Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

dokumen-dokumen yang mirip
BUTIR-BUTIR PENGARAHAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORNIS) PERHUBUNGAN DARAT YOGYAKARTA, 6 8 NOVEMBER 2012

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORNIS) PERHUBUNGAN DARAT SURABAYA, 2 OKTOBER 2013

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2013 SURABAYA,2 OKTOBER 2013

SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN

POKOK-POKOK PIKIRAN MENGENAI PENGEMBANGAN JARINGAN PELAYANAN DAN PRASARANA TRANSPORTASI DARAT TERPADU DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PENETAPAN TITIK NOL PEMBANGUNAN TERMINAL BANDARA MUTIARA PALU SABTU, 19 MARET 2011

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TTD. Drs. PUDJI HARTANTO, MM

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG RENCANA UMUM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI DARAT TAHUN

Undangan serta Hadirin yang berbahagia,

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

KEYNOTE SPEECH MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

POHON KINERJA Meningkatnya sarana dan prasarana perkantoran. Meningkatnya prasarana dan fasilitas perhubungan Meningkatnya sarana perhubungan

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Jakarta, 10 Maret 2011

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2004 TENTANG

SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG POLA PENGEMBANGAN TRANSPORTASI WILAYAH

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bangsa Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan salah satu faktor yang ikut

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Omswastiastu (untuk Provinsi Bali)

Assalamualaikum Wr. Wb

PETA LOKASI KEGIATAN STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DALAM RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2016 Jakarta, 11 Maret 2016

SAMBUTAN KEPALA BADAN LITBANG KEHUTANAN. PADA ACARA PEMBUKAAN GELAR IPTEK HASIL LITBANG KEHUTANAN UNTUK MENDUKUNG KPH Bogor, 12 Mei 2014

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi

KAMIS, 05 MEI 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,

PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL (MUSRENBANGREG) SE JAWA-BALI TAHUN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan negara. Hal ini tercermin semakin meningkatnya kebutuhan

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Assalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua.


Pengarahan Umum Direktur Jenderal Perhubungan Darat

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN GELAR PRODUK UNGGULAN LAPAS JAKARTA, APRIL 2015

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, yang. pembangunannya terus mengalami perkembangan yang diwujudkan dalam

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA ARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE- INDONESIA

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT SELAKU PIMPINAN EKSEKUTIF PADA ACARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DPRD PROVINSI KALIMANTAN BARAT TERHADAP 5 (LIMA)

BAB I PENDAHULUAN. Izin penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

Sambutan Pembukaan. Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D. Direktur Pengembangan Permukiman. Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA.

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

EVALUASI KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN PENYEBRANGAN PERINTIS di DANAU TOBA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ANGKUTAN KOTA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA 26 MEI 2008

BAB-6 BAB VI ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

Perkembangan Jumlah Penelitian Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

SAMBUTAN BUPATI MALINAU DALAM RANGKA KICK OFF MEETING ADB TA 8331 INO MALINAU, 28 MARET 2016

DRS. PETRUS SUMARSONO, MA - JFP MADYA DIREKTORAT TRANSPORTASI. Rakornis Perhubungan Darat 2013 Surabaya, 3 Oktober 2013

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN REGIONAL KALIMANTAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual 1.1. LATAR BELAKANG

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan Industri

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

APBN 2013: Mendorong Peningkatan Kualitas Belanja

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG ACARA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KP-RI BINA SEJAHTERA TUTUP TAHUN BUKU 2015

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan

Badan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut.

