KESEHATAN MENTAL. Oleh : Isti Yuni Purwanti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Efektivitas Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Pattimura Ambon

Mira Kania Wardhani, 2 Makmuroh Sri Rahayu, 3 Dewi Rosiana

PERAN MINAT DALAM BIDANG KERJA SOCIAL SERVICE

Jahoda (Ihrom, 2008), batasan lebih luas Kesehatan mental mencakup : 1) sikap kepribadian yang baik terhadap diri sendiri, kemampuan mengenali diri

KONSEP KESEHATAN MENTAL LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

Dra. Sri Hastuti Handayani, M.Si

Pengantar Psikologi Abnormal

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI ANAK DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

Penyesuaian Diri LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

KESEHATAN MENTAL. SURYANTO, M.Kes.

SILABUS JUDUL MATA KULIAH : KESEHATAN MENTAL NOMOR KODE/SKS : / 2 SKS SEMESTER : 5 DOSEN :

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dimaksud adalah lingkungan sosial yang berisi individu-individu yang

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keberadaan orang lain dalam hidupnya. Dorongan atau motif sosial pada manusia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

PROPOSAL. Tes Kesehatan Mental Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memiliki hak untuk dapat hidup sehat. Karena kesehatan

Theories And Intervention

BAB II TINJAUAN TEORI

PROPOSAL. Tes Kesehatan Mental Indonesia Versi dewasa

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat beradaptasi dengan baik maka ia akan memiliki kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius. Kesehatan jiwa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

Perkembangan Sepanjang Hayat

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

Adaptasi adalah suatu cara penyesuaian yang berorientasi pada togas (task oriented).

Seorang wanita yang mengalami kesulitan tidur dan kehilangan konsentrasi setelah kematian suaminya. Seorang wanita muda mencoba memanjakan dirinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu sama

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KONSEP NORMAL & ABNORMAL

CHAPTER EIGHT Emotional Determinants. (Personality Development, Elizabeth B. Hurlock)

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Weiten & Lloyd (2006) menyebutkan bahwa personal adjustment adalah

Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)

Kesehatan Mental. Pengantar Kesehatan Mental. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB II KERANGKA TEORETIK PENYESUAIAN DIRI DAN BIMBINGAN KELOMPOK. Dalam bab ini diuraikan tentang definisi penyesuaian diri, karakteristik

BAB II LANDASAN TEORI. pada lingkungannya (Sunarto dan Hartono, 2008). Penyesuaian merupakan

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

kesehatan fisik-jiwa-ruhani dan secara lebih rinci, normal dan abnormal dibahas dalam psikologi kesehatan Islami. Di dalam psikologi kesehatan

Ciri dan Watak Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat mencukupi segala kebutuhannya hanya dengan. mengandalkan kemampuannya sendiri, melainkan kebutuhan manusia akan

Kesehatan Mental. Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

Psikoanalisa. CG. Jung

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA AKSELERASI. Widanti Mahendrani 1) 2)

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga kesejahteraan sosial yang mempunyai kewajiban untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

BAB II KAJIAN TEORITIS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

NORMAL, ABNORMAL, KLASIFIKASINYA DALAM PSIKOLOGI KLINIS

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MELAYANI PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH ROEMANI SEMARANG. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Mellyarti Syarif. Pelayanan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Terhadap Pasien. Disertasi. Kementrian Agama RI. Jakarta hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi. Terjadi pada usia kurang lebih lima

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS

BABI PENDAHULUAN. kehidupan individu selalu dan tidak lepas dari masalah yang ada sehingga kadangkala

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

Psikologi Konseling. Pengertian, Tujuan, Proses, dan Karakteristik Konselor. Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah orang dengan gangguan skizofrenia dewasa ini semakin. terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Nugroho. T, 2010: 94) Aquired Immune Deficiency Syndrome

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyandang tuna rungu adalah bagian dari kesatuan masyarakat Karena

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi. Melalui interaksi ini manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mental dalam beberapa hal disebut perilaku abnormal (abnormal behavior). Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan berlangsung terus-menerus sepanjang kehidupan. Hal demikian

PENYESUAIAN DIRI Oleh : Weny Hastuti,S.Kep. Abstrak :

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan sangat berpengaruh pada minat konsumen untuk memilih dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Diri. dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. yang lain untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan secara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disebut dengan Anak laur biasa yaitu anak yang memiliki

Transkripsi:

KESEHATAN MENTAL Oleh : Isti Yuni Purwanti

Beberapa definisi kesehatan mental : Terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa dan dari gejalagejala penyakit jiwa Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain, dengan masyarakat dan dengan lingkungan dimana ia tinggal Keadaan dimana segenap potensi diri individu berhasil diaktualisasikan

Kesimpulan tentang definisi kesehatan mental : Terwujudnya keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa, serta kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya (Zakiyah Darojah, 1975)

