Fisika EBTANAS Tahun 1991

dokumen-dokumen yang mirip
ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991

Fisika EBTANAS Tahun 1996

LATIHAN UJIAN NASIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

Copyright all right reserved

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

Fisika EBTANAS Tahun 1992

Fisika EBTANAS Tahun 1994

UN SMA IPA 2009 Fisika

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UN SMA IPA 2008 Fisika

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

Mata Pelajaran : FISIKA

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

PAKET UJIAN NASIONAL Pelajaran : FISIKA Waktu : 120 Menit

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

UJIAN NASIONAL TP 2008/2009

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN PRA UJIAN NASIONAL KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

UN SMA IPA 2008 Fisika

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN PRA UJIAN NASIONAL KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH (2011/2012) Sman 8 pekanbaru

2. Sebuah partikel bergerak lurus ke timur sejauh 3 cm kemudian belok ke utara dengan sudut 37 o dari arah timur sejauh 5 cm. Jika sin 37 o = 3 5

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.

UN SMA IPA Fisika 2015

1. Pengukuran tebal sebuah logam dengan jangka sorong ditunjukkan 2,79 cm,ditentikan gambar yang benar adalah. A

Fisika EBTANAS Tahun 1986

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

UN SMA IPA 2008 Fisika

Fisika EBTANAS Tahun 2001

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN PRA UJIAN NASIONAL KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

2. Tiga buah gaya setitik tangkap, besar dan arahnya seperti pada gambar di bawah ini.

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE. Mata pelajaran : MATEMATIKA Hari/Tanggal : / 2013

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

Fisika EBTANAS Tahun 2000

PERSIAPAN UJIAN AKHIR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 LEMBAR SOAL. Mata Pelajaran : Fisika. Kelas/Program : IPA.

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

FISIKA SMA MODUL. Tim Akademik - PT Rezeki Lancar Terus

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN PRA UJIAN NASIONAL KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993

UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SMA Hari :... Tanggal :.../.../2008. Mulai :... Selesai :...

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

UN SMA IPA 2011 Fisika

PAKET SOAL 1 TRY OUT UN 2014

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2009

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Fisika EBTANAS Tahun 1998

1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai...

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1992

SIMAK UI 2013 Fisika. Kode Soal 01.

UN SMA IPA 2013 Fisika

drimbajoe.wordpress.com

Fisika EBTANAS Tahun 1993

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN PRA UJIAN NASIONAL KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Fisika UMPTN Tahun 1986

C15 FISIKA SMA/MA IPA

2 A (C) - (D) - (E) -

Antiremed Kelas 12 Fisika

Fisika EBTANAS Tahun 1997

Hak Cipta 2014 Penerbit Erlangga

Latihan Soal UN Fisika SMA. 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 C. ML-1T-2 D. ML2 T-2 E. ML-2T-2

2. Seorang siswa berlari di sebuah lapangan seperti pada gambar berikut ini.

PREDIKSI 4. bergerak konstan selama 2 sekon. Grafik kecepatan terhadap t dari perjalanan orang tersebut yang benar adalah..

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

drimbajoe.wordpress.com 1

C13 1 FISIKA SMA/MA IPA

B. E. 3. Tiga benda mengalami gerak lurus berubah beraturan selama 4 sekon dengan data dibawah. Benda Kecepatan awal (m/s) Perpindahan(m)

Benda akan berhenti setelah bergerak selama... A. 4 sekon B. 5 sekon C. 8 sekon D. 10 sekon E. 20 sekon

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL 2010 FISIKA

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

TRY OUT I. Tahun Pelajaran 2011/2012 KABUPATEN LOMBOK TIMUR. Kamis, 8 Pebruari Pukul. Kode Soal : Mata Pelajaran: FISIKA.

