penyuluhan HAM di semua propinsi. d. Diseminasi...

- 28 - d. Diseminasi, pelatihan, penataran, dan 2004-2009 Depdiknas, lokakarya HAM di kalangan Kelompok Depkeham, Depag dan Belajar dan Usaha (KBU), Pusat Kegiatan Panitia Pelaksana Belajar Mandiri (PKBM), Sanggar Kegiatan RANHAM Daerah. Belajar (SKB), Kursus Pemuda, Dewan Pendidikan, dan PGRI. e. Diseminasi, pelatihan, penataran, dan 2004-2009 Depdiknas, lokakarya HAM di kalangan organisasi Depkeham, Depag dan keolahragaan, pelatih olah raga, atlit, dan Panitia Pelaksana Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). RANHAM Daerah. Terlaksananya pendidikan dan penyuluhan HAM di semua propinsi. Terlaksananya pendidikan dan penyuluhan HAM di semua propinsi. f. Diseminasi...

- 29 - f. Diseminasi, pelatihan, penataran dan 2004-2009 Depdiknas, lokakarya HAM di kalangan organisasi Depkeham, Depag dan politik, organisasi sosial dan LSM, serta Panitia Pelaksana penyuluhan mengenai konsepsi HAM di RANHAM Daerah. kelompok-kelompok minat, profesi dan bisnis, seperti Majelis Taklim, Pramuka, Karang Taruna dan lain-lain. 5. Peningkatan layanan Media Massa: informasi tentang Hak Asasi Manusia. Terlaksananya pendidikan dan penyuluhan HAM di semua propinsi. a. Penyelenggaraan...

- 30 - a. Penyelenggaraan lokakarya secara teratur dan 2004-2009 Panitia Nasional, pelatihan mengenai HAM bagi wartawan Meneg Infokom, media cetak, media elektronik dan petugaspetugas Panitia Pelaksana penerangan. RANHAM Daerah dan Instansi terkait. b. Mengadakan wawancara dan diskusi di media 2004-2009 Panitia Nasional, elektronik (TV dan Radio). Meneg Infokom, Panitia Pelaksana RANHAM Daerah dan Instansi terkait. Tersedianya bahan informasi dan meningkatnya kegiatan diseminasi HAM melalui media cetak dan elektronik dan lain-lain. Tersedianya bahan informasi dan meningkatnya kegiatan diseminasi HAM melalui media cetak dan elektronik dan lain-lain. c. Menerbitkan...

- 31 - c. Menerbitkan dan menyebarkan bahan-bahan 2004-2009 Panitia Nasional, informasi mengenai HAM termasuk buku Meneg Infokom, pegangan mengenai HAM. Panitia Pelaksana RANHAM Daerah dan Instansi terkait. d. Tayangan mengenai HAM di media cetak dan 2004-2009 Panitia Nasional, elektronik. Meneg Infokom, Panitia Pelaksana RANHAM Daerah dan Instansi terkait. Tersedianya bahan informasi dan meningkatnya kegiatan diseminasi HAM melalui media cetak dan elektronik dan lain-lain. Tersedianya bahan informasi dan meningkatnya kegiatan diseminasi HAM melalui media cetak dan elektronik dan lain-lain. e. Pemanfaatan...

- 32 - e. Pemanfaatan media tradisional. 2004-2009 Panitia Pelaksana RANHAM Daerah. Tersedianya bahan informasi dan meningkatnya kegiatan diseminasi HAM melalui media cetak dan elektronik dan lain-lain. E.PENERAPAN...

- 33 - E. PENERAPAN NORMA DAN STANDAR INSTRUMEN HAK ASASI MANUSIA 1. Perlindungan Pembuatan dan penguatan pedoman teknis serta 2004-2009 Polri, Depkeham, terhadap sejumlah mekanisme pelaksanaannya untuk peningkatan Kejaksaan Agung, hak sipil dan perlindungan hak sipil yang mendasar. Depdagri dan instansi politik. terkait. Peningkatan perlindungan atas persamaan hak 2004-2009 Polri, Depkeham, di depan hukum dan untuk mendapatkan Kejaksaan Agung, peradilan yang adil. Depdagri dan instansi terkait. Tersedianya pedoman teknis perlindungan hak sipil yang mendasar di instansi penegak hukum. Berkurangnya pengaduan yang berkaitan dengan proses hukum/pengadilan. Peningkatan...