Normal behavior, ciri-cirinya : Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan Mampu merubah perilakunya melalui proses belajar Mampu melihat suatu perilaku dengan sebab dan akibatnya Mampu membedakan antara impian dan kenyataan Mempunyai orientasi waktu, tempat dan ruang serta mengerti tentang situasi dan lingkungan yang dihadapi

Neurotic behavior, ciri-cirinya : Kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru (tuntutan realitas) atau tidak adaptable Lebih cenderung mengekspresikan perilaku yang tidak disadari Masih memiliki orientasi yang cukup terhadap ruang, waktu, tempat dan orang lain tetapi tidak memiliki insight/ kesadaran terhadap perilakunya dan tidak bisa merubahnya Sebagian besar ucpannya adalah tentang mimpi-mimpi yang sangat berarti

Psychotic behavior, ciri-cirinya : Tingkah laku yang mengacau/ menganggu orang lain Pikiran dan perkataan yang meloncat-loncat (flight of idea) Disorientasi ruang, waktu dan tempat akibatnya tidak bisa membedakan antara mimpi dan realita, tidak mempunyai kesadaran dalam perilakunya Orang psychotic, tidak bisa sembuh secara total hanya bisa sembuh secara sosial

Tujuan mempelajari kesehatan mental : Memahami makna kesehatan mental dan faktor-faktor penyebabnya Memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental Memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masyarakat Memiliki sikap proaktif dan mampu memanfaatkan berbagai sumber daya dalam upaya penanganan kesehatan mental Meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental

Sasaran dalam kesehatan mental : Sasaran utamanya adalah masyarakat Masyarakat umum, masyarakat yang sehat & yang tidak beresiko sakit Masyarakat dalam kelompok resiko sakit Kelompok masyarakat yang mengalami gangguan Kelompok masyarakat yang mengalami kecacatan

Hubungan kesehatan mental dengan bidang ilmu lain Ilmu kedokteran Psikologi Sosio-antopologi Ilmu pendidikan Disiplin ilmu lain (ekonomi, biologi, agama, dll)

abnormal 14 11 SKEMA HUBUNGAN KESEHATAN MENTAL 12 subnormal 1 supernormal 5 N e u r o t i k Berkemampuan kurang (tuna grahita) Kesulitan kepribadian 10 Lamban 17 6 7 Unggul (berkemampuan) Di atas ratarata 16 Rata-rata N O R M A L Penyesuaian diri bagus Salah suai ringan Aneh (eksen trik) 9 8 2 3 P s i k o t i k 15 Salah suai berat P s i k o p a t i k 4 13 patologik

Kriteria fungsi psikologis yang sehat Menerima diri secara penuh (mencintai & menghargai diri), but not selfobsessed Memahami diri sendiri Percaya diri, kontrol diri, sehingga menjadi mandiri, asertif, self efficacy Persepsi yang jernih terhadap realitas Keberanian & ketahanan mental Keseimbangan & fleksibilitas Menyukai orang lain Menghargai kehidupan Memiliki tujuan hidup

Kriteria jiwa yang sehat menurut WHO Mampu belajar dari pengalaman Mudah beradaptasi Lebih senang memberi daripada menerima Lebih senang menolong daripada ditolong Mempunyai rasa kasih sayang Memperoleh kesenangan dari hasil usahanya Menerima kekecawaan untuk dipakai sebagai pengalaman Positive thinking

Karakteristik Penyesuaian Normal (Schneiders, 1964) : Absence of excessive emotionality Absence of psychological mechanism Absence of the sense of personal frustration Rational deliberation & self direction Ability to learn Utilization of past experience Realistic, objective attitude

Penyesuaian diri (adjustment) Sebagai suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhankebutuhan dan mengatasi ketegangan, frustrasi dan konflik dengan memperhatikan norma yang ada. (Schneiders, 1964)

Klasifikasi penyesuaian diri : Gejala masalah, meliputi : neurotik psikotik, psikopatik Jenis kualitas respon, meliputi : penyesuaian yang normal & penyesuaian yang menyimpang Jenis masalah, meliputi : personal, sosial, keluarga, akademik, vokasional, marital

Kaitan antara kesehatan mental dengan penyesuaian diri Kesehatan mental merupakan kunci dari penyesuaian diri yang sehat Kesehatan mental merupakan bagian integral dari proses adjustment secara keseluruhan Kualitas mental yang sehat merupakan fundament yang penting bagi good adjustment

Penyesuaian diri yang menyimpang (maladjustment) Proses pemenuhan kebutuhan atau upaya pemecahan masalah dengan cara-cara yang tidak wajar atau bertentangan dengan norma yang ada

Kriteria fungsi psikologis yang tidak sehat : Perasaan tidak nyaman (inadequacy) Perasaan tidak aman (insecurity) Kurang percaya diri Kurang memahami diri Kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial Ketidakmatangan emosi Kepribadiannya terganggu Mengalami patologi dalam struktur sistem syaraf (Thorpe)