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

UJIAN NASIONAL TAHUN 2010

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran


UN SMA IPA Prediksi 2 UN SMA IPA Fisika

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

PELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1)

Transkripsi:

Fisika EBTNS Tahun 99 EBTNS-9-0 Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal. Setelah detik benda sampai di tanah (g = 0 m s ). Tinggi menara tersebut. 40 m B. 5 m C. 0 m D. 5 m E. 0 m B. L t E. L t C. L t EBTNS-9-0 Tabel berikut menggambarkan hasil percobaan pengukuran suhu fluida dengan termometer dan termometer B Pembacaan Termometer No. Fluida B X 0 o 0 o Y 00 o 0 o 3 60 o T Nilai t dalam tabel tersebut adalah. 40 o B. 50 o C. 6 o D. 7 o E. 80 o EBTNS-9-03 Dua buah bola dan B massa dan suhunya yaitu 6 0 kg dan 0 o C (kalor jenis bola adalah 4,7 0 J kg K dan kalor jenis B adalah,3 0 J kg K ). Jika kedua bola dimasukkan ke dalam air hingga keduanya mempunyai suhu akhir 70 o C, maka selisih kalor yang diserap kedua bola tersebut adalah. 88 joule B. 600 joule C. 70 joule D..008 joule E..40 joule EBTNS-9-04 Dari pemanasan batang besi yang panjangnya meter di dapatkan data seperti dalam tabel. No. t L t 00 o C,000 m 00 o C,005 m 3 300 o C,0030 m 4 400 o C,0035 m 5 500 o C,0050 m Grafik yang menunjukkan hubungan panjang besi (Lt) dengan temperatur cenderung seperti. L t D. L t EBTNS-9-05 Dalam suatu percobaan untuk menentukan grafik hubungan hambatan () dengan luas penampang kawat () digunakan beberapa kawat yang berbeda luas penam-pangnya tetapi hambatan jenis (ρ) dan panjangnya (l) sama. Hubungan antara dan cenderung membentuk grafik seperti. D. B. E. C. EBTNS-9-06 Berdasarkan gambar di bawah, kuat arus yang melewati hambatan 0 ohm adalah 40 60 80 CTU DY 0 00 00 m 0Ω. 0,06 B. 0,8 C. 0,4 D. 60,00 E. 40,00

EBTNS-9-07 Jika g = 0 m, maka besarnya gaya yang mempengaruhi ayunan pada kedudukan seperti gambar di samping adalah. 0, N B.,9 N C.,0 N 50 cm D. 0,0 N E. 00,0 N m=00 gr 5 cm EBTNS-9-08 Balok dan B bergerak dengan kecepatan seperti tampak pada gambar. ntara balok dan lantai timbul gaya gesekan f dan antara balok dan B timbul gaya gesekan f. rah gaya gesekan yang bekerja pada balok adalah EBTNS-9-0 Seorang penumpang naik perahu yang bergerak dengan kecepatan 4 m s. Massa perahu dan orang masingmasing 00 kg dan 50 kg. Pada suatu saat orang tadi meloncat dari perahu dengan kecepatan 8 m s searah gerak perahu, maka kecepatan perahu sesaat setelah orang tadi meloncat adalah. m s B. m s C. 3 m s D. 4 m s E. 6 m s EBTNS-9- F B V B V f f ke kanan ke kiri B ke kiri ke kiri C ke kanan ke kanan D ke kiri ke kanan E ke kanan ke samping EBTNS-9-09 Dari percobaan elastisitas diperoleh data seperti tabel di bawah ini. Grafik yang menunjukkan hubungan antara perubahan beban ( F) dengan pertambahan panjang () cenderung seperti F (N) 5,5 0 3 5 3,7 0 4,. F D. F B. F E. F C. F Sebuah bola (m = 0 kg) berada di atas meja licin yang tingginya 0 m. Pada benda bekerja gaya F yang besarnya 5 N selama detik. Bola bergerak sampai di B dan akhirnya jatuh di lantai (C). Jika percepatan gravitasi 0 m s, maka kecepatan bola (V C ) pada saat jatuh di lantai adalah. 5,0 m s B.,5 m s C. 0,0 m s D. 5,0 m s E. 5 4 m s EBTNS-9- B C G D F H Dua titik yang mempunyai fase sama ialah. dan C B. B dan G C. B dan D D. C dan G E. G dan H EBTNS-9-3 ntensitas bunyi sebuah sumber pada jarak meter adalah watt m. Jika detektor (alat ukur) intensitas di geser sehingga intensitas menjadi watt m dan =,4, maka jarak pergeseran detektor adalah. 0,5 meter B. 0,4 meter C. 0,50 meter D. 0,75 meter E.,4 meter E