- 34 - Peningkatan perlindungan hukum yang khusus 2004-2009 Polri, Depkeham, Kejaksaan bagi kelompok rentan termasuk orang miskin. Agung, Depdagri dan instansi terkait. 2. Pemenuhan hak Peningkatan pemenuhan hak atas pekerjaan, 2004-2009 Depnakertrans, Meneg ekonomi, sosial dan yang meliputi kesempatan yang sama untuk Koperasi dan UKM serta budaya. memperoleh pekerjaan dan berusaha, hak atas instansi terkait di Pusat promosi dalam jabatan/pekerjaan, hak atas dan Daerah. upah dan lingkungan kerja yang layak, hak atas jaminan sosial, asuransi kecelakaan kerja dan hak partisipasi wanita dalam pekerjaan. Berkurangnya pengaduan yang berkaitan dengan proses hukum/pengadilan. Peningkatan lapangan kerja dan perlindungan tenaga kerja serta berkurangnya keluhan pekerja. Peningkatan...

- 35 - Peningkatan pemenuhan hak berkumpul dan 2004-2009 Depnakertrans berserikat bagi para pekerja. dan instansi terkait. Peningkatan upaya pemenuhan hak masyarakat 2004-2009 Depsos, Dep. Kimpraswil atas kehidupan yang layak, termasuk hak atas dan instansi terkait di tempat tinggal yang layak, terutama hak atas Pusat dan Daerah. penyandang cacat, kelompok masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan pengungsi internal baik yang disebabkan oleh bencana maupun konflik. Peningkatan lapangan kerja dan perlindungan tenaga kerja serta berkurangnya keluhan pekerja. Meningkatnya standar hidup masyarakat. Peningkatan...

- 36 - Peningkatan upaya pemenuhan hak masyarakat atas pelayanan kesehatan, terutama bagi kelompok masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, korban bencana dan pengungsi internal baik yang disebabkan oleh bencana maupun konflik, kesehatan bayi, anak dan ibu hamil. Peningkatan upaya pemenuhan hak masyarakat atas tanah dan lahan penghidupannya, khususnya bagi petani dan nelayan. 2004-2009 Depkes dan instansi terkait di Pusat dan Daerah. Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. 2005-2009 BPN dan Pemda. Berkurangnya kasus sengketa tanah. Peningkatan...

- 37 - Peningkatan upaya pemenuhan hak atas 2004-2009 Depdiknas dan instansi pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat terkait di Pusat dan Daerah. yang hidup di bawah garis kemiskinan dan pengungsi internal baik yang disebabkan oleh bencana maupun konflik, dan hak pendidikan fungsional. Peningkatan upaya pemenuhan hak untuk 2005-2009 Depdiknas, Kementerian berpartisipasi dan berekspresi dalam kegiatan Kebudayaan dan Pariwisata kebudayaan, terutama bagi kelompok yang dan instansi terkait di Pusat mempunyai ciri budaya dan keyakinan tersendiri. dan Daerah. Berkurangnya tingkat buta aksara dan anak putus sekolah. Meningkatkan kebebasan untuk mengekspresikan budaya masing-masing. Peningkatan

- 38 - Peningkatan upaya sistem perkoperasian dalam 2004-2009 Meneg Koperasi dan UKM usaha meningkatkan taraf kehidupan serta instansi terkait di perekonomian rakyat serta usaha kecil dan Pusat dan Daerah. menengah. Peningkatan perlindungan kepada para pekerja 2004-2009 Depnakertrans dan instansi di sektor informal. terkait. Peningkatan pemenuhan atas hak pangan. 2004-2009 Departemen Pertanian dan instansi terkait. Meningkatnya jumlah koperasi dan UKM yang tangguh kuat dan mandiri. Berkurangnya keluhan pekerja sektor informal. Terpenuhinya hak atas pangan. 3. Penghapusan...

- 39-3. Penghapusan Penghapusan praktek segala bentuk diskriminasi 2004-2009 Depkeham dan Instansi praktek segala dalam penikmatan hak ekososbud dan hak sipol. terkait. bentuk Penghapusan diskriminasi atas dasar etnis, ras, 2004-2009 Depkeham dan Instansi diskriminasi. budaya dan agama terutama: terkait. 1. Pencatatan perkawinan bagi pemeluk agama dan keyakinan di luar 5 agama resmi. 2. SBKRI bagi ex-warga keturunan asing. Berkurangnya kasus diskriminasi. Berkurangnya kasus diskriminasi. 4. Perlindungan

- 40-4. Perlindungan Peningkatan upaya perlindungan kepada anak 2004-2009 Meneg Pemberdayaan terhadap Hak dari kejahatan memperdagangkan mereka Perempuan, Polri, Anak. dengan melaksanakan Rencana Aksi Nasional Depkeham dan instansi (RAN) Penghapusan Perdagangan Perempuan terkait di Pusat dan Daerah. dan Anak (PPPA). Peningkatan upaya khusus perlindungan anak 2004-2009 Meneg Pemberdayaan dari kejahatan exploitasi seksual dengan Perempuan, Polri, melaksanakan RAN Penghapusan Exploitasi Depkeham dan instansi Seksual Komersial Anak (PESKA). terkait di Pusat dan Daerah. Sesuai indikator dalam RAN PPPA. Sesuai indikator dalam RAN PESKA. Peningkatan...

