BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis karena anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino

kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit 2004) dan Friedman (1998) mendefenisikan bahwa keluarga adalah kumpulan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global

BAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Leukemia adalah kanker yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dimana kanker tersebut tumbuh dan tipe dari sel kanker tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi fisiologis dan psikososial secara bertahap. Setiap tahap psikososial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. kematian akibat kanker yang sangat tinggi. Berdasarkan laporan World Health

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Sakit kritis adalah kejadian tiba-tiba dan tidak diharapkan serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis, yang berarti dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatankegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan optimal, baik komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008; American Cancer. sisanya sebagian besar AML (Rudolph, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat dicapai melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. (12%) wanita di Amerika akan mengembangkan kanker payudara infasif selama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan tidak terkendali (Diananda, 2009). Kanker menjadi penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sindroma akibat Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) atau yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi kesehatan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat berarti dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur tahun (Bland,

BAB I PENDAHULUAN. TBC, AIDS, leukemia, dan sebagainya (Fitria, 2010). ketakutan, ansietas, kesedihan yang menyeluruh (Potter & Perry, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun

PENGALAMAN PASIEN YANG MENDERITA KANKER PAYUDARA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lampiran 1. JADWAL TENTATIF PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. deskriminasi meningkatkan risiko terjadinya gangguan jiwa (Suliswati, 2005).

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I. Pendahuluan. cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Kanker adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat manusia akan dapat melakukan segala sesuatu secara optimal. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. individu dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan periode dalam kehidupan yang dimulai pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan menimbulkan krisis pada kehidupannya. Anak akan mengalami stres akibat perubahan, baik terhadap status kesehatannya maupun lingkungan sehari-hari dan anak mengalami keterbatasan dalam mekanisme koping untuk mengatasi masalah maupun kejadian yang bersifat menekan. Kanker dapat menyerang semua orang tanpa memandang golongan umur, termasuk anak-anak. Kanker pada anak dapat terjadi sejak bayi lahir dan timbul di berbagai organ tubuh, karena kanker merupakan penyakit yang diakibat oleh pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar kebagian tubuh lain sehingga dapat menyebabkan kematian. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, penderita kanker bertambah 6,25 juta per tahun di seluruh dunia. Di Indonesia diperkirakan 2-4% dari keseluruhan penyakit kanker menyerang anak-anak dan mengakibatkan sekitar 10% kematian. Kanker yang umumnya menyerang anak-anak adalah leukemia dengan jumlah penderita sekitar 25 sampai 30% dari seluruh jenis kanker yang diderita semua anak di Indonesia, selanjutnya kanker retinoblastoma (kanker retina mata), limfoma (kanker kelenjar getah bening), neuroblastoma (kanker saraf), kanker ginjal (tumor Wilms),

rabdomiosarkoma (kanker otot lurik), serta kanker tulang (osteosarkoma) ( Tehuteru, 2012) Pada saat ini cara pengobatan kanker dapat terdiri dari pembedahan (operasi), radiasi, kemoterapi, immunoterapi dan terapi gen. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker dan diberikan secara sistemik dan manfaat kemoterapi selain sebagai pengobatan, juga sebagai kontrol untuk menghambat perkembangan kanker agar tidak membesar serta bertujuan untuk mengurangi gejala nyeri yang timbul (Smeltzer, 2001) Kecemasan adalah keadaan yang tidak mengenakan dan tidak merasa nyaman yang terjadi dikehidupan sehari-hari yang juga dapat terjadi pada seseorang dalam menjalani kemoterapi. Rasa cemas anak akan mempengaruhi respon anak terhadap penaganan medis. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Haase d & Phillips (2004) anak dengan kanker dapat menimbulkan stress ketika anak dengan kanker mengalami keterasingan, perubahan dalam penampilan fisik, pengalaman menghadapi kematian, serta rasa sakit yang umum dirasakan dan ketidaknyamanan selama pengobatan. Ketidaknyamanan selama pengobatan terutama disebabkan pengalaman yang menyakitkan dengan petugas, prosedur tindakan keperawatan, diagnostik dan terapi (Rasmun, 2004). Selain itu, anak merasa sedih karena lingkungan menganggap mereka telah kehilangan kesehatan dan kebebasan sebagai anak normal. Anak yang tidak sepenuhnya memahami penyakit dan proses pengobatan yang mereka jalani, memiliki reaksi negative terhadap