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA KESEHATAN DAERAH (RAKERKESDA) PROVINSI SULAWESI TENGAH KAMIS, 17 MARET 2011

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN LOKAKARYA KLASTER NASIONAL KESEHATAN Jakarta, 2 Oktober 2014

Pembenahan Sistem Penyelenggaraan dalam Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Rakornis Bidang Perhubungan Darat Tahun 2013

Angkutan Jalan a) Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

KEYNOTE SPEECH MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT RI PADA LOKAKARYA NASIONAL TENTANG PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta


Yth. Bapak Menteri Dalam Negeri,

Kegiatan Badan Litbang Perhubungan tahun 2014 dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan studi/penelitian yang terdiri dari studi besar, studi

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

SAMBUTAN DEPUTI KOMISIONER PENGAWAS IKNB II PADA SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN JAKARTA, 17 FEBRUARI 2015

Transkripsi:

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORNIS) PERHUBUNGAN DARAT YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yth. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang mewakili Para Pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan yang saya hormati ParaKepala Dinas Perhubungan Provinsi, Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia yang saya hormati, Para undangan, hadirin dan hadirat yang berbahagia. 1. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia- Nya, padahari ini kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat wal'afiat dalam rangka mengikuti Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Perhubungan Darat Tahun 2014. 2. Rapat Koordinasi Teknis Perhubungan Darat tahun 2014 memiliki makna yang cukup strategis sebagai wahana koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dalam rangka pembangunan sub sektor perhubungan darat guna meningkatkan kemaslahatan masyarakat. Rakornis ini bukan saja ajang untuk mempererat silaturahmi sesama insan perhubungan namun juga harus dapat dimanfaatkan untuk saling tukar pikiran dan menyampaikan pokok-pokok pikiran, ide dan inovasi dalam menghadapi perkembangan dan tantangan tugas yang semakin kompleks serta perubahan lingkungan strategis yang harus kita antisipasi bersama. Dengan Rakornis ini diharapkan akan dapat menghasilkan keputusan yang strategis untuk memecahkan beberapa persoalan yang selama ini kita hadapi, baik pada tataran kebijakan maupun pada tataran operasional di lapangan. 1

3. Tema Rapat Koordinasi Teknis Perhubungan Darat tahun 2014 kali ini yaitu : "PENINGKATAN KINERJA TRANSPORTASI DARAT YANG BERKUALITAS MELALUI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PERHUBUNGAN DARAT", mencerminkan sikap dan semangat bagi kita untuk senantiasa cerdas dan tanggap dalam melakukan pembenahan dan penyempurnaan, yang sejalan dengan modernisasi pembangunan di segala bidang, termasuk penyelenggaraan transportasi sebagai salah satu moda transportasi dalam mendukung pembangunan nasional. 4. Sebagaimana kita ketahui bersama, pembangunan infrastruktur perhubungan darat bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan penyebaran pembangunan nasional di seluruh wilayah tanah air agar terjadi keselarasan dan keserasian laju pertumbuhan antar daerah serta memperkuat kesatuan nasional melalui interkoneksitas perekonomian antar wilayah. Pemerataan dan penyebaran pembangunan diperlukan untuk mengatasi kesenjangan antar wilayah yang belum teratasi hingga saat ini. Gambaran mengenai kesenjangan ini dapat terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa pada Triwulan IV 2013 relatif stabil pada kisaran 6,6%. Sementara pada periode yang sama pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera hanya mencapai 5,7% dan Kawasan Indonesia Timur hanya mencapai 5,4% (Sumber : Bank Indonesia, Desember 2013). Pendekatan pokok utama untuk mengatasi kesenjangan tersebut salah satunya melalui percepatan pengembangan infrastruktur diantaranya infrastruktur transportasi darat. 5. Capaian pembangunan sub sektor perhubungan darat dalam kurun waktu 2009-2014 untuk kegiatan-kegiatan strategis dirasakan telah mampu memberikan kontribusi terhadap pergerakan penumpang dan barang meskipun perlu adanya upaya-upaya peningkatan pelayanan yang lebih mantap lagi. Adapun capaian infrastruktur perhubungan darat dimaksud antara lain : a. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan nasional tersebar di 33 provinsi; 2