- 41 - Peningkatan upaya perlindungan anak terhadap 2004-2009 Depag dan Meneg informasi dan tayangan adegan kekerasan dan Infokom. pornografi. Peningkatan pemenuhan hak anak untuk 2004-2009 Depdagri, Pemda dan mendapatkan akta kenal lahir. instansi terkait. Peningkatan upaya khusus perlindungan anak dari 2004-2009 Depnakertrans dan pemaksaan untuk melakukan pekerjaan yang instansi terkait di Pusat terburuk dengan melaksanakan RAN Penghapusan dan Daerah. Pekerjaan Terburuk bagi Anak (PPTA). Adanya RUU yang mengatur hal ini. Meningkatnya jumlah anak yang mempunyai akta kenal lahir. Sesuai dengan indikator dalam RAN PPTA. Peningkatan...

- 42 - Peningkatan upaya perlindungan anak yang 2004-2009 Depkeham dan instansi bermasalah dengan hukum. terkait. Peningkatan perlindungan anak dengan 2004-2009 Depsos dan instansi pembentukan Pusat Krisis Anak. terkait di Pusat dan Daerah. Peningkatan upaya untuk pemenuhan hak 2004-2009 Depdiknas, Depsos pengembangan diri anak, khususnya anak putus dan instansi terkait di sekolah dan anak cacat. Pusat dan Daerah. Berkurangnya anak yang dihukum/ditahan. Terbentuknya Pusat Krisis Anak. Tersedianya pendidikan dan pelatihan untuk semua anak putus sekolah dan anak cacat. 5. Perlindungan...

- 43-5. Perlindungan Peningkatan upaya perlindungan kepada perempuan 2004-2009 Meneg Pemberdayaan terhadap Hak dari kejahatan memperdagangkan mereka dengan Perempuan, Polri, Perempuan. melaksanakan Rencana Aksi Nasional (RAN) Kejaksaan Agung, Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak. Depkeham dan instansi terkait di Pusat dan Daerah. Peningkatan upaya pemenuhan Hak Reproduksi 2004-2009 Depkes, Meneg Pemberdayaan Perempuan termasuk kesehatan ibu hamil dan Perempuan dan melahirkan sesuai kesepakatan International instansi terkait di Pusat Conference on Population and Development (ICPD). dan Daerah. Sesuai dengan indikator dalam RAN PPPA. Menurunnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Peningkatan

- 44 - Peningkatan upaya untuk pemenuhan hak 2004-2009 Meneg Pemberdayaan perempuan untuk tidak diperlakukan secara Perempuan, Komnas diskriminatif. Perempuan dan instansi terkait di Pusat dan Daerah. Peningkatan akses pendidikan dan ekonomi 2004-2009 Meneg Pemberdayaan keluarga bagi perempuan. Perempuan, Depdiknas dan instansi terkait. Berkurangnya kasus diskriminatif terhadap perempuan. Meningkatnya akses pendidikan dan ekonomi bagi perempuan. Peningkatan...

- 45 - Peningkatan penghapusan bentuk kekerasan 2004-2009 Meneg Pemberdayaan terhadap perempuan dan penghapusan eksploitasi Perempuan, Depdiknas pekerja sex komersial. dan instansi terkait. Peningkatan upaya penghapusan pemanfaatan 2004-2009 Meneg Pemberdayaan perempuan sebagai pengedar narkotika. Perempuan, Depdiknas dan instansi terkait. 6. Perlindungan hak Peningkatan upaya perlindungan hak kelompok 2004-2009 Depnakertrans, Depsos kelompok rentan Buruh Migran Indonesia (TKI), antara lain dengan dan instansi terkait. lainnya. mengusahakan perjanjian bilateral dengan negara penerima TKI dan perbaikan sistem penanganan. Berkurangnya kasus kekerasan kepada perempuan. Berkurangnya kasus peredaran narkotika oleh perempuan. Berkurangnya kasus yang terkait dengan TKI. Peningkatan...