pengobatan seperti temperamen, menarik diri, perilaku tidak kooperatif selama pengobatan. Anak juga akan terganggu proses tugas perkembangannya yang disebabkan oleh karena harus dirawat di rumah sakit. Perawatan anak di rumah sakit memaksa anak berpisah dengan lingkungan yang dicintainya yaitu keluarga dan kelompok sosialnya, merasa tidak aman dan kemandiriannya terlambat. Kehilangan kontrol juga terjadi akibat dirawat dirumah sakit karena adanya pembatasan aktivitas. Pada umumnya kecemasan yang dirasakan bercampur dengan suasana hati lainnya berupa ketidakpastian, ancaman terhadap kelangsungan hidup dan kemungkinanan cacat atau kehilangan fungsi tubuh (Jong, 2004). Kehidupan anak juga sangat ditentukan keberadaan bentuk dukungan dari keluarga. Ketika keluarga tahu bahwa anaknya menderita kanker maka keluarga tidak dapat melepaskan diri dari keterlibatan dalam menghadapi penderitaan ini sehingga keluarga sangat diperlukan dalam dukungannya terhadap perawatan terhadap anak kanker terutama dalam menjalani kemoterapi. Dukungan keluarga dapat memberikan rasa senang, rasa aman, rasa nyaman dan mendapat dukungan emosional yang akan mempengaruhi kesehatan jiwa (Setiadi, 2008). Dukungan keluarga sangat diperlukan sehingga dapat membantu menurunkan kecemasan anak, meningkatkan semangat hidup anak untuk tetap menjalani pengobatan kemoterapi Menurut penelitian yang dilakukan Mariasima (2011) peran keluarga sangat penting, pihak keluarga yang penuh pengertian dan kooperatif dengan pihak perawatan dan memberikan dorongan moril penuh kepada anak akan

banyak membantu dalam penatalaksanaan penderita kanker. Keluarga memainkan suatu peran bersifat mendukung selama penyembuhan dan pemulihan pada anak melalui sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anak yang sakit. Dukungan keluarga sangat diperlukan dalam memotivasi anak selama perawatan dan pengobatan, selain itu Sarason (1986) dalam Christine (2010) menyatakan bahwa dukungan dari keluarga adalah sumber dukungan sosial yang paling tinggi. Saat pasien yakin bahwa mereka mempunyai keluarga yang mendukung maka keyakinan akan kemampuan mengatasi kecemasan yang dialaminya akan meningkat yang dapat meredakan dan mengatasi tekanan yang dirasakannya. Pada saat melakukan observasi kunjungan ke RSUP H.Adam Malik bahwa pada anak yang dirawat inap dalam menjalankan kemoterapi menimbulkan cemas selain berpisah dari keluarga juga menambah stres bagi anak karena kemoterapi lebih banyak menimbulkan efek samping yang ditimbulkan antara lain hilang selera makan, lemas, mual, muntah, gangguan pencernaan, sariawan, rambut rontok, selain itu masih banyak anak yang merasa cemas saat akan menjalankan kemoterapi karena tidak mendapat dukungan dari keluarga. Untuk itu, dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh anak yang akan menjalankan kemoterapi. Dalam hal ini maka peneliti tertarik untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga terhadap respon cemas anak usia sekolah yang menderita kanker dalam menjalani kemoterai di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2013.

1.2 Pertanyaan Penelitian Bagaimana hubungan dukungan keluarga terhadap respon cemas anak usia sekolah yang menderita kanker dalam menjalani kemoterapi di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2013 1.3 Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini hipotesa yang dibuat adalah hipotesa kerja (hipotesa alternatif) yaitu ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap respon cemas anak usia sekolah dalam menjalani kemoterapi di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2013 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga terhadap respon cemas anak usia sekolah yang menderita kanker dalam menjalani kemoterapi di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2013 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi dukungan keluarga pada anak usia sekolah yang menderita kanker dalam menjalani kemoterapi di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2013. 2. Mengidentifikasi respon cemas pada anak usia sekolah yang menderita kanker dalam menjalani kemoterapi di RSUP.H.Adam Malik Medan Tahun 2013

3. Mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga terhadap respon cemas anak usia sekolah yang menderita kanker dalam menjalani kemoterapi di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2013 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Praktek Keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan perawat dalam memberikan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi respon cemas pada anak dengan memfasilitasi keluarga dalam memberikan dukungan bagi anak sebelum menjalankan kemoterapi. 1.5.2 Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi yang berguna bagi para pembaca untuk meningkatkan mutu pendidikan keperawatan anak sehingga masalah psikologis dapat teratasi yang dapat membantu proses penyembuhan. 1.5.3 Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wawasan peneliti sehingga menjadi masukan pentingnya dukungan keluarga dalam setiap intervensi keperawatan yang dilakukan pada anak dalam menjalani kemoterapi dan dapat mengurangi rasa cemas pada anak.