EBTNS-9-4 h = 80 cm Pada gambar di atas air mengalir dalam venturimeter. Jika g = 0 m s, luas penampang dan masingmasing 5 cm dan 3 cm, maka kecepatan air (V ) yang masuk venturimeter adalah. 3 m s B. 4 m s C. 5 m s D. 9 m s E. 5 m s EBTNS-9-5 Percobaan pada sebuah cermin cembung dihasilkan grafik hubungan antara dan s s' ` seperti pada gambar di ba wah (s = jarak benda, s = jarak bayangan). Dari grafik tersebut, agar lensa dapat menghasilkan bayangan nyata pada jarak 0 cm, obyek harus diletakkan di muka lensa pada jarak s (cm ). 3 cm 0, B. 5 cm C. 7 cm D. 8 cm s ' ) E. 0 cm 0 0, EBTNS-9-6 Jika bendera berwarna merah disinari dengan lampu berwarna hijau, maka akan tampak berwarna. hijau B. merah C. hitam D. kuning E. magenta EBTNS-9-7 Jika seberkas cahaya monokromatis diarahkan pada sebuah kisi yang mempunyai 0 4 garis/cm, garis terang per tama terjadi pada sudut deviasi 30 o, maka panjang gelom bang cahaya yang dipakai adalah..000 Å B..000 Å C. 3.000 Å D. 4.000 Å E. 5.000 Å EBTNS-9-8 Suatu gas ideal dipanaskan dalam ruang tertutup sehing-ga kecepatan rata-rata partikel gas menjadi dua kali lipat kecepatan mula-mula. Jika suhu mula-mula 7 o C, maka suhu akhir gas tersebut adalah. 7 o C B. 54 o C C. 97 o C D..00 o C E..473 o C EBTNS-9-9 Dibawah ini adalah diagram arus sejumlah mesin kalor T = 300 K T = 400 K T = 500 K T = 00 K T = 300 K T = 400 K () () (3) T = 600 K T = 700 K T = 500 K T = 600 K (4) (5) Dari kelima diagram arus mesin kalor tersebut di atas yang memiliki effisiensi paling besar adalah diagram arus pada gambar ke. () B. () C. (3) D. (4) E. (5) EBTNS-9-0 Gambar di bawah ini adalah bola dan bola B yang sama besar, memiliki muatan sama dan sejenis. Titik yang kuat medannya nol adalah. P Q B. Q C. S T D. S E. T P B 6 cm 6 cm 6 cm

EBTNS-9- Tabel di bawah ini adalah tabel dari 5 kapasitor dengan lambang luas keping, jarak keping d dan tetapan dielektrikum udara K 0. Di antara 5 kapasitor tersebut yang kapasitasnya terbesar adalah Luas Jarak keping Dielektrikum d Ko B d Ko C d Ko D d 3 Ko E EBTNS-9- d 4 Ko 9 N N Di atas ini adalah sebuah sistem yang menggunakan sebuah katrol dan buah beban. Jika gesekan katrol diabaikan, maka tegangan tali T pada keadaan seimbang adalah. 3 N B. 9 N C. N D. 5 N E. N EBTNS-9-3 Kegiatan-kegiatan untuk mementukan titik berat sepotong karton yang bentuknya tidak beraturan adalah sebagai berikut B C. menggantungkan karton beserta benang berbeban di lubang. menggantung karton beserta benang berbeban di lubang B 3. membuat garis a melalui berimpit dengan benang berbeban 4. membuat garis b melalui B berimpit dengan benang berbeban 5. menentukan titik berat karton yaitu titik potong garis a dan b Urutan kegiatan yang benar agar titik berat karton dapat ditentukan adalah.,, 3, 4, 5 B., 3, 4, 5, C. 3, 4, 5,, D. 3, 4,,, 5 E., 4,, 3,5 EBTNS-9-4 pabila pada gambar di bawah saklar ditutup, maka kutub Utara jarum kompas akan berputar ke arah atas S. Timur T B B. Selatan C. Barat U D. tas bawah E. bawah EBTNS-9-5 Bila sepotong kawat yang vertikal digerakkan ke arah Selatan memotong tegak lurus garis-garis gaya magnet homogen yang arahnya ke Timur, maka dalam kawat timbul GGL nduksi yang menghasilkan arus induksi dengan arah. ke Utara B. ke Barat C. ke Selatan D. ke bawah E. ke atas EBTNS-9-6 Pada saat tegangan sesaat = tegangan maksimumnya, maka posisi penampang bidang kumparan altena- tor membentuk sudut. 0 o B. 30 o C. 45 o D. 60 o E. 90 o EBTNS-9-7 Sebuah solenoida yang mempunyai 500 lilitan, dialiri arus searah sehingga timbul fluks magnet sebesar. 0 3 weber. Jika induktansi solenoida 0,4 henry maka arus yang mengalir besarnya. 0,5 ampere B.,5 ampere C. ampere D.,5 ampere E. 5 ampere EBTNS-9-8 Tegangan suatu sumber C tampak pada layar osiloskop seperti gambar di bawah. Tombol tegangan pada osiloskop menunjuk pada posisi 50 V/skala. Jika =,4 dan tegangan tersebut diukur dengan voltmeter C, hasilnya adalah. 4,8 volt B. 35,7 volt C. 50 volt D. 4,8 volt E. 00 volt