- 46 - Peningkatan upaya perlindungan hak masyarakat 2004-2009 Depsos dan instansi Adat, Penderita HIV dan kelompok Minoritas terkait di Pusat dan lainnya. Daerah. Peningkatan upaya perlindungan kepada 2004-2009 Kantor Menko Kesra, Penyandang cacat dengan melaksanakan Rencana Depsos dan instansi Aksi Nasional (RAN) Perlindungan Penyandang terkait di Pusat dan Cacat. Daerah. Berkurangnya pengaduan masyarakat adat, penderita HIV dan minoritas lainnya. Sesuai indikator dalam Rencana Aksi Nasional ini. Peningkatan

- 47 - Peningkatan upaya perlindungan kepada lanjut 2005-2009 Kantor Menko Kesra, usia dengan melaksanakan Rencana Aksi Depsos dan instansi Nasional (RAN) Perlindungan Lanjut Usia. terkait di Pusat dan Daerah. Peningkatan upaya perlindungan dan pemenuhan 2004-2009 Kantor Menko Kesra, Hak Pengungsi Internal (internally displaced Depsos dan instansi person). terkait di Pusat dan Daerah. Peningkatan upaya perlindungan Hak Tahanan 2004-2009 Polri, Kejaksaan Agung dan Narapidana. dan Depkeham. Sesuai indikator dalam Rencana Aksi Nasional ini. Terpenuhinya hak dasar yang diperlukan bagi pengungsi internal. Terpenuhinya hak dasar para tahanan dan narapidana. 7. Penyelesaian

- 48-7. Penyelesaian kasuskasus Peningkatan upaya penyelesaian kasus-kasus 2004-2009 Komnas HAM, pelanggaran pelanggaran HAM Berat (Kejahatan genocida dan Kejaksaan Agung dan HAM berat. kejahatan terhadap kemanusiaan) melalui instansi terkait. Pengadilan HAM. Peningkatan pengembangan standar operasional 2004-2009 Komnas HAM, pembuktian (SOP) untuk pelanggaran HAM berat. Kejaksaan Agung dan instansi terkait. Terselenggaranya pengadilan kasus-kasus terhadap pelanggaran HAM berat yang berkasnya telah selesai. Tersusunnya SOP untuk dimasukkan dalam RUU perubahan Undang-undang tentang Pengadilan HAM. Pembentukan...

- 49 - Pembentukan Komisi Kebenaran dan 2004-2009 Depkeham dan instansi Rekonsiliasi sebagai sarana penyelesaian kasus terkait. pelanggaran HAM berat. Adanya Undang-undang KKR dan terbentuknya KKR. F. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN 1. Meningkatkan koordinasi dalam pemantauan, Mengembangkan suatu sistem/mekanisme untuk memantau dan mengevaluasi penerapan norma dan standar HAM di Indonesia. 2004 Panitia Nasional. Terbentuknya mekanisme pemantauan, evaluasi dan pelaporan dengan jelas. evaluasi...

- 50 - evaluasi dan pelaporan mengenai situasi HAM di Indonesia. Pertemuan tahunan nasional mengenai evaluasi hasil-hasil studi mengenai pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia. 2004-2009 Panitia Nasional. Terselenggaranya pertemuan tahunan yang menghasilkan laporan tahunan pelaksanaan RANHAM. Publikasi laporan tahunan pelaksanaan RANHAM. 2004-2009 Panitia Nasional. Terpublikasikannya Pembentukan Database mengenai HAM, termasuk yang berkaitan dengan program RANHAM. laporan tahunan pelaksanaan RANHAM. 2004 Panitia Nasional. Tersedianya data tentang HAM. Evaluasi...

- 51-2. Penyusunan laporan pelaksanaan instrumen HAM internasional yang telah diratifikasi ke badan PBB. Evaluasi Pelaksanaan RANHAM 2004-2009. 2004-2009 Terlaksananya RANHAM Persiapan pembuatan laporan berkala kepada badan pengawas treaty PBB, mengenai pelaksanaan instrumen HAM international yang telah diratifikasi. Penetapan prioritas pelaporan ke Badan PBB dalam periode 5 tahun: - Laporan pelaksanaan CERD - Laporan pelaksanaan CEDAW 2004-2009 Departemen Luar Negeri dan instansi terkait. 2004-2009 Departemen Luar Negeri dan instansi terkait. dengan baik. Tersusunnya laporan tentang instrumen HAM yang telah diratifikasi tepat waktu. Tersusunnya laporan ke Badan PBB. - Laporan...

- 52 - - Laporan pelaksanaan CRC - Laporan pelaksanaan CAT - Laporan pelaksanaan CCPR - Laporan pelaksanaan CESCR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

- 52 - - Laporan pelaksanaan CRC - Laporan pelaksanaan CAT - Laporan pelaksanaan CCPR - Laporan pelaksanaan CESCR Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Ttd. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Edy Sudibyo