b. Pembangunan terminal sebanyak 17 lokasi tersebar di 13 Propinsi; c. Peningkatan/rehabilitasi terminal sebanyak 8 lokasi tersebar di 7 propinsi; d. Subsidi operasional keperintisan angkutan jalan sebanyak 208 trayek di 28 Propinsi untuk 559 bus; e. Subsidi operasional keperintisan angkutan penyeberangan sebanyak 177 trayek; f. Implementasi tehnologi lalu lintas dengan metode ATCS di 14 Kota; g. Pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan (BRT) di 18 kota; h. Pembangunan Dermaga penyeberangan di 90 lokasi, tersebar di 33 propinsi i. Pembangunan Dermaga Sungai di 48 lokasi, tersebar di 13 propinsi j. Pembangunan Dermaga Danau di 9 lokasi dan tersebar di 5 Propinsi 6. Hasil-hasil pembangunan infrastruktur perhubungan darat yang telah terbangun sampai saat ini sangat membutuhkan komitmen, konsitensi dan sinergisitas antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam implementasinya, salah satunya diawali dengan kejelasan status aset terbangun dan manajemen pemeliharaannya. Dua hal ini terkadang menjadi salah satu kendala dalam tahapan pelaksanaan selanjutnya. 7. Isu-isu strategis saat ini, meliputi peningkatan keselamatan transportasi darat, upaya peningkatan kondisi sarana dan prasarana serta penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), peningkatan pelayanan angkutan umum di perkotaan, konsumsi energi sektor transportasi dan penyelenggaraan pelabuhan penyeberangan adalah sebagian dari sejumlah isu yang selama ini menjadi perhatian kita bersama untuk segera ditindaklanjuti. 8. Untuk menjamin keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, telah ditetapkan Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNKLLAJ) yang meliputi: penyusunan program nasional kegiatan LLAJ, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas dan perlengkapan LLAJ, dan Manajemen 3

Keselamatan LLAJ. Oleh karena itu sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ, Rencana Umum Nasional Keselamatan LLAJ perlu mendapat perhatian dari seluruh peserta Rakornis untuk melihat secara perspektif terhadap hal-hal yang secara bersama-sama perlu untuk dipersiapkan dan dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan keselamatan jalan. 9. Manajemen penyelenggaraan lalu lintas angkutan jalan yang terdiri dari penyelenggaraan terminal, pengujian kendaraan bermotor dan jembatan timbang kondisi saat ini dihadapkan pada tantangan dan permasalahan yang sangat kompleks serta dinamis, sehingga diperlukan ide-ide yang inovatif dan konstruktif dalam pencapaian target-target serta sasaran impelementasinya. 10. Pengembangan transportasi perkotaan perlu juga menjadi prioritas dalam pembangunan pengembangan kota-kota terutama kota aglomerasi sebagai bentuk upaya penanggulangan dampak transportasi perkotaan yang semakin signifikan terutama lingkungan. Konsistensi pengembangan perkotaan secara stimulan dan bertahap diharapkan mampu menjawab tantangan serta permasalahan bidang transportasi perkotaan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. 11. Angkutan penyeberangan berperan sebagai subsistem transportasi darat dalam Sistem Transportasi Nasional (Sistranas), y a n g mendukung pertumbuhan dan pelayanan sektor lainnya (promoting andservicing sector) serta berfungsi multipliereffect dan mendukung pembangunan daerah maupun pembangunan nasional secara keseluruhan. Pola pembangunan infrastruktur yang relative murah, terintegrasi dengan jaringan jalan raya dan kereta api, pelayanan yang reguler dengan frekuensi yang tetap, upaya subsidi yang berkesinambungan dan menjangkau wilayah yang relatif terpencil menjadikan keunggulan ini dirasakan secara signifikan oleh masyarakat pengguna. Peran strategis ini perlu dipertahankan mengingat penyeberangan merupakan jembatan bergerak bagi moda transportasi darat lainnya. 4

12. Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, saya yakin, kita semua menaruh harapan yang sama agar rapat koordinasi ini dapat memberikan manfaat dalam pelaksanaan tugas kita. Untuk itu, kehadiran, partisipasi dan kontribusi aktif dalam pertemuan ini sangat saya hargai. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi dan memberikan petunjuk bagi setiap langkah yang kita lakukan. Sekian, terimakasih. Wassalamu'alaikumWarahmatullahiWabarakatuh. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT SUROYO ALIMOESO 5

6

7