EBTNS-9-9 Grafik berikut ini yang menggambarkan hubungan dan V terhatap t untuk induktor yang dialiri arus adalah. D. V V B. V E. V C. EBTNS-9-30 Penunjukkan amperemeter = m dan penunjukkan voltmeter V = 0 volt. Berarti frekuensi arus C dalam rangkaian tersebut adalah. 5 H V B. 50 Hz C. 00 H D. 500 Hz E..000 Hz EBTNS-9-3 Hubungan antara suhu mutlak (T) benda dengan gelom-bang (γ) maksimum pada radiasi kalor ditunjukkan seperti grafik. D. B. E. C. EBTNS-9-3 Kesimpulan dari percobaan hamburan utherford adalah. atom merupakan bagian terkecil dari suatu bahan B. massa atom tersebar merata dalam atom C. elektron merupakan bagian atom yang bermuatan listrik negatif D. massa atom terpusat satu tempat kecil yang disebut inti E. atom berbentuk bola pejal EBTNS-9-33 Konsep model atom Bohr dan model atom utherford berbeda dalam menjelaskan V. inti dan elektron sebagai bagian atom B. jenis muatan listrik dalam atom C. massa atom yang terpusat di inti D. energi elektron yang beredar mengelilingi inti E. percobaan gelombang elektromagnetik EBTNS-9-34 Gambar di bawah adalah atom berat saat memancarkan spektrum sinar X diskontinu. Bila kekosongan elektron K diisi oleh elektron dari kulit L, maka sinar X yang terjadi termasuk dalam deret. K α B. K β o sinar x C. K γ + D. L α E. L β EBTNS-9-35 Suatu bahan mempunyai Half Value Layer (HVL) cm terhadap sinar γ. pabila intensitas sinar setelah menembus bahan tersebut tinggal % dari intensitas semula, maka tebal bahan tersebut adalah. 4,5 m B. 6,0 m C. 8,0 cm D. 0,5 cm E.,5 cm EBTNS-9-36 Urutan sinar radioaktif berdasarkan daya ionisasi dari yang besar ke yang lebih kecil adalah. α ; γ ; β B. β ; γ ; α C. α ; β ; γ D. γ ; β ; α E. γ ; α ; β EBTNS-9-37 Jika = jumlah proton dan N = jumlah netron, maka un-sur-unsur ringan yang stabil ( 0) memenuhi. N > B. N < C. N = D. N E. N

EBTNS-9-38 Setelah 40 hari massa suatu bahan radioaktif tinggal massa semula, berati waktu paruh bahan tersebut 3 adalah. hari B. 8 hari C. 3 hari D. 64 hari E. 0 hari EBTNS-9-39 eaksi inti di bawah ini yang menghasilkan radioisotop dari bahan yang di reaksikan adalah. 0 4 6 C+ 6C 0Ne+ He B. 9 4 4 Be+ He 6 C+ 0n C. 7 4 30 3 l+ He 5Ca+ 0n D. 4 4 7 N + He 8C+ H E. 3 Na+ n 4 Na 0 EBTNS-9-40 Diantara rangkaian listrik di bawah ini, yang merupakan rangkaian penyearahan sederhana dan menghasilkan gelombang penuh adalah. B. EBTNS-9-4 Di samping ini adalah bidang homogen yang merupakan gabungan benda dan benda. Jika o titik berat benda tersebut dan titik berat benda, maka jarak 3h o ke adalah. 0,3 h B. 0,6 h C. 0,9 h h D.,0 h E.,3 h h EBTNS-9-4 Pada gambar di bawah, B = induksi magnet homogen. pabila kawat PQ bergerak memotong tegak lurus medan magnet, maka arus listrik yang mengalir melewati hambatan 0 ohm adalah P B = 0,5 T 5 cm v=8 m s 0 Ω Q. 0,03 menuju P B. 0,03 menuju Q C. 0,60 menuju P D. 3,00 menuju Q E. 3,00 menuju P EBTNS-9-43 pabila massa 3 H = 3,06 sma, massa proton =,008 sma, massa neutron =,009 sma dan sma setara dengan 93 Mev, maka energi ikat inti 3 H adalah. 9,3 Mev B. 93,0 Mev C. 930,07 Mev D..87, Mev E. 5.65,0 Mev C. D. E.

EBTNS-9-44 Jika E adalah kuat penerangan di suatu titik dan adalah jarak titik tersebut ke sumber cahaya, maka grafik yang bersesuaian untuk menyatakan hubungan E terhadap adalah. E D. E EBTNS-9-47 Massa benda yang bergerak dengan kecepatan 0,6 c (c = kecepatan cahaya) akan berubah menjadi n kali massa diamnya, maka n adalah. 0,80 B.,5 C. D. 3 E. 3 B. E E. E C. E EBTNS-9-48 Frekuensi ambang suatu logam sebesar 8 0 4 Hz, dan logam tersebut disinari dengan cahaya yang mempunyai frekuensi 0 5 Hz. Jika tetapan Planck = 6,6 0 34 J s, maka energi kinetik foto elektron yang terlepas dari permukaan logam tersebut adalah.,3 0 5 joule B.,3 0 6 joule C.,3 0 7 joule D.,3 0 8 joule E.,3 0 9 joule EBTNS-9-45 Dari rangkaian listrik di bawah ini, besarnya kuat arus yang melewati hambatan 0 Ω adalah E = 9V E = 6 V C B F r =Ω r =Ω 0 Ω 4 Ω 9 Ω D E. 0,5, menuju B. 0,5, menuju B C. 0,40, menuju D. 0,40, menuju B E. 4,00, menuju EBTNS-9-46 angkaian seri terdiri dari hambatan murni 00 ohm, kumparan dengan induktansi diri 0,8 henry dan kapasitor dengan kapasitas 8 µf dipasang pada tegangan 00 volt dengan frekuensi anguker 500 rad s. Besar kuat arus dalam rangkaian tersebut adalah. 0,57 B. 0,80 C.,00 D.,5 E.,33 EBTNS-9-49 Jika h = 6,6 0 34 Js, c = 3 0 8 m s, =, 0 7 m dan ev =,6 0 9 joule, maka energi foton cahaya tampak yang dipancarkan oleh atom hidrogen karena loncatan elektron dari lintasan ke 4 besarnya adalah.,36 0 9 joule B.,55 0 9 joule C. 4,08 0 9 joule D. 5,5 0 9 joule E. 40,8 0 9 joule EBTNS-9-50 Dari grafik karakteristik rangkaian common emitor beri-kut, maka pada tegangan kerja V CE = 0 volt, dan arus basis ( B ) = 0 µ besar penguatan arusnya adalah c (m) 40 µ 4 30 µ 3 0 µ 0 µ 0 0 0 V CE (V).,5 kali B. 8 kali C.,5 kali D. 80 kali E. 5 kali